Senja dan Fajar, dua murid pintar yang selalu bersaing di peringkat teratas.
Namun, perbedaan status sosial membuat hubungan mereka dipenuhi rintangan. Maminya Fajar tidak menyukai Senja, gadis yatim piatu dari panti asuhan, dan akan melakukan apapun untuk memisahkan keduanya.
Mampukah Senja dan Fajar mempertahankan hubungan mereka, atau akankah semua berakhir tragis?
Baca dan temukan jawabannya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon qinaiza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5. Permintaan Maaf
Senja meletakkan bekalnya di kolong meja untuk dimakan nanti saat waktu istirahat pertama. Namun tidak sengaja ia merasakan ada sesuatu di dalam sana.
Tangannya meraih sesuatu berbentuk kubus dan berisi seperti minuman. Dilihatnya sebuah susu kotak. Ia tundukkan kepala dan melihat ke kolong meja ada 2 susu kotak lagi.
Pagi-pagi Senja mendapat 3 susu kotak dengan varian yang berbeda. Ada susu rasa vanilla, coklat, dan strawberry. Tak sampai disitu, ternyata terdapat sebuah note di susu kotak rasa coklat yang bertuliskan maaf dan semoga lo suka -f.
Otaknya masih mencerna siapa yang memberikan 3 kotak susu untuk dirinya. Pengagumkah ? Tapi selama ini dia tidak merasa mempunyai seorang pengagum rahasia. Jangan-jangan sekedar orang iseng atau orang yang kurang kerjaan ? Tapi mana mungkin juga, kan ada kata maaf tertera dalam note nya.
"Sebenarnya siapa yang ngerasa bersalah sama gue terus sampe beri ini semua." batin Senja terheran-heran.
Sementara itu ada seseorang yang melihatnya dari luar kelas. Mengamati bagaimana reaksi dari gadis tersebut atas pemberian susu kotaknya.
Saat Fajar memasuki kelas, Senja tiba-tiba mendapat pencerahan.
"Apa jangan-jangan dia yang ngasih. Tapi dia minta maaf ke gue karena apa ya." batin nya.
Dilihat lagi memang Fajar masuk tidak membawa tas. Tas nya saja sudah ada di dalam kelas. Berarti kemungkinan Fajar habis keluar dari kelas, entah darimana. Dan setaunya, yang sudah ada di kelas cuma beberapa anak saja. Itupun semua perempuan, minus Fajar yang entah kenapa hari ini berangkat lebih awal.
Inisial f dalam note nya hanya mengarah pada Fajar. Bagaimana tidak, siswi yang sudah berada di kelas tak ada yang memiliki nama dengan inisial f. Lagipula jika dari anak kelas lain malah lebih tidak mungkin. Senja saja tidak kenal dengan siswa-siswi kelas lain selain teman sekelasnya.
Oke, memang Senja hanya berdiam di kelas. Mungkin keluar hanya untuk ke toilet ataupun perpus. Kantin ? Ia tidak perlu ke kantin karena ia sudah membawa bekal dan minum sendiri, dengan begitu akan lebih menghemat uang. Sungguh sangat berbeda dengan remaja masa kini yang suka membeli makanan yang sedang trend-trendnya. Mie Joedes lah, Mie Nelongso, Mie Sambat, Chatime, Starbucks dan lain-lain.
...🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺...
Gadis berambut sebahu itu kini memantapkan hatinya terlebih dahulu sebelum bertanya kepada Fajar. Kemudian ia segera menuju ke bangku dimana Fajar duduk sembari membawa 3 kotak susu tersebut.
"Fajar" panggil Senja.
Fajar pun menoleh setelah mempause game cacingnya. Dilihatnya Senja dengan tatapan yang penuh tanya.
"Ada apa ?" tanya Fajar
"Gue mau nanya sesuatu, dan gue harap lo bakal jawab jujur. Apa lo yang ngasih gue susu kotak ini semua ?" tanya Senja to the point sembari menunjukkan ketiga susu kotak beserta memperlihatkan notenya.
"Emang gue" jawab Fajar dengan santai.
"Kenapa lo kasih ini semua buat gue ?"
"Ya karena gue ngerasa bersalah dan perlu minta maaf ke lo."
"Minta maaf karena apa ?" tanya Senja untuk yang ketiga kalinya. Kini dia sudah seperti wartawan saja yang terus bertanya untuk mendapatkan sebuah informasi.
"Baju lo basah kena cipratan genangan air hujan itu karena gue."
"Oh... Jadi kemarin itu lo yah, yang dengan songongnya bikin baju gue basah. Lo tau nggak sih, seragam nya tuh masih dipakai buat sekarang. Lo nambahin pekerjaan gue tau gak buat cuci seragam lagi, nyetrika lagi." ucap Senja panjang lebar dengan tatapan kesalnya.
"Dengerin gue, kemarin itu kejadiannya nggak sengaja. Lagipula gue juga bukan orang yang senang bikin orang lain kesusahan."
"Gak sengaja gimana ha, harusnya lo hati-hati dong kalo bawa mobil."
"Bukan gue juga yang bawa mobilnya"
"Terus siapa ?"
"Mami gue"
"Gak anak, gak emak, sama-sama ngeselinnya." batin Senja.
"Dah lah, gue gak butuh ini." Senja mengembalikan ketiga kotak susu pemberian Fajar.
Segera ia beranjak pergi dari bangku nya Fajar. Namun tak disangka, Fajar menggenggam tangannya. Cowok itu tidak memperbolehkan Senja untuk beranjak terlebih dahulu.
"Udah si terima aja pemberian dari gue sebagai permintaan maaf."
"Gak perlu. Lepasin tangan gue." genggaman Fajar terlepas dari tangan Senja.
"Kenapa si lo nggak bisa ngehargain pemberian orang lain ?"
"Ya karena gue gak butuh itu. Mending lo kasih ke orang lain aja." Fajar menggenggam erat jari-jarinya kesal.
Ia tak habis pikir, ada ya cewek semacam Senja. Dikasih pinjaman topi nggak mau, diberi susu sebagai permintaan maaf nggak diterima. Bayangkan jika cewek lain yang ia kasih, pasti akan diterima dengan senang hati. Salahnya juga sih yang punya sifat suka peduli tanpa tau kalo orang didepannya ini tidak mau dipedulikan.
Sedangkan di sisi lain.....
"Lagian kenapa tuh anak nggak mikir si. Ya kali gitu loh gue nerima pemberian dari cowok yang bukan siapa-siapa gue. Dikira gue cewek apaan." batin Senja sembari mengetuk-ngetukkan bolpoin ke mejanya, setelah berhasil mendudukkan diri di bangkunya.