"Thank you for patiently putting up with my moods, and being mature as you remind me to be the same. I know that I'm not easy to understand, and as complex as they come. I act childishly and immaturely when I don't get what I want, and it get unbearable. Yet, you choose to gently and patiently chastise me and correct me. And even when I fight you and get mad at you, you take it with no offense, both gradually and maturely."
~Celia
Pertemuan Celia dan Elvan awalnya hanya kebetulan, tapi lambat laun semakin dekat dan menyukai satu sama lain. Disaat keduanya sepakat untuk menjalin hubungan. Tiba-tiba keduanya dihadapkan dengan perjodohan yang telah diatur oleh keluarga mereka masing-masing.
Kira-kira bagaimana akhir kisah mereka? Apakah mereka akan berakhir bahagia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yanahn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1. Love at the first sigth
..."Our first sight was the beginning of our forever." ~ Celia...
...Celia Carlisha Rory, 26 tahun....
Celia Carlisha Rory, atau yang akrab disapa Celia. Celia adalah seorang model keturunan Tionghoa. Celia sudah berkecimpung didunia model sejak umur dua puluh dua tahun. Bukan hanya sebagai catwalk model, tetapi juga sebagai spokes model. Selain itu, Celia juga kerap mendapat tawaran pemotretan untuk cover majalah.
Selera fashion Celia juga telah diakui oleh banyak brand. Oleh karena itu Celia sudah menjadi juru bicara untuk beberapa merek tas, pakaian dan perhiasan, seperti brand ambassador untuk Messika Jewelry dan Bottega Veneta.
Awalnya Celia menikmati pekerjaannya sebagai seorang model. Tetapi banyaknya tawaran job dan ditambah dengan perlakuan dari agensinya, membuat Celia mulai tidak menyukai profesi ini. Agensinya memiliki begitu banyak peraturan yang membatasi hidupnya. Dan pekerjaan yang harus dilewatinya juga sangat padat, bahkan bisa menghabiskan waktu seharian penuh hanya untuk bekerja.
Celia ingin berhenti dari profesinya, menemukan jati diri dan mencari ketenangan. Dia mengabaikan pekerjaan dan karirnya. Celia memutuskan untuk hiatus dan pergi ke sebuah desa di pulau dewata. Di desa inilah Celia ingin mencari ketenangan dan kedamaian untuk dirinya sendiri.
Celia berangkat dengan pesawat dan mendarat di bandara internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali. Setelah mendarat, Celia bergegas keluar dari bandara, menyeret kopernya, dan berlari-lari kecil.
"Finally..... Freedom, aku datang!" Celia menghentikan langkahnya dan berteriak dengan lantang tanpa menghiraukan orang-orang disekitarnya.
Setelah puas berteriak, Celia berjalan lambat menuju stand taxi. Celia berjalan sambil memainkan ponselnya. Tangan kirinya menenteng tas, dan tangan kanan menyeret koper sambil memainkan ponsel.
Brukk...
Celia menabrak seorang pria dengan badan kekar dan tinggi sekitar 185cm.
...Adhitama Elvan Syahreza, 30 tahun....
Pria yang akrab disapa Elvan ini adalah seorang DJ, Elvan merintis karir di industri EDM (Electronic Dance Music) dan bermimpi menjadi seorang produser rekaman.
Elvan juga baru tiba dari Jakarta, Elvan bekerja di sebuah Club terkenal di Jakarta. Tapi karena permintaan neneknya, Elvan harus pindah ketempat neneknya dan bekerja di salah satu Club di Bali.
Elvan memasang AirPods nya dan berjalan dengan santai menuju ke stand taxi. Tiba-tiba seorang gadis yang berjalan di belakang menabraknya.
Brukk...
Elvan berhenti melangkah dan menoleh kebelakang, dia hendak mengumpat, tapi saat melihat siapa yang menabrak, Elvan membatalkan niatnya.
Gadis mendongak dan menatapnya.
"Maaf aku nggak sengaja," ujar gadis itu.
Elvan mengangkat tangannya sebatas dada dan mengangguk tanpa mengatakan apapun. Sementara gadis itu tersenyum, senyumnya manis ditambah parasnya yang cantik membuat Elvan terpaku.
"Aku Celia," tiba-tiba gadis itu mengulurkan tangannya.
Elvan menatap gadis itu sebentar lalu membalas uluran tangannya.
"Aku Elvan."
Celia mengangguk lalu melepas uluran tangannya. Celia heran, pria itu tidak tersenyum sama sekali, padahal Celia sudah bersikap ramah kepadanya.
Elvan berjalan, dan meninggalkan Celia, tapi tiba-tiba Celia menahan lengannya, "Mau kemana?" tanya Celia.
Elvan menoleh, dan menatap lengannya tanpa berkata sepatah kata pun, lalu menatap Celia dengan tatapan dingin.
"Eh maaf," ucap Celia sambil melepaskan tangannya.
"Aku cuma mau tanya sebentar. Apakah kamu tahu tempat ini?" ucap Celia sambil menunjukkan alamat yang tercatat di ponselnya.
Elvan mengangguk, lalu berjalan kembali menuju ke stand taxi. Celia mengikutinya dari belakang, tanpa bertanya kemana tujuan Elvan. Setelah mendapatkan taxi, Elvan memasukkan kopernya ke bagasi. Celia memberikan kopernya pada Elvan. Elvan melirik koper Celia, kemudian melirik kearah Celia, seolah-olah meminta penjelasan.
"Kita bareng aja ya, kamu mau kemana? Nanti biar ongkos taksinya biar aku yang bayar," ucap Celia.
Elvan tidak menjawab, dia langsung memasukkan koper Celia ke bagasi, lalu duduk di kursi penumpang. Elvan duduk dan menyandarkan punggungnya sambil menutup mata.
Celia melihat ke arah kaca mobil, ia menarik nafas dan menghembuskan nafasnya pelan, lalu menoleh. Celia melihat pria di sampingnya sudah tertidur. Pria itu tidur dan bersandar di sandaran tempat duduk. Celia tersenyum dan lekas meraih ponselnya untuk mengambil gambar.
Pria itu terlihat sangat polos. Dia memiliki rambut hitam yang sedikit berantakan, alis tebal, mata sipit dan hidung yang mancung. Bibirnya padat. Bibir beberapa orang akan kendur saat tidur, namun bibir pria ini tidak seperti itu. Bahkan ketika dia tertidur, bibirnya tertutup rapat, dan ada bekas lipatan nasolabial di bibirnya.
Celia tersenyum sambil terus menatap foto pria yang ada di sampingnya.
"Tampan, sudah punya pacar belum ya?" Celia bergumam sendiri.
"What are you doing? Did you took my picture without my permission?" tanya Elvan sambil membuka matanya dengan perlahan.
"Eh maaf," Celia terkesiap, dia tidak menjawab pertanyaan dari Elvan. Dia langsung menutup ponselnya, dan memalingkan wajahnya.
Bibir Elvan melengkungkan senyuman melihat tingkah Celia.
"Apakah kamu sudah punya pacar?" tanya Elvan tanpa basa-basi.
"Huh? What you say?" tanya Celia sambil menoleh ke arah Elvan.
"I'm asking you, did you have boyfriend?"
Celia menatap Elvan, lalu menggeleng, dan berkata, "Aku tidak bisa pacaran."
"Kenapa tidak bisa?" Elvan bertanya lagi.
"Selama pekerjaanku masih terikat kontrak, aku tidak boleh berpacaran atau menikah, sampai masa kontrak berakhir," jelas Celia.
Celia pernah dua kali berpacaran, dan kedua pacarnya adalah pria asing/bule. Mereka melakukan semua yang bisa dilakukan pasangan yang sedang jatuh cinta. Tapi keduanya berakhir putus. Alasan putusnya mereka adalah karena ketidakcocokan kepribadian.
Celia tahu bahwa dia memiliki kepribadian yang sulit di jelaskan dan dia mengetahuinya dengan baik, tetapi dia tidak berniat mengubahnya.
"Memangnya apa pekerjaanmu?" tanya Elvan.
"Kamu benar-benar tidak tahu aku?" Celia tidak percaya, bagaimana pria ini tidak mengenalnya, padahal dia cukup terkenal.
Elvan menggeleng, "Memangnya siapa kamu?"
Celia menunjukkan sebuah foto dari ponselnya.
Elvan memperhatikan foto itu sebentar, lalu melirik ke arah Celia.
"Ini benar-benar kamu? Sama sekali tidak mirip," ujar Elvan.
Apa yang di ucapkan Elvan bertolak belakang dengan apa yang ada di pikirannya. Elvan hanya sengaja menghindar. Tidak bisa di pungkiri, foto Celia yang terlihat lebih dewasa membuat Elvan sedikit tergoda.
Apalagi saat Elvan melihat bibir milik Celia ingin rasanya Elvan mengecup dan melumat bibir itu. Bahu telanjang Celia yang terekspos, ditambah pakaian seksi yang memperlihatkan bentuk tubuhnya, juga membuat Elvan ingin menikmati setiap inchi dari tubuh itu.
Tubuh Elvan mendadak panas, bagian inti dari tubuhnya juga tiba-tiba berdenyut. Elvan tidak mengerti, sudah lama dia tidak merasakan sensasi seperti ini. Elvan berusaha menahan hasratnya, agar dia tidak menerkam gadis yang ada disampingnya.
Celia melengos setelah mendengar ucapan dari Elvan, ia benar-benar kesal. Dia hanya bisa mengumpat dalam hati. Ingin rasanya dia mengumpat langsung, tapi sebisa mungkin ia tahan, ia tidak mungkin merusak image nya di depan laki-laki yang baru saja di kenalnya.
semangat yaaa kak nulisnya ✨
Mampir juga di karya aku “two times one love”