Desi seorang gadis cantik yang berasal dari kampung. umurnya masih 18 tahun tetapi ia sudah memutuskan untuk merantau ke kota jakarta sendirian demi mencari pekerjaan. 18 tahun cukup muda kan? yeah... dari kecil Desi sudah dididik menjadi anak yang mandiri. di karenakan Desi lahir dikeluarga yang serba kekurangan, gadis itu hanya mampu menyelesaikan pendidikannya sampai kelas 6 SD saja. ia tidak punya cukup biaya untuk melanjutkan pendidikannya ketingkat selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alin26, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Desi berubah
Seminggu telah berlalu. Semenjak kepergian Kenzie, meninggalkan luka bagi seluruh keluarga. Mama Silvia masih merasa sedih hingga saat ini, ia begitu terpukul akan kepergian putra pertamanya itu yang sangat ia sayangi. Papa Emmanuel sudah berusaha mengingatkan Mama Silvia untuk tetap ikhlas dan menerima kepergian Kenzie, akan tetapi hati seorang IBU tidak bisa berbohong. Walau pun Mama Silvia berusaha ikhlas, tetapi ia tetap saja menangisi kepergian putranya itu.
Di sisi lain.
Semenjak Desi kembali ke mansion pribadi milik Kendra, Desi bersikap sangat aneh. Desi yang awalnya gadis yang sangat ceria kini berubah menjadi gadis yang pendiam dan sering melamun tanpa sebab. Kendra merasa ia telah kehilangan sesosok Desi yang ceria. Ia merasa kesepian karena tidak ada lagi gadis nakal yang selalu ia temani bercanda.
CEKLEK!
Kendra berjalan menuju Desi yang sedang duduk melamun di tepi kasur. Pria itu akan bertanya pada Desi mengapa selama seminggu ini gadis itu selalu diam dan tak mau berbicara dengannya.
"Gadis nakal ...." Kendra berlutut di hadapan Desi lalu menggenggam kedua tangannya dengan erat.
Desi diam. Gadis itu terus melamun dan menatap lurus ke depan dengan tatapan yang kosong.
"Gadis nakal, kau kenapa?" tanya Kendra hampir menangis. Ia benar-benar tidak tahu mengapa Desi jadi pendiam seperti itu. Ia sangat rindu dengan Desi yang dulu.
"Aku ada salah padamu? Tolong katakan padaku jika aku ada salah padamu. Jika aku ada salah aku minta maaf.. Tapi tolong jangan diam seperti ini. Sudah seminggu ini kamu diam dan mengabaikan aku. Aku rindu, gadis nakal! Ayo, bicara lah padaku!" ujar Kendra
Desi tetap diam yang membuat Kendra mulai frustasi. "Oke! Kalau kamu tetap diam maka aku juga diam! Kamu tidak mau bicara denganku kan?! Aku juga tidak akan bicara denganmu lagi!" sungut Kendra sedikit berteriak. Pria itu segera berdiri dari hadapan Desi dan pergi dari sana dengan perasaan yang sangat kesal.
BRAK-!
Kendra membanting pintu dengan sangat kuat yang membuat Desi langsung tersadar dari lamunannya. Sedetik kemudian, gadis itu langsung menangis terseduh-seduh.
"Hikss ... Hikss ... Aku salah. Aku yang membunuh Tuan Kenzie. Jika Tuan Kendra tahu ini pasti dia akan sangat membenciku," isak Desi semakin menangis seorang diri di dalam kamar itu.
Sementara itu.
"Bagaimana, Tuan? Nona sudah mau bicara?" tanya Sam ketika melihat Kendra keluar dari kamar.
"Sepertinya tidak," bisik Lora pada Sam ketika melihat ekspresi wajah Kendra yang terlihat sedang kesal.
Kendra mengusap kedua wajahnya dengan frustasi yang membuat Sam dan Lora paham kalau Desi belum mau bicara dengannya. "Dia masih tetap diam! Aku bingung mengapa gadis nakal itu tiba-tiba seperti ini!"
"Mungkin Tuan pernah melakukan kesalahan pada Nona. Makanya Nona bisa diam seperti ini," ujar Sam.
"Aku merasa tidak pernah melakukan kesalahan apapun! Gadis nakal itu tiba-tiba diam tanpa alasan yang jelas! Aku bingung Sam! Aku tidak tahu apa yang sedang terjadi saat ini!"
"Mungkin Nona mengalami trauma saat kecelakaan itu terjadi," ujar Lora yang membuat Kendra langsung terdiam.
"Bisa jadi yang dikatakan lora memang benar, Tuan," ucap Sam semakin meyakinkan Kendra.
"Lalu apa yang harus aku lakukan agar trauma itu hilang?" tanya Kendra.
"Saya pernah mendengar, salah satu cara untuk menghilangkan trauma ialah bersenang-senang!" ujar Sam.
"Bersenang-senang?" gumam Kendra. "Seperti liburan atau semacamnya?"
Sam dan Lora langsung mengangguk dengan semangat.
"Siapkan barang-barang kalian! Kita akan pergi berlibur ke negara Swiss!"
"Sekarang, Tuan?" tanya Sam dan Lora secara bersamaan.
"TAHUN DEPAN! YA SEKARANG LAH!" bentak Kendra.
"Si--Siap, Tuan!" Sam dan Lora pun segera pergi untuk menyiapkan barang-barang mereka masing-masing.
"Aku akan melakukan segala cara demi kau bisa bicara lagi denganku, Sayang," gumam Kendra dari dalam hatinya. Pria itu pun kemudian kembali masuk ke dalam kamar.
Kendra melihat Desi masih setia melamun di tepi kasur. Kendra mengabaikan gadis nakalnya itu. lalu berjalan menuju lemari. Ia pun mengambil koper dan mulai memasukkan bajunya dan baju milik Desi di dalam koper tersebut.
Jangan tanyakan mengapa pakaian Kendra dan Desi di dalam satu lemari yang sama. Itu karena selama ini Kendra dan Desi selalu tertidur di kamar yang sama.