KESEMPATAN KE2 TELAH TIBA!!
Roselyn, 26tahun. Dia hanyalah anak panti yang merangkak sukses selangkah demi selangkah, harus mati menyedihkan karena ulah suami dan sahabat baiknya..
Kekayaan dan kerja kerasnya selama ini direnggut, bahkan ia tak diberi kesempatan untuk memiliki keturunan..
Saat ia terbangun, ia kembali saat usianya 21 tahun, dimana semua bencana masih belum terjadi..
Kali ini ia bertekad! Bukan hanya memmbalas dendam kepada sahabat dan suaminya, Ia juga akan menyelamatkan orang - orang tercinta bahkan ia akan mencari kekuarga kandungnya!!
~ Kheh.. Mario, Jessica. AKU KEMBALI!! TUNGGU SAJA.. !!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bubun ntib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5
“... Tapi, makanan ini semuanya adalah makanan favorit Jessie, dan tidak ada satupun dari mereka yang merupakan makanan yang biasa kusukai,”
“Jika orang lain yang akan tahu, mereka akan berpikir jika kamu sedang merayakan ulang tahun kekasih kecilmu, yaitu Jessie. Bukan begitu, Mario?”
DEG
Tubuh kedua orang berbeda gender itu menegang ketika mendengar ucapan Rose, mereka saling melirik dan saling melempar isyarat dengan matanya, bertanya – tanya apakah Rose menyadari sesuatu.
Suasana sedikit hening untuk beberapa saat. Rose sangat menikmati kepanikan keduanya, tentu saja ia sangat menikmati momen menggoda Jessie dan Mario.
“Hei – hei, ada apa dengan kalian? Aku hanya bercanda, Oke?” ucap Rose setelah ia merasa puas dan cukup untuk memainkan mental keduanya.
Meskipun keduanya ingin sekali mengumpat dengan candaan yang dilontarkan Rose, mereka tetap bersyukur karena Rose sepertinya belum menyadari aliansi keduanya.
“... Kamu sungguh membuat jantungku berhenti berdetak, gadis bodoh!” umpat Jessie dengan bercanda dan tersirat ketidakberdayaan di matanya. Rose hanya terkekeh pelan menanggapi ucapan acak Jessie.
“Benar, kamu benar – benar menakuti kami. Bagaimana kami bisa saling berhubungan dengan romantis? Kami hanya bertemu lebih dulu saja dibandingkan dengan aku dan kamu,” Mario segera mengambil inisiatif untuk menjelaskan dan menegaskan hubungannya dengan Jessie.
Rose melirik ekspresi masam dan enggan dari Jessie, jelas sekali jika Jessie merasa tidak terima dengan ucapan Mario. Tapi Jessie bisa apa selain menahan segala keinginannya hanya untuk menjalankan rencananya?
“Ha ha ha.. aku hanya bercanda, lagian kalian tidak mungkin ‘menusuk’ku dari belakang kan?” tanya Rose lagi.
“Ten.. tentu saja tidak,” jawab Jessie dengan cepat sambil menggelengkan kepalanya dengan kuat. Sementara Mario juga mengikuti gerakan kepala Jessie.
Rose tentu saja tidak melanjutkan pembicaraan tersebut, baginya ia hanya ingin sedikit mengguncang mental Jessie dan Mario. Semua berjalan normal setelah beberapa saat kemudian makanan yang dipesan oleh Rose datang satu persatu dan Rose tanpa basa basi langsung menyantapnya tanpa menghiraukan keduanya.
Sekali lagi Jessie tampak sedikit asing dengan sikap Rose ini, ia dan Mario kembali saling lirik dan hanya dibalas dengan Mario yang mengangkat bahunya tanda ia juga tidak paham dengan apa yang terjadi kepada Rose. Hei, jangan bercanda, jika Jessie yang lengket dengan Rose saja tidak tahu apa yang terjadi, bagaimana dengan Mario?
Acara makan – makan tersebut selesai begitu saja, dengan Rose yang sama sekali tidak menyentuh kue ataupun makanan yang disiapkan oleh Mario. Tentu saja ia tidak akan begitu saja ceroboh seperti masa lalu.
Rose tidak akan pernah lupa dengan upaya Jessie dan Mario yang menaburkan bubuk obat yang membuat ia MANDUL!!
“Cicipi kue ulang tahunmu, Rossie, Mario memesankannya khusus untuk hari ini,” ucap Jessie sambil membantu Rose untuk memotong bagian kecil dari kue tersebut dan menaruhnya di depan Rose.
Rose sedikit menyipitkan matanya saat ia melihat tampilan kue yang begitu menggiurkan bagi dirinya di masa lalu sehingga ia tanpa sadar langsung kalap dan memakannya. Tanpa tahu jika kandungan gula yang terlalu berlebihan pada kue membuatnya merasakan sedikit mual dan mau tidak mau dia harus menegak jus jeruk yang sudah ditambah dengan obat yang menyebabkan dirinya tidak akan pernah memiliki anak.
...‘Kenapa dengan ekspresimu, Rossie, apakah kuenya aneh?’...
...‘Uhuk.. uhuk, terlalu manis, Mario,’...
...‘Hah? Kamu bagaimana sih, Mario, aku bilang Rossie tidak terlalu suka dengan rasa manis yang berlebihan,’...
...‘Ah.. maaf – maaf, aku sungguh lupa, minumlah jus jeruk ini, Rossie, aku khusus meminta menambahkan banyak perasan lemon karena aku pikir makanan hari ini sedikit berlemak,’...
“ ..ose ... ose.. ROSE?” lamunan Rose langsung terhenti dengan panggilan Jessie. Rose kembali sadar dan mendapati Jessie yang sudah mengguncang lengannya diikuti dengan raut wajahnya yang khawatir.
“Kamu oke? Minum ini dulu,” ucap Mario yang nampak khawatir sambil menyodorkan segelas jus jeruk yang Rose yakini didalamnya ada obat tersebut. Rose mendengus jijik dibalik bibirnya.
Rose mendongak dan perlahan menormalkan pikirannya. Saat ini ia masih harus tenang dan tidak mengekspos keadaannya yang sudah tahu jika dua orang parasit (calon parasit) di depannya ini ingin sekali menguras harta bendanya. Bukan hanya menguras harta, tetapi keduanya juga ingin menghancurkan kehidupannya.
Melihat tatapan khawatir dari kedua pasangan gila ini, mau tidak mau bibir Rose mencibir. Bisa – bisanya ia terpengaruh dengan kebaikan semu mereka. Rose sedikit menarik nafasnya dan tersenyum kecil.
“Aku hanya merasa kurang enak badan saja, aku ingin pulang,” jawab Rose dengan nada yang sedikit.... terdengar lemas.
Mario tidak bisa untuk tidak tersentak dan tangannya terkepal erat. Apa maksud dari bocah yang ada di depannya ini? Ia yang sudah menghabiskan banyak dana untuk mengatur acara makan siang serta dengan malu mencari obat yang manjur ini tetapi malah tidak ada gunanya sama sekali?
Faktanya, Rose memang sama sekali tidak menyentuh makanan atau setetes minuman yang sudah disediakan untuknya. Kue dan juga jus jeruk ini memang ia pesan secara khusus hanya untuk melancarkan rencananya dengan Jessie.
Jessie pun tidak kalah terkejutnya. Ini adalah Rose, loh. Orang yang sangat menantikan siang dan malam hanya untuk bisa menyapa dengan Mario. Bukankah ia menyia – nyiakan kesempatan yang datang kepadanya?
Tanpa menunggu jawaban dari keduanya, Rose segera beranjak dari tempat duduknya dan meletakkan beberapa lembar uang untuk membayar makanan yang ia makan tadi. Huh, jangan berpikir jika ia mau merendahkan dirinya hanya untuk traktiran yang dirancang untuk mencelakainya!!
Jessie terlihat kewalahan saat menyadari jika Rose sudah beranjak pergi dari bilik VIP. Ia segera menyambar tasnya dan ingin beranjak mengikuti Rose sebelum tangannya ditarik oleh Mario.
“Ap .. Apa? Aku akan mengejar Rose dulu, hari ini dia sangat aneh,” ucap Jessie tergesa – gesa. Mario juga tahu jika ada yang aneh dengan Rose, jadi ia melepaskan tangan Jessie.
“Sebaiknya kamu memang harus melihat apa yang terjadi dengan Rose,” jawab Mario. Jessie mengangguk dan pergi keluar setelah mencium kilat bibir Mario.
🧊🧊🧊
“Rose... Tunggu sebentar.... “ bukan tidak sengaja Rose melambatkan langkahnya, ia memang sangat yakin jika Rose pasti akan mengejarnya.
“Oh, kamu tidak menemani Mario? Haaahh maafkan aku Jessie, padahal kamu sudah mengatur waktu untuk aku bertemu dengan Mario, tetapi aku malah mendadak tidak enak badan,” ucap Rose dengan menyesal.
Jessie tidak bisa apa – apa selain menggertakkan giginya ketika ia mendengar alasan Rose. Ia langsung tersenyum khawatir.
“Apa kita harus ke rumah sakit, Ayo kita ke rumah sakit saja,” ajak Jessie sambil menarik lengan Rose.
“Tidak perlu ke rumah sakit, Jessie. Aku ingin istirahat di apartemen saja,”
“Hei, Rose.. sebenarnya aku ingin bilang sesuatu, apa sebaiknya kita tidak pindah ke apartemen yang lebih besar saja ...?”
terima kadh thor untuk karyanya,,semoga ke depannya thor bisa menghasilkan karya yang banyak😇😇semangat selalu thor🙏🙏