Sang Pemilik Teratai Bulan Sabit

Hari ini pagi pagi semua murid yang lolos kemarin sudah berkumpul di lapangan perguruan.

mereka sedang menunggu para guru datang dan juga mulainya tantangan terakhir.

Tidak lama para guru pun berdatangan untuk melakukan pertandingan terakhir.

"Selamat datang calon murid baru, hari ini kita akan melakukan tes terakhir, siapa yang bisa bertahan mereka lah yang akan masuk ke dalam perguruan ini. Untuk juara pertama hingga juara 7 dia akan menjadi kelompok murid inti, jadi berhati hatilah dan ketelitian yang harus di utamakan" ucap guru pembimbing

"Ujian kalian kali ini adalah, masuk kedalam hutan ilusi, lalu kalian harus bisa mencari pintu untuk keluar siapa yang bisa keluar dengan cepat hingga tuju orang Meraka akan menjadi murid inti sedangkan juara 8 hingga 100 akan menjadi murid luar selanjutnya gugur" ucap guru pembimbing.

"Waktu kalian hanya tiga hari, dialam hutan itu kami melihat kalian dari sini jadi tidak ada yang boleh berbuat curang atau menyakiti orang lain. di sebelah sini adalah token untuk kalian, siapa yang tidak kuat dan waktu tiga hari berlalu kalian tidak menemukan jalan keluar kalian boleh pecahkan ini untuk pulang kemari, apa kalian mengerti?" tanya guru itu

"Mengerti guru" jawab semuanya.

"Baiklah ayo ambilah token ini dan bersiaplah pergi, pintu ini akan kami buka, dan akan menghilang kalian akan berada di tempat yang berbeda setiap orang tidak mesti bersama ada ada juga yang bersama ini adalah menurut keberuntungan kalian masing masing. Hati hati jangan sampai mengganggu hewan didalam nya walau dunia ilusi tapi sangat berbahaya, disana juga ada banyak tanaman beracun jadi berhati hatilah. Tugas kalian hanya mencari jalan keluar" ucap guru lagi

Setelah semua mengerti semua pun mengambil token lalu bersiap masuk kedalam hutan ilusi itu.

Tidak alam dua guru mengalir kan qi nya untuk membuka pintu gerbang penghubung hutan ilusi, tidak lama terbukalah pintu itu lalu satu persatu murid masuk kedalamnya.

"Yue... Hati hati, semoga kita bertemu di dalam" ucap Chu Hua

"Ya, kau juga hati hati, ambil ini jika tidak bertemu dan kau dalam masalah tiup ini aku akan datang membantu mu" ucap Anhe

"Terima kasih sahabat ku" ucap Chu Hua bahagia.

lalu mereka pun masuk kedalam sana, saat masuk dunia pun seperti berputar , banyak yang mendarat dengan keadaan pusing dan. Hampir pingsan.

Tapi tidak untuk Anhe, dia mendarat dengan sempurna dan baik baik saja.

"Hutan yang menarik, dan banyak tumbuhan obat, apakan ada yang tidak ku punya" ucap Anhe sembari berjalan tenang.

Menyusuri hutan itu dengan santai, ia melihat lihat tempat itu lalu mengambil beberapa tanaman obat yangbelum ada di dalam ruang Dimensi nya, untuk di tanam disana.

Para guru yang melihat kelakuan Anhe pun heran,

"Apa yang di lakukan anak itu, dia mengambil tanaman obat?" tanya salah satu guru.

"Iya... Dia mengambil tanaman obat, seperti nya dia pintar dalam pengobatan, lihatlah cara dia mengambil tumbuhan obat itu, dan bukanya dia murid yang memiliki Rana tertinggi dan memiliki hampir semua elemen" ucap guru Nuan guru alkemis

"Ah iya benar dia di jenius itu, aku ingin menjadikan nya murid ku" ucap guru Diayun wakil kepala sakte perguruan bulan sabit.

"Tidak bisa dia akan menjadi murid ku" ucap seseorang dan saat melihat itu ternyata guru agung atau ketua dari perguruan bulan sabit

"Salam guru agung" ucap semuanya.

"Tidak bisa begitu kak, dia Ajan jadi murid ku, aku yang melihat nya" ucap guru Diayun

"Kita lihat Aku juga mau dia pandai dalam pengobatan dan itu harus jadi milik ku" ucap guru Nuan

"Sudah kalian jadikan dia murid kalian semua, bukanya bisa bergantian kenapa mesti ribut" ucap guru Juma, guru ilmu sihir dan juga menjaga menara sihir, mendengar itu ketiganya terdiam kesal.

Saat mereka melihat kearah layar mereka kehilangan Anhe entah kenapa seperti di tutupi kabud asab.

Kembali ke Anhe saat ini ia sedang berjalan tanpa hambatan, semua hewan hewan buas seakan bersembunyi saat melihat Anhe,

Sampai akhir Anhe menemukan seekor singa putih bersayap yang terluka di bagian kaki dan perut nya.

Melihat itu Anhe pun mendekati nya, saat Anhe sudah dekat tiba tiba singa itu terbangun dan waspada melihat Anhe datang.

"Sudah kau diam saja atau lukamu akan semakin parah, tenang aku tidak berniat jahat aku hanya ingin mengobati mu" ucap Anhe sembari mendekati singa itu lalu duduk di sebelah singa.

Anhe mengeluarkan, kain kasa yang ia temukan di ruang dimensi nya dan Anhe mengeluarkan obat obatan serta air danau miliknya.

"Minum ini kau pasti haus, dan telan pil ini, tenang ini pil pereda nyeri bukan racun, lagian apa gunanya aku meracunimu apa kau sangat berharga dan bisa di jual, tapi maaf aku sudah kaya dan banyak yang jadi tidak perlu lagi, aku hanya berniat membantu" ucap Anhe

Sembari membersikan luka lalu menjahitnya dan memberi obat setelah itu ia membalut luka itu dengan rapih dan selesai.

"Sudah selesai, dan minum ini maka kau akan sembuh besok" ucap Anhe Jalu berdiri dari duduknya ingin pergi.

"Tuan terima kasih" ucap Singa itu tiba tiba, mendengar singa itu bisa berbicara membuat Anhe kaget.

"Kau bisa berbicara, hebat layar biasa" ucap Anhe

"Terima kasih tuan, tuan anda mau kemana?, bolehkah aku ikut dengan anda dan jadikan aku hewan kontrak anda tuan" ucap singa itu dengan mata yang memohon pada Anhe.

Anhe yang melihat itu bingung,

"Untuk apa aku mengontrak mu?" tanya Anhe yang memang tidak tau

"Nona kontrak saja dia akan menjadi pelindung anda, dan sepertinya dia berjodoh dengan anda" ucap Cang Yi dari dalam ruang di mensi.

"Kak kau ini masak jodohku seekor singa yang benar saja" ucap Anhe kesal

"Ya ampun nona, maksud saya jodoh menjadi makhluk kontrak bukan jodoh pernikahan" jawab Cang Yi kesal

" Oh bilang dong yang jelas, kan aku jadi salah paham, lalu bagaimana cara ku Melaku kan kontrak jangan bilang darah lagi" ucap Anhe

"Ya benar dengan darah anda di letakan di dahi nya" jawab Cang Yi

"Baik lah, jangan saja semua segala sesuatu harus darah ku bisa bisa aku kurang dara" ucap Anhe kesal

"Nona ini hanya setetes buka seember" Jawab Cang Yi

"Diam kau dasar kakek tua" ucap Anhe mengakhiri percakapan nya

Singa yang melihat Anhe hanya diam pun menunduk kan kepala ya lesu, tapi tiba tiba tubuhnya bersinar terang menyelimuti semuanya, luka di tubuhnya sembuh kekuatan nya pun bertambah kuat.

bersambung