NovelToon NovelToon
Baby Twins CEO

Baby Twins CEO

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Patahhati / Balas Dendam
Popularitas:79.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Reinata Ramadani

Anelis Siera Atmaja, wanita cantik berumur 23 tahun yang setiap harinya harus membanting tulang demi memenuhi kebutuhan hidupnya dan sepasang anak kembarnya, Arsha Abelano Aillard dan Arshi Ariella Agatha.

Anelis selalu menikmati setiap momen berharga dengan kedua buah hatinya. Baginya, Arsha dan Arshi adalah kebahagian terbesar dalam hidupnya, anugrah yang dikirimkan Tuhan di tengah rasa putus asanya.

Namun di hari itu, penederitaan seolah kembali menyergapnya, saat kenyataan pahit yang tak pernah ia bayangkan, kini menghampirinya dengan tiba-tiba.

"Putra anda menderita penyakit Juvenile Myelomonocytic atau kanker darah. Kita memerlukan tindakan transplantasi sumsum tulang belakang segera"

Seketika itu air matanya langsung luruh, apakah Tuhan sekejam ini hingga tega memberikannya cobaan seberat ini.

Haruskah ia mencari keberadaan ayah mereka, laki-laki yang tanpa hati telah menghancurkan kehidupan sederhananya, demi keselamatan buah hatinya.

Salam sayang dari Reinata Ramadani

Ig : Chi Chi Rein

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reinata Ramadani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Putri Ibu Paling Berharga

Next Flashback

Anelis mulai mengerjapkan matanya, ia mengernyit, merasakan kepalanya yang terasa berat, di pijitnya pelipis itu dengan jemari tangannya, berusaha mengenyahkan rasa pusing yang begitu melilit.

Baru saja pusing itu mulai menghilang, ia teringat akan suatu hal. Bukankah ia masih berada di halte, tapi bagaimana bisa ia tertidur nyenyak di ranjang empuk ini?

Otaknya berusaha bekerja lebih keras, mencari kepingan memori yang tiba-tiba saja memburam.

Ya, laki-laki itu. Ia ingat seorang laki-laki datang menghampirinya, membungkam mulutnya, hingga...

Apa? Lalu apa yang terjadi? Ia sudah tak ingat apapun, memori itu bagai terputus tanpa ujung. Berkali-kali ia berusaha mengingatnya, namun tetap saja memori itu hilang tak berbekas.

Sebenarnya apa yang yang dilakukan laki-laki itu padanya?

Anelis membuka lebar matanya yang masih memburam, menatap ke sekeliling ruangan yang tampak asing baginya, ruangan yang sangat mewah yang tak pernah ia singgahi sebelumnya.

Dimana dia saat ini?

Dirasakannya nafasnya memendek, perut rampingnya terasa sesak dengan benda yang melingkar posesif disana. Halus kulit perutnya berbenturan dengan hangat benda melingkar itu.

Punggung mulusnya pun terasa menempel dengan sesuatu yang liat dan hangat.

Benda apa ini?

Anelis membalikkan badannya, seketika itu bola matanya membulat sempurna saat mendapati seorang laki-laki tengah merengkuhnya rapat.

Apa yang dilakukan laki-laki itu padanya?

Cepat-cepat ia menyingkirkan tangan kekar itu dari perutnya, menggeser duduknya, ia menjauhkan tubuhnya sejauh mungkin dari laki-laki yang masih pulas itu sampai ke ujung ranjang.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Bola matanya mulai menyapu pada baju-baju yang berserakan di lantai. Kemudian beralih menelisik ke dalam tubuhnya, jilbab yang ia kenakan sudah terlepas dari kepalanya, seluruh pakaiannya telah menghilang dari tubuhnya.

Air matanya mulai menggenang, merasakan sesuatu yang buruk telah terjadi padanya.

Apa yang sebenarnya terjadi? Apa dia dan laki-laki itu telah...?

Dengan tangan gemeter, ia mulai menyibak selimut tebal yang masih menjuntai menutupi ranjang dan kedua tubuh polos manusia di bawahnya, mencari-cari sesuatu miliknya yang paling berharga.

Deg....

Hatinya seketika hancur saat menatap bercak darah yang membekas di sprai ranjang, apa yang sedari tadi ia takutkan, kini benar-benar terjadi.

Hiks...hiks....

Air matanya sudah tak dapat di bendung lagi, tangisnya pecah bersamaan dengan rintihan tangis yang terdengar begitu pilu, tangisnya terdengar menyayat hati penuh rasa putus asa.

Inikah akhirnya, apakah kehormatan yang telah dijaganya selama 19 tahun ini, kini lenyap begitu saja? Apakah ia sudah menjadi wanita hina? Ia bukan lagi wanita suci yang bisa membanggakan kehormatannya, ia hanya wanita kotor yang sudah ternodai dengan paksa.

Tangisnya semakin kencang, derai air mata mengalir semakin deras, rintihan tangis kian menggema, membuatnya mau tak mau membungkam rapat mulutnya, ia tak mau sampai laki-laki bejat itu terbangun dan melakukan hal yang lebih keji terhadap nya.

Tidak, ia harus segera bangkit, ia harus meninggalkan tempat terkutuk itu secepatnya.

Akhhhh...

Anelis mengernyit sakit saat bangkit dari ranjang, kepemilikannya terasa perih, tubuhnya bagai remuk redam.

Tidak, ia harus kuat. Ia harus bangkit sebelum laki-laki itu melakukan hal yang lebih buruk lagi padanya.

Dengan tertatih ia mulai mencari pakaian nya, tapi tak ia dapatkan. Ia mencoba mencari pakaian lain, namun ruang tidur ini saja tak ada lemari nya.

Ia menatap ke arah lantai, sebuah lingarie yang sudah tak berbentuk kini teronggok begitu saja di lantai, setelan jas laki-laki itu juga berserakan disana.

Tak punya pilihan lain, akhirnya ia putuskan untuk memakai setelan jas milik laki-laki itu, fikiran nya hanya tertuju pada kata "pulang", ia tak perduli lagi pada pakaian yang tampak kebesaran di tubuh mungilnya itu.

🍁🍁🍁

Fajar masih menyingsing, matahari belum menunjukkan batang hidungnya, Anelis masih tertatih, memaksa kakinya melangkah sejauh mungkin yang ia bisa, ia ingin pulang.

Sepanjang jalan air matanya masih saja menderas, bahkan saat keluar dari hotel sekalipun, saat petugas hotel menatapnya nanar ia tak peduli, ia masih setia dengan tangisnya.

Tok tok tok

Di ketuknya rumah sederhana itu dengan tangannya yang masih gemetar, tak lama setelahnya, seorang wanita berumur 40 tahunan membuka pintu kayu itu dengan wajah panik.

" Ane... A-apa yang terjadi ndok... " Bu Ratna terkejut bukan main saat menatap putri satu-satunya itu dengan tampilan yang acak-acakan.

" I-ibu... "

Tangis Anelis kembali pecah, ia berhambur memeluk ibunya, baru saja sejenak berada di rengkuhan sang ibu, tubuhnya langsung merosot hingga terduduk lemas di lantai, kakinya tak mampu lagi menopang berat tubuhnya yang tak seberapa.

" Apa yang terjadi padamu ndok... " bu Ratna mengusap lelehan air mata yang membanjiri pipi putrinya.

" Bu... Maaf... Maafin Ane... Ibu... Aku kotor... Maafin Ane bu... Maaf... " Sahut Anelis dalam rintihannya, air matanya tak henti-hentinya jatuh merosot dari matanya yang sudah sembab.

" A-apa yang terjadi ndok, katakan pada ibu... " Sahut bu Ratna dengan mulut gemetar, perasaannya semakin kalut menatap putrinya yang menangis histeris.

" Laki-laki itu... Dia... Dia telah menodai ku bu... Ane kotor, Ane sudah kotor bu... "

Seketika itu, dunia bu Ratna seolah telah runtuh, rasa gelisah yang hinggap di hatinya sedari kemarin sangat beralasan, putrinya itu telah ternoda.

Ya Allah, dosa apa hamba hingga Engkau memberikan cobaan seberat ini pada putri hamba...

Bu Ratna memeluk tubuh lemah Anelis, ia membiarkan putrinya itu terisak dalam rengkuhannya, membiarkan Anelis melepas semua rasa sakit dalam hatinya.

" Ane, dengarkan ibu " Bu Ratna menaikkan wajah Anelis agar menatapnya, gadis itu masih sesenggukan sisa tangisnya.

" Kamu bukan wanita kotor, kamu adalah wanita terhormat, kamu putri ibu yang paling berharga. Allah hanya sedang mengujimu, memberikanmu cobaan ini untuk menaikkan derajat mu. Jangan salahkan dirimu, jangan salahkan takdirmu. Kamu harus selalu bersyukur, Allah masih memberi kamu kesempatan untuk melebur dosa-dosa kamu ndok. Ane, ngerti kan yang ibu bilang... "

Ane mengangguk patuh bagai anak kecil yang penurut. Ia kembali mendekap ibunya, berusaha melepaskan semua beban hidup yang kian menumpuk di pundaknya.

" Sekarang kamu mandilah, bersihkan tubuhmu... "

Bu Ratna mengangkat tubuh Anelis yang masih bersimpuh di lantai, membimbingnya untuk masuk ke dalam rumah.

Selesai Anelis membersihkan tubuhnya, ia keluar dari kamarnya dengan menenteng setelan jas yang tadi di pakainya, di hempaskannya pakaian itu dengan kasar, hingga setelan jas mewah itu mendarat di tong sampah dengan mengenaskan.

Ia membenci pakaian itu, ia membenci apapun yang berkaitan dengan laki-laki itu, laki-laki yang tanpa hati telah merenggut sesuatu yang paling berharga untuknya.

Flashback off

🍁🍁🍁

Annyeong Chingu

Akhirnya bisa double update kaya othor" lain, hehehe 😅

Happy Reading Cintakuh

Saranghaja 💕💕💕

1
Khairul Azam
klo menurutku, selagi dia gak tukang selingkuh celap celup dan main tangan masih bisa untuk diberi kesempatan
Pak dhe Tono
Luar biasa
Zerazat
si cengeng bisanya hanya hwa......hwa.....hwa siapa lagi kalau bukan Arshi
Zerazat
DASAR BOCAH TENGIK 🤣🤣🤣🤣🤣
Zerazat
Arshen kamu juga mau jadi CEO seperti Dady
Zerazat
di getok pakai gayung thor biar encer isi kepalanya mulut nya omes tadi ngak mau bikin Aselin hamil Arshi minta dedek girl oke piye to Vel Marvel tak tonyo tenan 👊
Zerazat
suami sejati lihat perjuangan sang istri ikut merasakan kesakitan good Bos kulkas bisa nangis juga lihat sang pawang kesakitan
Aysana Shanim
😭😭😭
Zerazat
Astaghfiruallah mosok ke RS cuma pakai celana BOXER 🤦🤦🤦🤦🤦🤦🤦BOS Marvell piye to🤭😇😇😇😇
Zerazat
dasar cengeng Arshi
Zerazat
tapi Marvell terluka
Zerazat
sebetulnya Arsha tadi Filling nya betul sudah tau kalau itu bukan supirnya. tapi si bawel Arshi ndak mau di ajak ambil buku ya begitulah jadi penculikan dech
Zerazat
dasar anak gadis nya Marvell absurd banget 😂
Zerazat
Marvel kamu ngomong gitu Anelis denger ngak bakal dapat jatah hiiiiii
Nurul Huda
Luar biasa
Zerazat
Anelis hamidun lagi
Zerazat
Dullakula nya di depan mu Arshi juga Arsha kiiiikiiikiiik
Zerazat
akhirnya belah durian juga Anelis vs Marvell si kutub utara jangan senyum senyum sendiri
Zerazat
lihat aja mak lampir berani menampar istri kesayangan tuan Marvel kamu nanti baru tau rasa padahal suami mu hanya pekerja biasa lihat aja nanti singa ngamuk😡
Zerazat
lucu emang lucu sekali kalau udah menyangkut Arshi hiiiiiiii
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!