"Devina, tolong goda suami Saya."
Kalimat permintaan yang keluar dari mulut istri bosnya membuat Devina speechless. Pada umumnya, para istri akan membasmi pelakor. Namun berbeda dengan istri bosnya. Dia bahkan rela membayar Devina untuk menjadi pelakor dalam rumah tangganya.
Apakah Devina menerima permintaan tersebut?
Jika iya, berhasilkah dia jadi pelakor?
Yuk simak kisah Devina dalam novel, Diminta Jadi Pelakor
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 Devina Tahu
Karena kaki Devina masih kesulitan untuk berjalan. Maka, tuan Bayu Dirgantara mengurungkan niatnya untuk mengajak Devina pergi. Pergi untuk melihat rumah yang akan tuan Bayu Dirgantara berikan kepada ayah Dewa dan keluarga.
Semua itu tuan Bayu lakukan semata-mata untuk menebus kesalahannya. Kesalahan yang sangat tuan Bayu sesali. Membuatnya harus terpisah puluhan tahun dengan orang yang dia cintai.
Saat pertama kali tuan Bayu bertemu Devina, dia seolah melihat sosok wanita yang dia cintai. Cara Devina bicara dan tersenyum, sangat mirip dengan istrinya. Wanita yang selama ini dia cari keberadaanya, wanita yang telah pergi meninggalkannya. Walau kecewa pada istrinya, tapi hati tuan Bayu tidak bisa berpaling. Dia sangat mencintai istrinya itu.
Diam-diam tuan Bayu menyelidiki kehidupan Devina. Dia hanya ingin tahu, ada hubungan apa Devina dan istrinya itu. Tidak disangka, Devina ternyata cucu dari istrinya. Tuan Bayu Dirgantara pun mencari dimana istrinya itu berada. Dia ingin tahu, bagaimana dengan kehidupan nenek Devina itu setelah pergi meninggalkan rumah.
Pencarian itu, justu membuat tuan Bayu menemukan fakta yang membuat dia marah dan merutuki kebodohannya sendiri.
Hasil penyelidikan mengungkap banyak hal. Satu persatu kejadian masa lalu disajikan kembali. Dan tuan Bayu sangat menyesal, selama ini dia telah dibohongi oleh ibu kandungnya sendiri. Istrinya bukan kabur dari rumah, tapi diusir oleh ibu dan adiknya.
Bodohnya tuan Bayu, dia menerima saja semua hasutan dan fitnah yang kedua orang itu katakan padanya. Dia berpikir, keduanya adalah orang terdekatnya. Tidak mungkin melakukan hal buruk padanya. Namun ternyata dia salah. Akibatnya, dia tidak mengetahui telah memiliki anak bersama istri pertamanya.
Meskipun sudah mengetahui semuanya, hingga saat ini tuan Bayu belum berani menampakkan dirinya di hadapan ayah Dewa. Mengatakan bahwa, dia adalah ayah dari ayah Devina itu.
Rasa takut dibenci oleh putranya, membuat tuan Bayu terus menunda menemui ayah Dewa. Yang bisa dia lakukan hanyalah berbuat baik pada Devina, cucu perempuan satu-satunya.
"Mengapa kaki kamu sampai terkilir seperti ini?" tanya tuan Bayu pada Devina.
"Tidak apa-apa Kek. Devi kurang hati-hati saja saat berjalan."
"Kenapa kamu tidak beritahu saja yang sebenarnya, Sayang?" Gilang bertanya seperti itu karena dia tidak suka Devina selalu saja menutupi kesalahan orang-orang yang berhubungan dengan Wina.
"Mas," ucap Devina pelan.
"Katakan saja, siapa yang sengaja melakukan ini terhadap kamu!" Tuan Bayu kembali bicara.
Devina menggeleng, dia tidak ingin masalah ini menjadi besar. Walau Devina tahu, calon mertua Elang itu sengaja membuatnya tersandung dengan menjegal langkahnya. Tapi wanita itu adik tuan Bayu Dirgantara.
Flash back
Devina baru saja keluar dari toilet restoran yang berada dibawah naungan Hans Company. Dia berada di restoran itu untuk menemani Gilang dan Eki yang sedang bertemu rekan bisnis Hans Company dari luar negeri.
Saat akan kembali ke ruang private, Devina berpapasan dengan Intan, ibu dari Wina. Wanita itu tidak sendirian, dia besama geng sosialitanya. Sepertinya mereka baru saja datang untuk menghabiskan uang suami-suami mereka.
"Wah, ada pelakor di restoran mahal seperti ini. Pasti dia lagi menggoda suami orang lagi. Kan dia sudah di pecat dari Cakrawala Company," ucap Intan dengan suara yang cukup keras. Seolah sengaja untuk menarik perhatian pengunjung restoran tersebut melihat kearah mereka.
Devina menarik napas dalam-dalam. Dia butuh asupan oksigen agar tenang, menghadapi orang seperti Intan. Devina juga memilih diam. Tidak ada gunanya mengklarifikasi tuduhan yang Intan lemparkan padanya. Mereka tetap akan merendahkan dirinya, karena itu yang mereka inginkan.
"Bukannya dia sudah bertunangan dengan ceo Hans Company?" tanya salah satu dari geng sosialita itu.
"Iya betul itu, dia sudah bertunangan." Sahut yang lainnya.
"Berita itu bohong. Buktinya mereka tidak mengadakan acara pertunangan," timpal Intan, dia baru tahu kalau Devina sudah bertunangan.
Devina menyunggingkan bibir ke atas. Tidak semua orang pesta pertunangan besar-besaran seperti yang Intan lakukan, saat pertunangan Wina dan Elang.
"Kabarnya hanya acara keluarga saja Jeng, karena tuan Hans tidak suka wajahnya dikenali banyak orang."
"Mana mungkin gadis rendahan seperti ini disukai oleh ceo sehebat tuan Hans. Jangankan orang seperti dia, kita saja sulit bertemu ceo Hans, yang tidak bisa ditemui oleh sembarang orang." Intan menyela ucapan tersebut.
Devina hanya tersenyum saja menanggapinya. Mereka percaya atau tidak, tidak mempengaruhi hidupnya. Menghiraukan kicauan Intan, Devina melanjutkan langkahnya. Pantas saja dulu Danu merasa nyaman berada di dekatnya. Ibu dan adiknya orang-orang yang bermulut pedas.
Devina harus melewati Intan untuk sampai di ruang private, dimana Gilang dan Eki mungkin baru akan meeting. Saat Devina akan melangkah, Intan menjegal langkah gadis itu. Devina terjungkal, untung saja ada Gilang yang menangkap tubuh kekasihnya, sehingga Devina tidak jatuh kelantai. Namun kakinya terkilir.
Gilang mendengar suara ribut-ribut tidak jauh dari ruang private yang dia gunakan untuk menyambut tamunya. Karena Devina belum juga kembali, Gilang merasa khawatir. Dia pun memutuskan untuk menyusul Devina yang pamit ke toilet. Namun yang dia lihat tunangannya sedang bicara dengan ibu-ibu.
Untung saja Gilang datang tepat waktu. Dia melihat sendiri, seseorang menjulurkan kakinya untuk menjegal langkah tunangannya.
Gilang tidak banyak bicara. Cukup memberikan tatapan pada karyawannya, agar mereka menyelesaikan masalah ini. Lalu Gilang menggendong Devina masuk ke ruang private.
Flash back off.
"Katakan saja Devina! Sekali pun itu orang terdekat Kakek," ucap tuan Bayu sambil menatap Devina agar mau memberitahunya.
Devina menoleh pada Gilang. Pria itu mengangguk. Dia tahu alasan tunangannya tidak mau memberitahu tuan Bayu. Tapi Devina tidak bisa terus diam.
"Tante Intan," ucap Devina pelan.
"Sudah Kakek duga. Belum berubah juga anak itu!" Terlihat jelas wajah kesal tuan Bayu.
Tuan Bayu akan mengurus adiknya itu. Dia belum menentukan hukuman apa yang akan dia berikan pada adiknya itu. Yang jelas lebih berat dari yang dia pikirkan sebelumnya.
"Kek, Devi tidak apa-apa. Tante Intan pasti tidak sengaja," ucap Devi, agar tuan Bayu tidak marah pada ibu Wina itu.
"Kamu sudah terlalu banyak mengalah Devina." Tuan bayu mengatakan itu sambil menitikkan air mata. "Kamu sama seperti nenekmu," ujarnya lagi.
"Kakek kenal dengan nenek Lestari?" Devina bertanya untuk memancing pria tua itu bicara jujur.
Tuan Bayu mengangguk. "Dia, istri Kakek."
Devina tidak terkejut. Nenek Lestari sudah memberitahu Devina lebih dulu, jika tuan Bayu Dirgantara adalah kakeknya. Ayah kandung dari ayah Dewa. Devina juga tahu cerita yang sebenarnya dari nenek Lestari.
Karena itulah Devina tidak mau mencari masalah dengan Intan dan Wina. Dia tahu, bagaimana jahatnya wanita bernama Intan itu. Sifatnya sangat jauh berbeda dengan tuan Bayu Dirgantara, meskipun mereka bersaudara.
Saat Elang bertunangan dengan Wina, nenek Lestari meminta Devina menjauh dari pria yang pernah membuatnya jatuh cinta itu. Devina paham, nenek Lestari tidak ingin Devina mendapatkan hal yang buruk, seperti yang nenek Lestari alami.
"Kamu tidak terkejut?" tanya tuan Bayu setelah memperhatikan ekspresi Devina biasa saja.
Devina tersenyum, lalu menggeleng. "Devi sudah tahu," jawab Devina.
"Lalu kenapa kamu -."
"Nenek yang meminta Devina merahasiakan ini." potong Devina ucapan kakeknya.
Saat itu Devina masih menjadi asisten Elang. Mereka ada syuting yang lokasinya tidak jauh dari rumah nenek Lestari. Sehingga mereka berdua memutuskan menginap di rumah nenek Lestari saja, dari pada di hotel.
Devina belum lama kenal dengan tuan Bayu, tapi mereka sempat berfoto bersama. Devina tengah memperhatikan foto tuan Bayu, lalu dia bandingkan dengan foto kakeknya yang tergantung di ruang keluarga.
Belum sempat Devina menarik kesimpulan, nenek Lestari mendekatinya. Nenek lestari pun tidak sengaja melihat foto Devina dengan pria yang dia cintai. Setelah itu, mengalir lah cerita dari mulut nenek Lestari tentang tuan Bayu.
"Dia ada dimana?" Tanya tuan Bayu, karena hingga saat ini orang yang dia perintahkan mencari istrinya itu tidak bisa menemukan keberadaan nenek Lestari.
lanjut thor ttp semangat 💪💪