NovelToon NovelToon
Dragon Monarch

Dragon Monarch

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Petualangan / Tamat / Xianxia
Popularitas:23.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: DeaLova

Pertarungan, pertumpahan darah, air mata, itu adalah peristiwa yang biasa terjadi di dunia kultivator.
Dunia kacau oleh perang setelah Kaisar Manusia menghilang dalam waktu yang sangat lama.

Suatu waktu, sebuah meteor melesat ke arah sebuah dunia di sudut Alam Semesta.
Lin Yan, bayi yang terjatuh dari langit dan ditemukan oleh pasangan tua yang sedang mengembara.

Takdir apa yang akan membawanya?

Dari mana asalnya?

Siapa yang mengirimnya?

Semua itu adalah misteri untuk sosok Lin Yan.

Dengan tombak ditangannya, Lin Yan akan memulai jalannya mencapai puncak, mencari identitas sejatinya serta mengukir namanya dengan gelar, Raja Naga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DeaLova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 25 - Membunuh Dua Binatang Roh

Pertanyaan Lin Yan membuat dua kultivator tersebut bergidik ketakutan. Mereka tentu melihat beberapa mayat lainnya di kejauhan. Untuk bisa membunuh tiga orang kultivator seorang diri membuktikan bahwa Lin Yan bukanlah anak sembarangan.

“Tidak.” keduanya menggelengkan kepala dengan cepat karena tidak mau berurusan dengan Lin Yan. Mereka berdua sadar bahwa hal seperti itu sering terjadi di hutan. Semua murid lebih sering tidak ikut campur masalah seperti itu karena tidak mau terlibat. Apalagi jika individu tersebut kuat, mereka lebih menghargai nyawa dari pada melakukan hal yang tidak membuahkan hasil sama sekali.

Lin Yan mengangguk puas. Ia memeriksa mayat tetapi tidak ada sesuatu yang berguna untuk diambil. Ia pun langsung bergerak kembali tanpa memeriksa dua mayat lainnya karena merasa mereka berdua pasti miskin juga.

Kedua kultivator tersebut hanya menghela nafas saat Lin Yan pergi. Merekapun langsung mengingat wajah Lin Yan untuk menghindarinya di masa depan.

Lin Yan terus bergerak di dalam hutan dan beberapa kali menemukan Jamur Bumi. Biasanya para murid akan merasa kewalahan saat menangkap tumbuhan yang bergerak dengan sangat gesit. Tetapi itu cerita berbeda untuk Lin Yan.

“Panen kali ini cukup memuaskan. Aku tidak menyangka bahwa hutan ini diisi oleh sangat banyak Jamur Bumi. Hanya dalam waktu beberapa jam, aku telah memperoleh tujuh Jamur Bumi. Itu lebih banyak dari pada sumber daya yang diberi oleh sekte selama sebulan.” Lin Yan tersenyum kecil saat menatap Jamur Bumi di tangannya lalu menyimpannya di dalam cincin ruang.

Saat Lin Yan hendak ingin bergerak kembali, ia mendengar dua binatang roh yang sedang bertarung.

“Ayo kita lihat binatang roh apa yang sedang bertarung. Kebetulan aku juga membutuhkan inti binatang roh untuk berkultivasi.” Lin Yan semakin bersemangat dan langsung bergerak ke arah sumber raungan dua binatang roh.

Ketika sudah mendekat, Lin Yan berhenti di salah satu pohon. Ia menatap ke arah dua binatang roh yang sedang saling membunuh.

“Oh? Leopard Hitam. Dan kelasnya..” mata Lin Yan menyipit saat melihat dengan teknik Mata Raja.

“Itu sekuat kultivator Houtian tahap ketujuh.” Lin Yan memasang wajah serius karena ia paham bahwa ia tidak mungkin mengalahkan binatang roh sekuat itu.

Tatapan Lin Yan tertuju pada binatang roh lainnya. “Singa Berekor Tombak.” ia langsung mengenali spesies tersebut.

“Tampaknya Leopard Hitam akan menang karena sedikit lebih kuat daripada Singa Berekor Tombak. Tetapi jelas bahwa Leopard Hitam butuh usaha besar untuk menang.” ucap Lin Yan sambil mengelus dagunya karena sedang berpikir.

“Jika Leopard Hitam itu terluka parah, aku akan memburunya. Jika tidak, lebih baik aku melupakannya dan mencari yang lebih lemah.” Lin Yan memutuskan.

Pertarungan antara dua binatang roh tersebut berlarut-larut seperti prediksi Lin Yan. Hari juga sudah sore yang artinya ia hanya memiliki sedikit waktu tersisa. Waktu yang ia tempuh untuk kembali ke sekte pun akan lama.

“Ck! Aku tidak menyangka Singa Berekor Tombak itu akan melakukan perlawanan tangguh. Aku tidak memiliki waktu lagi!” Lin Yan akhirnya membuat keputusan gila. Ia mengeluarkan dua pedang kembali untuk berurusan dengan dua binatang roh tersebut karena sudah mengalami luka yang lumayan parah.

“Aku sangat tidak nyaman memakai pedang. Ketika waktunya tiba, aku akan mencari senjata lain.” gumam Lin Yan saat menatap ke arah dua pedang di tangannya.

Tanpa membuang waktu, Lin Yan mendekat perlahan-lahan. Ia menyembunyikan kehadirannya sebisa mungkin agar tidak terdeteksi oleh dua binatang roh yang sedang bertarung.

Ketika jarak sudah sangat dekat, Lin Yan berhenti sementara di belakang pohon untuk mengambil kesempatan.

Leopard Hitam menggigit tubuh Singa Berekor Tombak dan sebaliknya, Singa itu menusuk tubuh Leopard dengan ekornya yang terlihat seperti tombak.

“Sekarang!” Lin Yan yang telah melihat situasi dengan Mata Raja, langsung bergerak dengan kecepatan penuhnya.

Lin Yan melompat ke udara sambil mengayunkan kedua pedang miliknya ke arah kedua binatang roh tersebut.

Sraing! Sraing!

Singa Berekor Tombak yang mengalami kerugian paling besar karena di gigit, tidak memiliki waktu menghindar saat merasakan kehadiran Lin Yan.

Sementara Leopard Hitam langsung melepaskan gigitannya dan menghindar ke samping karena merasakan kematian yang sangat dekat padanya.

Singa Berekor Tombak langsung tewas karena Lin Yan memotong lehernya lebih dari setengah. Di sisi lain, Leopard Hitam tetap terkena tebasan walaupun tidak mengenai titik vitalnya.

Lin Yan mengerut sedikit saat Leopard Hitam berhasil menghindar. Juga binatang roh itu langsung mengayunkan cakarnya ke arah Lin Yan karena sangat marah.

Dengan reaksi yang sangat tinggi, Lin Yan mengangkat kedua pedang di tangannya untuk menahan cakar tersebut.

Tring!

Lin Yan merasakan berat luar biasa dan tampaknya masih sedikit meremehkan kekuatan Leopard Hitam yang telah terluka parah.

Karena merasakan berat luar biasa, Lin Yan memaksa tubuhnya mendorong pedang sekuat tenaga.

Crang!

Cakar Leopard Hitam di dorong oleh Lin Yan dan ia langsung melompat mudur karena merasakan bahaya tiba-tiba.

Dan ternyata benar, Leopard Hitam langsung melesat kembali sambil membuka rahangnya lebar-lebar untuk menggigit Lin Yan.

“Dasar tolol!” gumam Lin Yan karena ia paling mengerti bahwa ketika binatang roh membuka mulutnya seperti itu, kematiannya telah tiba.

Dengan santainya, Lin Yan tetap menunggu Leopard Hitam mendekat. Setelah jarak mereka mencapai seperempat meter, Lin Yan menaikkan pedangnya ke arah depan tepat di rahang bintang roh tersebut.

Jleb!

Pedang langsung menusuk ke dalam dan Lin Yan mencoba menahan kakinya agar tidak mundur atau tertekan. Ia pun tidak membuang kesempatan dan langsung menghunuskan pedang di tangan kirinya tepat di mata Leopard Hitam.

Jleb!

Leopard Hitam tewas seketika saat pedang Lin Yan menusuk ke arah mata dan menembus otak binatang roh tersebut.

“Tampaknya tidak terlalu sulit.” Lin Yan tersenyum kecil saat mencabut pedang dari tubuh Leopard Hitam. Ia pun langsung menggali di sekitar perut binatang roh tersebut dan mengeluarkan sebuah benda berbentuk bola tak beraturan berwarna merah.

“Misi telah selesai.” Lin Yan tersenyum dan menyimpan inti binatang roh begitu juga dengan mayat Leopard Hitam.

Lalu Lin Yan menghampiri Singa Berekor Tombak dan mulai menggali inti binatang rohnya juga.

“Serahkan Singa Berekor Tombak itu kepada kami!” suara seseorang terdengar di telinga Lin Yan dan ia pun berhenti membelah perut binatang roh itu.

Lin Yan melihat ke arah sumber suara dan menemukan sekelompok pemuda yang menatapnya dingin.

“Kenapa aku harus?” tanya Lin Yan penasaran.

“Kami memiliki misi memburu Singa Berekor Tombak. Dan tampaknya binatang roh itu sesuai dengan kriteria misi kami.” jawab salah satu dari mereka.

“Carilah mangsamu sendiri! Akulah yang mengalahkannya, jadi ini adalah milikku!” Lin Yan mendengus sedikit dan melanjutkan pembedahan inti bintang roh.

“Kami tidak meminta! Tapi ini adalah perintah!”

Saat Lin Yan mendengar kata-kata itu, ia langsung berdiri dan menoleh kembali.

Perintah? Apakah Lin Yan akan menuruti perintah orang lain?

Jawabannya tentu saja tidak.

“Datang dan ambil jika kau memiliki kemampuan! Namun, kau harus siap mempertaruhkan nyawamu untuk mengambilnya!” aura ganas terpancar dari Lin Yan. Ia adalah sosok yang bangga dan tidak akan pernah tunduk pada perintah siapapun yang tidak ia akui.

1
Xpresy Ponsel
Luar biasa
77wod video
lin yan temberang
hendri adi
Lumayan
simplewati 777
Luar biasa
Julius Ciaks
mantappp
Herlina Bulek
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
teguh andriyanto
Luar biasa
Anonymous
klan by menawar dengan harga satu batu kelas dewa
Anonymous
itu benar wanita adalah makhluk paling mengerikan sekaligus aneh
Wak Yus
lemah lemah apa punya lin yan ...mcm2 benda yg ditelan masih lemah
Taufiq Sabila
Luar biasa
The Kaesar
mantap
Anton Budiharjo
Luar biasa
ershi_tobelove
sdh d chapter 452. perasaanku berkata bhw cerita ini tdk tamat deh
Aldi
tor minyak terlalu naif dalam perannya
Syahlani Lani
Luar biasa
Ayah Ricky
beban roh kontrak cuma jadi beban
Ayah Ricky
punya roh kontrak penakut udah gue buang
Ikhsan Makhrus
benar...
Ayah Ricky
para kulvator ingin merebut buah nya akan tetapi dimakan oleh MC yang kelaparan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!