Tahun ini adalah tahun pertama Layla kuliah, jadi orang tua Layla sangat khawatir kalau Layla akan mengalami masalah yang sama seperti saat Layla masih di sekolah menengah atas dan menengah pertama.
Layla adalah seorang gadis yang sangat nakal dan suka berkelahi, orang tua Layla sering diminta oleh guru untuk datang ke sekolah karena ulah Layla. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk menjodohkan Layla dengan seorang dosen di kampus Layla. Secara kebetulan, dosen tersebut adalah anak dari teman dekat ayah Layla.
Layla tidak bisa berbuat apa-apa karena keputusan ayahnya sudah tidak bisa diganggu gugat lagi. Layla akhirnya menikah, setelah menikah dan Felix tidur di kamar terpisah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tomat _ merah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34 mencari dalang yang menabrak Layla
Malam harinya Felix sedang berada di markasnya bersama Kenzo, Evano, Dan Leo. " Selidiki mobil yang menabrak Layla " ucap Felix sembari menatap lurus ke depan.
" Baik Tuan " ucap mereka bersamaan. " Saya perlu mencari tahu, mobil itu memang sengaja atau tidak " ucap Felix tajam.
" Saya pun merasa aneh kepada mobil tersebut Felix, Sebelum Nyonya menyebrang Mobil itu sangat melaju pelan. Tapi ketika Nyonya menyebrang Mobil itu tiba tiba saja melaju sangat kencang " ucap Kenzo sembari mengotak atik laptop nya. " Kurasa begitu " ucap Felix.
Drtt..
Drtt..
Felix segera mengambil ponselnya lalu melihat siapa yang meneleponnya dan ternyata itu adalah Mommy Flora.
" Yes mom? " ucap Felix setelah mengangkat panggilan tersebut. " Felix, kamu beli dimana buah yang berada di atas meja. Mama Layla hampir keracunan oleh buah tersebut! " ucap Flora tajam.
" What?! " ucap Felix segera berdiri dari duduknya dengan terkejut. " Aku akan segera kesana " ucap Felix mematikan panggilannya lalu segera memakai jasnya.
" Kalian berdua ikut denganku, kecuali Kenzo kau tetap disini " ucap Felix melangkah lebih dulu, Mereka berdua pun segera mengikuti Felix pergi.
" Apakah ada kejadian yang menimpa Nyonya Tuan? " tanya Leo sembari masuk ke dalam mobil. " Mama Moana hampir saja keracunan oleh buah yang diberikan oleh Leasea " ucap Felix sembari memasang sabuk pengamannya.
" Pakai sabuk pengaman kalian, aku akan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi " ucap Felix tanpa aba aba segera menginjak pedal gasnya.
Dor!!
Dor!!
Ketika di perjalanan terdengar suara tembakan dari luar, Felix terpaksa menghentikan mobilnya.
" Siapa itu? " ucap Leo sembari melirik ke belakang. " Siapkan senjata kalian, kemungkinan kita akan bertarung disini " ucap Felix sembari mengeluarkan senjatanya.
" Baik Tuan " ucap mereka berdua lalu segera menyiapkan senjatanya dengan tergesa. Felix, Evano dan Leo segera turun dari mobil dan melihat segerombolan mobil yang mendekat.
" Are you ready? " Teriak Felix. " Ready!! " ucap mereka berdua lalu segera menembakkan peluru ke arah ban mobil asing tersebut.
Dor!
Satu peluru mengenai lengan Felix, " Tuan! " teriak Leo lalu menghampiri Felix. " Aku baik baik saja.. " ucap Felix lalu kembali bangkit dan menembak peluru lagi dan lagi.
Leo dengan sigap segera melindungi sang tuan, " Ninja Ninja keluarlah!! " Teriak Felix segera. Para ninja dari balik semak keluar dengan sigap lalu mengarahkan senjata api ke para musuh.
Beberapa Menit berlalu musuh dengan cepat tumbang dan m*ti, Felix menghampiri salah satu musuh yang terlihat masih bisa bergerak.
Felix berjongkok di depan musuh itu laku berkata, " Dari mana asalmu? dan darimana kau diperintahkan? " tanya Felix.
" Saya tidak akan memberitahu kan apapun kepada anda!! " ucap musuh itu hendak mengambil senjata yang tergeletak, Felix yang menyadari itu segera menginjak tangan musuh itu dengan keras.
" Beritahu aku atau kau akan m*ti? " ucap Felix sembari mengarahkan senjatanya ke arah musuh itu. " Tidak akan!! "
Dor!
Dor!
2 peluru di lesatkan oleh Felix ke arah musuh itu. Ia segera mengecek seluruh saku yang berada di pakaian Musuh itu.
Dan Felix menemukan kartu identitas, " Taeko? " gumam Felix, Ia segera berjalan menghampiri Leo dan memberikan kartu identitas itu kepada Leo.
" Berikan kepada Kenzo agar dia bisa menyelidiki " ucap Felix. Felix segera masuk ke dalam mobil diikuti oleh Leo dan Evano.
" Tuan tangan anda terluka biar saya yang menyetir " ucap Evano. Felix menggeleng " Tidak usah, saya masih bisa untuk menyetir" ucap Felix lalu melajukan mobilnya.
*
*
" Sayang.. Felix belum datang datang? dia pergi kemana " ucap Flora dengan gelisah. " Kita tunggu saja, pasti Felix akan selamat sampai ke sini " ucap Clint menenangkan Flora. " Tapi say- "
" Mom! " teriak Felix yang berlari menghampiri kedua orangtuanya. Flora menoleh ke arah sumber suara tersebut.
" Mom, Dad apakah kalian masih menyimpan buah itu? " tanya Felix sembari menahan rasa nyeri di lengannya.
Flora mengerutkan keningnya lalu melihat ke arah pakaian Felix yang berlumuran da rah, " Apa apaan kamu ini Felix! ikut Mommy! " ucap Flora segera menarik Felix dengan lengan satunya.
Felix duduk di kursi pasien, " Apa yang kamu lakukan sampai kamu terluka? " ucap Flora segera meneteskan obat ke luka Felix.
" Hanya luka kecil, tolong percepat mom aku ingin menemui Layla " ucap Felix sembari menahan nyeri. Flora segera memperban luka tersebut. " Sudah, kau bisa menemui Layla " ucap Flora.
Felix bangkit dari duduknya lalu segera keluar dari ruang rawat dan pergi untuk ke ruangan Layla.
Felix masuk ke Ruangan Layla lalu menghampiri Layla dan memeluknya, " Kapan kau akan bangun, Layla? " gumam Felix sembari mengusap lembut rambut sang istri.
Felix mendongak lalu segera menoleh ke arah meja yang terdapat buah disana, Felix segera mengambil buah itu lalu menciumnya.
" Bau ini? Bau racun " ucap Felix tajam. " Sialan aku sudah tau dibalik dalang ini!! " ucap Felix sembari mencengkram buah itu sehingga terbelah.
" Permisi Tuan " ucap Leo masuk ke dalam Ruangan Layla, Sebentar Leo menatap ke arah Layla yaitu nyonya nya sendiri dengan sedu.
Leo segera menghampiri Felix, " Tuan, saya izin untuk pergi ke suatu tempat " ucap Leo meminta izin kepada Felix.
Felix menatap Leo lalu hanya mengangguk, Leo mengangguk mengerti lalu segera pergi dari Ruangan Layla dan Pergi dari Rumah sakit.
*
*
Leo sampai di gedung kosong yang berada di suatu hutan, Leo turun dari mobilnya bersama anak buah Felix yang berjumlah 5 orang.
Leo segera masuk ke gedung itu dan menemui anak buah Felix yang sedang menyekap 6 orang musuh.
" Berani sekali kalian menyakiti Nyonya ku!, aku sudah menganggap nyonya ku sebagai Ibu kedua ku!! " Teriak Leo kepada 6 orang musuh itu.
" Kalian telah membangunkan seorang singa yang sedang tertidur " ucap Leo dengan tajam. " Kalian mundurlah! " ucap Leo kepada semua anak buah Felix.
Semua anak buah Felix mundur dan menjauh, Sementara itu Leo mengambil 2 botol Bensin di dalamnya. Leo segera menuangkan Bensin tersebut memutari 6 orang itu.
Setelah itu Leo menyalakan sekorek api lalu di lempar ke arah Bensin tersebut, Alhasil Api menyambar ke seluruh tempat itu.
" Kalian telah menyakiti Nyonya ku!! Aku yang baru turun tangan, Jika Tuan Felix yang turun tangan Kalian akan ma ti ditangannya!! " ucap Leo lalu segera pergi dari sana.
*
*
" Felix!! " panggil seorang wanita, Felix menoleh untuk melihat siapa itu " Audrey? Untuk apa kau datang kemari " ucap Felix ketika menyadari itu adalah Audrey, yang dulu pernah memeriksa kondisi Layla.
" Siapa yang telah menyakiti Layla? " ucap Audrey sembari menghampiri Layla dengan gelisah.
" Kenapa kua sangat gelisah? kau bukan siapa siapa Layla kan? " ucap Felix tajam. " Bukan siapa siapa?! aku sekarang sudah menjadi teman Nyonya Layla " ucap Audrey khawatir.
" What?! sejak kapan? " ucap Felix tajam.
*
*
*
Bersambung...