Cyra Alesha wanita berusia 25 tahun wanita yang berhati baik dan tulus selalu di bully dan di hina karena fisiknya yang berbeda dari yang lain.Semua orang selalu memandang remeh Cyra akan karena fisik yang tak terawat.
Bagaimana kisah Cyra Alesha selanjutnya?
simak ya gess..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Taurus girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 26
Hari berganti, dan siang ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh Rendi dan seluruh keluarga. Akhirnya Rendi sudah bisa pulang, sedangkan Hasa ia masih harus dirawat sampai benar-benar baikan.
Dirumah sakit ada Nenek kakeknya yang bergantian menjaganya.
"Mas, mau aku buatkan makanan apa?" Tanya Cyra menaruh pakaian suami yang dibawa kerumah sakit kedalam lemari.
Rendi yang rebahan diatas kasur berpikir. "Aku pingin yang pedas-pedas, kalau membuat mi rebus campur sawi dan telur kau mau tidak?" Tanya Rendi balik.
Cyra tersenyum manis. "Ya mau lah Mas, aku juga sudah lama tidak makan mi kuah"
"Kita membuat bersama yuk !" Rendi bangun dari tidurannya memeluk Cyra dari belakang bertopang dagu dibahunya.
"Apaan sih Mas? kau kan baru sembuh. Sudah biar aku saja yang memasaknya kau silahkan menunggu dan duduk atau tiduran lagi justru malah bagus" Cyra melepas kedua tangan kekar Rendi yang memeluknya.
"Baik lah, kau hati-hati aku menunggu disini" Rendi pasrah tidak ingin memaksa keinginan Cyra, melihat Cyra yang sudah kembali saja rasanya sudah sangat membahagiakan.
Cyra keluar kamar menuju dapur untuk membuat mi kuah rasa soto dengan campuran sayur sawi dan telur.
Rendi kembali membaringkan bobot dikasur, ia memejam dengan bibir yang tak berhenti tersenyum. "Terima kasih Ya Alloh akhirnya istriku telah kembali, semoga aku tidak membuat kesalahan yang sama padanya"
Beberapa menit kemudian mi kuah rasa soto sudah siap. Cyra menuang kedalam dua mangkok lalu membawa mi kuahnya kemeja makan sederhana yang masih sama seperti dulu.
"Mas Rendi, ayo makan mi kuahnya sudah siap !" Teriak Cyra dari dapur sambil membuat es teh manis.
Rendi yang mendengar intruksi dari istrinya lekas keluar kamar dan menuju dapur. Tersenyum senang saat melihat dua mangkok mi kuah tersaji diatas meja makan dengan hidung yang menghirup aroma gurih dari mi kuah itu.
"Mmm...baunya enak sekali ini sudah boleh aku makan?" Rendi duduk dikursi.
Cyra menoleh dengan senyuman membawa dua gelas es teh kemeja makan menyandingkan segelas es teh untuk suami dan segelas untuk dirinya sendiri.
"Mari makaaannn ! jangan lupa berdo'a" Cyra mengingatkan.
Rendi terkekeh geli. "Berdo'a mulai"
Rendi dan Cyra melafalkan do'a sebelum makan didalam hati.
"Berdo'a selesai" Seru Cyra.
Lalu Cyra dan Rendi memakan mi kuah rasa soto itu.
🔹🔹🔹
Ditempat lain ada anak kecil yang tertawa terbahak-bahak karena dongeng lucu yang dibacakan oleh seorang dokter.
"Itu judulnya apa sih Dok? Kok Hasa belum pernah menemukan buku dongeng lucu seperti itu?" Tanya Hasa polos.
"Judulnya sirkus, apa kau menyukainya?"
Cek klek !
"Assalamualaikum dok, ada pasien yang baru datang. Anda dipinta untuk menanganinya" Agam datang membawa informasi dari dokter lain.
"Hasa, dokter pergi dulu ya"
"Iya Dok"
Dokter Rudi segera pergi untuk melakukan tugasnya Agam mengikutinya dibelakang.
Setelah kepergian dokter, Hasa merasa kesepian nenek dan kakeknya sedang keluar entah kemana. Hasa turun dari brankarrr keluar dari kamar rawatnya. Hasa berjalan menyusuri lorong rumah sakit sampai ia melihat ada banyak orang yang ada ditanah lapang dengan berbagai tumbuhan hijau dan bunga-bunga.
"Nenek dan Kakek ke mana ya?" Hasa melihat sekeliling tapi tak melihat sosok nenek dan kakeknya.
Hasa memutuskan untuk kembali kekamar rawatnya, tidak hafal jalan Hasa berjalan pelan supaya tidak kesasar.
Sementara diapotik rumah sakit Rizwan dan Mini baru saja selesai mengantri obat untuk Hasa. Kabar bagusnya saat bertemu dengan dokter Momo diruangannya beliau mengatakan Hasa sudah bisa pulang besok pagi.
"Pak, alhamdulilah ya Hasa sudah bisa pulang Ibu merasa lega" Mini dan Rizwan berjalan untuk kembali kekamar rawat cucunya.
"Iya Bu, Bapak juga ikut lega setelah ini kabari Rendi dan Cyra juga mereka pasti sangat bahagia"
Tak terasa Mini dan Rizwan sampai didepan ruangan cucunya keduanya membuka pintu dan masuk.
"Pak ! Kok Hasa tidak ada?!" Mini panik melihat brankarrr Hasa yang kosong.
"Astaghfirullah, Hasa kau dimana Nak?" Rizwan menilik kekamar mandi tapi tidak ada.
"Ya Alloh Pak, kemana Hasa?!" Mini dan Rizwan keluar kebetulan ada perawat lewat.
"Sus, saya ingin bertanya apa suster melihat pasien anak kecil diruangan ini keluar?" Tanya Mini.
"Nenek !"
Rizwan, Mini dan seorang perawat menoleh kesumber suara.
"Maaf sus itu cucu saya sudah kembali" Ucap Mini lega.
Perawat itu tersenyum ramah. "Saya permisi ya Pak, Bu"
"Terima kasih sus" Ucap Rizwan.
perawat itu mengangguk dan tersenyum kemudian pergi dari hadapan Rizwan dan Mini.
"Nenek dan Kakek dari mana saja? Hasa mencari kesebelah sana" Hasa menunjuk lorong rumah sakit yang tadi ia lewati.
Mini memeluk Hasa. "Maaf kami meninggalkanmu Hasa, tadi kami mengambil obat diapotik dan dipanggil dokter untuk keruangannya makanya lama"
"Kenapa Hasa keluar? Kalau tersesat bagaimana?" Rizwan membopong Hasa setelah Mini mengurai pelukan membawanya kembali kekamar rawatnya.
"Hasa bosan sendirian"
"Kan tadi ada dokter Rudi" Rizwan membaringkan Hasa dibrankarrr.
"Sudah pergi Kek, tadi ada orang yang mengatakan jika ada pasien yang harus ditangani olehnya"
Rizwan dan Mini paham menjadi seorang dokter memang lah sibuk.
"Ya sudah ini dimakan dulu buburnya tadi Kakek yang belikan" Mini mengambil bubur yang diwadahi cup dan menyuapi Hasa.
Hasa makan bubur kacang hijau dengan lahap selain rasa buburnya yang enak bubur kacang hijau adalah salah satu makanan kesukaannya.
Dirumah, Cyra sedang memijat suami yang katanya merasa pegal dibagian punggung. Tak lupa Cyra mengolesinya dengan minyak serbaguna.
"Mas, warung bagaimana keadaannya?" Cyra berniat ingin jualan lagi karena sudah tak lagi bekerja diapartement dok Rudi.
"Kata Bapak dan Ibu selama aku dirumah sakit Revi yang menggantikan jualan"
"Besok aku mulai jualan disana lagi ya? Kau di rumah saja dulu istirahat sampai benar-benar sehat" Cyra tak ingin Rendi memaksakan diri untuk berkutat di warung.
"Boleh, nanti aku bicara ke Revi" Jawab Rendi.
Tok tok tok !
"Assalamualaikum !"
"Waalaikumsalam" Jawab Cyra dan Rendi.
"Sebentar Mas, aku ke depan dulu" Cyra segera keluar kamar membuka pintu depan.
"Cyra !"
"Yudi ! "
Ya, yang bertamu adalah Yudi orang yang berani menyakiti Cyra secara terang-terangan. Sekaligus orang yang membuat hubungan Cyra dan Rendi sempat memburuk.
"Kau masih hidup rupanya, ku pikir kau sudah berpindah alam"
Cyra menatap Yudi malas. "Ada apa kau datang kemari? Jika tidak penting cepat lah pergi. Kau hanya mengganggu waktu istirahat suami ku"
"Aku ingin bertemu sahabat ku, minggir !" Yudi mendorong bahu Cyra kasar sampai punggung Cyra menabrak dinding.
hihihi