NovelToon NovelToon
Dianggap Miskin Oleh Keluarga Istri

Dianggap Miskin Oleh Keluarga Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Romansa / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:41k
Nilai: 5
Nama Author: Hafizoh

Ibrahim anak ketiga dari pasang Rendi dan Erisa memilih kabur dari rumah ketika keluarga besar memaksanya mengambil kuliah jurusan DOKTER yang bukan di bidangnya, karena sang kakek sudah sakit-sakitan Ibrahim di paksa untuk menjadi direktur serta dokter kompeten di rumah sakit milik sang kakek.

Karena hanya membawa uang tak begitu banyak, Ibrahim berusaha mencari cara agar uang yang ada di tangannya tak langsung habis melainkan bisa bertambah banyak. Hingga akhirnya Ibrahim memutuskan memilih satu kavling tanah yang subur untuk di tanami sayur dan buah-buahan, karena kebetulan di daerah tempat Ibrahim melarikan diri mayoritas berkebun.

Sampai akhirnya Ibrahim bertemu tambatan hatinya di sana dan menikah tanpa di dampingi keluarga besarnya, karena Ibrahim ingin sukses dengan kaki sendiri tanpa nama keluarga besarnya. Namun ternyata hidup Ibrahim terus dapat bual-bualan dari keluarga istrinya, syukurnya istrinya selalu pasang badan jika Ibrahim di hina.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafizoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

"Assalamualaikum, sayang. Mas pulang"

Ibrahim baru pulang dari sawah miliknya, karena sekarang musim panen padi. Jadi Ibrahim lebih sering ke sawah miliknya ketimbang kebun, kebun juga sudah di urus oleh Yadi orang kepercayaan selama ini jika Ibrahim sibuk mengurus sawah atau mengecek kebun yang ada di luar kota.

"Walaikumsalam" sahut Arumi dengan wajah datar

Ibrahim menatap heran ke arah istrinya, tak biasanya istrinya bersikap seperti itu padanya. Biasanya istrinya akan menyambutnya dengan tersenyum manis dan segelas air minum, saat ini jangan kan segelas air minum senyum pun tak ada sama sekali untuknya.

"Kamu kenapa sayang? kamu sakit?" Ibrahim menghampiri istrinya yang sedang duduk di sofa, Arumi menggeleng.

"Tidak, Arumi sehat" jawab Arumi ketus

"Kok tumben kamu bersikap kayak gini? Ada apa? Kalau ada masalah cerita?" ucap Ibrahim dengan lembut

"Mas kenapa bohongin Arumi? Mas sebenarnya sudah tahu tentang ibu kandung Arumi, kenapa Mas gak cerita sama Arumi? Arumi ingin cari tahu sendiri tapi Mas larang, padahal sebenarnya Mas sudah tau semuanya"

Air mata Arumi mengalir, entahlah mengapa semenjak hamil Arumi sering kali menangis. Apa karena hormon inu hamil? Arumi tak tahu, tapi sekarang Arumi menangis karena merasa di bohongi oleh suaminya sendiri orang yang selalu Arumi percaya selama menikah.

"Maaf, sayang. Mas sama sekali tidak bermaksud untuk membohongi kamu, Mas hanya belum siap bercerita saja karena tidak tega melihat kamu bersedih dan menangis" jawab Ibrahim dengan wajah sendu

"Tapi sekarang Mas buat Arumi nangis, kalau saja tadi Arumi tidak bertemu dengan Mak Sumi. Arumi tidak akan tahu ceritanya, ternyata Mas lebih dulu bertemu Mak Sumi dan Mas sudah tahu ceritanya"

Arumi menatap suaminya dengan tatapan kecewa, Ibrahim yang di tatap istrinya seperti itu jadi panik. Apalagi air mata Arumi terus mengalir, Ibrahim langsung memeluk istrinya sembari mengucapkan kata maaf berkali-kali agar istrinya tak marah padanya.

"Maafin Mas ya, sayang. Karena Mas memang belum siap cerita sama kamu, Mas yang mendengarnya saja merasa marah. Mas hanya tidak mau kamu menjadi stres apalagi kamu lagi hamil, kamu tahu kan bagaimana dampak bahayanya jika ibu hamil stres"

Ibrahim berkata penuh dengan kelembutan, tangisan Arumi berhenti. Arumi tidak menyangka begitu besarnya cinta suaminya untuknya, Ibrahim masih memikirkan perasaannya dan kehamilannya. Hingga akhirnya, Arumi memaklumi alasan suaminya yang menyembunyikan fakta tentang ibu kandungnya.

"Apa kamu sudah mendengar semuanya?" tanya Ibrahim

Ibrahim menangkup wajah istrinya sembari menatap bola mata istrinya, kemudian Ibrahim mengecup kening istrinya dan mencium kedua mata istrinya yang terpejam. Arumi yang mendapat ciuman lembut dari suaminya, cukup lama memejamkan kedua matanya lalu Arumi mengangguk.

"Mak Sumi juga bakal mengajak Arumi ke makam Bunda, kata Mak Sumi Bunda tidak suka di panggil Ibu semasa hidupnya makanya Arumi panggil Bunda Maira saja. Bunda mempunyai nama yang bagus, cuma takdirnya saja yang tidak bagus"

"Baik kita akan ke sana sama-sama, Mas bakal temenin kamu. Terus bagaimana dengan ibu tirimu?" mendapat pertanyaan seperti itu, membuat Arumi mengepalkan tangannya.

"Arumi bakal cari bukti untuk membersihkan nama baik Bunda, Arumi akan membuat wanita itu menderita karena sudah memfitnah Bunda dengan sangat keji" terlihat dari pancaran bola mata Arumi, Arumi memendam dendam pada Bu Ani.

Keesokan harinya......

Hari ini adalah hari keberangkatan Arham ke luar kota, sudah sejak subuh Arham sibuk. Awalnya Bu Ani ingin mengantar kepergian Arham, tapi Arham tak mengizinkan. Jadi Bu Ani hanya mengantar di depan rumah saja, Arka dan Laras sudah mengetahui kalau Arham akan pergi ke luar negeri.

"Kamu yakin gak mau di antar sampai ke terminal?" tanya Arka pada Arham yang sedang menunggu ojek online pesanannya datang

"Gak perlu, Mas. Aku jadi takut ragu dan gak jadi pergi kalau kalian mengantar aku dengan wajah sedih" sahut Arham beralasan, Arka mengangguk

"Baiklah, jika nanti kamu ada masalah jangan lupa hubungi Mas ya"

"Mas Arka benar, seharusnya tidak perlu ke luar negeri kalau kamu ingin mengobati rasa sakit mu cukup berlibur saja tapi kami juga tidak bisa mencegah kamu untuk pergi"

"Aku cuma mau bertanggung jawab, Mbak. Apalagi gara-gara aku sertifikat rumah peninggalan Bapak ke gadai, doain aku semoga betah dan titip Ibu ya Mbak"

Lalu Arham menatap ibunya yang sejak tadi diam saja, Arham tahu pasti ibunya sedih saat ini. Karena sebenarnya Bu Ani berat untuk melepas anak bungsunya merantau tapi Bu Ani tidak bisa berbuat apa-apa, jadi hanya bisa menatap kepergian anak bungsunya dengan wajah sedih.

"Aku pamit ya, Bu. Ibu jaga kesehatan, kalau ibu merasa kesepian ibu bisa menginap di rumah Mas Arka dan Mbak Laras"

Arham mencium punggung tangan ibunya dengan takzim, kemudian Arham memeluk wanita yang telah melahirkannya itu. Tidak lupa Arham pamit pada Arka dan Laras lalu Arham melangkah pergi menuju ojek online yang di pesannya tadi, ketika hendak pergi Arham menatap rumah yang di tempatinya sejak lahir.

Arham menghela napas panjang, jujur dalam hatinya terasa berat meninggalkan ibunya. Tapi ini juga demi kebaikan hatinya yang harus segera di sembuhkan, tak mungkin Arham terus-menerus terbelenggu dengan masa lalunya tentu Arham harus kembali menata masa depannya yang masih panjang perjalanannya.

Perlahan ojek yang membawa Arham menghilang di balik belokkan jalan, Bu Ani terlihat menghapus air matanya. Bu Ani sangat sedih apalagi selama ini Arham tak pernah jauh darinya, ini pertama kalinya Arham pergi jauh.

"Sudah, Bu. Tidak usah sedih, kita seharusnya bangga pada Arham karena dia mau mempertanggung jawabkan perbuatannya" kata Arka berusaha menenangkan ibunya

"Mas Arka benar, Bu. Ibu tidak usah merasa kesepian, ada Laras. Laras akan selalu menemani ibu, jadi ibu tidak usah merasa kesepian" ujar Laras ikut menenangkan ibu mertuanya

.

.

.

Ibrahim memandang wajah istrinya yang terlelap, Ibrahim menarik napas. Kasian melihat istrinya yang tadi menangis setelah tahu kenyataan tentang ibu kandungnya, Ibrahim pun sebenarnya juga marah pada ibu tiri istrinya yang tega-tega memfitnah ibu mertuanya padahal keduanya sempat dekat bahkan ibu mertuanya begitu baik dengan ibu tiri istrinya.

"Aku janji akan selalu membahagiakanmu dan menjadi suami yang selalu ada untuk mu"

Ibrahim mengecup kening istrinya dengan penuh kelembutan, Ibrahim tidak mau sampai istrinya terbangun. Karena belum merasakan kantuk, Ibrahim memutuskan keluar kamar dan menonton TV di depan. Mata Ibrahim begitu fokus menatap layar TV, sampai akhirnya terganggu ketika suara HP-nya berdering.

#

#Jangan Lupa Follow Ya

FB: Marisa Hafizoh

IG: hafizoh_17

1
Susetiyanti RoroSuli
ruwet banget masalahnya
Susetiyanti RoroSuli
ini cerita riil apa hanya fiksi semata to Thor. sebab aku ounya tetangga yg mirip mirip banget dng cerita ini
Susetiyanti RoroSuli
kebsnyakan jika punya istri 2 itu ya gitu yo. wong yg isrisatu aja kadhang ada yg nggak sinkron koq , susahnya jija suami sdh meninggal anak anaknya pada nggak akur
Susetiyanti RoroSuli
wuah jika benar mina terjebak nich , rasain penipu tertipu
Yurniati
semangat terus
Umma Ais dan Abib: baik kk ❤️❤️❤️❤️
total 1 replies
Yurniati
terus semangat update nya thorr
Umma Ais dan Abib: oke kk terima kasih dukungannya
total 1 replies
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Umma Ais dan Abib: oke kk, author akan selalu semangat
total 1 replies
Yurniati
terbongkar juga secara tak langsung, akhirnya,,,,,👍👍😬😬
Umma Ais dan Abib: bener kk
total 1 replies
Susetiyanti RoroSuli
bagus thor , harga diri keluarga besar itu lebih penting , hidup rukun ,tentrem , damai dan sentosa bersama keluarga besar qita, adalah sebuah harapan klasik yg tak tertawar ada peribahasa orang jawa " rukun agawe santoso yen crah marake bubrah ( seberat aoapun beban kita stau permasalahan yg kita hadapi dan diselesaikan bersama keluarga
Umma Ais dan Abib: iya bun bener
total 1 replies
Susetiyanti RoroSuli
Arumi bingung , dikatain miskin tapi semua jeluarganya minta bantuan ke dia , gimana coba sdh begitu bicaranya keluarga Arumi sangat menyakiti hatinya
Umma Ais dan Abib: iy bener bgt, keluarga gk tau malu
total 1 replies
Susetiyanti RoroSuli
qita suka apa nggak suka ya lihat Laras tertangkap,Dlm hatiku dich sebenarnya ada rada kasihan juga dama Laras , tapi koq ya terlaluuu sifatnya , gaya hedon maunya tapi kurang modal , tasain sekarang laras
Umma Ais dan Abib: 🤭🤭🤭🤭hahaha
total 1 replies
Susetiyanti RoroSuli
Masyaalloh Laras mencuri sapi hanya untuk berfoya foya. gimana coba , koq nggak takut ya kalau "boroknya " ketahuan aneh banget ini tapi nyata , tingkah seseorang itu memang bermacam macam ya begitulah dunia
Umma Ais dan Abib: iy bener bgt kk
total 1 replies
Susetiyanti RoroSuli
hayooo , ada aoa lagi nich ibunya Arumi cari suaminya , ayo terka dong , siapa cepat pasti dpt hem hem /Pray/
Umma Ais dan Abib: hem hem 😁😁😁
total 1 replies
Susetiyanti RoroSuli
Aneh juga ya , ntar diberi duwit nggak diberikan daging berabe deh ,menang kalau keluarga besar itu ya elaku saja ada masalah
Umma Ais dan Abib: gak hbis2 nya masalah dtng
total 1 replies
Susetiyanti RoroSuli
Arumi ini keluarga besar kayaknya ya , makanya problemnya ruwet , diberi sapi , dicuri saudaranya gimana coba
Umma Ais dan Abib: entahlah kk, author aja bingung
total 1 replies
Susetiyanti RoroSuli
Terus terang nich kalau aku sama sudara itu koq nggak tegaan ya , selalu merasa kasihan., jika aku ada atau punya uang , kemudian ada saudara , tetangga , atau teman yg pinjam ya aku kasih , tapi jika aku nggak ada uang , kemudian ada yg pinjam ya mau gimana lagi , wong qitq juga nggak punya koq
Umma Ais dan Abib: iya entar kita gak pinjami, ujung2nya di musuhin
total 1 replies
Susetiyanti RoroSuli
ibu Arumi seorang wanita yg kurang patut dijadikan contoh , seorang ibu itu harusnya penuh dng kelembutan dan kasih sayang pada anaknya , bukan malah mempermasalahkan materi , mosok sdh disumbang sapi dan kambing koq malah mau pinjam ? koq ya tego ya
Umma Ais dan Abib: iya ibunya Arumi ibu yang serakah
total 1 replies
Susetiyanti RoroSuli
Benar ,suami istri nemang harus sepakat Arumi , penghematan keuangan harus ditata betul, sisihkan buat emergency ( cadangan jika ada kebutuhan mendadak. dan taj terduga ) , lha koq namanya baru calon istri koq berani ya minta tambahan mahar wuah ini sebuah sinyal bahwa sang istri ada tanda tanda cinta harta kayaknya , berabe ntar jadinya jika tak dikendalian dng baik /Pray/
Umma Ais dan Abib: bener bgt kk, setuju author dg pendapat kk
total 1 replies
Susetiyanti RoroSuli
ini sich menurutku ada konflik , aku jujur nich Thor senang sama perangainya Ibrahim dibandingkan Arumi , mengapa , karena sebenarnya qita nggak boleh lho mendo,akan yg jelek pada orang lain apalagi pada saudara , nggak etis khan jangan mengumbar emosi dong , tapi kebih terlalu lagi keluarga kandungnya Arumi , bgmn tdk lha wong diberi sumbangan sapi beberapa ekor dan kambing lebih dari seekor koq dibilang miskin , coba jika sapi dan kambing itu dijual , hampir ratusan juta khan harga seekor sapi sekarang sekitar 15 jt lho gaes , jadi orang itu jangan hanya lihat profesi tapi hasilnya ,/Pray//Pray/
Umma Ais dan Abib: bener kk, kita sebagai manusia jgn melihat sampul luar orang kita tidak tau kenyataannya
total 1 replies
Susetiyanti RoroSuli
aku suka koq , karya ini ini spesifik , mengapa saat ini jarang kita dapati cerita seorang petani , karena petani biasanya sekalu dianggap " remeh dan yak bermutu , yg mrnurutku anggapan ini salah karena menurutku nich seorang oetani itu adalah pekerja keras ,sederhana , sertadekat dng alam
Umma Ais dan Abib: iya kk setuju, udh biasa cerita tentang konglomerat dan CEO
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!