Ibu Tiri Dari Masa Depan

      Paman Dun memandang Tuan Fu dengan sinis. Menurutnya Tuan Fu terlalu kekanak-kanakan. Dia belum pernah melihat Tuan Fu seperti ini sebelumnya. Tapi sejak Ling Mei datang kesini, dia sedikit berbeda. Seperti dia telah melewatkan harta Karun yang langka. Apakah karna buah ini dia kehilangan kendali lagi?

     "Dun Ming, kamu sudah mendapatkan gingseng dari Ling Mei dan hari ini kamu ingin mengambil buah ini, jangan terlalu serakah!" ucapannya dengan marah.

      Ada energi dalam buah yang dibawa Ling Mei. Dia bisa merasakan aliran hangat mengalir ke seluruh tubuhnya saat memakannya dan dia merasa sedikit lebih nyaman.

      Matanya tertuju pada Ling Mei yang tenang, dan dia tidak bisa tidak bertanya-tanya siapa dia. Identitas seperti apa yang tidak hanya bisa mendapatkan gingseng yang langka, tetapi juga memiliki buah berkualitas tinggi?

       "Apa?"

       Dun Ming memandang Tuan Fu dengan tidak percaya. Mengapa dia marah? Dia tidak kekurangan buah segar oke!

       Beberapa pelanggan Tuan Fu akan membawa buah dan sayuran yang mereka tanam jika tidak mampu membayar biaya pengobatan.

       Ling Mei melihat mereka akan mulai berdebat lagi langsung berkata, " Tuan Fu, paman Dun jangan berdebat." Dia menghela nafas. Menurutnya mereka berdua seperti anak-anaknya. Tidak mau kalah!

       Saya tetap memasok buah dan sayuran ke restoran paman Dun dan saya akan memberi sebagian ke pada Tuan Fu.

       Mendengar itu, Tuan Fu tersenyum gembira dan berseru dengan semangat," Bagus!"

       Dun Ming menggeleng kepala melihat Tuan Fu. Menurutnya dia terlalu berlebihan.

       Sekitar setengah jam berdiskusi, akhirnya perjanjian di tetapkan. Ling Mei akan memasok dua kali seminggu ke restoran dan toko obat Fu.

       Ling Mei akan menyediakan 100kg setiap jenis buah dan 50kg setiap jenis sayuran untuk restoran dengan harga, Buah dua puluh tael perak dan sayuran lima tael perak. Sedangkan untuk toko obat Fu, Ling Mei menyediakan 50kg setiap jenis buah dan 15kg setiap jenis sayuran dengan harga, Buah sepuluh tael perak dan sayuran dua tael perak. Menurut Ling Mei harga ini sudah cukup.

       Dari Ingatan pemilik aslinya, dengan uang sebanyak ini, cukup memenuhi kebutuhan keluarganya selama lima tahun.

       Tuan Fu merasa sedikit sedih. Menurutnya itu terlalu sedikit. Dengan cemberut dia mengangguk.

       Melihat Tuan Fu tidak bersemangat, Ling Mei berkata, "Aku akan menyediakan lebih banyak ke toko obat Fu, jika aku menanam lagi. Tanah yang aku miliki sekarang terlalu kecil. Saya berencana untuk membeli tanah. Aku harap Tuan Fu sedikit bersabar!"

       Tuan Fu mengangguk " Oke! Aku harap kamu mengingatnya."

Setelah itu, Ling Mei dengan senang hati membawa kontrak yang sudah di tandatangani, lalu memasukkan ke ruangannya.

Ling Mei tidak ingin belanja hari ini, dia sudah terlalu lama keluar, dan dia sudah merindukan anak-anaknya. Jadi, Ling Mei bergegas pulang.

Tiba-tiba dia merasa sedang diikuti, Ling Mei melirik sosok yang di belakangnya. Dia dapat dengan jelas melihat dua pria muda mengikutinya dengan tenang.

Mereka berdua berbicara dengan pelan di belakangnya. Ling Mei mengerutkan bibirnya, berpura-pura tidak memperhatikan dan berjalan ke depan.

Ling Mei berbelok ke sebuah gang, dan dua pemuda di belakangnya saling melirik, seolah-olah mereka takut kehilangan Ling Mei. Mereka melangkah maju untuk mengikutinya.

"Di mana orang itu?"

Selamat malam....

Terima kasih buat teman-teman yang selalu mendukung dan memberikan masukan.

Semoga kalian selalu sehat di manapun berada.