NovelToon NovelToon
Istri Sewaan Tuan Muda

Istri Sewaan Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Pelakor jahat
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Haraa Boo

Dipaksa menikah dengan pria beristri membuat Delia berani berbuat nekad. Ia rela melakukan apa saja demi membatalkan pernikahan itu, termasuk menjadi istri sewaan seorang pria misterius.

Pria itu adalah Devanta Adijaya, seseorang yang cenderung tertutup bahkan Delia sendiri tidak tahu apa profesi suaminya.

Hingga suatu ketika Delia terjebak dalam sebuah masalah besar yang melibatkan Devanta. Apakah Delia bisa mengatasinya atau justru ini menjadi akhir dari cerita hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haraa Boo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sadar akan perasaan itu

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya Dokter Nico tiba di kediaman Devan. Devan sudah menyambutnya di ruang tamu untuk mengantarkannya ke kamar Delia.

Begitu masuk ke kamar Delia, Dokter Nico tampak terkejut melihat interior kamarnya. Pasalnya untuk istri seorang sopir tidak mungkin di tempatkan di kamar yang lebih cocok disebut sebagai kamar utama.

Ahh... Dokter Nico adalah dokter pribadi Devan, ia mengenal Devan sudah sejak lama, jadi ia paham dengan orang-orang yang ada di sekeliling Devan termasuk Anna dan Dio. Hubungan mereka pun sudah selayaknya seperti teman karena usia mereka yang memang tidak terlalu jauh.

Dokter Nico hanya tersenyum saat menatap Devan. Bagaimana seorang Devan bisa membuat kebohongan yang begitu ketara.

Sebenarnya Dokter Nico ingin menggodanya saat itu juga namun tidak enak karena ada Delia. Apalagi dihadapannya, Devan mengakui Delia sebagai istri sopirnya. Bagaimana kalau Delia sampai mendengar hal itu, bukankah istrinya itu akan sakit hati?

Dokter Nico menghampiri Delia. "Saya periksa dulu ya lukanya," ucapnya dengan ramah.

Devan pun menunggu pemeriksaan itu sampai selesai dengan perasaan cemas. Bukan khawatir pada Delia, tapi lebih ke takut jika Dokter Nico mengatakan hal itu pada Delia. Ya meskipun itu tidak mungkin, tapi alangkah lebih baik jika berjaga-jaga bukan.

Usai memeriksa Delia, Dokter Nico duduk di ruang tamu bersama Devan. Devan pun sudah panas dingin, ia sudah menduga bahwa Dokter Nico akan langsung tahu jika ia berbohong.

"Jadi dia istri Dio atau istri kamu?" tanya Dokter Nico sebelum menyeruput minumannya.

Devan tercengang, ia tidak tahu harus menjawab apa. Beberapa detik kemudian ia hanya bisa tersenyum kaku untuk menghilangkan rasa gugupnya.

"Sebenarnya desas desus tentang kabar pernikahanmu aku sudah mendengarnya, tapi ya sudahlah toh kamu juga tidak mengundangku."

"Jadi dokter tau?!" tanya Devan terkejut.

Desas-desus? Siapa yang menciptakan desas-desus itu.

"Bukankah pernikahanmu dengan Monic sudah tersebar luas. Hanya saja aku tidak tau kalau ternyata wanita yang kamu nikahi justru bukan Monic. Kenapa Dev, apa kamu menghamili gadis itu?"

"Uhukk.. Uhukk.."

Devan yang sedang menyeruput minumannya langsung tersedak begitu mendengar ucapan Dokter Nico. Ia tidak menyangka jika Dokter Nico bisa memiliki imajinasi seliar itu.

"Tenang Dev, aku cuma bercanda," ucap dokter itu dengan santainya, bahkan kini ia tertawa melihat keterkejutan Devan.

"Dok.. Ada alasan kenapa saya menyembunyikan identitas Delia, jadi saya harap dokter bisa menyimpan rahasia ini."

"Kamu tenang saja Dev, bagi seorang dokter, informasi pasien adalah sebuah rahasia. Lagipula apa kamu sudah tidak mempercayaiku lagi?" tanya Dokter Nico seakan Devan mulai meragukan dirinya.

"Ini hanya sebuah pengingat."

"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu. Jaga istrimu Dev sebelum Dio beneran merebutnya dari kamu," ucap Dokter Nico sambil terkekeh.

Ia begitu senang bisa melihat wajah Devan yang sudah memerah seperti kepiting rebus. Kapan lagi kan bisa meledek Devan.

Devan langsung menatap Dokter Nico dengan tatapan dingin. "Itu tidak akan terjadi."

"Hahaha... Iya iya..."

Dokter Nico sudah menepuk-nepuk punggung Devan, membuat pria itu segera menyingkir karena kesal.

Usai mengantar dokter itu, Devan kembali ke kamar Delia membuat Keyla yang tengah berada disana menjadi canggung.

"Emmm.. Aku keluar dulu ya Del," ucap Keyla begitu Devan masuk.

"Lohh mau kemana..." seru Delia keberatan.

Keyla tak menggubris, ia segera berlalu dengan cepat. Sebelum keluar ia sempat menundukkan kepalanya pada Devan dan langsung menutup pintunya begitu sampai di luar.

"Si Devan sok belagak dingin, padahal dalam hati udah mulai suka sama Delia, hihi..." Keyla terkekeh pelan sebelum akhirnya beranjak dari pintu.

Sebenarnya Delia merasa lebih nyaman jika ada Keyla, namun gadis itu malah memilih pergi. Apalagi sekarang mereka hanya berdua di kamar itu membuat suasana diantara mereka menjadi canggung.

Devan pun juga merasakan hal yang sama, terlebih ia sangat merasa bersalah pada Delia karena sudah mengatakan pada Dokter Nico bahwa Delia adalah istrinya Dio.

"Kamu nggak ke kantor?" tanya Delia.

"Nggak, Dio kebetulan nggak masuk, jadi aku bisa bersantai hari ini," jawab Devan.

Delia mengangguk-anggukan kepalanya.

"Gimana, masih sakit?"

"Udah nggak sih."

Mereka terdiam sejenak seperti sedang berusaha merangkai kata, padahal jika lagi berantem Devan suka asal ngomong.

"Kamu udah makan?" tanya Devan kemudian.

Kini Devan sudah duduk di sisi ranjang Delia dengan posisi memunggungi gadis itu, namun sesekali ia akan menoleh ke arah Delia.

"Belum, nanti aja.. Aku belum laper," jawab Delia.

Selalu ada jeda di setiap pertanyaan yang membuat keduanya semakin gugup.

"Dev.. kalau aku kerja boleh nggak. Aku pengen punya penghasilan."

Delia memanfaatkan kesempatan ini untuk menanyakan hal itu. Kapan lagi ia dan Devan bisa duduk berdua seperti ini.

Devan justru merogoh saku celananya dan mengambil sebuah black card. "Nih.. Kamu bisa pakai ini. Kalau kamu memang butuh kenapa nggak minta dari kemarin-kemarin."

Delia mendorong tangan Devan. "Bukan.. Aku tidak menginginkan uangmu, aku hanya ingin mencari kesibukan, syukur-syukur bisa menghasilkan uang dengan kerja kerasku sendiri."

"Kamu bosen di rumah, kan udah ada Keyla?"

"Bukan begitu Dev. Tapi..."

Devan berpikir keras, mungkin selama ini memang ia sudah salah dengan mengurung Delia di rumah. Ia pikir Delia hanya membutuhkan seorang teman untuk bercerita, namun yang Delia ingin rupanya melihat dunia luar.

"Boleh ya?"

Kini tangan Delia sudah menyentuh punggung tangan Devan, menggenggamnya sambil memohon dengan wajah sendu.

Devan justru terpaku pada tangan Delia, ini sudah yang kesekian kali Devan merasakan ada sesuatu yang berbeda dengan perasaannya. Setiap kali mereka melakukan kontak fisik jantung Devan berdegup dengan sangat kencang. Apakah ia mulai menyukai Delia. Jika iya... Apakah ini benar?

'Tidak.. Ini tidak benar. Aku pernah merenggut nyawa dari wanita yang paling aku cintai. Bagaimana jika itu juga terjadi pada Delia. Aku tidak mau melakukan kesalahan yang sama.'

"Kita bicarakan ini nanti."

Devan sudah bangkit, ia berlalu tanpa menoleh sedikitpun.

Kini Devan sudah kembali ke kamarnya, perasaannya semakin tak karuan. Ia butuh sesuatu untuk mengalihkan pikirannya dari Delia. Apa sebaiknya ia menghindar dulu dari gadis itu untuk sementara waktu?

Mungkin dengan cara itu perasaannya bisa menghilang dengan sendirinya.

Devan meraih ponselnya untuk menghubungi Tara.

"Tar kamu dimana?"

"Di kantor, kenapa?"

Tiba-tiba saja Devan mematikan ponselnya. Devan mengurungkan niatnya karena bagaimanapun Tara tidak boleh tahu akan hal ini, bisa-bisa ia akan diledeh habis-habisan oleh pria itu.

"Ahh shiitt!" umpat Devan sambil mengacak-acak rambutnya.

Kini Devan sudah berjalan menuju walk in closet, membuka laci tempat koleksi kunci mobilnya. Lalu mengambilnya sembarangan. Tak lupa ia mengenakan jaket kulitnya sebelum meninggalkan ruangan itu.

Devan pergi dengan buru-buru tanpa membawa apapun. Sebelum ia melangkah keluar, ia sempat berhenti dan berbicara dengan pengawalnya.

"Saya nitip Delia ya, jika ada sesuatu kamu bisa langsung hubungi saya."

"Baik Tuan."

Devan segera berlalu dengan mengemudikan salah satu mobil sport-nya.

BERSAMBUNG...

1
yanah~
mampir kak 🤗 ceritanya menarik, apalagi visualnya Liu haocun 😍
Haraa Boo
makasih kkak cntik🤩
Yoona
aku dh mampir juga, semangat nulis nya💞💞💞
Alia
Banyak plot twist nya, jadi makin kepo
Maira_
lanjut thor, sukaa🥰,
Bikin Devan salting terus sampe klepek-klepek sama Delia🥰🤭
Alia
kayanya Devan itu udah suka sama Delia sejak awal ketemu deh
Alia
Suka sama karakter Devan🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!