Kisah ini tidak lengkap. Bahkan setelah kematian, kita takkan mengatakan {selamat tinggal}.
__________________***________________
Ini adalah kisah cinta terlarang, dimana hanya ada air mata yang selalu menemani. Perjuangan yang begitu besar hingga pengorbanan dan nyawa menjadi taruhan.
“Apa salahnya jika mencintai? Apa salahnya jika kami ingin menikah? Sudah sekian lama kami dipisahkan, dan takdir mempertemukan ku kembali dengannya. Tepat dibawah menara Eiffel! Tapi lagi-lagi takdir memisahkan kami lagi, saat aku mengandung anaknya. Dan perpisahan ini berlanjut lagi sampai 14 Tahun! Hingga usia anak kami 13 Tahun, dan aku selalu menunggunya di bawah menara Eiffel.
Tapi tetap saja, dia belum kembali tanpa kabar.”
~Cassea Laura Chadwick~
________________________________
Apakah dia sudah memiliki keluarga sendiri? Apakah dia melupakan ku?
Mungkinkah, Tuhan sudah mengambilnya dariku?
_________________________________
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon Dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MERCI : BAB 29
RENCANA YANG MENGEJUTKAN
Satu hari sudah berlalu. Cassea baru saja pulang dari toko Bonbons, pekerjaan pertamanya yang tidak bisa dia lepas. Sepulang dari kerja, cassea langsung berganti pakaian layaknya seorang wanita Boss besar. Dia memakai jas warna putih dengan rambut panjang terurai.
Cassea harus melakukan semua itu untuk kedekatannya dengan sang ayah. Kini ayah dan anak pergi untuk datang ke pertemuan besar-besaran antara geng Mafia ataupun Agen dari Negara lain.
Khey yang sudah tahu kalau Cassea mendapatkan gelar Mafia ayahnya, dia terseringai saat melihat Cassea keluar bersama ayahnya.
"Pasti dia sedih sekali ibu? Benarkan?" kata Khey tersenyum mengejek, melihat ibunya yang juga ikut tersenyum tipis.
Ibunya hanya membalas dengan senyuman biasa. Sedangkan Khey menyusul dari belakang, karena dia juga ikut bersama Cassea dan ayahnya.
...***...
PALAIS BOURBON - Paris.
Zach dan kawan-kawan sampai di tempat, dimana pertemuan besar itu akan terjadi. Keempat orang itu masih berada di dalam satu mobil sambil mempersiapkan kamera yang sudah disiapkan oleh Darrel dan Aami.
"Semuanya sudah selesai. Tinggal menunggu tugas Zach dan Curtis." Kata Aami tersenyum.
"Tugas kami, aku lupa dengan tugasku?" balas Curtis si pria konyol.
Aami menghembuskan nafas panjang, sementara Zach dan Darrel tertawa kecil, karena mereka akan melihat perdebatan antara Aami dan Curtis.
"Dasar konyol, dengarkan aku. Kau dan Zach akan menyelinap diantara banyaknya orang disana, dan Zach.. akan menyuntikan obat bius pada salah satu putri Lowray." Jelas Aami tersenyum menatap Zach, wanita itu tahu, bahwa Zach tidak akan tega dengan seorang wanita.
Zach terkejut mendengar tugasnya, apalagi menyuntikan obat bius pada seorang wanita.
"Apa? Kenapa putrinya, kita bisa menangkap Lowray." Protes Zach sedikit keberatan.
"Tidak, Lowray sudah memberikan gelar Mafia-nya kepada salah satu putrinya." Balas Aami.
"Tapi.. siapa diantara kedua putrinya yang menjadi penerus mafianya?" tanya Curtis.
"Aku tidak tahu, tapi kalian bisa melihatnya nanti!" balas Aami.
Zach masih terdiam, sampai Curtis mulai menarik tangannya dan mengajaknya keluar dari mobil. Zach dan Curtis menyamar sebagai pengawal disana dengan setelan jas warna hitam, tidak akan yang mencurigai mereka berdua. Sementara Aami dan Darrel setia menunggu di dalam mobil.
"Tunggu. Dari mana kau mendapatkan jas hitam itu?" tanya Darrel yang baru saja sadar.
Aami tersenyum lebar ke arah Darrel.
"Meminjam! Aku dan Zach meretas daftar semua pengawal dan mencurinya untuk nama samaran Zach dan Curtis." Jelas Aami masih dengan senyuman.
"Apa? Bagaimana caranya?" tanya Darrel masih kebingungan.
"Intinya dengan satu pukulan!" jawab Aami menyeringai tanpa menjelaskan intinya.
Darrel masih bingung, namun kini mereka harus menyelesaikan misinya dan segera pergi berlibur untuk waktu yang panjang.
Di dalam gedung sangat ramai sekali, banyak orang asing dari luar negeri, juga wartawan yang siap mengambil sesi foto pertemuan besar-besaran tersebut.
.
.
.
Zach dan Curtis sudah berdiri sejajar bersama pengawal yang lainnya di belakang orang-orang terpenting. Sampai mereka mulai melihat Lowray dengan tiga anak buahnya dan satu putri berdiri disampingnya.
Zach dan Curtis saling tatap, begitu juga Aami dan Darrel yang kebingungan mencari keberadaan putri Lowray yang satunya lagi.
["Aami, Aami! Kau bisa melihat dimana putri Lowray yang satunya lagi?"] tanya Curtis lewat Earpiece.
["Aku masih mencarinya."] Jawab Aami. Zach masih fokus melihat wajah Khey, ekspresi yang menunjukan seperti sudah kenal lama, namun masih ragu-ragu.
"Senang bertemu denganmu!" ucap Lowray bersalaman kepada pemimpin yang sama besarnya dengan dirinya.
"Apa kau masih menjadi Boss pimpinan?" tanya pemimpin besar tersebut dengan senyuman.
"Tidak, tapi putriku yang meneruskannya!" jawab Lowray tersenyum tipis.
Zach dan Curtis bertambah penasaran dan bersiap-siap dengan misi mereka. Dari arah belakang Lowray, Cassea keluar dengan wajah tanpa ekspresi, wanita itu bersalaman pada orang-orang yang ada disana dengan senyuman terpaksa.
"Cassea?" gumam Zach pelan dengan wajah terkejut.
Tidak hanya Zach saja yang terkejut, Curtis juga sama terkejutnya saat mengetahui bahwa Cassea adalah anak dari Lowray Chadwick, penerus geng mafia terbesar.
["Kita sudah menemukan sasarannya. Zach, Zach! Kau dengar aku?"] panggil Aami berulang-ulang, tapi tidak ada jawaban dari Zach. Aami dan Darrel menjadi bingung dengan sikap Zach yang tiba-tiba terdiam tanpa bicara apapun padahal sasaran sudah ada di depannya.
"Ayolah, Zach! Zach jawab aku." Panggil Darrel panik sendiri.
Zach masih terdiam melihat ke arah Cassea, sampai Cassea berjalan ke arahnya. Zach melihat wajah Cassea tanpa ada keceriaan di matanya, sifat Cassea yang dingin terhadap Zach membuat pria itu tidak bisa berkata-kata.
Keduanya saling bertatap muka, Di dalam Hati Cassea sangat terkejut melihat Zach ada di sana. Tapi, jika ayahnya sampai tahu soal Zach, maka hidup Zach akan dalam bahaya.
Air mata yang hampir saja keluar, Zach berusaha menahannya, sehingga membuat kedua bola mata miliknya memerah. Tanpa pikir panjang, Cassea tertunduk melewati Zach begitu saja, dan mengikuti jejak ayahnya.
Curtis terdiam melihat Zach, dia tahu bagaimana perasaan Zach saat ini. Sedangkan Aami dan Darrel bertambah marah setelah melihat Zach tidak melakukan apapun dihadapan pemimpin Mafia itu.
Dengan amarah Aami melemparkan Earpiece nya, lalu meremas rambutnya menggunakan dua tangannya sendiri.
["Curtis! Apa yang dilakukan Zach?"] tanya Darrel dengan nada tinggi.
["Kita bicarakan saja nanti."] Jawab Curtis.
Setelah sadar, Zach bergegas pergi keluar Gedung, menuju tempat yang sedikit sepi dan sedikit jauh dari arah mobil Aami. Curtis merasa ditinggal sendirian, memilih pergi ke Aami dan Darrel. Saat berada disana, dia sudah melihat kedua temannya itu terdiam dengan amarah dan kekecewaan masing-masing.
-‘Apa yang dilakukan Zach kemari? Apa dia tahu kalau aku adalah Mafia?’ batin Cassea bertanya-tanya.
...📖📖📖...
("Itu adalah hari dimana masalalu ku berlanjut kembali. Aku tahu kau melakukannya dengan terpaksa, karena aku sudah mengenalmu lama. Karena hal itu juga, aku sudah menyakiti usaha teman-temanku.......")
...📖📖📖...
Four Season Hotel V.
Darrel, Aami, dan Curtis terdiam di tempat duduk masing-masing sambil menunggu kedatangan Zach. Saat Zach masuk dengan wajah sedih dan menyesalnya, Darrel langsung menyambar seperti petir.
"Kenapa kau seperti itu Z? Kami bertiga susah payah mencari informasi tentangnya dan kau malah..." Darrel kehabisan kata-kata.
"Aku minta maaf. Karena aku tidak bisa melakukannya." Balas Zach yang masih dengan wajah menyesal dan bingungnya.
Curtis yang ada disana hanya diam melihat Zach kena amarah temannya. Perilaku konyolnya saat ini tidak ada karena keseriusan masalah yang ada sekarang.
Zach tidak berani mengganggu Aami saat tahu kalau teman lamanya itu merasa marah. Akhirnya pria bertubuh kekar itu memilih keluar teras dan memandang kota-kota dengan lampu yang indah di malam yang hening.
Darrel dan Curtis masuk ke dalam kamar, sementara Aami masih diam saja dengan posisi tertunduk. Sebelum Curtis masuk, dia memilih menceritakan kedekatan Zach dan Cassea kepada Darrel dan Aami, sampai mereka saling hening hingga beberapa menit. Seketika Aami memilih menghampirinya sendiri.
"Curtis sudah menceritakan semuanya. Aku tidak masalah jika kau mengenal ataupun dekat dengan wanita itu. Tapi kenapa kau melupakan misi kita? Tugas kita?" kata Aami.
"waktu kita tidak lama Zach. Memberantas semua geng mafia, itu sudah menjadi tugas kita sebagai agen rahasia negara Perancis. Kau sudah menghancurkan peluang dan kerja keras ketiga temanmu." Aami berjalan meninggalkan Zach sendirian setelah puas mengatakan semua itu.
"Kau tidak tahu, bagaimana takdir mulai mempermainkan diriku." Gumam Zach dengan kedua mata berkaca-kaca.
sedang ayah cassea tdk setuju & akan kah cassea mampu utk memperjuangkan cinta nya kpd zach 😀😍🫢🤭
cassea anak mafia..
Ellan sahabat kecilnya cassea..
apakah zach itu ellan ???
zach sprtu nya peduli dng kehidupan cassea ..
ada hubungan apa dng lowray ayah cassea?
zach & caseea