Pacarnya selingkuh, ayahnya dibunuh. Di saat sedang terpuruk, pemuda itu mendapat keajaiban dari sebuah super sistem yang penuh tantangan. Tanpa pemuda itu sadari, Sistem itu juga yang mengantarkannya menemukan orang yang telah membunuh ayahnya. Mampukah pemuda itu menjalankan misi yang dia terima dari sistem tersebut? Dan apakah yang akan dia lakukan untuk memabalas kematian ayahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehilangan
"Dua orang yang menyerang bapak, di punggung tangannya ada tato tulang ikan dan di sisinya ada tulan TGM."
"TGM? apa itu, Pak?"
Di saat Bapak akan menjawab, seseorang yang tadi menemui Rafi di depan ruangan tempat bapaknya dirawat, masuk dan bergabung dengan Bapak dan anak tersebut. "Sebaiknya Bapak kamu disuruh istirahat, Nak. Sebentar lagi akan ada kunjungan dokter. Lebih baik kita duduk di luar."
"Baiklah, Bapak kalau ada apa apa panggil saja aku ya?" Sang Bapak mengangguk pelan. Setelah itu Rafi dan orang tersebut keluar dan duduk bersama di kursi yang ada di depan ruangan ayah rafi di rawat.
"Apa saya boleh tahu, siapa Bapak sebenarnya? Kenapa bapak malah menjaga ayah saya?" akhirnya pertanyaan itu keluar dari mulut Rafi setelah rasa penasaran menyerang dalam benaknya sejak dia datang.
Pria itu lantas tersenyum. "Saya orang yang bekerja pada Tuan Alexander juga, Nak. Karena keadaannya yang cukup parah, Tuan Alexander dibawa keluar negeri untuk menjalani perawatan. Saya disuruh untuk berjaga disini dan memantau kondisi ayah kamu. Soal biaya, kamu jangan khawatir. Semua sudah ditanggung keluaga Alexander sampai ayah kamu sembuh."
Di saat Rafi sedang asyik ngobrol, ada dua pria berpakaian perawat masuk ke dalam ruang perawatan Bapak. Tanpa rasa curiga, Rafi dan bapak itu masih terlibat dalam obrolan ringan. Hingga tak lama kemudian dua pria itu keluar dan tanpa sengaja Rafi melihat punggung tangan salah satu pria itu ada tato tulang ikan bertuliskan TGM. Kening Rafi berkerut dan setelahnya dia langsung teringat ayahnya. Rafi langsung bangkit dan mendekat ke arah sang Bapak yang matanya terpejam.
"Bapak, pak. bapak, bangun. pak."
Oraang yang tadi bersama Rafi juga ikut masuk. "Ada apa, Nak?"
"Bapak tidak bergerak Om, lihat! Sepertinya Bapak berhenti bernafas."
"Apa?" keduanya langsung diserang rasa panik. Orang yang sedari tadi menemani Rafi langsung berteriak memanggil suster. Beberapa suster dan perawat laki laki berdatangan guna memeriksa kondisi pasien. Dua orang dokter juga langsung turun tangan saat itu juga. Namun sayang, apa yang ditakutakan Rafi benar benar terjadi.
"Maaf, dengan sangat menyesal, kami menyatakan pasien telah meninggal dunia."
"TIDAK!" Rafi sontak berteriak kencang. "Bapak tidak boleh mati, Tidak! Pak, bangun, Pak, Rafi tidak punya siapa siapa lagi., Pak. Tolong, jangan tinggalkan Rafi! hiks ... hiks ..."
"Bagaimana mungkin bisa meninggal, Dok? Persaaan tadi pasien baik baik saja," ucap Pria tadi.
"Tenang, ,Pak, kami sedang menyelidiki penyebabnya."
"Dokter, sepertinya ada yang menyuntikkan racun ke dalam infus pasien." Laporan seorang suster tentu saja mengejutkan semua yang ada. Rafi yang sedang dilanda syok semakin terkejut dengan apa yang baru saja dia dengar. Pikirannya langsung teringat pada dua pria berpakaian tadi.
"Jangan jangan dua pria tadi yang masuk saat saya sedang duduk diluar." ucapan Rafi semakin kembali mengejutkan para perawat dan dokter yang ada disana. "Salah satu perawat itu, di punggung tangannya ada tato tulang ikan dan ada tulisan tgm di sisinya."
Mendengar pengakuan dari Rafi, sang dokter langsung memrintahkan perawat untuk memeriksa cctv. Benar saja, mereka menyaksikan dua orang dalam rekaman cctv masuk ke kamar pasein tapi mereka memakai masker dan topi. Sepertinya mereka juga tahu letak posisi kamera berada di mana.
Para perawat langsung mengumumkan hal ini ke yang lainnya dan juga pihak keamanan. semua yang ada dirumah sakit tersebut di periksa satu persatu. Tapi sayang, pengakuan Rafi yang terlambat membuat sang pelaku lolos dengan mudah.
Rafi terkulai. Airmatanya luruh meratapi nasibnya. kini dia hanya sebatang kara. Rafi tidak bisa berpikir jernih. Otaknya buntu. Entah apa yang harus dia lakukan. Namun saat ditanya soal pemakaman, Rafi meminta bantuan kepada utusan dari bos ayahnya agar sang Bapak dimakamkan di kampung, dekat makam sang ibu.
Sebelum dibawa pulang, jenazah Bapak diotopsi terlebih dahulu karena kematiannya sudah termasuk pembunuhan berencana. Hngga hampir menjelang malam hari, proses otopsi selesai dilaksanakan.
Rafi segera memberi kabar orang yang dia kenal lewat ponsel jadulnya. Namun lagi lagi Rafi mendapat kabar buruk. Tetangganya memberi tahu kalau rumah Rafi ada yang berusaha menghancurkannya. bahkan menururut kabar yang dia dengar, rumah Rafi nyaris saja dibakar. Tetangga juga mengatakan kalau orang yang merusak rumah Rafi adalah orang susurhan Ayah Arinda dan pacar Arinda sebagai balasan atas apa yang telah Rafi lakukan.
Rafi semakin terpuruk. Dia sungguh telah kehilangan segalanya. Tak lama setelah ayahnya di makamkan, Rafi masih berdiam diri di samping makam kedua orang tuanya. Dengan segala rasa sesak yang menyerang benaknya, Rafi meluapkan segala amarah dan kekalutannya.
"Bapak, Ibu, Rafi harus bagaimana sekarang? Kalian telah meninggalkan Rafi sendirian, Rafi harus bagaimana, Bu, Pak? hiks ... hiks ..."
Di saat bersamaan, tiba tiba suara petir menggelagar dan saat itu juga ada kilat menyambar saku celana Rafi. Sontak saja Rafi terpental dan langsumg tak sadarkan diri. Anehnya badan Rafi tidak gosong sama sekali dan di sakunya, Ponsel Rafi menyala dengan cahaya yang sangat terang.
...@@@@@...
Ini kok Mc kyk babi gini yah.. Nolong tapi Ada tapinya.. G banget!
Kendaraan g punya...??? Sungguh membagongkan nich cerita..
Terlebih dapet 100 ember ngasih ke wanita ya Cmn puluhan juta... Puft
Kebanyakan bacot, adlh cowox pekoknya Dan bacot ya model an gitu