Seorang anak kecil yang kuat dan tangguh sehingga menjadi sukses diusia dewasa, mampu melawan kerasnya kehidupan dunia.
Diusianya yang memasuki belasan tahun ia harus diuji dengan lingkungan yang toxic sehingga menjadikan dia perempuan tangguh dan harus mampu menjalani kerasnya hidup.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hani_Hany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22
Keesokan harinya Reni bertemu dengan Wati di sekolah.
"Reni, kamu ikut lomba gak?" tanya Wati.
"Gak tau nih, tapi yang iqra kelas 1 harus ikut semua."
"Ayo ikut lomba menghafal doa sehari². Mau ikut tilawah juga gak bagus suaraku." hahaha. Tawanya pecah mengingat suaranya yang cempreng.
"Iya. Ayo kita tanya ke Ustadz dulu, sempat harus ambil formulir terus diisi sebelum ikut lomba." ajak Reni.
"Ayo deh nanti sore kita tanya ke ustadz, kapankah mulai lomba?"
"Aku juga gak tau pasti sih, nanti saja kita tanyakan supaya lebih jelas. Ok." ajaknya semangat.
"Ok. Kelas kamu dimana Ren? Kamu kelas 5 kan? Bukankah itu yang pintu kedua dari kanan?" tanyanya beruntun. Mereka baru ketemu di sekolah hari ini karena beda kelas.
"Iya disana kelasku. Aku kelas 5, kamu kelas berapa Wati?"
"Aku kelas 4, kelasnya yang disana beda gedung."
"Kenapa dipisah ya?"
"Karena yang disamping kelas kamu itu harus direnovasi dulu, ada palfon atau apa gitu yang harus diperbaiki."
"O." ucap Reni dengan membulatkan mulutnya berbentuk huruf O.
"Kamu nanti belajar apa Ren?"
"Belajar Bahasa Indonesia. Kayaknya sih! Hehehe."
"Eh, aneh banget ini anak, nanti kalau pulang bareng yuk? Kamu tinggal di rumah kakek Pangeran kan?"
"Kok tau?" tanyanya heran.
"Iyalah, aku pernah lihat kamu nyapu² disana, hahaha."
"Ish kirain kamu beneran tau!"
"Iya aku tau lah, kan kamu diantar bi Yati, kita loh tetanggaan. Kamu tau aku tinggal dimana gak?"
"Ya gak lah, kamu kan gak bilang."
"Nanti kalau kita pulang bareng biar kamu tau rumah aku. Eh maksudnya rumah nenek aku, karena aku tinggal disana!" jawab Wati panjang kali lebar.
"Mama kamu dan bapak kamu kemana?"
"Gak tau mama aku dimana, kalau bapakku sudah nikah lagi, itu rumahnya yang dekat perempatan tidak jauh dari rumah kakek kamu Ren. Tanya saja rumahnya pak Jarno, orang juga tau!"
"Oalah itu kah? Iya aku tau, itu rumah toko kan? Yang anaknya kembar?" tanyanya Reni beruntun.
"Betul. 100 buat Reni!" jawabnya sambil tertawa.
"Pantas kamu kenal kakekku, na tetangga pale sama rumah bapakmu Wati!"
"Iya. Kalau orang tua disini biar satu kampung ya kenal semua. Mayoritas suku Jawa transmigrasi, ada Bugis, Bali juga ada dan suku Toraja tapi sedikit banget."
"Gitu ya." ucapnya sambil manggut².
***
"Ayo cari ustadz Yayan sebelum masuk mengaji!" ajak Reni pada Wati.
"Kalian mau kemana?" tanya Nina.
"Hai Reni, aku Nina. Selama kenal Reni, Wati jarang main sama aku." ujar Nina dengan wajah sedihnya.
"Ya udah kita main sama² saja. Iyakan Ren?"
"Iya. Hay, senang berkenalan denganmu Nina." seraya menjabat tangan Nina dengan senyum ramah.
"Ayo kita pergi sama²." kata Wati menengahi.
"Ayo." ucap Reni dan Nina bersamaan.
"Assalamu'alaikum ustadz." ucap Reni, Nina, dan Wati.
"Waalaikumsalam. Ada apa ini ramai² ketemu ustadz?"
"Begini ustadz. Kami mau bertanya tentang lomba, lomba apa saja yang diadakan? Kalau kita mau ikut, daftarnya dimana ustadz?" tanya Wati beruntun. Nina dan Reni menjadi pendengar.
"Iya bagus, kalian bisa daftar di ustadzah Husnul atau Ustadz Yasir ya! Nanti ada formulirnya disana."
"Baik ustadz. Kami permisi!"
"Iya. Kalian harus ikut semua ya?"
"Iya ustadz." jawabnya kompak.
***
"Permisi ustadz Yasir, kami mau ambil formulir untuk ikut daftar lomba yang akan diadakan di TPA." Ucap Reni.
"Iya boleh. Saya ambilkan." seraya bangkit dari duduknya untuk mengambil formulir di dalam laci meja kerja. "Nah ini kalian isi dulu, nanti langsung disetor nah!"
"Siap ustadz." jawabnya kompak. Seraya melangkah pergi ke TPA Kelas satu untuk mengisi formulir.
"Aku pergi ke toilet dulu ya!" ujar Nina minta izin.
"Iya jangan lama² ya?" kata Wati. Diangguki kepala oleh Nina lalu pergi.
"Ini formulir yang harus diisi." ucap Wati.
......FORMULIR PENDAFTARAN......
...TPA AL-FALAH...
...TAHUN 2004...
Nama: Anggraeni Munawarah
Tempat Tgl Lahir: Desa Peno, 23 Agustus 1994
Jenis Kegiatan: 1. Baca Doa sehari² ☆
2. Ceramah ☆
3. Surah² Pendek ☆
4. Adzan
5. Tilawah
6. Qasidah
7. Puisi ☆
Kepala TPA Peserta Lomba
Yayan, S.Pd. Reni
***
"Aku juga mau isi deh. Kamu kok ikut lomba banyak Ren? Kirain cuma satu!" tanya Wati dengan wajah cemberut. "Mana Nina ya?" tanyanya lagi.
"Aku juga gak tau kenapa Nina lama, jangan² dia pingsan, ayo kita susul!" ucap Reni cemas dengan teman barunya.
"Gak usah, tunggu disini aja, paling dia BAB." Hahaha jawabnya seraya tergelak dengan ucapannya sendiri.
"Hahaha bener juga, ya udah isi formulirmu Ti."
...FORMULIR PENDAFTARAN...
...TPA AL-FALAH...
...TAHUN 2004...
Nama: Asmawati
Tempat Tgl Lahir: Sumber Harum, 1 Januari 1994
Jenis Kegiatan: 1. Baca Doa sehari² ☆
2. Ceramah
3. Surah² Pendek ☆
4. Adzan
5. Tilawah
6. Qasidah
7. Puisi
Kepala TPA Peserta Lomba
Yayan, S.Pd. Reni
***
"Aku ikut dua lomba saja deh." ucap Wati.
"Jadi nama kamu Asmawati? Oh, kenapa gak dipanggil Asma aja?" tanya Reni serius.
"Nama Asma jelek, nanti dikira aku penyakitan Asma hahaha. Lah kamu kenapa gak dipanggil Anggra saja?" hahaha masih lanjut dengan tawanya!
"Ish kamu ini, ditanya serius juga! Kalau aku dipanggil Anggra na sangka orang aku laki². Hahaha." Reni jadi ikut tertawa karena Wati.
"Bener². Nanti kamu dikira cowok padahal cewek! Eh, ayo temui Nina nanti dia ngomel lagi kalau ditinggal kumpul formulir. Ayo cari ke kamar mandi!" ajak Wati.
"Ok." mereka pergi mencari Nina di kamar mandi.
"Lah gak ada tuh! Atau pulang dia? Kan belum ngaji! Ayo kita masuk saja mengaji." ucap Wati.
"Iya ayo kita ngaji saja, nanti setelah ngaji kita kumpul sama² formulirnya."
...----------------...
"Baik adik² sekarang kita berdoa sebelum belajar." setelah ucap salam kini waktunya berdoa.
"Bismillahirrahmaanirrahiim"
"AlhamduLillah pintar, sekarang belajar doa sehari². Salah satunya adalah doa sebelum tidur. Siapa sudah hafal?" tanya ustadzah Husnul.
Hening
"Kok pada diam? Ayo kita baca sama². Bismillahirrahmaanirrahiim. Bismika Allah humma ahya wa bismika amuut. Siapa sudah hafal? Ustadzah kasih permen!"
"Saya ustadzah." semua angkat tangan.
"Wah kenapa kalau gak dikasih hadiah gak ada yang angkat tangan? Hhmm."
"Kalau ada hadiah membuat kita semangat ustadzah." ujar Khoirul.
"Ya Allah... Anak², menuntut ilmu itu harus semangat yaa meski ada atau pun tidak ada hadiah, karena kalau menuntut ilmu itu hadiahnya adalah pahala dari Allah bahkan itu lebih besar daripada yang ustadzah berikan pada kalian. Jadi kalian harus semangat! Ingat semangat, untuk semua ya ini. Semangat! Ok."
"Ok ustadzah," jawabnya kompak.
"Begitu kompak dan semangat. Menuntut ilmu itu pahalanya besar, bukan hanya untuk kebaikan di dunia tapi juga di akhirat. Insya Allah. Aamiin." setelahnya membaca doa sebelum dan sesudah tidur secara bersama².
"AlhamduLillah kita akhiri pertemuan kita dengan membaca doa bersama." setelah doa santri langsung pamit dengan mencium tangan ustadzah seraya beri salam.
***
"Ayo kasih formulirnya ke ustadz Yasir." ajak Reni pada Wati.
"Iya tunggu Nina juga, itu dia!" jawabnya. "Nina, kamu dari mana sih? Kami tadi nyariin kamu tau?" jawabnya kesal.
"Maaf, tadi ada sepupuku datang sebentar jadi aku temui dia setelah dari toilet. Kalian sudah isi formulir ya?" tanyanya mengalihkan pembicaraan.
"Sudahlah, kamu lama!" jawab Wati ketus.
"Ya aku belum isi."
"Ayo isi cepat, kita kesana dulu." ajak Reni menuju serambi masjid. "Hanya sebentar kok isinya!" lanjutnya.
"Oh iya sedikit yang mau diisi." jawab Nina semangat. Selesai mengisi mereka kumpulkan formulirnya pada ustadz Yasir lalu pulang menuju rumah masing².
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Maaf nih baru update, ada kesibukan di dunia nyata. Jangan lupa like dan komen yaaa ☆☆☆♡♡♡