Felicia, seorang mahasiswi, terpaksa menjadi jaminan hutang keluarganya kepada Pak Rangga, seorang pengusaha kaya dan kejam. Dia harus bekerja keras untuk melunasi hutang tersebut, menghadapi tekanan moral dan keuangan, serta mencari jalan keluar dari situasi sulit ini. Hubungannya dengan Pak Rangga pun menjadi kompleks, menimbulkan pertanyaan tentang kebenaran, kekuasaan, dan keberanian.
Felicia berjuang untuk menyelamatkan keluarganya dan menemukan kebebasan, tetapi tantangan besar menanti di depan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi'rhmta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
- Tingkah Lucu Pasangan Baru
Setelah bulan madu yang indah di Bali, Rangga dan Lusi kembali ke rutinitas mereka. Kehidupan sebagai pasangan suami istri ternyata tidak semulus yang mereka bayangkan. Ada banyak hal-hal kecil yang harus mereka pelajari dan sesuaikan.
Suatu pagi, Rangga sedang asyik memasak sarapan. Ia mencoba membuat telur dadar, sesuatu yang belum pernah ia lakukan sebelumnya. Hasilnya? Telur dadar yang gosong dan bentuknya tidak karuan.
"Sayang, lihat ini!" kata Rangga, sambil menunjukkan telur dadarnya yang gosong. "Aku gagal!"
Lusi tertawa terbahak-bahak. "Tidak apa-apa, Sayang. Yang penting kamu berusaha. Lain kali kita pesan saja sarapannya, ya?"
Kemudian, saat mereka hendak mencuci piring, terjadi lagi kejadian lucu. Rangga tidak sengaja memecahkan sebuah piring. Ia langsung panik dan meminta maaf kepada Lusi.
"Maaf, Sayang! Aku tidak sengaja!" kata Rangga, dengan wajah bersalah.
Lusi tertawa. "Tidak apa-apa, Sayang. Piring bisa diganti. Yang penting kamu tidak terluka."
Mereka berdua tertawa bersama. Kehidupan sebagai pasangan suami istri memang penuh dengan tantangan kecil, namun mereka selalu bisa menemukan tawa di tengah-tengahnya. Mereka belajar untuk saling memahami, saling membantu, dan saling mendukung.
Mereka menyadari bahwa kunci kebahagiaan dalam rumah tangga adalah komunikasi yang baik dan rasa humor yang tinggi. Mereka selalu bisa menemukan hal-hal lucu dalam kehidupan sehari-hari mereka, dan tawa menjadi bumbu penyedap kehidupan mereka berdua.
Mereka tahu bahwa perjalanan mereka masih panjang, namun mereka yakin bahwa mereka bisa melewati semua tantangan bersama-sama, dengan saling mengasihi dan saling mendukung. Mereka berdua sangat bahagia dan bersyukur bisa menjalani kehidupan bersama.
Kehidupan rumah tangga Rangga dan Lusi semakin berwarna dengan tingkah lucu mereka sehari-hari. Suatu pagi, Rangga bangun lebih dulu dan mencoba membuatkan Lusi sarapan. Ia mengikuti resep dari internet, namun hasilnya kurang memuaskan. Roti panggangnya gosong, dan jus buahnya terlalu manis.
"Sayang, bangun! Sarapan sudah siap!" kata Rangga, dengan bangga.
Lusi bangun dan melihat sarapan yang dibuat Rangga. Ia tertawa terbahak-bahak.
"Rangga, ini roti panggang atau arang?" tanya Lusi, sambil tertawa.
"Maaf, Sayang. Aku masih belajar," kata Rangga, dengan wajah sedikit malu.
"Tidak apa-apa, Sayang. Yang penting kamu berusaha," kata Lusi, sambil memeluk Rangga.
Sore harinya, mereka mencoba merakit sebuah rak buku. Mereka mengikuti instruksi, namun tetap kesulitan. Mereka berdua tertawa terbahak-bahak karena kekonyolan mereka. Rak buku tersebut akhirnya selesai, meskipun terlihat sedikit miring.
"Sayang, lihat! Rak buku kita sudah jadi!" kata Rangga, dengan bangga.
Lusi tertawa. "Iya, Sayang. Meskipun sedikit miring, tapi tetap bagus."
Malam harinya, mereka menonton televisi. Tiba-tiba, Rangga tertidur di sofa. Lusi mengambil handuk dan menutupi Rangga dengan handuk tersebut. Ia mengambil foto Rangga yang sedang tidur dan mengunggahnya ke media sosial dengan caption lucu.
"Suamiku yang tampan sedang tidur. Jangan ganggu!"
Postingan Lusi tersebut mendapat banyak komentar lucu dari teman-teman mereka. Rangga dan Lusi tertawa bersama membaca komentar-komentar tersebut. Kehidupan rumah tangga mereka memang penuh dengan momen-momen lucu dan tak terduga. Mereka berdua selalu bisa menemukan tawa di tengah-tengah kesibukan mereka.
Mereka saling mendukung dan saling mengasihi, membuat ikatan mereka semakin kuat. Mereka tahu bahwa perjalanan mereka masih panjang, namun mereka yakin bahwa mereka bisa melewati semua tantangan bersama-sama, dengan saling mengasihi dan saling mendukung. Mereka berdua sangat bahagia dan bersyukur bisa menjalani kehidupan bersama.