Review Season 1
Setelah Jagat Menikahi Eriska dan Di serang oleh Laskar Dedemit, Pada akhirnya Laskar Dedemit dapat di Musnahkan, tetapi sayangnya Guru Besar Laskar Dedemit yaitu Nara Dapat melarikan diri dalam keadaan luka parah.
Mandala Adijaya Yang mencintai Eriska, dan membenci jagat yang ingin balas dendam dengan mendapatkan kekuatan setelah di jadikan boneka mayat bermutasi, Akhirnya mati mengenaskan di tangan jagat.
***
Ikuti Petualangan Jagat di season 2 ini, Seperti Petualangan Jagat di Thailand,
Petualangan Jagat di Desa Terpencil dan petualangan Jagat lainnya.
***
Jangan Lupa Like And Folow Ya guys Ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dani Sutisna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Bab 20
Jagat tidak bisa keluar dari tempat ini dan dia tidak tahu caranya bagai mana dia keluar dari dunia kecil ini.
Karena tidak seperti masuk ke dalam batu wulung Ireng, jagat bisa keluar masuk Hanya dengan jiwanya saja dan itu sangat mudah di lakukan.
Tetapi di combong manik yang berupa dunia kecil jagat masuk berserta jasadnya dan sekarang dia tidak tahu bagai mana dia keluar.
"Aca bagai mana cara keluar dari dunia kecil ini?" Tanya kembali jagat.
"Kamu tidak akan bisa kembali kalau tidak memiliki kunci untuk membuka atau menutup dunia kecil ini" jawab Dracona Achala.
"Kunci apa yang kamu maksud, aku tidak mengerti" tanya kembali jagat.
Dracona Achala menjelaskan "kunci untuk membuka dan menutup menuju dunia kecil ini adalah salah satu bagian dari tubuh ku"
Jagat bertanya tanya bagian dari tubuh Dracona Achala yang mana yang bisa menjadi kunci dunia kecil ini.
Dia baru teringat bahwa dia mematahkan tanduk naga dari Dracona Achala, jagat mengeluarkan tanduk itu dari dalam cincin penyimpanan batu wulung Ireng.
"Apakah tanduk mu ini bisa di jadikan kunci dunia kecil ini ?" Tanya jagat.
Dracona Achala menggelengkan kepalanya "Bukan, bukan itu"
Jagat mengangkat tangan sampai sebatas bahu "Lantas apa yang bisa menjadi kunci dunia kecil ini?"
"Ingat aku hanyalah jiwa naga bumi, yang mendiami inti ku sendiri, di dunia ini aku nyata tetapi jika aku keluar dari dunia kecil ini, aku sama saja seperti roh dan hantu.
Jadi yang aku maksud adalah material jasad ku ketika aku masih hidup ratusan tahun yang lalu" jelas Dracona Achala.
Beruntung bagi jagat, ratu ajag menghadiahkan combong manik ini berserta batu yang berwarna coklat, batu itu adalah logam yang menjadi bagian dari tubuh naga bumi.
Jagat pun mengeluarkan material tersebut dan menyerahkannya kepada Dracona Achala "apakah ini bisa di jadikan kunci dunia ini, kata bunda ratu ini adalah bagian dari tubuh mu"
Dracona Achala menerima dan melihatnya "ya ini bisa di jadikan kunci dunia kecil ini, berikan inti naga ku"
Jagat memberikan juga combong manik yang dia pegang, kemudian material batu itu di makan oleh Dracona Achala dan juga combong manik tadi.
"Apa yang kamu lakukan" ucap jagat panik.
Dracona Achala tidak mendengar perkataan dari jagat dia terus mengunyah material tersebut dan padahal itu sangat keras.
Tetapi di mulutnya itu seperti kerupuk, dan dia pun memakan habis material tersebut, kemudian Dracona Achala menengadahkan tangannya "minta minum "
Jagat anehnya tidak bisa menolak dia memberikan satu galon ci ibun dari cincin penyimpanan batu wulung Ireng.
Dracona Achala menegak langsung dari galon air spritual ci ibun sampai habis dan dia pun sendawa
"Aeu...."
Dracona Achala menyertai "kenapa ? Apakah kamu takut?"
Jagat menggelengkan kepalanya "tidak aku tidak takut, hanya saja kamu seperti sedang kesurupan genderuwo"
Dracona Achala tertawa "Hahaha.... Bisa saja kamu ini"
Kemudian dia merogoh mulutnya dan mengeluarkan kalung berwarna putih, dan di tengahnya terdapat combong manik.
"Ini aku sudah membuat kunci dunia kecil ini, pakai lah" Dracona Achala menyerahkan kalung tersebut.
Jagat menerima kalung tersebut lalu dia memakainya, setelah itu dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Apa lagi ?" Tanya Dracona Achala.
"Pintu keluarnya di mana ?" Tanya jagat.
Dracona Achala berkata "kamu hanya perlu merentangkan tangan dan membayangkan ada koridor void di hadapan mu, dan itu adalah jalan keluarnya.
Ingat di mana kamu masuk maka di situ tempat keluarnya, sebagai contoh jika kamu masuk ke sini dari kamar mandi, maka kamu nanti akan keluar dari kamar mandi yang sama"
Jagat mengangguk mengerti "ya aku sudah paham terima kasih"
Kemudian dia bertanya lagi "Sisa material yang kamu makan bagai mana, tadinya aku ingin membuat pedang dari material tersebut, karena pedang petir ku sudah patah oleh mu"
Dracona Achala merogoh lagi tenggorokannya dan mengeluarkan pedang dengan panjang 70 centimeter "ini pedang mu, apa lagi yang kamu inginkan?"
"Sarung pedangnya mana, masa pedang tanpa sarung, itu seperti cangkul ku tanpa ladang mu" ucap jagat.
Dracona Achala berkata "dasar mesum, itu saja yang kamu pikirkan, sudah punya banyak istri juga masih memikirkan hal itu "
Deg....
Jagat langsung tersentak kaget, karena dia tahu kalau jagat memiliki banyak istri dan sekarang termasuk dirinya.
Dracona Achala berkata "tidak perlu sekaget itu, aku dan kamu sudah bersatu, jadi aku tahu apa yang sudah kamu lakukan dan perbuat, jangan khawatir aku tidak cemburu, karena orang hebat seperti kamu tidak akan cukup memiliki istri satu.
Apalagi tubuh mu istimewa, bahkan aku sendiri tidak akan sanggup melayani mu, dan sekarang istri mu yang bernama Eriska, dia sungguh kasian, melayani mu sendirian bisa bisa dia mati kelelahan"
Jagat menggoyangkan tangannya "dia tidak akan mati kelelahan, kan sekarang aku memiliki kamu, kalau dia sudah tidak kuat, aku bisa datang kepada mu"
Dracona Achala tersipu "terserah kamu saja, aku siap kapan pun kamu mau, eh mana tanduk ku yang kamu patahkan, kembalikan pada ku"
Jagat pun mengembalikan tanduk itu kepada Dracona Achala, dan dia kembali memakan tanduknya sendiri.
"Hai lagi lagi kamu memakannya, sebenarnya apa makanan mu yang Sebenarnya?" Tanya jagat.
Ya dia heran dengan Dracona Achala karena baru pertama kali ini jagat melihat sosok penjelmaan monster yang memakan bagian tubuhnya sendiri.
Ya meskipun bisa di keluarkan kembali menjadi pedang tetapi jagat tidak tahu apa yang sebenarnya yang dia makan.
Dracona Achala berkata "Aku ini dulu ada di ranah dewa bumi sehingga makan sudah tidak di perlukan lagi, setelah aku mati jiwa ku terperangkap dalam inti ku sendiri dan sekarang ada di ranah Transendent,
dan setelah kamu potong tanduk naga ku, sekarang ranah ku merosot drastis menjadi ranah saintes" terlihat wajah sedih yang ada pada raut wajahnya.
Jagat menghampiri dan memeluk tubuh Dracona Achala "Apa kamu marah kepada ku, Aca?"
Dracona Achala menggelengkan kepalanya "kenapa aku harus marah, aku bukan pendendam apalagi orang yang mematahkan tanduk ku sekarang yang akan melindungi ku"
Jagat terkekeh "Hehehe.... Mungkin kamu yang akan melindungi ku, aku lebih lemah dari kamu, bahkan aku belum sampai ranah dewa bumi dan masih sangat jauh menuju tanah tersebut"
"Aku percaya kamu, hanya tinggal satu langkah lagi kamu bisa mencapai tahap itu, dan tidak perlu lagi menyegel kekuatan mu seperti sekarang ini" ucap Dracona Achala.
"Maksud mu, satu langkah lagi bagai mana ?" Tanya jagat penasaran.
"Aku memang seekor naga bumi betina dan otomatis memiliki tubuh kontitusi khusus tubuh bumi, tetapi aku hanya jiwa atau klon naga bumi yang sudah mati,
Aku hanya bisa sedikit membantu mu mengatasi masalah lonjakan energi petir mu yang meluap-luap, tetapi tidak dapat menaikkan ranah mu.
Kalau kamu bertemu dengan tubuh Kontitusi Khusus bumi yang sebenarnya maka kamu akan segera menerobos tingkatan sampai melampaui dewa bumi, mungkin sampai ranah dewa langit, dan tidak perlu menyegel kekuatan lagi"
***
* Bersambung