NovelToon NovelToon
Alea Si Gadis Tersisihkan

Alea Si Gadis Tersisihkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Pengantin Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Kaya Raya / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: Favreaa

"Kamu harus menikah dengan Seno!"

Alea tetap diam dengan wajah datarnya, ia tidak merespon ucapan pria paruh baya di depannya.

"Kenapa kamu hanya diam Alea Adeeva?"

hardiknya keras.

Alea mendongak. "Lalu aku harus apa selain diam, apa aku punya hak untuk menolak?"

***

Terlahir akibat kesalahan, membuat Alea Adeeva tersisihkan di tengah-tengah keluarga ayah kandungnya, keberadaannya seperti makhluk tak kasat mata dan hanya tampak ketika ia dibutuhkan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Favreaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 9

"Nikahkan saja pria cacat itu dengan Alea, dia juga Putri Papa meskipun keluarga kita tidak ada yang mau mengakuinya," ujar Bianca santai.

Hening!

Arka,Raya dan Nyonya Camelia terdiam saling pandang. Mereka sama sekali melupakan keberadaan Alea di rumah ini.

Tiba-tiba Nyonya Camelia tersenyum lebar, seolah baru saja mendapatkan solusi dari masalah yang sejak tadi mereka perdebatkan.

"Bianca benar, Ka. Kenapa kita tidak menikahkan saja pria itu dengan Alea, alih-alih Bianca yang harusnya mendapat pasangan sempurna dan lebih kaya dari keluarga mereka!" ujar Nyonya Camelia dengan wajah berbinar.

Arka bergeming, masih berpikir menimbang ucapan Bianca dan sang ibu.

"Apalagi yang kamu pikirkan, Mas? Kamu tidak berpikir untuk lebih mengorbankan Bianca daripada anak haram kamu itu 'kan, Mas?" sentak Raya geram.

"Tidak, Raya. Aku hanya berpikir apakah Alea bersedia?" ucap Arka berbohong, padahal dalam hatinya ia sama sekali tidak memikirkan hal itu.

Ia berpikir bagaimana jika Alea yang pendiam dan tidak pandai bersosialisasi masuk dan menjadi menantu di keluarga kaya seperti Ravindra, dia takut Alea berbuat salah dan bantuan yang diberikan keluarga Ravindra untuk perusahaannya berakhir tidak mulus.

Berbeda dengan Bianca yang aktif, dia yakin putrinya yang satu itu pasti bisa mengambil hati keluarga Ravindra. Semakin mereka senang maka Bianca bisa meminta bantuan lebih untuk membantu menyokong dan mengembangkan perusahaannya.

Namun, Bianca menolak dan Raya beserta sang ibu mendukungnya, dia tidak bisa berbuat apa-apa selain mendukung dan mengajukan Alea untuk menggantikan Bianca.

"Untuk apa kita memikirkan dia bersedia atau tidak. Anggap saja sebagai imbalan karena kita mau merawatnya dan tidak menelantarkannya di jalanan!" ketus Nyonya Camelia.

Setiap mendengar nama Alea, emosinya naik hingga ke ubun-ubun.

Arka menghela nafas, mereka semua akhirnya sepakat membuat Alea yang akan menikah dengan Seno.

Bianca tersenyum menyeringai dan berucap dalam hati. 'Aku tidak menyangka bisa menyingkirkan Alea dengan cara ini.'

Bianca tidak lagi pergi ke kampus, tapi ia pergi ke mall bersama teman-temannya.

Sedangkan Nyonya Camelia sedang beristirahat di kamarnya, juga Arka dan Raya berada di dalam kamar karena Arka yang tak kembali ke kantor.

"Kamu mau kemana, Mas?" tanya Raya ketika dirinya bersiap tidur siang tapi Arka yang sudah berganti pakaian menggunakan pakaian santai memegang gagang pintu hendak keluar.

"Aku mau ke ruang kerja, Bella mengirimkan e-mail yang harus aku periksa!"

Raya hanya mengangguk dan ber-oh-ria, meminta Arka menutup kembali pintunya jika sudah keluar.

Setibanya di luar kamar Arka merogoh ponselnya dan mengetikkan sebuah pesan di layar lalu mengirimkannya pada seseorang. Ia berjalan santai menuju dapur, memastikan rumah dalam keadaan sepi karena penghuninya sedang berada di kamar masing-masing.

Sella yang berada di dapur, senyum-senyum sendiri sembari menatap layar ponsel. Tak lama kemudian Arka muncul dari arah depan, keduanya bersikap biasa saja karena ada CCTV yang sedang mengawasi. Namun, ketika Adam melewati belakang Sella hendak menuju mesin pendingin, Arka meremas gemas bokong Sella yang kenyal. Sella berusaha menahan senyumnya dan bersikap seolah Arka tidak melakukan aра-ара.

"Bawakan kopi ke ruang kerja saya, ya!"

"Baik, Pak!" Sella mengangguk sopan.

Arka lalu pergi dari dapur menuju ruang kerjanya. Ia menyalakan komputer miliknya untuk membaca email dari Bella sembari menunggu Sella datang.

Tok! Tok! Tok!

"Masuk!"

Sella masuk membawa secangkir kopi dan meletakkannya di meja. Namun, Arka segera menarik tangan Sella dan mendudukkannya di pangkuan.

"Pak, pelan-pelan!" ucap Sella manja.

"Aku sudah tidak sabar, Sella. Kamu terus menggodaku dengan foto-foto vulgar asetmu, aku tidak bisa konsentrasi dan selalu terbayang," ungkap Arka sembari tergesa melucuti pakaian Sella dan pakaiannya sendiri.

Sella terkikik geli, ia bersyukur telah merawat diri ke salon sehari yang lalu. Jadi, ia tidak perlu khawatir tubuhnya mengeluarkan aroma tak sedap.

Keduanya lalu melakukan penyatuan tanpa seorangpun yang tahu. Ruangan beserta jalan yang menuju ke ruang kerja Arka tidak terpantau oleh CCTV, sehingga mereka bebas tanpa takut orang lain tahu.

"Kamu sungguh memuaskan, Sella. Kamu harus selalu merawat diri, aku akan meminta jatah kapanpun aku mau. Aku akan mengirimkannya secara rutin uang jajan dan biaya perawatanmu!" ujar Arka ketika mereka selesai dan ia mulai mengenakan pakaian.

"Bapak tenang saja, saya siap kapanpun bapak mau. Sekali-kali ayo lakukan diluar, Pak, saya ingin lebih leluasa menunjukkan kemampuanku menyenangkan bapak!" rayu Sella manja.

Arka tersenyum lebar, dia suka wanita yang seperti ini, agresif dan berinisiatif tapi tak banyak menuntut sehingga ia yang tetap memegang kendali penuh atas hubungan mereka.

"Kita bisa atur waktunya lain kali, banyak hal yang akan aku lakukan dekat-dekat ini dan sepertinya aku akan sibuk. Kita bisa mencuri waktu seperti ini sebelum melakukannya di luar!"

Sella hanya mengangguk patuh. Ia yang masih tak berbusana lalu memungut pakaiannya di lantai, tapi bibirnya mencebik ketika tahu dress rumahnya telah koyak.

"Pak, ini gimana saya keluarnya?" tanyanya manja.

Arka mendongak dan melihat Sella yang hanya mengenakan dalaman saja.

"Lilitkan dressmu ke pinggang dan jadikan rok, lalu pakailah jaketku ini sebagai atasan!" ucap Arka sembari menyerahkan sweater miliknya yang memang sudah ada di sana.

Sella menerima dan mengenakannya, kini penampilannya sudah lebih baik. Setelah pamit ia lalu keluar dari ruang kerja Arka, tapi ketika membuka pintu bertepatan dengan Alea yang kebetulan lewat di depan ruang kerja Arka.

Langkah Alea terhenti, dahinya berkerut melihat keberadaan Sella di tempat yang tak seharusnya tapi ia diam dan tidak mengatakan apa-apa. Ia hanya sempat memindai penampilan Sella dari atas hingga bawah lalu pergi begitu saja.

Ketika Alea memperhatikan penampilannya yang tak biasa, Sella mematung dengan wajah pucat pasi, takut Alea curiga lalu mengadu pada Raya atau Nyonya Camelia. Hingga Alea pergi, Sella masih diliputi perasaan was-was dan akhirnya ia kembali masuk ke ruang kerja Arka.

"Kenapa?" tanya Arka bingung.

"Itu, Pak. Alea memergoki saya keluar dari ruangan Bapak dengan penampilan seperti ini."

"Tidak apa-apa, biar aku yang mengurusnya. Kamu cepatlah kembali sebelum ada orang lain yang memergoki kita!" titah Arka serius.

Sella mengiyakan lalu pergi dari ruang kerja Arka setelah memastikan benar-benar tidak ada orang yang akan memergoki mereka lagi.

"Sepertinya keputusan menggantikan Bianca dengan Alea adalah keputusan yang tepat!" gumamnya.

Ia juga tidak ingin jika Alea membocorkan hubungan gelapnya dengan Sella. "Tapi sebelum itu aku harus memperingatkannya lebih dulu agar tidak mengatakan apa yang dia lihat pada siapa-siapa!"

Arka lalu berdiri dan beranjak menuju kamar Alea. Kamar Alea dan Sella bersebelahan tapi wanita itu sudah tidak nampak yang mungkin Sella sudah berada di dalam kamarnya. Ia lalu mengetuk pintu kamar Alea beberapa kali dan tak lama Alea keluar memandang Arka datar.

"Alea, Papa tegaskan jangan sekali-kali kamu mengatakan pada orang lain apa yang baru saja kamu lihat atau Papa akan menghentikan uang kuliahmu!"

Alea terkekeh sinis. "Sepertinya Anda sangat takut jika istri Anda tercinta tahu sifat asli Anda yang memiliki nafsu seperti BINATANG!"

Arka mengepalkan tangannya geram, keinginannya untuk menampar mulut Alea sangat kuat tapi berusaha ia tahan. "Jangan lancang, Alea. Aku Papamu dan kamu wajib menghormatiku, jangan menjadi tidak sopan dengan mengatai Papamu sendiri!"

Mendengar ucapan Arka, kebencian yang selama ini Alea pendam berhasil menguap ke permukaan. Selama ini ia tidak pernah berinteraksi dengan Arka hanya berdua saja, selalu ada orang lain di antara mereka sehingga Alea tidak bisa mengeluarkan unek-uneknya.

"Hormat?" Alea tertawa sumbang dengan wajah mencemooh. "Aku sudah menghormatimu dan apa tadi, Papa? ... Anda tidak pantas mendapat sebutan itu disaat Anda hanya bertindak sebagai penyumbang benih!"

Arka menggeleng tak percaya putrinya yang pendiam kini terlihat begitu membencinya dan berani mengatainya dengan ucapan yang sangat kasar. Rasa sayang dan iba yang beberapa saat kebelakang sempat menyelinap di hatinya, kini habis tak tersisa menyisakan rasa marah.

"Kamu!" tunjuk Arka dengan wajah merah padam. "Papa akan membuatmu keluar dari rumah ini!" Arka menyentak tangannya kasar lalu pergi meninggalkan Alea yang masih berdiri di tengah pintu kamarnya.

Arka berjalan bersungut-sungut kembali ke kamarnya. Ia meraih kartu nama yang di berikan Paman Emir dan mencoba menghubungi nomor yang tertera di sana.

"Halo!" jawab pria di seberang sana dengan datar.

"Selamat sore, Pak Ilyas?"

"Ya, saya!"

"Saya ingin menyampaikan hasil diskusi keluarga saya tentang tawaran Pak Emir. Kami memutuskan bersedia menerima perjodohan antara keponakan Pak Emir dengan salah satu putri saya!"

1
Giandra
ada lagi yang cari penyakit
Retno Harningsih
up
Giandra
ayo Alea perjalanan hidupmu baru dimulai tunjukkan ketegasanmu jangan biarkan orang orang terutama para pelakor menindasmu
Giandra
zea dan Bianca mencari penyakitnya sendiri
Retno Harningsih
up
Giandra
momen canggung malah kepergok ada yang masuk pasti salah paham
Giandra
semoga lancar acaranya
Giandra
kau menggali kuburanmu sendiri ana siapapun itu kalau dia customer perlakukan dengan baik sesuai prosedur
Giandra
semoga aman sampai acara pernikahan terlaksana dan seterusnya
Giandra
semoga Alea kalau sudah menikah dengan Seno pribadinya berubah lebih tegas dan cerdik tidak mudah ditindas karena sudah mendapatkan pelajaran hidup yang keras
Hrawti
Luar biasa
Adyava
Novelnya bagus sih cuman kadang nama pemerannya berubah-ubah, tolong lebih teliti lagii yaa thor/Smirk/
Reaa: okee kak terimakasih sudah mengingatkann, selanjutnya aku bakal lebih telitii lagii/Smile/
total 1 replies
Giandra
nama tokoh pemerannya berubah ubah
Reaa: maaf yaa kak klo tidak nyaman dlm membaca novelku yg inii, selanjutnya aku bakal lebih teliti lagii/Smile//Smile/ & terimakasih sudah mengingatkann/Rose//Rose/
total 1 replies
Giandra
sepandai-pandai tupai melompat suatu saat pasti akan terjatuh.siap siap kau dikebiri arka
Giandra
Alea Cinderella
Sheryl
Suka banget sama novelnyaa, seruu poll
Sheryl
Lanjut Thorr
A F I S ❀
bau² pelakor tpi seno lucuu bgt mna kepergok eyang lgi wkwk
A F I S ❀
wahh siapa tuhh
A F I S ❀
ceritanya seruu,ditunggu kelanjutannya thor!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!