Fahira Salsabila, seorang wanita yang ditinggal mati suaminya dan mempunyai satu anak perempuan bernama Yumna Arsyila.
Dia yang berstatus janda dinikahi oleh seorang pria yang bekerja sebagai Manager perusahaan ternama yang bernama Arka Ardinatha karena dijodohkan oleh orangtua Arka.
Fahira dinikahi tapi tak pernah disentuh oleh suaminya sampai dua tahun lamanya hanya dengan alasan tidak mencintainya.
Lalu bagaimana dengan perasaan Fahira yang tulus padanya, Apakah Fahira akan tetap terus bertahan dengan siksa batinnya ?
Atau justru dia akan pergi meninggalkan Arka ?
Kita simak yuk ceritanya di karya Novel => Tak Tersentuh
By: Miss Ra
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rania Alifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 14
"Mas Arka kenapa jemput aku ? Kan ini masih siang, belum waktunya Mas Arka pulang ?"
Fahira memecahkan keheningan selama perjalanan di dalam mobil. Namun Arka, masih sedikit gengsi untuk menunjukkan bahwa dirinya peduli pada Fahira.
"Aku hanya kebetulan saja pulang siang, tidak ada kerjaan lagi di Kantor. Jadi aku pikir sekalian mampir ke Sekolah.."
Jawaban Arka membuat hati Fahira menciut. Dia pikir Arka sengaja menjemputnya saat dirinya pulang mengajar di Sekolah. Ternyata dugaannya salah. Melihat Fahira yang tersenyum masam dan terdiam, Arka kembali mengajukan pertanyaan.
"Apa kau masak untuk makan siang tadi dirumah ?" tanya Arka sesekali menoleh ke samping sambil menyetir.
"Ah nggak, Mas Arka mau di masakin apa ?" balas Fahira.
"Kalau begitu kita makan di luar saja.. Yumna mau makan dimana ?"
Arka menyahut Fahira dan melihat Yumna dari depan kaca mobil. Yumna yang sedang bermain boneka di kursi penumpang langsung menatap Arka.
"Aku mau Chiken Pah.."
"Oke baiklah, kita makan sama Chiken yaa.."
Arka semakin senang memperhatikan Yumna. Hal itu karena Arka sudah berjanji pada Fahira untuk menjadi Ayah yang baik bagi Yumna.
Setelah melakukan perjalanan yang cukup panjang, mobil Arka kini telah memasuki halaman di sebuah restoran ternama langganannya. Dia turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Yumna lalu menggandengnya.
Arka dan Fahira juga Yumna duduk di satu meja disambut pelayan wanita yang sudah menyiapkan kertas bon dan pulpen ditangannya.
"Selamat siang, mau pesan apa ?" tanya pelayan tersebut dengan ramah.
"Ah mbak saya mau pesan Chiken steak nya satu dan nasi gorengnya satu ya, dan em minum nya jus mangga dan air mineral.." kata Arka dan langsung dicatat oleh pelayan.
"Yumna, kau mau pesan apa sayang ?"
Fahira mengusap kepala Yumna dengan lembut dan memberikan senyum terbaiknya.
"Yumna mau Chiken Sup sama Chiken steak ajah Bunda.."
"Nggak sama nasi ?" tanya Fahira yang mendengar Yumna tak memesan nasi.
"Nggak Bun, Yumna nggak terlalu lapar.."
"Oke, Em Mbak aku pesan Chiken steak dua, Chiken sup nya dua dan nasinya satu.. Ah iya, aku minum nya es lemon tea saja ya dua.."
Semua pesanan sudah dicatat oleh pelayan dan meninggalkan mereka untuk menyiapkan pesanan mereka. Tak berselang lama, makanan datang sesuai pesanan yang mereka pesan.
*
Malam hari jam 23.30 Wib dirumah Arka, dia terus saja fokus dengan layar laptopnya duduk diruang Tv sendirian.
Sedangkan Fahira yang sudah tidur merasa terusik karena lehernya yang terasa kering. Dia akhirnya bangkit dan keluar karena akan mengambil air minum di dapur.
Setelah membuka pintu kamar, Fahira melihat ada suaminya duduk di sofa ruang keluarga menatap layar laptopnya. Fahira melangkah perlahan menghampirinya.
"Belum tidur Mas ?"
Arka yang sedang serius tak mendengar suara apapun langsung menoleh terkejut melihat Fahira yang memakai pakaian haramnya.
"Belum"
Arka menjawab pertanyaan Fahira sambil menatap nya dari atas hingga kaki, Arka merasa heran melihat Fahira memakai lingeri berwarna hitam, hingga membuat kulitnya yang putih semakin terang dilihat.
"Ada apa kau bangun jam segini ?" tanya Arka lagi masih sesekali melirik ke arah dada dan paha sang istri.
"Aku haus, mau ambil minum. Tenggorokanku kering sekali.." sahut Fahira yang memang jujur ingin minum.
"Ooh begitu.."
Arka yang mendengar jawaban Fahira menyahutnya singkat lalu membenarkan duduknya lebih tegap dan berdehem.
"Ehem.."
Arka kembali menatap layar laptopnya tak memperdulikan Fahira yang masih berdiri. Fahira yang melihat Arka kembali menatap layar laptopnya melangkah mengambil air minum di dapur.
Setelah melihat Fahira dengan keadaan berpakaian seperti itu otaknya tak bisa berfikir dengan jernih. Dia terus menatap laptop namun tangannya sulit untuk mengetik. Hanya bayang-bayang Fahira yang terus bernostalgia di pikirannya.
Arka yang kesal akhirnya menutup laptopnya dan berdiri ingin kembali ke kamarnya. Sedangkan Fahira yang sudah minum di dapur, tak membawa gelasnya lagi ke kamar berjalan ingin kembali tidur dikamarnya dan...
Brugh..
Keduanya bertabrakan dan Fahira terpeleset menarik tangan Arka hingga membuat Arka ikut terjatuh di atas tubuh Fahira.
Keduanya saling menatap beberapa saat, Fahira yang begitu seksi dan terlihat dadanya yang muncul membuat Arka hilang kendali.
Arka yang memang sudah tidak tahan menahan nafsunya lalu mendekatkan wajahnya dan semakin dekat membuat Fahira tak bisa berkedip.
Dengan lembut Arka melumat bibir Fahira, hal itu membuat Fahira mengambil kesempatan untuk meluluhkan hati sang suami.
Keduanya saling memagut lidah dengan begitu bergairah di atas lantai yang dingin, Arka yang sudah beberapa bulan tak melakukan hubungan dengan beberapa jalang membuat dirinya sulit menahan gejolak gairahnya.
"Ah maaf Fahira.."
Arka tersadar dengan apa yang sudah dia lakukan pada Fahira. Arka melepas ciumannya secara tiba-tiba membuat Fahira mengerutkan keningnya bingung.
Arka sudah berdiri melihat Fahira yang bangkit terduduk, Arka kemudian berbalik melangkah meninggalkannya masuk ke dalam kamar dan menutup pintu itu dengan kasar.
Fahira yang sudah berhasil membuat Arka tak tahan melihatnya, tersenyum simpul sambil menyentuh bibirnya yang baru saja di cium oleh suami yang ia cintai.
"Aku berjanji akan membuatmu melakukannya lebih dari ini Mas Arka.."
Gumam Fahira lirih kemudian bangkit berdiri melangkah menuju kamarnya dan tak lupa menguncinya. Setelah duduk ditepi kasur Fahira masih saja menyentuh bibirnya dengan perasaan senang.
Satu tahun enam bulan sudah Fahira tak disentuh oleh suaminya. Dengan usaha dan keyakinannya kini dia berhasil membuat Arka sedikit demi sedikit terpesona dengan dirinya.
*
Pagi harinya, seperti biasa Fahira menyiapkan sarapan untuk keluarga kecilnya itu. Dengan memakai kemeja lurik yang sedikit ketat warna coklat dipadukan dengan celana warna hitam membuat tubuh gitar spanyolnya sedikit terlihat.
"Sarapan Mas.."
Fahira menawarkan Arka sarapan setelah melihat sang suami keluar dari kamarnya. Arka yang masih mengingat kejadian semalam sedikit merasa canggung dihadapan Fahira.
Arka menarik kursinya dan duduk di meja makan yang sudah tersedia beberapa makanan yang dimasak oleh sang istri. Dengan sesekali melirik Fahira, Arka terus memikirkan kejadian semalam.
"Mau sarapan apa Mas ?"
"Ah biar aku ambil sendiri.."
Arka mengambil alih piring yang ada ditangan Fahira dengan wajah sedikit tegang tak berani menatap Fahira dihadapannya.
Fahira yang melihat Arka salah tingkah hanya bisa tersenyum. Karena Fahira berhasil menggodanya selama ini.
*
Arka menyetir mobilnya dengan kecepatan sedang mengantar sang istri pergi ke Sekolahnya. Sepanjang perjalanan Arka hanya diam tak banyak bicara.
"Kamu kenapa Mas ? Apa ada masalah ?" tanya Fahira menatap Arka di sampingnya.
"Nggak ada, sedikit pusing saja." sahut Arka dengan wajah datarnya.
"Kau sakit ?" tanya Fahira lagi memastikan.
"Nggak Ra, aku cuma pusing kurang tidur saja.."
Mendengar jawaban Arka yang sedikit ketus akhirnya Fahira tak bertanya lagi. Sepanjang perjalanan akhirnya Fahira dan Arka memilih diam tak banyak bicara.
Setelah sampai, Fahira keluar dari mobil dan membuka pintu mobil di belakang untuk membantu Yumna turun. Fahira menunduk di jendela mobil untuk berpamitan dengan sang suami. Namun justru Arka yang mengajaknya bicara lebih dulu.
"Nanti siang aku tak bisa menjemputmu. Kau bisa pulang sendiri kan ?"
Pertanyaan Arka membuat Fahira tersenyum masam. Agar tidak terlihat kecewa, Fahira menganggukkan kepalanya memberi sedikit senyuman pada Arka sebagai jawaban.
...----------------...
Bersambung...
***
Hay para pembaca setiakuuuh.. Mana nih suaranya, pada diem-diem baee.. Gimana cerita Fahira dan Arka ? Geregetan nggak sih ? Sama aku juga.. Hihihihi.. Jangan lupa jempol dan ratingnya yaa, buat semangat Author biar semakin semangat juga nulisnya.. semoga suka dengan ceritanya, selamat membaca.. Iloveu sekebon buat kalian semua..
See You 🥰🤗😘
***
Arka Ardhinata
Fahira Salsabila
Yumna