Ini novel asli yang diadaptasi menjadi webseries yang berjudul sama, dibintangi oleh Dinda Kirana dan Ryukenli yang tayang di Genflix.
Boy Arbeto putra dari keturunan Arbeto yang cukup terkenal, memiliki wajah tampan, dan kaya raya. Hidupnya sangat sempurna dengan banyaknya wanita yang dimilikinya, membuat pria itu dijuluki sebagai sang Casanova sejati.
Tapi apa jadinya jika sang Casanova di jodohkan dengan seorang gadis lugu, berusia tujuh belas tahun yang baru lulus sekolah bernama Tita Anggara? Akankah pernikahan yang dilandasi oleh perjodohan itu akan berjalan mulus, ataukah sebaliknya?
Yuk kita ikuti kisah cinta manis penuh gelak tawa Boy Arbeto dan Tita Anggara 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 25
"Ish, bukankah kau yang menyuruhku membaca." Gerutu Tita.
"Diamlah, Tit! Sekarang dengar aku baik-baik!" Boy menatap intens wajah wanita cantik dan mungil yang saat ini berstatus istrinya. "Kau harus mengikuti semua aturan ku, dan jangan pernah membantah apa yang aku katakan! Kau mengerti?"
Tita menganggukkan kepalanya walaupun tidak terlalu mengerti.
"Bagus! Sekarang kau ikut denganku!" Boy melangkahkan kakinya menuju kamar. "Kau itu tuli? Aku bilang ikut denganku!" ucap Boy setelah melihat Tita yang masih duduk di atas sofa.
Tita yang terkejut segera berjalan mendekati Boy dan ikut masuk ke dalam sebuah kamar.
"Ini kamarmu." Boy membuka pintu kamar tamu dan masuk kedalamnya.
Tita yang berjalan di belakang Boy menelisik ruangan yang di dominasi cat berwarna putih dengan desain modern minimalis.
"Dan kamar ku ada dilantai atas." Ucap Boy.
"Apa?" pekik Tita dengan wajah yang terkejut. "Jika kau tidur di lantai atas, aku tidur dengan siapa?"
"Tentu saja sendiri." Boy melangkah keluar dari kamar tamu.
"Sendiri?" Tita yang panik segera mengejar suaminya. "Boy Arbeto tunggu dulu!"
"B panggil aku, B." Boy terus berjalan menuju kamarnya tanpa menghiraukan gadis gila itu.
"B, Tita takut kalau tidur sendiri." Rengek Tita sambil berjalan mengikuti Boy.
"Aku tidak peduli." Boy terus berjalan memasuki kamarnya. "Stop! Kau mau apa?" Boy menghadang Tita yang ingin memasuki kamarnya.
"Mau masuk." Tita tersenyum lebar.
"Tidak boleh! Ini kamarku dan kau dilarang keras memasukinya!" Boy hendak menutup pintunya.
"B ..."
Tita mendorong pintu kamar dengan kuat, hingga membuat Boy terdorong kebelakang.
"Gadis gila apa yang kau lakukan?" Boy tidak menyangka jika gadis manja itu mempunyai tenaga yang sangat kuat.
"Maaf ...." lirih Tita dengan senyum kaku dibibir.
"Maaf kau bilang?" Boy mendekati gadis itu lalu mencengkram tangan nya. "Keluar dari kamarku!" Boy menyeret tangan Tita.
"B, Tita takut kalau tidur sendirian." Tita berusaha menahan tubuhnya. "Tita mohon ijinkan Tita tidur disini."
"Kau bilang takut tidur sendirian? Memangnya selama ini kau tidur ditemani siapa?" tanya Boy tak percaya saat Tita mengatakan takut tidur sendirian.
"Tita tidur ditemani —"
"Jangan bilang kau tidur ditemani Ayah untamu?" potong Boy dengan tatapan yang menyelidiki.
"Ish tentu saja tidak, Tita itu selalu ditemani tidur oleh salah satu pelayan wanita yang ada di rumah." Terang Tita.
"Ck, kau itu aneh sekali." Boy menggelengkan kepalanya. "Sekarang keluar dari kamarku!" Boy menarik kembali tangan Tita.
"B, Tita mohon hanya semalam saja,Tita janji besok Tita akan pulang kerumah." Tita menatap Boy dengan wajah yang memohon.
"Pulang ke rumah?"
Tita menganggukkan kepalanya dengan cepat.
"Kau lupa kita sudah menikah?" Boy menjitak kepala Tita. "Itu artinya apartemen ini adalah tempat tinggal mu, dan kau dilarang keras pulang kerumah!" ucap Boy dengan tegas. "Aku bisa digantung hidup-hidup oleh Mom Luna, kalau sampai Tit pulang kerumahnya."
Tita mengusap kepalanya yang di jitak dengan wajah yang ditekuk, ia lalu teringat pada perkataan ayah unta kalau mulai saat ini ia harus mengikuti suaminya. "Ya sudah kalau begitu besok Tita akan bawa pelayanan dari rumah untuk menemani Tita tidur."
"Tidak boleh!" Boy menjitak kembali kepala Tita.
"Kenapa kau memukul kepala Tita lagi? Apa salah Tita?" Gerutu Tita dengan menahan emosi dihatinya, karena selama ini Ayah unta saja tidak pernah memukulnya.
"Karena kau berniat membawa orang lain ke apartemen milikku, dan aku tidak suka jika ada orang lain tinggal di apartemenku."
"Tidur denganmu tidak boleh, pulang kerumah tidak boleh, membawa pelayan juga tidak boleh, lalu Tita harus bagaimana?" ujar Tita dengan raut wajah yang sedih.
"Yang harus kau lakukan sekarang adalah keluar dari kamarku!" teriak Boy.
"Tidak mau!" Ia segera berlari menuju tempat tidur berukuran king size tersebut, dan langsung naik ke atasnya.
"Tit ...."
Boy yang kesal segera menyusul Tita, dan terjadilah saling tarik menarik di antara keduanya. Hingga tempat tidur yang semula rapih kini sangat berantakan, dengan batal yang sudah tergeletak di atas lantai.
"Baiklah jika kau tidak mau pergi dari kamarku, maka jangan salahkan aku." Boy menyeringai menatap Tita yang sedang bersembunyi dibawah selimut.