Yan Kai seorang pemuda sebatangkara sekarat karena menolong temannya saat pulang setelah membeli sebuah ponsel.
Disaat sedang koma dia dikirim ke dunia lain, menghapi pedang dan sihir dan musuh yang kuat untuk menyelesaikan misinya di dunia itu agar bisa menebus kehidupannya kembali.
Dengan wajah tampan dan kekuatan dia mendominasi dunia itu, dia mampu untuk meningkatkan kekuatan orang lain yang dia inginkan.
Lalu dia bertemu dengan seorang gadis yang tanpa dia sadari adalah seorang putri raja, mereka saling jatuh cinta namun hubungan mereka tidak direstui raja karena perbedaan status, dia direndahkan dan dipaksa meninggalkan putri, karena itulah dia bersumpah akan membuat semua raja bertekuk lutut di kakinya.
Ikuti petualangan Yan Kai di PENDEKAR PEDANG KABUT
by: Rendy_Tbr
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendy_Tbr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ROH REINKARNASI PHOENIX
Pria itu tak ingin membuang kesempatan mendapatkan hadiah dark pangeran Suo atas penangkapan Rui atau membunuh Yan Kai karena telah membawa kabur Cia Rui. Saat pria itu mencabut pedang terjadi petir dan fenomena alam di langit, awal berkumpul dan ada cahaya merah turun dari langit.
"Sialan! Kenapa saat seperti ini ada harta yang muncul lagi?" ujar pria itu
"Kenapa? Apa kau tidak ingin membunuhku?" tanya Tan Kai
"Kali ini kau beruntung bisa selamat, setelah aku mendapatkan harta ini, aku akan menghabisi mu" ujar pria itu sambil berlari pergi
Xia Rui yang mendengar suara petir itu langsung menghentikan kultivasinya.
"Yan Kai! Ayo kita kesana juga, siapa tau kita bisa mendapatkan harta itu" kata Rui
"Ayo!"
Yan Kai dan Xia Rui segera menuju tempat terjadinya fenomena alam itu, semua orang langsung menuju kesana. Setelah beberapa waktu berlari akhirnya mereka sampai disana.
"Banyak sekali orang disini, tapi benda apa yang ada disini?" ucap Yan Kai
"Kita lihat saja, aku merasa ada sesuatu yang berharga akan muncul" ujar Rui
Setelah menunggu cukup lama akhir ada sesuatu yang turun dari langit.
"Itu roh phoenix" teriak seseorang
"Benar! Itu roh burung phoenix yang legendaris" teriak yang lain
"Rui! Apa kau tau apa itu?" tanya Yan Kai
"Tentu saja, bahkan aku lebih mengetahuinya dari yang lain, itu adalah roh reinkarnasi burung phoenix" jawab Rui
"Apa kau menginginkannya?" tanya Yan Kai lagi
"Tentu saja, aku siap bertaruh nyawa untuk mendapatkannya"
"Kita akan melakukannya bersama-sama"
Roh phoenix itu langsung turun lalu area sekitar menjadi sangat panas dan tanah dibawah kaki phoenix ikut terbakar, semua orang hanya bisa menatap dan menunggu. Setelah beberapa saat roh phoenix mengecil dan aura panasnya menghilang.
"Itu milikku!" teriak seseorang sambil berlari
"Aku juga akan menginginkannya" teriak yang lain
Semua orang berebut untuk mendapatkan roh reinkarnasi phoenix, mereka bertarung saling membunuh. Satu jam berlalu dan banyak yang gugur karena memperebutkannya.
"Rui! Apakah kita hanya akan jadi penonton?" tanya Yan Kai
"Biarkan mereka bertarung, hanya pemenang terakhir yang akan mendapatkannya"
Akhirnya pertarungan mulai mereda namun yang menjadi penonton sangat banyak karena tak ingin membuang tenaga berebut dari awal. Seseorang mencoba mendekati roh phoenix itu tapi langsung tewas karena tertusuk lemparan pedang.
"Siapa yang berani mengambilnya akan segera dikirim ke alam baka" teriak seseorang
"Rui! Kapan kita akan mengambilnya?" tanya Yan Kai
"Apa kau sudah siap untuk bertarung?" ujar Rui
"Aku selalu siap"
Lalu Rui duduk di tanah sambil mengeluarkan bunga jantung phoenix dari cincin ruangnya, kemudian membuka kelopak kuncup bunga itu hingga terlihat ada manik-manik kecil di dalamnya, tiba-tiba roh reinkarnasi phoenix mengepakkan sayapnya terbang ke tangan Xia Rui.
"Yan Kai! Lindungi aku saat melakukan kontrak dengan roh phoenix ini"
"Baiklah, aku akan melindungimu sampai selesai"
Kemudian Xia Rui meneteskan darahnya pada manik-manik di bunga jantung phoenix, kemudian roh phoenix memakan manik-manik itu dan proses kontrak darah sedang berlangsung, tiba-tiba sebuah pedang melayang ke arah Xia Rui lalu dihalangi oleh Yan Kai.
"Apa kau sanggup melawan kami semua? Lebih baik menyerah saja!" teriak pria yang baru saja menyerang
"Kalian bisa mencoba maju jika ingin mati dengan cepat" jawab Yan Kai
Satu orang dari mereka langsung menyerang dengan tombak di tangannya kemudian Yan Kai melawannya dengan pedang, pengguna tombak terlihat mahir memainkan tombak, tendangan dan serangan Yan Kai selalu dapat ditangkisnya.
"Baru aku sendiri, kau sudah tak bisa mengalahkan ku, apalagi semua orang yang ada disini" ujar pria itu
"Kita akan lihat siapa pemenangnya"
Yan Kai langsung menggunakan jurus pedang pembelahan awan tingkat pertama yang membuat pegerak menjadi cepat dan serangan yang kuat, serangan itu langsung membuat pria tombak terkapar bersimbah darah.
"Kau terlalu meremehkan lawan" gumam Yan Kai
Sebagian yang disana mulai kehilangan percaya dirinya namun tiba-tiba seseorang berkata.
"Mari kita serang dia bersama-sama! Tidak mungkin dia bisa menahan semua serangan kita, Serang dia dari segala arah!"
"Itu benar! Ayo kita habisi mereka lalu ambil roh phoenix itu" teriak yang lain
"Kalau kita tidak segera maju, roh phoenix itu akan menjadi milik gadis itu" tambah yang lainnya
"Apakah Rui masih lama? Kalau mereka menyerang bersama, ini akan sangat gawat" gumam Yan Kai
Tiba-tiba terdengar sorakan semua orang yang berlari mendekat, Yan Kai mundur mendekati Xia Rui.
"Matilah kau bocah sialan!" teriak mereka
Musuh semakin dekat, dalam kebingungan itu Yan Kai mengeluarkan pedang kabutnya lalu pedang itu berubah menjadi partikel kabut yang tajam, kabut itu berputar mengelilinginya dan Rui dengan sangat cepat, Yan Kai memejamkan mata sambil merentangkan tangan dan menghadapkan telapak tangan ke samping untuk mengontrol pedangnya.
"Kita harus cepat mengalahkan mereka atau kita akan kehilangan roh phoenix" ujar seseorang
Beberapa orang langsung melemparkan senjatanya untuk menembus putaran kabut yang melindungi Yan Kai dan Rui tapi senjata mereka langsung terpental dan rusak seperti terkikis.
"Kita tidak punya cara untuk menembusnya, apakah kita akan menyerah?" ujar seseorang
"Jika kita tidak bisa mendapatkannya maka tidak ada siapapun yang boleh memilikinya" kata pria yang sebelumnya ingin menangkap Xia Rui
Karena tidak bisa berbuat apa-apa, akhirnya mereka cuma bisa menunggu, setelah beberapa waktu putaran pedang kabut Yan Kai menghilang dan kini terlihat seorang wanita berdiri di samping Yan Kai sedang memedang busur panah yang siap ditembakkan.
"Berani sekali kalian menyerang Yan Kai bersama-sama, kalian akan menerima balasannya dariku" ujar Rui
"Hahaha, hanya dengan sebuah panah kau ingin melawan kami semua? Hahaha, kau sungguh lucu" kata sesorang
"Lebih baik menyerah saja dan serahkan roh phoenix itu pada kami, dengan begitu kau masih bisa hidup, tentunya setelah melakukan apapun yang kami suruh" ucap yang lain
Kemudian anak panah Rui menyala dengan kobaran api phoenix yang sangat panas, begitu ditembakkan kobaran api itu langsung membesar dan membakar apapun yang didepannya.
"Ayo lari! Kita tidak akan bisa menahan panah api ini" teriak mereka
"Aku tidak ingin mati, aku masih ingin berkencan dengan kekasihku" ujar yang lain
"Jangan harap bisa kabur begitu saja, bukankah tadinya kalian sangat bersemangat?" teriak Rui
Melihat hal itu yang lain langsung kocar kacir namun tetap diserang dengan panah api phoenix.
"Panah ini sungguh luar biasa tapi menghabiskan banyak tenaga untuk menggunakannya" gumam Rui
Ketika Xia Rui sedang mengagumi senjata barunya, tiba-tiba Yan Kai yang masih menutup mata terjatuh dan membuat Xia Rui kaget sekaligus cemas.
"Yan Kai!" panggil Xia Rui
Lalu Xia Rui membawa Yan Kai ke bawah sebuah pohon dan menaruh kepala Yan Kai di pangkuannya untuk beristirahat.