NovelToon NovelToon
KEBANGKITAN SANG PENDEKAR ABADI

KEBANGKITAN SANG PENDEKAR ABADI

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Sistem / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Raja Tentara/Dewa Perang / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Axellio

Judul: KEBANGKITAN PENDEKAR ABADI

Deskripsi:
Ling Chen, seorang pemuda tangguh yang penuh dengan pengalaman pertempuran, terjebak dalam perjalanan menuju takdir yang lebih besar. Setelah terluka parah oleh makhluk tingkat Emperor Bintang 9 di Hutan Terlarang, ia menemukan dirinya berada di ambang kematian. Namun, sebuah kekuatan misterius, Sistem Dewa Alam, terhubung dengannya, membuka jalan baru yang penuh dengan peluang dan tantangan.

Dengan bimbingan sistem dan hadiah luar biasa yang diterimanya, Ling Chen bertekad untuk menguasai kekuatan baru, memperbaiki kesalahan masa lalunya, dan menaklukkan dunia yang dipenuhi makhluk-makhluk legendaris. Dalam perjalanan ini, ia tidak hanya harus melawan kekuatan besar dari luar, tetapi juga menghadapi ambisi dan kesombongannya sendiri yang perlahan ia ubah menjadi kebijaksanaan.

Akankah Ling Chen berhasil mencapai puncak kekuasaan dan membalas dendam

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Axellio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 15 KAWAN BARU

Bab 15: Kemenangan dan Kesombongan

Setelah pertandingan yang menegangkan, Ling Chen dan Jin Feng berdiri di pinggir arena. Mereka berdua terengah-engah, meskipun Ling Chen tampil sangat memukau dengan gaya bertarungnya yang elegan dan kekuatan yang luar biasa. Jin Feng, yang tidak bisa menahan kegembiraannya, bertepuk tangan keras-keras.

"Wow, Ling Chen, kamu benar-benar luar biasa!" serunya dengan senyum lebar. "Aku tidak bisa berhenti terkesima! Taktikmu sangat brilian, dan jurus yang kamu pakai... sungguh memukau!"

Ling Chen, yang baru saja menyelesaikan pertarungannya, tersenyum tipis, tapi bisa dilihat ada rasa puas dalam tatapannya. "Terima kasih, Jin Feng. Tanpa dukunganmu, aku mungkin tidak akan bisa melakukannya."

Jin Feng tertawa kecil. "Ah, jangan merendah begitu. Kamu sudah menunjukkan kemampuanmu yang luar biasa. Aku yakin banyak orang yang terkesima melihat pertarunganmu."

Tiba-tiba, suara pengumuman terdengar dari arah tengah arena, mengalihkan perhatian mereka. "Pertandingan selanjutnya! Lian Zhen melawan murid sekte yang belum dikenal!" suara itu menggema di seluruh arena.

Murid-murid yang hadir langsung beralih fokus, beberapa dari mereka sudah menaruh perhatian pada Lian Zhen, yang berdiri dengan angkuh di tengah arena. Lian Zhen adalah seorang anggota dari Keluarga Kerajaan yang terkenal, dan statusnya itu memberinya banyak hak istimewa di Sekte Tianwu. Dengan wajah penuh percaya diri, Lian Zhen memandang rendah lawannya.

"Ha! Kamu akan merasakan kekuatan keluarga kerajaan," kata Lian Zhen dengan senyum sinis. "Keluarga kami jauh lebih kuat daripada kalian semua. Tidak ada yang bisa mengalahkan kami."

Di sisi lain, Ling Chen dan Jin Feng berdiri di pinggir arena, mengamati dengan saksama. Lian Zhen tidak menyia-nyiakan waktu. Dengan langkah tegas, ia melancarkan serangan pertama dengan gerakan yang sangat cepat, membuat lawannya kesulitan untuk menghindar. Lian Zhen menendang dengan kekuatan yang begitu dahsyat sehingga lawannya terpelanting jauh ke belakang.

Dengan cepat, Lian Zhen mengejar, mengayunkan pedangnya dengan penuh kebanggaan. Setiap gerakan terlihat sangat terlatih dan penuh dengan kekuatan yang mematikan. Tanpa banyak perlawanan, lawannya terjatuh, dan Lian Zhen menang dengan mudah.

"Ha!" Lian Zhen tertawa sombong, berdiri dengan angkuh di tengah arena. "Tentu saja, aku tidak terkejut. Ini sudah terlalu mudah. Tidak ada yang bisa menandingi kekuatan keluarga kerajaan."

Ling Chen dan Jin Feng yang menyaksikan dari pinggir arena saling berpandangan. Senyum mereka sangat tipis, tetapi bisa dilihat jelas bahwa ada kekesalan yang tersirat. Jin Feng mengerutkan kening, merasa tidak suka dengan sikap Lian Zhen yang terlalu sombong itu.

"Apa kamu juga merasa terganggu dengan itu?" tanya Jin Feng pelan, meski matanya tetap tertuju pada Lian Zhen yang masih berlagak sombong di tengah arena.

Ling Chen mengangguk. "Kehilangan rasa hormat terhadap orang yang merasa lebih tinggi hanya karena statusnya… sangat menjengkelkan."

Jin Feng menghembuskan napas panjang. "Aku sudah mendengar banyak tentang Lian Zhen. Dia memang berasal dari Keluarga Kerajaan. Keluarganya memiliki pengaruh yang sangat besar di Sekte Tianwu, jadi wajar jika dia merasa bisa bertindak sewenang-wenang seperti itu."

Ling Chen mengerutkan kening. "Itu alasan yang sangat lemah untuk bersikap sombong. Kekuatan seseorang seharusnya diukur dari kemampuan mereka, bukan dari status keluarga."

Jin Feng mengangguk setuju. "Aku juga merasa begitu. Tapi, kamu tahu bagaimana politik di sini. Banyak orang yang menundukkan kepala hanya karena takut pada kekuatan keluarga kerajaan. Mereka tidak akan berani menentangnya."

Ling Chen memandang Lian Zhen yang masih berdiri di tengah arena dengan sikap sombongnya. "Aku tidak suka orang yang seperti itu. Semua orang di sini harus dihormati berdasarkan kemampuan mereka, bukan berdasarkan keturunan."

Jin Feng tersenyum kecil. "Tepat sekali. Mungkin suatu saat nanti, kita bisa menunjukkan kepada mereka bahwa status tidak ada artinya ketika berhadapan dengan kekuatan sejati."

Setelah beberapa saat, pertandingan berlanjut, dan Lian Zhen kembali ke tempatnya dengan senyum penuh kemenangan. Namun, di balik senyumnya, ada ketegangan yang semakin memuncak. Ling Chen dan Jin Feng sudah menantikan saat mereka bisa menunjukkan siapa yang sebenarnya lebih kuat—tanpa bergantung pada status atau keturunan.

Setelah pertandingan selesai, suasana di arena menjadi lebih ramai. Para murid membicarakan Lian Zhen dengan berbagai pendapat. Beberapa merasa terkesan, sementara yang lainnya merasa muak dengan sikap sombongnya.

Namun, di tengah keramaian itu, Ling Chen dan Jin Feng tidak bergeming. Mereka tahu, di dalam dunia ini, kekuatan sejati akan berbicara lebih keras daripada kata-kata sombong seseorang yang hanya bergantung pada keturunan.

---

Pertarungan Lian Zhen:

Lian Zhen berdiri dengan percaya diri, memandang lawannya dengan tatapan penuh ejekan. Lawannya, seorang murid dari Sekte Tianwu, terlihat gelisah, tidak mampu menahan tekanan dari aura kekuatan Lian Zhen.

"Ha! Kamu ingin melawanku?" Lian Zhen tertawa sinis. "Persiapkan dirimu!"

Dengan kecepatan luar biasa, Lian Zhen meluncurkan serangan pertama. Sebuah tendangan keras yang membelah udara, membuat lawannya terhuyung mundur. Segera setelah itu, pedangnya melesat, meninggalkan jejak kilat yang hampir tidak terlihat, menebas udara dan mengejar lawannya yang sudah terpojok.

Lawannya berusaha menghindar, namun tak bisa mengimbangi kecepatan dan kekuatan Lian Zhen. Pedang Lian Zhen menembus pertahanan lawannya, dan dalam satu gerakan cepat, dia menjatuhkan lawannya dengan mudah.

"Apa yang aku katakan?" Lian Zhen berkata dengan sombong. "Tidak ada yang bisa mengalahkan kami, Keluarga Kerajaan."

Dengan langkah angkuh, Lian Zhen berdiri di atas tubuh lawannya yang terjatuh, seolah-olah ia telah menunjukkan kekuatan yang tak tertandingi.

Kemenangan yang mudah itu memberikan tambahan percaya diri pada Lian Zhen, dan dia pun merasa semakin berhak untuk memamerkan statusnya kepada semua orang yang ada di arena.

Setelah itu pertandingan berikutnya adalah Jin Feng dengan seorang wanita

Di tengah arena pertandingan, Jin Feng berdiri dengan percaya diri, mengayunkan pedangnya dengan gerakan yang penuh kekuatan. Namun, pandangannya tertuju pada sosok seorang wanita yang berdiri anggun di seberang sana. Wajahnya yang dingin dan pucat seolah tidak mengurangi pesona kecantikannya. Ia terlihat tenang, seolah siap menghadapi apapun.

Jin Feng, yang biasanya sangat fokus, kali ini sedikit terpesona oleh kecantikan wanita tersebut. Dengan senyum tulus, ia berbicara sambil menatap wanita itu. “Aku menghormati wanita, karena sebagai laki-laki, aku tidak boleh menyakiti kalian,” ucapnya, penuh rasa hormat.

Wanita itu hanya tersenyum tipis, mata yang tajam seolah menilai dirinya. Tidak berkata sepatah kata pun, ia tetap tenang dan mengatur napas, mempersiapkan diri.

Di sisi lain, Ling Chen yang sedang duduk di kursinya terkesima. Wanita itu memiliki kecantikan yang luar biasa, namun hati Ling Chen sudah terlatih untuk tidak terpengaruh oleh penampilan luar. Hatinya dingin, namun ada perasaan aneh yang muncul—ada sesuatu yang memancar dari wanita ini yang terasa berbeda, kuat namun anggun. Ling Chen merasa perlu mengetahui lebih lanjut tentangnya.

Dengan cepat, ia menggunakan skill Identifikasi dari sistemnya. Hasilnya muncul singkat:

Kolom Identifikasi:

Nama: Xue Liuying

Kekuatan: Tidak Terprediksi

Kemampuan Khusus: Gerakan Anggun Mematikan

Aura: Kuat dan Elegan

Walau hasilnya nihil dan tidak ada data yang jelas, Ling Chen merasa ada sesuatu yang lebih pada wanita ini, kekuatan yang tidak dapat diprediksi dan aura yang sangat kuat. Ia pun kembali fokus pada pertandingan yang akan segera dimulai.

Pertandingan dimulai. Jin Feng yang pertama kali bergerak, melancarkan serangan bertubi-tubi dengan kecepatan luar biasa. Pedangnya berkilau di bawah sinar matahari, dan setiap serangannya terasa seperti angin tajam yang bisa memotong apapun. Namun, Xue Liuying bergerak dengan anggun, menghindari setiap serangan dengan kelincahan yang sulit dipahami.

Jin Feng mengerutkan dahi, melihat wanita itu seperti menari di atas angin. “Terlalu cepat!” pikirnya, semakin penasaran.

Para tetua yang menonton dari meja pelatih mulai memperhatikan dengan cermat. Ketua Gunung Pendekar, yang biasanya sangat tenang, memandang dengan tajam. “Anak ini... gerakannya anggun, tapi sangat berbahaya,” ucapnya kepada salah satu tetua di sampingnya.

Tetua Mei, yang sedang memperhatikan dengan penuh perhatian, mengangguk. “Gerakannya terlihat seperti tari, tapi serangannya bisa mematikan. Jin Feng harus berhati-hati.”

Tetua dari Gunung Pedang, yang ikut hadir untuk menilai, berbisik kepada tetua lainnya. “Ini bukan pertarungan biasa. Jika Jin Feng tidak bisa menyesuaikan diri, dia akan kalah dengan mudah.”

Kembali ke arena, Jin Feng semakin terdesak. Setiap serangan yang dilancarkannya seolah sia-sia. Xue Liuying dengan mudah menghindar dan membalas setiap serangan dengan kecepatan yang mengejutkan.

Akhirnya, Jin Feng memutuskan untuk meningkatkan kekuatannya. Ia mengeluarkan jurus andalannya, memfokuskan energi besar ke pedangnya, dan menyerang Xue Liuying dengan kekuatan yang mengerikan. Serangannya terasa seperti badai yang menerjang. Namun, wanita itu hanya tersenyum kecil dan berputar dengan gerakan yang sangat cepat, menghindari serangan tersebut dan meluncurkan serangan balik.

Xue Liuying melancarkan serangan yang sangat cepat dan terkoordinasi, pedangnya berkilau saat ia menari ke depan, memotong udara dengan gerakan mematikan. Jin Feng yang terkejut mencoba bertahan, tetapi serangannya terhalang oleh kelincahan dan ketepatan gerakan Xue Liuying.

“Ini tidak mungkin!” teriak Jin Feng dalam hati, berusaha mencari titik lemah wanita itu.

Ketua Gunung Pendekar yang menyaksikan pertandingan itu menghela napas. “Lihatlah, ini adalah pertarungan yang seimbang antara dua kekuatan besar. Jin Feng tidak bisa menang begitu saja,” ujarnya dengan nada serius.

Tetua Mei tersenyum tipis. “Jin Feng memang kuat, tetapi wanita ini... dia memiliki keanggunan yang disertai dengan kekuatan mematikan. Ini bukan sekedar pertarungan fisik.”

Di tengah pertandingan, Jin Feng yang mulai kehabisan energi memutuskan untuk berusaha lebih keras lagi. Dia melancarkan serangan terakhir dengan kekuatan maksimal, mencoba mengalahkan Xue Liuying dengan satu pukulan besar. Namun, Xue Liuying sudah memprediksi langkahnya.

Dengan gerakan yang begitu elegan, Xue Liuying menghindari serangan Jin Feng, dan dengan satu langkah cepat, ia menghantamkan pedangnya dengan tepat ke leher Jin Feng. Jin Feng yang merasa kekuatannya terkuras, terpaksa menurunkan pedangnya, menyerah.

“Cukup... aku menyerah,” ucap Jin Feng dengan napas terengah-engah, melihat pedang Xue Liuying begitu dekat di lehernya. “Kau adalah orang kuat kedua yang aku temui setelah Ling Chen.”

Xue Liuying hanya tersenyum simpul, lalu menarik pedangnya dan mundur dengan anggun, meninggalkan arena tanpa sepatah kata pun. Semua yang menyaksikan pertandingan itu terdiam, terkesima oleh keanggunan dan kekuatan luar biasa wanita tersebut.

Meja para tetua

Para tetua mulai berdiskusi mengenai pertarungan yang baru saja terjadi.

Ketua Gunung Pendekar mengangguk, matanya tetap tajam menilai. “Ini sangat luar biasa. Xue Liuying memiliki potensi yang sangat besar. Dia bukan hanya berbakat, tapi juga tahu bagaimana mengendalikan kekuatannya.”

Tetua Mei menambahkan, “Jin Feng punya kekuatan luar biasa, tapi dia belum bisa mengimbangi kecerdikan dan kelincahan Xue Liuying. Itu adalah pertarungan yang sangat seimbang.”

Tetua dari Gunung Pedang tersenyum. “Memang, ini seperti pertarungan murid tingkat elit. Jika Jin Feng ingin menjadi lebih kuat, dia harus belajar lebih banyak tentang teknik bertahan dan keanggunan dalam bertarung.”

Setelah pertandingan selesai, Ketua Sekte Tianwu berdiri dan memberikan orasi. “Kalian semua adalah murid-murid berbakat yang telah membuktikan kekuatan kalian. Saya berharap kalian semua akan terus berkembang dengan keras dan menjadi murid yang lebih kuat.”

Dia lalu melanjutkan, “Sekarang, saya mempersilahkan para tetua untuk memilih murid-murid yang akan dilatih lebih lanjut.”

Tanpa diduga, Jin Feng dan Xue Liuying dipilih untuk menjadi murid langsung Tetua Mei, yang akan membimbing mereka untuk lebih mengasah kemampuan mereka.

1
Naim
up thot
إندر فرتما
kalau alur cerita ada sistem,alur cerita gak menarik untuk di baca,
hasbullah 123
cerita nya bagus cuma SANGAT JANGGAL MASA NOVEL INDONESI BERCAMPUR dengan bahasa ASING
Devan Wijaya
Membuat rasa penasaran
Rama Tayoo
semoga bisa sampai tamat thorr, dan harapan saya semoga MC nya jika harus memiliki wanita cukup 1 aja
Rama Tayoo: woke thoorrr
AHMAD FAJRIANSYAH: Siapp nanti akan ada alur Dimnaa sang MC ada wanita kokk dinantikan aja
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!