Di awal kecelakaan yang menuntun dia harus pergi ke badan seorang wanita yang sebenarnya yang dia tidak ketahui.Membuat wanita itu mulai membiasakan hidup sebagai pemilik badan ini,sampai semuanya ia ketahui betapa berat penderitaan yang dialami pemilik badan ini.
Disaat itulah wanita itu bertekad merubah jalan kehidupan lebih baik dan tak akan tertindas oleh orang-orang yang membenci dirinya.
" Aku janji padamu,akan memberikan kehidupan yang lebih baik dari ini." batin Misya yang saat itu berjanji akan memberikan kehidupan yang lebih baik dari ini.
Bahkan akan memberikan kebahagiaan untuk dirinya walaupun ini bukan tubuh miliknya tapi milik orang lain
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia lukita 1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kehidupan yang sebenarnya Misya
" Tapi sayang kehidupannya tak seberuntung dengan kenyataan." Ucap tuan Carlos dengan suara lirih.
" Maksud papa?" Tanya mama Sabrina yang penasaran dengan perkataan dari suaminya, setelah tuan Carlos menjelaskan sebenarnya apa yang terjadi.Mama Sabrina pun mengerti apa keresahan yang dirasakan oleh suaminya.
" Kalau memang begitu sifat orangnya, kenapa papa tak memberitahu jika tuan Mahendra itu orang yang tidak bisa dipercaya?" Tanya istri yang terdengar kesal.
"Papa sudah bilang, tapi tetap saja tidak bisa ma. karena semuanya berawal dari perjodohan antara mereka." Ucap tuan Carlos yang tahu betul bagaimana keadaan keduanya.
" Tapi kenapa tadi Misya bilang kalau kalau dia ditolong oleh nona Misya, apa mungkin ada sesuatu yang terjadi pada wanita itu?" Tanya mama Sabrina yang penasaran dengan informasi itu.
" Papa juga tidak tahu,kalau sampai terjadi sesuatu bisa kemungkinan Mahendra melakukan sesuatu pada putrinya." Jawab tuan Carlos yang asal menebak.
" Kasihan sekali pa, coba papa cari informasi itu.Apa mungkin yang kita perkirakan apa memang benar." Ucap mama Sabrina yang merasa kasihan dengan posisi Misya saat itu.
" Lebih baik biar kakek saja yang mengurusnya,kakek kan mempunyai beberapa orang mata-mata yang bisa kakek percayai." Ucap Alex pada papanya.
" Baiklah,jika cucuku yang meminta.Urusan itu biar kakek yang mengurusnya.Apalagi dia sudah menjadi bagian dari keluarga nona Misya .Dan kenapa lagi semua menjadi kebetulan kedua nama mereka sama dengan sebutan Misya juga." Jawab tuan Abraham dengan menggelengkan kepala,tak mengira keduanya memiliki nama yang sama.
" Iya juga ya pa,semua seperti kebetulan saja." Jawab mama Sabrina yang baru menyadarinya, setelah selesai berdiskusi mereka kembali lagi menikmati makan malam mereka.Sedangkan Alex duduk terdiam memikirkan sesuatu.
"Apa mungkin keluarga dari Misya tak sebaik itu pada dia." Batin Alex yang menyadari ada yang mengganjal dari hubungan mereka antara Tiara dengan Misya.
Ditempat lain
Misya sudah ada di ruangan bersama asistennya membicarakan beberapa hal tentang pekerjaan." Kamu urus semuanya,jangan sampai ada yang salah.Aku ingin tahu reaksi mereka,pastinya dari mereka pasti tak akan setuju."
" Tapi tetap saja nona,itu hak anda nona. Walaupun orang lain mengganggap anda orang lain,tapi bagi saya anda tetap nona kami." Ucap Arya dengan tegas pada nonanya, reaksi Misya tersenyum mendengar jawaban dari asistennya.
" Tak salah aku memilih kamu menjadi asistenku." Jawab Misya yang puas mempercayakan semuanya pada asistennya.
" Yang saya lakukan ini hanya untuk membalas Budi saya pada anda nona.Jika bukan nona yang menolong saya ,mungkin saja saya hidup di jalanan dengan kondisi mengenaskan." Jawab Arya yang begitu berutang Budi dengan Misya.
" Aku hanya sekedar menolong ,melihatmu harus hidup di jalanan sampai-sampai kamu harus tiduran trotoar bersama nenekmu." Misya tahu betul penderitaan yang dialami Arya selama hidupnya.
" Tapi tetap saja nona ,saya merasa berutang Budi pada anda Nona. Saya pun sudah berjanji pada diri saya sendiri yang akan selalu mengabdikan diri saya pada anda.bahkan saya akan selalu mendukung dan melindungi nona dari orang-orang yang sengaja ingin mencelakai anda nona." Jawab Arya dengan tegas ,apa yang dia ucapkan memang benar adanya. Dia tak akan ragu-ragu lagi untuk membela nonanya.
" Baiklah jika itu keinginanmu,tapi tetaplah menjadi dirimu sendiri.Aku yakin kamu memiliki pilihan jalan hidupmu sendiri." Balas Misya yang mengerti apa arti hidup bebas, dan dia pun tak akan memaksa kehendaknya.
Arya pun membalas dengan anggukkan Mengerti apa yang dimaksud oleh nona. setelah diskusi mereka selesai, barulah Misya segera pergi dari tempat itu.saat hendak akan masuk mobil ada seseorang yang mendekati dirinya, seperti seseorang yang tak begitu asing.
"Misya." Sapa pria itu.
"Kamu lagi,mau apa kamu menemui ku lagi?" Tanya Misya pada lelaki itu.
"Hanya sekedar menyapa, jika bukan mamaku tak mungkin aku mau menemui mu." Ucap Alex sembari melirik kearah kesamping.
Misya melirik kearah samping , nampak terlihat wanita paruh baya yang terus memperhatikan dirinya." Jadi kamu disuruh mamamu?"
" Iya,siapa lagi jika bukan dia."
" Ya sudah, kamu sudah selesai menemui ku .Sudah saatnya aku harus pergi sekarang. Masih ada pekerjaan yang lainnya yang harus aku selesaikan." Jawab Misya yang segera pergi dari tempat itu,Alex pun hanya terdiam saat Misya pergi meninggalkan dirinya.
Sedangkan dari kejauhan mama Sabrina datang menghampiri putranya." Kenapa dia pergi, bukannya kamu berkenalan malahan dia pergi." Ucap mama Sabrina yang kesal pada putranya.
" Katanya dia buru-buru ada pekerjaan yang masih dia selesaikan,kenapa mama terus memaksa Alex terus." Balas Alex yang terus saja di salahkan oleh mamanya.
" Kamu itu tidak mengerti apa keinginan mama saja." Ucap mama Sabrina yang kesal pada putranya yang susah di atur.
Mama Sabrina meninggalkan putranya yang tak selalu mendukung pilihannya. Reaksi Alex hanya menggelengkan kepala melihat mamanya sudah marah seperti itu.
Sedangkan diposisi Misya yang masih ada dijalan , tiba-tiba saja pandangan tertuju pada sebuah mobil yang tak begitu asing dia lihat." Bukannya itu mobil milik papa misya." Gumam Misya yang melihat jelas mobil itu milik papanya.
Misya pun tersenyum sinis melihat itu." Dasar orang tua yang tak bisa melindungi putrinya,malahan dia menyalahkan putrinya sendiri." Ucap Misya yang merasa marah apa yang dilakukan seorang ayah pada putrinya.
Misya pun tak terlalu memperdulikan orang itu, tak layak jika ia menghormati orang itu.bahkan orang itu tak pernah menghargai putrinya sendiri hingga berujung kesedihan yang dirasakan Misya dari pemilik tubuh ini.
" Dasar orang tua tak tahu diri." Ucap Misya yang merasa kesal dengan ulah orang tua seperti itu.
Akhirnya Misya melanjutkan perjalanan kearah pulangnya, seperti biasanya sebelum dia tidur ia membersihkan wajahnya dari make up.setelah itu dia istirahat di tempat tidurnya,dengan tatapan kearah jendela kamarnya.
" Semoga kamu bahagia di sana Misya,aku akan memberikan kebahagiaan untukmu . walaupun aku harus menempati tubuh milikmu." Batin Misya yang perlahan-lahan matanya tertutup karena rasa ngantuk berat yang dirasakan oleh Misya.
Pagi hari
Seperti biasanya kegiatan Misya pagi-pagi sekali sudah berolahraga diruang gym yang ada dilantai atas.Bajunya basah dipenuhi keringat setelah satu jam berolahraga, setelah selesai ia duduk istirahat menikmati minuman jus buah yang sudah tersedia diatas meja dengan sarapan paginya berupa roti tawar .
Misya duduk santai menikmati waktu santainya, tiba-tiba dari arah belakang ada Arya datang mendekati nonanya.
" Selamat pagi nona" sapa Mario yang menyapa dirinya.
" Pagi,ada apa?" Tanya Misya pada asistennya.
" Saya melaporkan semuanya sudah siap Nona ,tuan Arya sudah menghubungi saya jika nanti siang ini anda akan mengunjungi perusahaan." ucap Mario yang menerima perintah dari tuan Aya.
" Bagus, ingat siang nanti kamu jemput aku lagi." pesan Misya pada asistennya.
" Baik nona." Jawab Mario yang mengerti apa perintah dari nonanya.
Mario pun segera pergi melanjutkan pekerjaannya, sedangkan Misya melanjutkan aktivitasnya seperti biasanya.
ditunggu upnya thor