Setelah kematian Panca, kekasihnya tujuh tahun yang lalu. Andara mencoba menyibukkan diri untuk karirnya. Tidak ada ketertarikan untuk mengenal cinta.
Andara gadis muda yang cantik dan energik, dia berhasil menempati posisi manajer di sebuah perusahaan fashion. Usianya sudah memasuki 27 seharusnya memikirkan pernikahan. Akan tetapi belum ada lelaki yang bisa masuk ke hatinya.
Butuh waktu bagi Dara untuk membuka hati pada pria lain. Entahlah, ada magnet tersendiri membuat dia malas memikirkan pasangan.
Ervan Prasetya, pria matang yang punya jabatan bagus di perusahaan tempat kerja Andara. Mereka di pertemukan dalam sebuah kerja sama tim. bagaimana Tom dan Jerry mereka selalu bertengkar.
Tapi ternyata itu yang membuat Ervan makin penasaran dengan Dara.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melisa ekprisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 26
"Non" sapa seorang perempuan yang di lansir usia 40 an.
Perempuan itu menarik Dara meninggalkan area tersebut. Bagai sapi di colok tali, Dara tidak berontak saat perempuan tersebut membawanya keluar dari pintu penghubung.
Dara tersadar saat dia sudah berada di teras di dekat blok kamar para asisten rumah tangga. Dia bingung tadi tidak berada di sini. Kenapa sekarang beda tempat.
"Non kan tamu. Buat apa pergi kesana?" kata si bibi yang bernama Asih.
"Maaf... Saya tidak tahu bisa berada di sana." kilah nya. Padahal memang dia penasaran pada gubuk yang berada di ujung perkebunan. Tempatnya cukup jauh. "Saya merasa ada bisikan membawa kesana." ucapnya lagi.
"Saya tekankan sama anda, mbak. Jangan lancang jadi tamu. Itu tempat sakral bagi keluarga Bu Veronica. Hanya mereka yang boleh masuk. Anda orang lain pakai nyelonong kesana. Itu tidak sopan, Mbak." kata Asih.
"Saya minta maaf, Mbak." mohon Dara.
Dara terdiam sejenak. Dia masih penasaran dengan gubuk di belakang rumah Kinara. Ada apa di sana? kenapa hatinya terus kepikiran soal gubuk tersebut. Kalau itu tempat sakral keluarga Kinara kenapa letaknya sangat jauh sekali. Heran sama orang sekarang membuat hal yang rumit padahal yang mudah ada dan tersedia.
Asih meninggalkan Dara sendirian di dekat blok kamar. Dia langsung menghela nafas panjang. Sungguh dia penasaran sama rumah gubuk di belakang.
Dara yang masih melamun tidak menyadari kalau Veronica sudah di depan mata.
"Kamu dari mana, Dara. Anak saya sudah menunggu." Vero menarik Dara menemui anaknya. Dara meringis karena Vero menariknya dengan kasar. "Saya tahu anak anda menunggu. Tapi anda melakukan kekerasan barusan sama saja. Kaki saya masih kuat berjalan tidak perlu di tarik seperti binatang. Apa anda tidak diajarkan sopan sama tamu?" kata Dara tidak mau kalah.
"Hey, saya yang punya rumah. Kenapa kamu sangat tidak sopan Andara. Apakah ini didikan Vira?" Tawa Veronica. Dara mengepalkan tangannya. Kalau tidak memikirkan sedang berada di mana sudah dia lepaskan emosinya.
"Mama, jangan di ulti, dong. Kan kasihan Daranya." Kata Kinara bergelayut manja di dekat mamanya. Dara hanya bisa mengepalkan tangannya. Lagi-lagi dia seakan di kerjai oleh dua wanita ular di depannya.
"Aneh, orang terpelajar seperti pak Ervan kok mau sama perempuan kayak kamu. Apa kata orang kalau menantu dari seorang pengusaha ternyata pernah depresi karena cintanya di tolak dua kali oleh seorang pria. Lulusan Australia, Lo. Belum lagi image om Marcel yang sedang dalam tahanan. cinta di tolak papa bertindak."
"Dan jika tidak ada hal lain yang mau di sampaikan saya lebih baik pulang. Cari saja desainer lain!" Dara mengambil tas hendak meninggalkan rumah Kinara. Sudah cukup dia seperti mau di permalukan.
Ervan sudah sampai serta keluar dari mobilnya. Dia melihat Dara keluar dari rumah Kinara lalu masuk ke mobil. Ervan kembali masuk ke mobil dan meninggalkan kediaman calon mertuanya. Dia lebih penasaran kenapa Dara keluar tergesa-gesa. Apa ada yang menyakiti perasaannya.
Dara berhenti di sebuah gedung bertingkat. Ervan pun menghentikan mobilnya di tempat tersebut. Tertera namanya PUTRA NUSA di ujung gedung. Sebelum dia masuk, Dia mencari tahu siapa pemilik perusahaan tersebut.
"Astaga! jadi Dara keturunan konglomerat. Gila, kenapa dia tidak kerja di perusahaan keluarganya, sih? Daripada perusahaan kami yang kecil ini." Ervan masih kaget dengan apa yang dia baca.
Andara Josephine Danuarta adalah cucu dari pengusaha ternama Dirgantara Merdeka dan istrinya Sekar Anyelir. Dirgantara Merdeka mempunyai seorang putra yang bernama Pandawa Danuarta. Beliau mempunyai tiga bidang usaha yaitu, PT. Abraham corps, perusahaan tersebut adalah pabrik pembuatan Teh daerah di Bandung. Selain itu, beliau juga memiliki perusahaan transportasi.
Pandawa Danuarta adalah pengusaha terkenal pemegang Global Machine. Dirinya di turunkan dari jabatan setelah terlibat skandal dengan ayah angkatnya, Khairul. Pandawa menikah dengan putri dari keluarga konglomerat yang bernama Savira Gayatri. Mereka sempat kehilangan bayi dua kali dan akhirnya lahirlah Andara setelah dua kali keguguran.
Ervan menutup informasi yang dia dapat dari sosial media. Itu sudah membuatnya berkesimpulan kalau Dara bukan dari keluarga yang sembarangan. Bahkan derajadnya lebih tinggi dari perusahaannya.
"Dia keren. Di saat semua anak pengusaha tinggal minta pekerjaan, dia malah menjadi gadis yang mandiri. Aku suka cewek seperti ini."
"Aduh ngapain memuji dia. Nanti jadi besar kepala."
...****...
"Dara mama tadi baca tentang Kinara yang mau tunangan sama anak bos kamu. Apa kamu sudah bertemu sama Kinara?" Tanya Vira ketika sang putri mengunjunginya di kantor.
"Sudah." ucap Dara datar.
"Dia tidak macam-macam kan sama kamu? Mama pengen kamu jangan berurusan sama dia lagi. Mereka itu keluarga gila, kamu jangan lupa apa yang di lakukan papanya Kinara sama keluarga bude kamu."
Dara menggelengkan kepalanya. Untungnya dia belum cerita sama mamanya tentang keterlibatan dirinya untuk pernikahan Ervan dan Nara.
"Kamu enggak kerja?" tanya mamanya.
"Tadi ada pertemuan dengan klien, Ma. Terus kata pak boss aku tidak masalah kalau langsung pulang. Mereka semua sibuk tentang pertunangan tersebut." jawab Dara.
"Atau kamu resign saja dari sana. Tidak usah berurusan dengan mereka atau orang di sekitarnya. Mama tahu kok kalau bos kamu masih ada hubungan saudara sama Panji."
"Mama mohon sama kamu, Nak. Tinggalkan perusahaan itu. Ini demi keselamatan kamu." pinta mama Vira.
"Kalau untuk tidak berurusan sama Kinara aku janji, Ma. Tapi kalau untuk resign dari sana aku belum bisa. Mama tahu kan aku di posisi sekarang tidak mudah. Jadi aku belum siap untuk resign."
Aku harus menyelesaikan kasus soal kak Panca, Kinara dan juga Ervan. Terlebih lagi Pak Hendro orang baik dan aku harus melindungi mereka.
yuk mampir sudah up
apa salah nya di coba dulu.
kebanyakan readers juga gak suka klo alurnya muter2 dan bertele tele thor🙏🏻
semangat yaaa 🥰🥰