Nadia, memergoki sang suami sedang bercinta dengan sekretarisnya sendiri, di ruangan khusus kantor pria itu.
Nadia, yang ingin memberi kabar kehamilannya kepada Dygta, justru di kejutkan dengan kenyataan yang menghancurkan hatinya berkeping-keping.
Nadia berlari tanpa memperdulikan klakson kendaraan, hingga sebuah sedan menabraknya.
Nadia terbangun di rumah sakit dan kehilangan janinnya.
Buruknya lagi, Dygta langsung menceraikannya saat itu juga.
Merasa tak ada pegangan dan kalut, Nadia mencoba bunuh diri dengan melompat dari jembatan layang.
Beruntung, seorang pria pemilik perusahaan yang juga seorang ketua mafia menyelamatkannya.
"Hargai hidupmu. Hiduplah untuk membalas mereka yang telah menyakitimu!" ucap Leonardo De Xarberg.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chibichibi@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab#35. KIYD.
Nyatanya Barca tengah merencanakan sesuatu untuk ketenangan dua pengantin baru ini.
Dendam semakin menguasai hatinya ketika mendapati sang kakak Roberto mati dalam keadaan mengenaskan.
Sementara, Barca tidak tau seperti apa kehebatan dan kekuatan dari armada yang Leo miliki.
Leo telah lama vakum dari dunia underground.
Dunia bawah tanah yang berhubungan dengan gangster maupun para mafia.
Penggelapan, penyelundupan serta pemalsuan. Adalah hal-hal yang dahulu menjadi ladang kekayaannya.
"Nick. Siapkan semuanya!"
"Mungkin kita gagal mengacaukan pernikahan mereka karena penjagaan yang super ketat bahkan tak sanggup di tembus oleh peretas." Barca menyalakan sebatang rokok kemudian menghisapnya dalam.
"Tetapi, kita bisa mengacaukan rencana bulan madu mereka," ucap Barca sambil memasang seringai sinis di wajahnya.
"Baik Tuan. Keinginan anda adalah perintah untuk saya," ucap Nick, Setelahnya pria itu pun mengundurkan dirinya.
________
Black dan kedua kawannya cukup puas karena telah berhasil mengawal acara pernikahan bos mereka dengan sukses.
Saat ini mereka kembali sibuk dan fokus untuk mengawal pasangan pengantin baru ini untuk berbulan madu.
Sebuah pulau di dalam negeri yang menjadi pilihan destinasi romantis pasangan Leo dan nadia.
Raja Ampat di Papua Barat.
Dimana pada daerah itu memiliki pantai yang teramat indah dengan batu karangnya yang alami dan berwarna-warni. Bahkan tidak malah dengan Maldives yang berada di sebelah selatan– barat daya negara India.
Leo berkali-kali berdecak pada saat melihat sang istri mengepak barang-barang bawaan mereka.
"Sudahlah. Jangan terlalu banyak membawa barang. Kita, bisa membelinya di sana sebagian. Apa kau lupa kalau aku ini pengusaha kaya!" gemas Leo.
Melihat Nadia sibuk memasukkan ini itu kedalam koper besar.
"Suamiku. Kita harus mempersiapkan segala sesuatunya jika ingin bepergian. Belum tentu apa yang kita butuhkan nanti mudah di dapatkan di tempat tujuan," jelas Nadia.
Lao terlihat memijat pelipisnya.
Pria itu memutuskan kembali duduk dan mengawasi Nadia yang masih sibuk mondar-mandir di dalam kamar yang terdapat di mansion Leo.
"Dia tidak tau ya, bahwa uang itu akan mempermudah semuanya," batin Leo.
Pria itu pasrah saja ketika Nadia lebih memilih untuk mempersulit dirinya sendiri.
Lama kelamaan Leo geram juga.
"Cukup sayang. Kita dapat menemukan apapun yang kita butuhkan di sana. Kau itu ratu bukan pelayanku. Jadi diamlah, aku tidak ingin kau kelelahan hanya karena persiapan yang tidak selesai-selesai," ucap Leo yang telah menarik tangan Nadia agar duduk di sebelahnya.
"Kau ini, mana ada menyiapkan seperti itu melelahkan. Justru aku sangat senang. Hei, ini pertama kalinya dalam hidupku naik pesawat," ucap Nadia jujur.
"Aku sudah tau," jawab Leo seraya menarik pelan hidung mancung istrinya itu. Lalu beralih kedagu dan menyambar bibir merah merona itu dengan lembut.
Semakin lama permainannya keduanya semakin memanas. Leo, bukan hanya mencium bibir Nadia tetapi gerakan bibirnya itu sudah merambah semakin ke bawah.
"Aku tidak tahan. Setiap menyentuhmu makan geloraku akan terbakar dan hendak meledak. Kita main sekali ya. Ku rasa waktu masih cukup," pinta Leo dengan tatapan mata yang memelas.
Mau tak mau Nadia mengangguk patuh. Ia juga tak bisa menahan keinginannya setiap kali Leo menstimulasi tubuhnya.
Sementara pasangan pengantin baru ini bercinta.
Terdapat Black yang terlihat gusar di lantai bawah.
"Kau sudah menghabiskan tiga gelas kopi. Apa kau mau mati!" marah Red ketika wanita ini mendengar pria itu kembali memesan kopi kepada pelayan.
"Oh Red, aku gak akan mati hanya karena kopi. Tetapi, mungkin aku bakalan mati kalo kamu terus nolak cintaku, Red," goda Black pada wanita cantik yang kembali bergaya maskulin seperti biasanya.
"Cih, gaya kau! Ingat Black. Pembalasanku belum dimulai. Semua karena kami masih membutuhkan tenagamu. Jangan kau kira aku telah melupakan apa yang kau lakukan di klab kemarin!" ketus Red, dengan tatapan tajamnya ke arah Black.
Pria berambut kuncir itu, pada akhirnya hanya bisa kembali menelan ludahnya.
Red, kalau sudah mengeluarkan ancamannya itu begitu menyeramkan. Black hanya tinggal menunggu hari dimana eksekusinya di mulai.
"Semoga pada saat itu akan terjadi, Tuhan sudah membalik hatimu sayang," batin Black yang tersenyum penuh arti seraya menatap punggung Red.
Kembali pada pasangan yang masih hot-hotnya ini.
Setelah beradu peluh hingga menyisakan tempat tidur yang penampakannya kini bagaikan kapal pecah. Keduanya nampak cekikikan ketika membersihkan diri bersama di dalam kamar mandi.
Semua, karena saat ini Leo tengah memberikan sabun keseluruhan tubuh istrinya itu.
"Diamlah, Nad. Nanti kapan selesainya. Apa kau ingin kita ketinggalan pesawat?" gemas Leo yang melihat Nadia terus menggeliatkan badannya.
"Geli tau! Lagipula siapa yang malah ngajakin perang coba, seenaknya aja kamu nyalahin aku! Sini biar aku sendiri saja!" ketus Nadia seraya menyambar spon mandi dari tangan Leo.
"Ups! Apakah aku telah salah bicara?" batin Leo penuh sesal. Karena ekspresi Nadia saat ini menjadi cemberut.
"Hei aku minta maaf. Ayo kubantu bersihkan tubuhmu," ucap Leo yang terus menciumi Nadia dari tengkuknya.
"Ah aku bisa sendiri. Sana ih!" usir Nadia pada Leo.
Makanya Bos.
Sama cewek mah kudu hati-hati kalo ngomong. 😁
"Haissh, jangan marah. Iya aku minta maaf. Karena niatnya sekali malah dua kali. Yaudah yuk, kita mandi. Kasian Black pasti jamuran di bawah sana nungguin kita," bujuk Leo lagi sambil terus menciumi pelipis dan pipi istrinya itu.
Karena memikirkan keadaan orang, terutama anak buah suaminya itu. Maka Nadia pun melupakan dulu rasa kesalnya pada Leo.
"Black, naiklah ke atas dan bawakan koper kami!" titah Leo di balik teleponnya.
"Baik Tuan," jawab Black singkat lalu segera menuju lift yang akan membawanya ke lantai atas.
"Akhirnya selesai juga mereka berdua. Apa begini ya, pasangan pengantin baru tuh. Untung saja masih punya banyak waktu untuk ke bandara," gumam Black.
Ia tak habis pikir, di suruh datang menunggu dari jam enam pagi. Dan kedua pasangan ini baru mau turun sekitar jam dua belas siang.
________
"Mereka akan bulan madu. Kita bahkan keduluan wanita sialan itu. Dia sudah menikah duluan. Lalu kapan kau akan menikahiku, Honey!" gerutu Clara seraya mencecar Dygta.
"Biar saja mereka bulan madu. Memang apa peduliku!" bantah Dygta yang mencoba tak peduli akan apa yang terjadi pada mantan istrinya itu.
Dygta sibuk memikirkan bagaimana agar ia tetap bertahan menguasai perusahaan ini.
Kinerjanya semakin buruk karena banyak pikiran dan juga tekanan.
Apalagi, sang Ibu tetap menuntutnya memberikan uang dalam jumlah besar.
Sementara, kini dirinya gak bisa sebebas dulu menggunakan uang perusahaan demi memenuhi keinginan Filma.
Di tambah Clara yang selalu menuntutnya untuk segera menikahi dirinya.
Dasar, wanita licik dan culas.
"Hei, kau tidak panas, Honey?" heran Clara.
"Aku tidak peduli bukan berarti tidak panas. Aku setidaknya memikirkan nasibku kedepan. Karena ku tau, semakin lama posisiku di perusahaan ini terancam tersingkir," jelas Dygta.
"Bagaimana bisa! Kau jangan mengada-ada, Honey. Ini perusahaan turunan dari kakekmu!" pekik Clara, terkejut.
"Perusahaan ini bisa berpindah tangan dan penguasa dalam sekejap. Karena aku sudah bukan pemilik saham terbesar. Kau tau kan, aku sudah menjual sebagian besar saham bagian ku dan Ibu," jelas Dygta yang mana langsung membuat manik mata Clara bergerak-gerak gusar.
"Tidak! Bagaimana ini?" batin Clara khawatir.
"Aku harus merayu Dygta untuk menikahiku segera. Lalu mengatasnamakan beberapa asetnya untuk anak yang ku kandung.
...Bersambung...
wc umum.
pas lah pasangan SM penjahat kelamin