Bagaimana rasanya jika kau mencintai saudara sepupumu sendiri? Jawabannya kenapa tidak! Jika sepupu mu itu adalah pria yang sangat tampan, baik, walaupun sifat dan sikapnya sangat dingin sedingin kutub Utara.
Itulah yang dialami seorang Baby Arbeto, gadis cantik berusia delapan belas tahun yang sangat mencintai Agam Mateo kakak sepupunya sendiri. Seorang pria yang terkenal sangat dingin, kaku, dan tidak pernah terlihat dekat dengan wanita manapun.
Tapi sayangnya Agam Mateo tidak merasakan hal yang sama, pria itu sejak dulu selalu menganggap Baby seperti adiknya sendiri. Dan mana mungkin seorang kakak mencintai adiknya.
"Mencintaimu adalah sebuah anugerah bagi ku." Baby Arbeto.
"Dicintaimu adalah sebuah musibah untuk ku." Agam Mateo.
Bagaimanakah perjalanan kisah cinta ke-duanya? Apakah pernikahan antar sepupu akan terjadi? Yuk ikuti kisah cinta mereka yang lucu dan menggemaskan 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4 Love You A
Ting.
Suara pintu lift terbuka membuat keduanya keluar, dan saat wanita itu ingin mengatakan namanya yang belum sempat ia katakan. Ponsel yang ada di genggamannya berbunyi dan dengan segera ia mengangkatnya, sembari mengucapkan kata maaf pada gadis di sampingnya karena tidak bisa melanjutkan perbincangan mereka.
"Kenapa semua orang terlihat sangat sibuk?" Baby menghela napasnya, saat menatap punggung wanita tersebut menjauh dari pandangan matanya.
*
*
Satu setengah jam kemudian, Agam yang telah selesai meeting mengambil ponselnya untuk menghubungi Baby, namun sudah tiga kali sambungan teleponnya tidak juga diangkat oleh gadis itu.
"Dimana dia?" geram Agam dengan wajah yang kesal, karena saat ini dirinya sedang terburu-buru untuk datang ke acara pertemuan berikutnya. "Jo kita pergi sekarang!"
"Tapi Tuan, Nona Baby?"
"Biarkan saja! Dia bisa pulang sendiri." Sahut Agam dengan raut wajah datarnya, lalu berjalan dengan langkah tegap keluar dari hotel.
"Ada apa dengan Tuan A? Dulu dia sangat baik dengan Nona Baby, tapi kenapa sekarang dia berubah?" Jonatan bergumam dalam hati, karena setahu dirinya tuan Agam itu selalu bersikap baik terhadap semua wanita.
"Jo kau atur ulang kegiatan sore ini, karena kedua orang tuaku akan datang."
"Baik Tuan."
Dan di saat Agam dan Jonathan hendak masuk ke dalam mobil, mereka di kejutkan oleh suara cempreng seorang wanita dari arah belakang.
"Kenapa aku ditinggal?" Protes Baby dengan wajah yang ditekuk dan bibir yang mengerucut tajam.
Agam hanya diam menatap bibir mungil milik Baby yang terdapat noda coklat di pinggirnya, dan tanpa sadar tangannya menyentuh bibir mungil itu untuk menghapus noda coklat tersebut.
"Kau habis makan apa? Kenapa sampai berantakan seperti ini?" Agam menatap wajah Baby, dengan tangan yang masih menyentuh bibir gadis itu.
Mendapatkan perlakuan yang romantis dari seorang Agam Mateo membuat wajah Baby tersipu malu, dan tanpa sadar mengucapkan kata sakral yang seharusnya ia pendam dalam hati.
"Love you A." Ucap Baby, lalu reflek menutup mulut dengan kedua tangannya.
"Apa? Tadi kau bilang apa?" tanya Agam dengan wajah yang terkejut.
Baby menjawab dengan gelengan kepala.
"Nona Baby tadi berkata Love you A." Sahut Jonathan dengan ekspresi datarnya, yang membuat tuan Agam dan nona Baby menatap dirinya dengan tatapan yang tajam. "Apa yang aku katakan salah?" tanya Jo, karena ia merasa apa yang diucapkannya itu benar.
"Jo masuk ke dalam mobil!" perintah Agam. Ia lalu menatap tajam pada gadis yang ada dihadapannya, setelah melihat asistennya masuk ke dalam mobil. "Baby apa kau sadar apa yang tadi kau ucapkan?"
Baby hanya diam tidak berani menjawab pertanyaan Agam.
"Jawab aku!" sentak Agam.
"A-aku sadar." Baby menjawab dengan menundukkan kepalanya.
"Kalau kau sadar kau pasti tahu kalau itu salah? Jadi jangan pernah mengatakan hal itu lagi!" Agam hendak masuk ke dalam mobilnya.
"Tunggu A!" Baby menarik tangan sepupunya. "Kenapa rasa cintaku kau bilang salah? Dimana letak kesalahannya?"
Agam menghela napasnya dengan kasar. "Apa kau lupa? Kita ini bersaudara, lagi pula kau itu sudah aku anggap seperti adikku sendiri." Jelas Agam.
"Tapi aku bukan adikmu dan kita ini hanya saudara sepupu, dan tidak ada larangan bagi kita untuk saling mencintai." Ucap Baby dengan lantang.
"Kau..." Agam mengepalkan kedua tangannya untuk menahan emosinya, karena bagaimana pun gadis yang ada di hadapannya itu adalah adik dari Boy Arbeto. "Baiklah kalau kau merasa tidak ada larangan bagi kita untuk saling mencintai, tapi sayangannya aku tidak mencintaimu." Ucap Agam penuh penekanan di setiap perkataannya.