Han Xuan seorang Kultivator tak tertandingi yang menguasai Alam Mistik dengan bakat serta kekuatan yang mengguncang Surga.
Pembabtisan Surga untuk menuju keilahian membuatnya gagal dan mati. Setelah dua ribu tahun akhirnya dia bereinkarnasi kembali ketubuh seorang Bocah yang bernama Han Sen dengan akar spiritual yang tersegel.
Surga memberikannya kesempatan kedua untuk mencapai puncak. Iblis, Monster ataupun Dewa yang menghalanginya akan dia singkirkan.
Ini adalah kisah perjalanan Han Sen yang sekali lagi akan mencapai puncak kehidupan.
Kalau suka jangan lupa like, vote dan komen !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dimas upss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 - Suap
Seorang pria tua berada diatas langit dan perlahan dia mendarat dihalaman. Pria itu merupakan kepala Keluarga Liang sekaligus Tuan Kota Kayu yang bernama Liang Yu.
Kultivasinya berada di Tahap Akhir Alam Nascent Soul dan Han Sen secara alami mengenalnya. Han Sen segera keluar dan menyapa Liang Yu dengan hormat.
"Salam untuk Tuan Kota !" Kata Han Sen sambil mengepalkan tinjunya.
Liang Yu menatap Han Sen dengan dingin, "Dimana Lei Yong ?"
"Mati... aku sudah membunuhnya bersama dengan 19 Tetua Keluarga Lei." Jawab Han Sen tanpa keraguan sedikitpun.
Mengelak adalah hal yang mustahil dan bisa ditebak bahwa Liang Yu sudah tahu sejak awal hanya saja dia ingin mengkonfirmasinya langsung dari mulut Han Sen.
"Kau menghancurkan Keluarga Lei dan melanggar aturan Kota Kayu. Sangat jelas bahwa aku melarang ada perkelahian di Kota Kayu, menurut hukum apa yang harus aku lakukan kepadamu ?" Tanya Liang Yu dengan niat membunuh yang kuat.
Dibawah tekanan aura membunuhnya Liang Yu sangat terkejut. Han Sen sama sekali tidak menunjukan ketakutan sama sekali walaupun basis Kultivasi mereka terlampau cukup jauh.
Seolah Han Sen ini memiliki keteguhan hati yang kuat atau mungkin sejak awal dia adalah orang yang tak kenal takut didepan kematian. Umurnya masih sangat muda dan tempramen seperti ini sangat sulit untuk didapatkan, paling tidak merekalah yang bermain dengan jurang kematian saja yang dapat memiliki keteguhan hati seperti ini.
"Maaf jika menyela... Aku memang membunuh mereka dan aku tidak menyangkalnya. Jika Tuan berbicara soal peraturan maka dimana aturan itu ketika aku disiksa habis-habisan oleh Anak Keluarga Lei. Sekarang Lei Hai mati dimakan oleh Monster dan aku yang disalahkan atas kematiannya. Bahkan para Tetua Keluarga Shi ingin mematahkan kedua kakiku dan memberikanku kepada Lei Yong untuk dibunuh."
Han Sen dengan tegas berkata, "Daripada aku menunggu kematian yang aku sendiri tidak melakukannya lebih baik aku melawannya. Jika Tuan berada diposisiku... tanpa adanya dukungan dan tidak bisa melakukan pembelaan, tindakan apa yang akan Tuan ambil ?"
Tentunya Han Sen mengarang sebagai besar ceritanya. Dirinya cukup sadar bahwa mustahil untuknya melawan Liang Yu dengan kekuatannya yang sekarang.
Liang Yu tersenyum dan berkata, "Lidahmu cukup berbahaya... tapi siapa yang peduli dengan semua itu. Karena Cucuku mengatakan bahwa kau adalah orang yang cerdas dan ada seseorang yang ingin kau hidup maka aku bisa melepaskanmu, namun jika aku tidak memberikan hukuman maka aturan di Kota hanya akan menjadi sebuah lelucon. Kau mengerti maksud perkataanku bukan !"
"Kalau begitu semuanya akan mudah untuk diselesaikan." Han Sen memberikan Cincin Ruang yang berisi semua Artifak Keluarga Lei, "Seharusnya Tuan Kota tidak membutuhkan batu roh bukan. Anak ini membutuhkan uang dan tidak banyak batu roh yang dimiliki mereka, dengan semua Artifak Tingkat Nascent Soul itu seharusnya cukup untuk digunakan sebagai tanda permintaan maaf."
"Baiklah... tapi ini masih belum cukup. Setiap Kota memiliki minimal 3 Keluarga kelas dua... karena kau sudah menghancurkan Keluarga Lei maka kau juga akan bertanggung jawab sampai akhir. Distrik ini akan menjadi milikmu... untuk urusan pajak kau seharusnya bisa mengaturnya sendiri, bukankah ini kesempatan emas bagimu untuk membangun ulang." Kata Liang Yu dengan santai.
"Oke... lagi pula aku butuh tempat tinggal sekarang." Han Sen tidak berniat menolaknya.
Baginya semuanya hanya akan bekerja jika terdapat keuntungan. Han Sen menyerahkan semua Artifak selain Tongkat Besi miliknya, dia memang rugi namun itu jauh lebih baik dari pada berurusan dengan Liang Yu.
Lagi pula semua Artifak itu sama sekali tidak berguna untuknya. Liang Yu tidak akan menganggap Keluarga Lei serius, dunia ini hanya berjalan dengan adanya keuntungan dan Han Sen tidak akan memperdulikannya.
Ketika suatu saat dia mencapai Alam Nascent Soul maka dia tidak akan memperdulikan orang seperti Liang Yu dan bertindak seliar mungkin.
Liang Yu akhirnya pergi dan menyelesaikan urusannya. Han Sen merasa sangat tenang dan duduk ditangga, Liu Shuang menyusulnya dan melihat Han Sen baik-baik saja membuatnya sangat lega.
"Jangan membuatku takut Kakak Han... kenapa kau tidak membawaku bertarung denganmu !" Kata Liu Shuang dengan kesal.
"Semua masalah yang aku buat akan berakhir dengan diriku sendiri. Apakah kau yang menyuruh Tuan Kota datang ?" Tanya Han Sen dengan santai.
"Aku itu khawatir jika sesuatu yang buruk terjadi, hanya dia yang bisa menolong dirimu dan aku membuat permintaan kepadanya." Jawab Liu Shuang dengan jujur.
"Terimakasih... tapi lain kali jangan lakukan apapun. Aku sendiri mampu menghadapi mereka dan jika aku memutuskan untuk bertarung dan maju, maka itu akan dipenuhi dengan kepastian akan kemenanganku." Kata Han Sen dengan tegas.
Liu Shuang tidak ingin berdebat lebih jauh dan semakin dia mengenal Han Sen maka dia tahu bahwa Pria ini sama sekali tidak mengenal rasa takut. Kepercayaan dirinya sangatlah tinggi dan Liu Shuang tidak tahu apakah ini sesuatu yang positif atau tidak untuk Han Sen.
"Kau ingin menginap selama beberapa hari bukan... kebetulan sekali sekarang Kediaman ini menjadi milikku. Kau bisa memilih kamar manapun yang kau inginkan !" Kata Han Sen dengan santai.
"Baik... Aku akan memilih kamar yang aman, Kakak Han tidak akan melakukan kunjungan malam bukan ?" Liu Shuang sedikit menggoda Han Sen.
Han Sen tersenyum dan memukul jidat Liu Shuang, "Kau masih butuh waktu seratus tahun untuk menggodaku. Bahkan mereka yang disebut Dewi tidak akan membuatku goyah sedikitpun."
Liu Shuang mengangkat bahunya dan tidak peduli dengan ucapan Han Sen. Segera dia masuk kedalam dan mencari kamar untuk istirahat.
Baginya Liu Shuang memang cantik dan memiliki potensi yang bagus. Namun dia adalah mantan orang terkuat yang disebut sebagai Kesombongan Surgawi, kebaikan macam apa yang tidak bisa dia dapatkan dikehidupan yang sebelumnya.
Dulu dia tidak akan peduli dengan perasaan orang lain, kecantikan seperti itu akan jatuh kepadanya dan selama dia menginginkannya maka mereka akan melakukan apapun untuknya sampai bosan.
Sampai pada akhirnya dia mengenal seorang wanita murni yang kecantikan luar biasa. Sayangnya hubungan mereka tidak berakhir baik karena sejak awal mereka adalah musuh.
Dirinya membunuh Dewi Bulan yang tidak lain adalah Kekasihnya sendiri. Tragedi itu menghantui dirinya sampai sekarang, dia tidak tahu apakah dirinya yang terlahir kembali dapat jatuh hati kepada seaeorang atau tidak.
Namun yang pasti kehidupan akan terus berjalan maju. Masa lalu tetaplah masa lalu yang menjadikan sebuah pelajaran yang berharga bagi dirinya yang sekarang, apapun kesulitannya dia akan tetap bergerak maju sesuai dengan impiannya.
apa jgn2 pukulan hansen seperti sapuan tangan wanita penggoda..?
LOL..
NAIF lu thor