NovelToon NovelToon
Pewaris Tahta Utara

Pewaris Tahta Utara

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Dikelilingi wanita cantik / Identitas Tersembunyi / Ilmu Kanuragan / Kultivasi Modern
Popularitas:76.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Edane Sintink

Namanya adalah Ryan Clifford. Dia adalah seorang Pangeran yang akan mewarisi tahta kerajaan Utara. Wajahnya tampan, polos dan sangat sederhana. namun, siapa sangka dibalik kepolosannya itu, tersembunyi kekuatan yang maha dahsyat. dia terlahir membawa takdirnya sendiri. ayahnya yang seorang Raja telah menorehkan sejarahnya sendiri. oleh karena itu, dia juga ingin mencatat sejarahnya sendiri.
walaupun seorang pangeran, tidak sekalipun dia memamerkan identitasnya. dan perjalanannya yang seru di mulai disini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Edane Sintink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

...Bab 10...

Berita tentang Ryan yang menghajar Pedro dan teman-temannya menjadi viral seketika di Wilbur University.

Tidak ada yang menyangka bahwa seorang mahasiswa baru, bisa-bisanya membuat senior lama sekelas Pedro sampai tidak berkutik. Hal ini menjadi semakin heboh ketika cerita ini disampaikan dari mulut ke mulut yang tadinya hanya beberapa kata, berubah menjadi panjang karena setiap penyampai berita akan menambahkan bumbu-bumbu untuk menambah keseruan cerita.

Ryan, digambarkan bagaikan seorang pemeran utama alam film India yang hanya dengan satu orang, mampu mengalahkan satu kampung.

Sebenarnya tidak terlalu ramai yang menyaksikan kejadian itu. Ini karena, adanya Pedro. Mereka khawatir akan kecipratan sial kalau sampai Pedro melihat mereka. Tapi, demi menyuguhkan cerita yang terkesan sangat wah, mereka pun bercerita seolah-olah mereka adalah saksi utama dalam kejadian itu.

"Kalian tidak tau kan? Anak baru itu, hanya dengan menggunakan jari telunjuknya, dia mampu menusuk dada anak buah Pedro sampai terjungkal,"

"Ah. Itu masih belum seberapa. Aku melihat dengan jelas bahwa anak baru itu menendang batu beton sebesar tong dan menghajar lutut mereka sampai patah,"

"Wuah. Sebegitu hebat kah?"

"Iya lah. Dan ketika dia bersuara, dia mengatakan bahwa dia tidak takut kepada siapapun. Bahkan hanya dengan tatapannya saja, dia mampu membuat Pedro terkencing dalam celana. Menurut mu hebat tidak?"

"Hebat. Sangat hebat,"

Suara tepuk tangan bergemuruh. Setiap kali orang tadi menceritakan tentang kehebatan Ryan. Bahkan para gadis langsung jatuh cinta walaupun masih belum melihat seperti apa sosok Ryan itu.

"Apa kau tau darimana asal anak baru itu? Apa latar belakangnya?"

"Hmmm.., yang itu aku tidak tau. Tapi dengan kehebatannya, aku menduga pasti dia adalah seorang tuan muda yang kaya raya namun menyembunyikan identitasnya. Mungkin saja dia adalah kerabat jauh dari Yang Mulia Raja Utara. Karena, yang aku dengar, nama belakangnya juga Clifford. Bukankah sama dengan nama belakang Yang Mulia Raja Utara?!'

"Wuaaah. Aku mendadak ingin memberinya anak yang imut,"

"Apa kau tau kalau dia masih jomblo atau sudah punya pacar?"

Beberapa gadis mulai antusias dengan pertanyaan mereka.

"Mana aku tau. Tapi kalau benar dia adalah kerabat jauh dari Raja Utara, tentunya kalian ini bukan levelnya,"

"Huuuu.... Bilang saja kalau kau cemburu. Kau kan sudah lama mengejar aku. Dasar,"

"Heh nona. Bicara jangan asal bicara ya. Begini pun aku ini adalah lelaki yang menduduki peringkat ke sembilan puluh sembilan yang tertampan di Wilbur University ini,"

"Nomor sembilan puluh sembilan saja bangga. Setelah orang baru itu datang, posisi yang tertampan di kampus kita pasti akan ada perubahan. Kau pikir, di mana posisi mu saat ini?"

"Sudah lah jangan bertengkar. Yang perlu kita lakukan adalah, jangan mencari gara-gara dengan anak baru itu. Jika tidak, hari ini Pedro yang menjadi korban. Besok siapa tau kita,"

Ryan tentu saja tidak mengetahui gosip yang beredar antara mahasiswa. Mana dia tau kalau kejadian hari ini akan menjadi viral. Baginya, melakukan hal yang merugikan orang itu seperti halnya makan. Jika tidak makan, orang pasti akan kelapangan. Nah, kalau Ryan tidak membuat onar, namanya bukan Nenek moyang.

Ketika waktunya untuk pulang, dia pun pulang dengan berjalan kaki. Akan tetapi, baru saja dirinya melewati gerbang kampus, tiba-tiba dia telah dicegat oleh lebih dari sepuluh orang lelaki. Hal ini membuat Ryan menjadi jengkel.

"Hahaha. Sekarang kena kau kan? Itulah akibatnya kalau mencari gara-gara sama Pedro," kata seorang pemuda yang menyeruak diantara kerumunan. Tampangnya sangat menjengkelkan dengan gaya sok jagoan. Padahal dia tidak ingat tadi pagi dia sudah ketakutan oleh Ryan.

Ryan tersenyum kecut menggelengkan kepalanya perlahan. Dalam hati, dia bertanya kenapa ada jenis manusia yang terus-menerus mencari gara-gara seperti ini. Padahal tadi pagi sudah dikasih faham.

"Kenapa? Sekarang baru tau takut?" Ejek Pedro.

"Aku malas melayani orang seperti kau ini. Minggir atau aku tidak akan sungkan lagi!" Kata Ryan yang segera ingin meninggalkan tempat itu. Dia terlalu malas memberikan tontonan gratis pada mahasiswa lainnya yang suka melihat keramaian.

"Wah. Lagak mu sudah seperti jagoan saja. Apa kau tau kalau orang-orang yang datang bersama ku ini adalah preman terkuat di sini? Belum terlambat bagimu untuk meminta maaf. Tapi itu tidak mudah saudara. Kau harus berlutut dan menjilat sepatu ku terlebih dahulu,"

"Hanya dengan anjing-anjing ini? Aku heran entah dari mana kepercayaan diri mu berasal," cibir Ryan. Kali ini dia tidak mau lagi menahan. Orang-orang ini kalau dikasih hati, pasti minta jantung. Hari ini, biar mereka tau, siapa nenek moyang yang sesungguhnya.

"Wah. Kalau begitu, kau harus bersiap-siap untuk mampus. Jangan salahkan kalau aku ini kejam,"

Pedro langsung melambaikan tangannya memberi perintah untuk menyerang.

Pertama-tama mereka mengelilingi Ryan. Kemudian langsung menyergap. Akan tetapi, begitu mereka menyergap, tiba-tiba sosok Ryan sudah menghilang dan keluar dari pengepungan.

"Heh, kemana anak itu?"

Mereka melihat ke arah dimana tadi Ryan berdiri.

"Aneh. Mengapa bisa hilang?"

Begitu mereka membalikkan badan untuk melihat, tiba-tiba sebuah telapak tangan besar menampar pipi mereka secara bergantian.

Plak plak plak plak...!

Suara tamparan yang renyah menggema disusul dengan sepuluh orang lebih pengeroyok tadi yang terjungkal.

Mereka jatuh dengan berbagai posisi sambil menutupi wajah mereka yang terasa sangat panas.

"Sudah aku katakan. Kalau hanya dengan anjing-anjing ini, masih belum cukup!"

"Mau apa kau? Jangan mendekat. Aku adalah putra tertua Efander. Jika ayahku tau, kau pasti akan dihajarnya!"

"Hari gini masih memamerkan identitas?"

Plak..!

Begitu terkena tamparan, tubuh Pedro langsung terhuyung-huyung seperti orang mabuk. Dia berputar-putar sebelum jatuh terduduk.

"Kalian, kalau tidak dikasih jera, sampai kapanpun akan terus mengganggu orang lain yang kalian anggap lemah. Kali ini lihat saja. Jika tidak meminta ampun, kalian akan aku jadikan sate manusia," ujar Ryan. Kemudian dia mencopot sebelah sepatunya, kemudian..,

Plak...!

"Aduh..,"

Plak...!

"Ampun!"

"Tau minta ampun? Tadi bukan main galaknya,"

Satu persatu dihajar oleh Ryan dengan sepatu sampai jidat mereka benjol-benjol.

Plak..!

"Menyuruh aku untuk berlutut meminta maaf?"

Plak...!

"Menyuruh aku untuk menjilati sepatu mu?"

Plak..!

"Kau pikir kau siapa?"

"Ampun. Tolong ampuni kami. Ini semua karena Pedro sialan itu. Dia memberi kami upah lima puluh dolar untuk menghajar mu,"

"Lima puluh Dollar? Apakah harga ku semurah itu?"

"Tolonglah ampuni kami. Kami berjanji tidak akan mengulanginya lagi,"

"Hmmm. Boleh saja aku mengampuni mu. Tapi dengan satu syarat. Patahan kaki orang itu!" Kata Ryan sambil menunjuk ke arah Pedro.

"Ini..?!"

"Kalau tidak mau, maka bersiaplah untuk terus dipukuli!"

"Baik. Baik baik baik. Saya menurut,"

Setelah itu, sepuluh orang tadi berdiri dan mulai mendekati Pedro yang masih terduduk di tanah.

"Mau apa kalian? Ingat, aku adalah anak boss kalian. Ayah ku tidak akan melepaskan kalian,"

"Maaf Tuan muda. Jika kami tidak bertidak, maka kami yang akan dihajar. Sekali lagi maaf,"

Krak..!

Lelaki tadi menginjak kaki Pedro sampai patah membuat suara teriakan Pedro bergema seperti seekor babi yang disembelih.

"Peringatan kedua untuk mu. Sekali lagi, tidak akan seringan itu!" Ujar Ryan. Kemudian dia menghentikan taksi untuk meninggalkan Wilbur University.

1
Rendy
gaslah thor biar nenek moyang beraksi🤣🤣
ReogKhentir
Berarti sekarang ini berarti hanya Ryan yang memiliki tehnik tertinggi dari pemberian warisan kakek tua.....
Ade Asfa
lanjut lagi dong
Rendy
kelakuan anak sama bapak beda2 tipis😂🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Ade Asfa
oh begitu ya

memang sulit hidup ini bagi yang sulit
Eskael Evol
makin keren thor good job👍💯👏 ❤🙏
tak bosan² berharap dan menunggu kelanjutan Pangeran tanpa Mahkota
trmksh🙏🙏🙏🙏🙏
Inara Cantik
satu visi... bantai zagraria...
Dhila Zainal
lama juga ayang ian tidur..
arya wijaya
mantap
Lammbe Ndoech
luar biasa
Firda Firda
semangat ya tor bejuang terus demi karir
Tina aja
jadi manteman jangan makan makanan gosong y...nti bernasib sama ky Ryan....tidur 3 hr 3mlm ngga bngun2.....syukur2 pas bngun langsung dapat ilmu ninja warior....lah klo d bikinkan lobang untuk pindah alam...kan berabe tuh/Facepalm//Facepalm//Facepalm/

tapi kalo sate d bikin rada2 gosong....itu ksukaaanku Lo😋😋😍😍
Vemas Ardian: ngakakkk😭😭😭
total 1 replies
Buyut Anom
hahhahhahahahh........
pawitd
luar biasa bagus alur ceritanya menarik
penajingga
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
ReogKhentir
Warisan ilmu yang sudah ada sebelumnya kini semakin banyak serta lebih lengkap dari sebelumnya
Keho
masakan tingkat bencana? onok-onok ae!!
Kholis Majid
semoga berlanjut terus Cerita yg menghibur mantapppp... semangatttt thorr
Kholis Majid
tau nya berdandan tak tau memasak😀😀
payah..
Evi Pebrianti
bagius
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!