semuanya berawal dari Novi yang mau hadir di pernikahan sang sahabat besok pagi,namun akibat hujang deras,Novi pun tertahan di halte bus seorang diri.....
sang sahabat yang merasa ibah,memutuskan untuk menjemput Novi,dan kejadian naas pun terjadi....
bagaimana kisah selanjutnya?
yuk mampir dan baca....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
jebakan
(5 bulan kemudian)
Hubungan Revan dan Novi semaking lama semaking dekat,membuat Revan seolah melupakan tujuan utama nya,akibat Novi terus saja melancarkan rayuan maut yang membuat Revan tak bisa menolak dirinya dan masakan nya....
Yap...Revan akan melahap apapun yang di masak oleh Novi,dan sering mencari alasan agar bisa berduan dengan Novi,dan menghindari Tiara yang semaking gencar mengejar dirinya....
Seperti saat ini.mereka sedang berada di sala satu pesta rekan kerja Revan,dan Novi hadir dengan gaun malam yang dipilih langsung oleh Revan,membuat Novi menjadi pusat perhatian....
"Wah Tuan Revan,istri mu cantik sekali," puji istri rekan bisnis Revan berjalan menghampiri mereka dengan anggun.
"Terima kasih,Nyonya," ucap Novi memasan senyuman hangat.
Revan yang berdiri di samping Novi,lalu merangkul pinggang ramping Novi dengan posesif....
"Iya,tentu istri ku harus cantik,dan terima kasih atas pujian nya,Nyonya," tambah Revan sambil mengukir senyuman puas di bibir tipis nya.
Dari jauh,Tiara yang melihat kemesraan yang di tunjukan oleh Revan,membuatnya panas dingin,lalu memanggil seorang staff gedung yang sedang melayani tamu....
"Iya,Nona,"
Tiara mengeluarkan selembar cek,lalu menunjukan nya kepada pelayan itu....
"Jika kamu bisa menjebak wanita itu,5 juta ini akan menjadi milik mu," ucap Tiara.
Pelayan itu pun memikir sejenak,lalu memasan senyuman jahat,"Baik Nona," ucap nya.
Pelayan itu pun meraih cek itu,lalu pergi dari sana menuju dapur dan menelfon teman nya,beberapa saat kemudian dia pun kembali keluar sambil menenteng nampan berisi minuman jus jeruk menuju ke arah Novi....
"Nona," tegur pelayan itu membuat Novi yang tenga duduk sendirian menoleh ke arah nya.
"Iya," sahut Novi.
"Ini,minuman Tuan pesangkan untuk mu," ucap pelayan itu berbohong.
Novi pun menoleh sejenak ke arah Revan yang tenga berdiskusi ria dengan rekan kerja nya,lalu kembali menoleh ke arah pelayan itu....
"Terima kasih," tutur Novi lembut,lalu meraih minuman itu dari nampan dan mulai meminum nya.
Pelayan itu pun pergi dari sana sambil tersenyum puas,dan memberi kode kepada Tiara kalau semuanya sudah beres....
"Kita lihat saja,bagaimana Revan akan bisa menerima mu," gumam Tiara menyeruput wine milik nya sambil tersenyum puas.
Novi yang sudah terparu obat peransan merasa kepanasan,lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membasuh wajah nya kini memerah....
Briiuurrrr
"Apa yang terjadi? Perasaan,aku tidak minum alkohol selain jus jeruk itu," gumam Novi menatap pantulan dirinya di depan cermin.
Namun bukan nya reda,tubuh Novi semaking panas tak karuan,membuat dirinya semaking tidak nyaman dan memilih keluar dari kamar mandi....
Brukkkk!
"Maaf,aku tidak sengaja," ucap Novi sempoyongan tampa melihat ke arah orang yang barusan ia tabrak.
"Novi,"
Mendengar namanya di panggil,Novi pun perlahan mendongak menatap ke arah sumber suara dengan tatapan sayu....
"Tuan...." lirih Novi.
"Kamu baik-baik saja?" tanya Aldi dengan wajah khawatir,lalu memegan kedua bahu Novi.
Membuat Novi merasakan sesuatu yang aneh akan meledak di dalam dirinya,dan segera mendorong dada bidan Aldi menjauh....
"Maafkan aku Tuan,aku benar-benar tidak enak badan,tolong menjauh dariku," titah Novi dengan suara lemas,lalu mencoba melangkah pergi dengan langkah lemas.
Melihat itu Aldi semaking khawatir,dan mendekati Novi,"Aku akan membantu membawa pergi," tawar Aldi meraih tangan Novi.
"Tuan,lepaskan!" sentak Novi meronta,dan mengibaskan tangan Aldi.
"Lepaskan tangan mu dari istriku!" pekik suara bariton mengema di depan kamar mandi,membuat Novi dan Aldi melirik ke arah yang sama secara serempak.
"Revan,"
"Suamiku...."
Novi kembali berjalan sempoyongan menuju ke arah Revan,lalu memeluk Revan dengan erat,lalu mendongak sejenak menatap Revan dengan tatapan sayu....
"Suamiku...tubuhku sangat panas,tolong bantu aku pergi dari sini," pinta Novi.
Revan yang tenga melirik Aldi dengan tatapan marah,sejenak mengalihkan pandangan nya menatap ke arah Novi....
"Kamu minum?" tanya Revan lembut sambil merangkul pinggang Novi dengan satu tangan,dan tangan nya yang satu lagi menyentuh pipi Novi yang sudah memerah merona.
Novi mengelengkan kepala,"Tidak,aku hanya minum jus jeruk yang kamu pesangkan suamiku," jawab Novi.
"Aku pesan jus jeruk?" pikir Revan sambil bergumam,lalu melirik tajam ke arah Aldi.
"Apa yang kamu lakukan kepada istriku,Aldi?" tanya Revan mencurigai Aldi,sontak membuat Aldi bingun.
"Apa maksudmu?" tanya balik Aldi dengan wajah kebingunan.
"Kamu pasti memasukan sesuatu ke dalam minuman istriku,dan mengataskan namaku lalu membiarkan dia minum,karna tidak mungkin istriku mabuk hanya dengan minum jus jeruk," tuduh Revan.
"Revan! Kamu jangan asal menuduhku.aku memang menyukai Novi,tapi aku tidak akan memakai cara licik seperti kamu,paham," ungkap Aldi dengan amarah mengebu-gebu.
"Bajing*n!" geram Revan hendak melepaskan pelukan Novi.
Namun Novi menolak nya,"Suamiku,aku mohon bawa aku pergi dari sini,sekarang...."lirih Novi berkaca-kaca.
"Awas,kau," tekan Revan marah,lalu membawa Novi pergi dari sana.
Setelah kepergian Revan dan Novi,Aldi pun bergegas memerintah orang-orang suruhan nya untuk mengecek semua pelayan gedung sekaligus cctv,karna tidak terima di tuduh oleh Revan....
(Bersambung)