NovelToon NovelToon
Jejak Tanpa Nama

Jejak Tanpa Nama

Status: sedang berlangsung
Genre:Mata-mata/Agen / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:349
Nilai: 5
Nama Author: Dyy93

Jejak Tanpa Nama mengisahkan perjalanan Arga, seorang detektif muda yang berpengalaman dalam menyelesaikan berbagai kasus kriminal, namun selalu merasa ada sesuatu yang hilang dalam hidupnya. Suatu malam, ia dipanggil untuk menyelidiki sebuah pembunuhan misterius di sebuah apartemen terpencil. Korban tidak memiliki identitas, dan satu-satunya petunjuk yang ditemukan adalah sebuah catatan yang berbunyi, "Jika kamu ingin tahu siapa yang membunuhku, ikuti jejak tanpa nama."

Petunjuk pertama ini membawa Arga pada serangkaian kejadian yang semakin aneh dan membingungkan. Saat ia menggali lebih dalam, ia menemukan sebuah foto yang tampaknya biasa, namun menyembunyikan banyak rahasia. Foto itu menunjukkan sebuah keluarga dengan salah satu wajah yang sengaja dihapus. Semakin Arga menyelidiki, semakin ia merasa bahwa kasus ini lebih dari sekadar pembunuhan biasa. Ada kekuatan besar yang bekerja di balik layar, menghalangi setiap langkahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dyy93, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menghadapi Bayangan

Arga dan Alya berdiri di ruang belakang yang gelap, menunggu dengan cemas. Hanya ada suara langkah kaki yang terdengar samar-samar dari luar, berpadu dengan percakapan orang-orang yang berada di ruang utama gala. Meskipun mereka berhasil menyusup ke dalam acara itu, perasaan tegang semakin menggelayuti mereka. Ini bukanlah hanya tentang mendapatkan informasi lagi, tetapi tentang keselamatan mereka sendiri.

"Alya," bisik Arga, "Kau yakin kita bisa mempercayai Eka? Dia tampak sangat hati-hati, hampir terlalu hati-hati."

Alya mengangguk, walaupun wajahnya tetap serius. "Aku sudah bekerja dengan Eka beberapa kali. Dia memang berhati-hati, tapi itu justru bagus untuk kita. Jika dia benar-benar ingin mengkhianati kita, dia tidak akan berani membawa kita ke sini. Dia tahu ini bisa berisiko tinggi."

Arga menarik napas panjang, mencoba menenangkan dirinya. Ia merasa seperti sedang berjalan di atas tali yang tipis, satu langkah saja bisa membuatnya terjatuh. Semua ini lebih besar daripada yang ia bayangkan sebelumnya, dan ia merasa seperti semakin terperangkap dalam jaring yang tidak bisa ia hindari.

Saat itulah pintu ruang belakang terbuka perlahan, dan seorang pria tinggi dengan setelan jas hitam yang sangat rapi melangkah masuk. Pria itu membawa aura ketegasan yang memancar dari setiap gerakannya, dan Arga langsung merasakan adanya sesuatu yang berbeda dari dirinya. Mata pria itu tajam, penuh perhitungan, seolah bisa menilai siapa pun hanya dalam sekejap.

"Arga dan Alya, kan?" pria itu bertanya dengan suara dalam, membuat kedua nama mereka terdengar seperti sebuah pernyataan, bukan pertanyaan.

Arga dan Alya saling berpandangan. Jantung Arga berdebar lebih cepat. Mereka belum mengatakan siapa mereka kepada pria ini, tapi pria itu sepertinya sudah tahu banyak tentang mereka.

"Siapa Anda?" tanya Alya, suaranya tetap tegas meskipun ada kegelisahan yang jelas terdengar.

Pria itu tersenyum tipis, tetapi senyumnya tidak menenangkan. "Nama saya Damar," katanya sambil melangkah lebih dekat, lalu menghentikan langkahnya tepat di depan mereka. "Aku tahu kalian sedang mencari Helios. Dan aku tahu kalian belum sepenuhnya mengerti apa yang sebenarnya sedang kalian hadapi."

Alya dan Arga menatapnya tajam, namun mereka tahu ini adalah kesempatan yang tidak bisa dilewatkan. Jika Damar tahu tentang Helios, maka dia bisa menjadi kunci untuk membuka semua rahasia yang selama ini mereka coba ungkap.

"Kami tidak tertarik dengan permainan kalian, Damar," kata Arga, berusaha tetap tenang meskipun hatinya berdebar kencang. "Kami hanya ingin tahu siapa yang ada di balik Helios dan apa yang sedang mereka rencanakan."

Damar terkekeh pelan, matanya menyipit. "Oh, kalian berpikir kalian bisa begitu saja mendapatkan informasi itu? Helios bukanlah sekadar proyek biasa, Arga. Ini adalah cerminan dari apa yang bisa mengubah dunia. Teknologi yang kalian cari bisa lebih besar dari yang kalian bayangkan, dan kalian tidak tahu bagaimana dunia ini sebenarnya bekerja."

Alya menyela, "Kami sudah tahu bahwa Helios bukan proyek biasa. Itulah kenapa kami harus menghentikannya. Jika terus berjalan, itu akan menghancurkan segalanya. Teknologi itu—"

Damar mengangkat tangan, menghentikan Alya untuk berbicara lebih lanjut. "Kalian tidak tahu apa-apa, dan itu akan membahayakan kalian lebih dari yang kalian kira. Helios bukan hanya tentang teknologi. Itu lebih dari itu. Ini tentang kontrol—tentang mengendalikan takdir umat manusia. Tidak ada yang bisa menghalangi jalan ini."

Arga merasa darahnya berdesir mendengar kata-kata Damar. Kontrol takdir umat manusia? Semua yang ia tahu tentang Helios tiba-tiba terasa lebih menakutkan dari yang ia bayangkan. Itu bukan hanya soal proyek yang bisa mengubah wajah dunia, tetapi tentang siapa yang akan mengendalikan segalanya.

"Apa maksudmu dengan itu?" tanya Arga, suaranya semakin berat, berusaha menggali lebih dalam.

Damar menatapnya dengan tajam. "Kalian pikir kalian bisa menghentikan roda yang sudah berputar ini? Tidak ada yang bisa menghalangi David Wijaya atau orang-orang di baliknya. Mereka sudah mengatur segalanya, jauh lebih besar dari yang kalian bayangkan. Apa yang kalian cari hanya akan membuat kalian terjerat dalam permainan yang lebih besar—dan lebih berbahaya."

Alya tampak marah, namun ia mencoba tetap mengendalikan dirinya. "Kami tidak takut. Kami hanya ingin tahu kebenarannya."

Damar tersenyum sinis. "Kebenaran? Kalian akan lebih baik jika tidak tahu terlalu banyak. Tidak ada jalan kembali setelah kalian mengetahui terlalu banyak. Semua yang kalian lihat di sini—semua yang kalian pelajari—akan mengubah cara kalian melihat dunia ini selamanya."

Dengan kata-kata itu, Damar berjalan mundur, menyisakan aura ketegangan yang semakin menebal di ruangan itu. “Eka sudah memberitahuku, kalian bisa bertanya lebih lanjut, tapi ingat—setiap pertanyaan yang kalian ajukan, akan ada harga yang harus dibayar. Kalian akan tahu kapan waktunya tiba.”

Sebelum Arga dan Alya bisa berkata lebih banyak, Damar sudah menghilang dari ruangan. Mereka terdiam sejenak, memproses apa yang baru saja mereka dengar. Arga merasa sebuah kegelisahan menyelimuti dirinya. Kata-kata Damar mengandung ancaman yang jelas, tapi juga sebuah peringatan. Apa yang mereka cari bukan hanya tentang menghentikan sebuah teknologi—ini adalah pertarungan untuk masa depan umat manusia itu sendiri.

“Arga...” suara Alya memecah keheningan. “Apa yang baru saja kita dengar? Helios… Itu bukan sekadar teknologi. Itu adalah kekuatan yang bisa mengubah segalanya.”

Arga mengangguk pelan, matanya menatap kosong ke arah pintu yang baru saja tertutup. “Kami tidak punya pilihan, Alya. Kami harus terus maju. Tidak peduli apa yang akan terjadi. Kami harus menghentikan ini.”

---

1
La Otaku Llorona <33
Tungguin lama-lama juga bikin kangen 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!