"wah ganteng banget coba aja dia suka sama gue pasti keturunan gue lebih bagus lagi orang daddy-nya Spek oppa-oppa Korea gini"hehe lumayan lah bisa ngedate sama cowok ganteng"Ucap Vhira dalam hati
Wajah datar dingin dan sifat cuek tapi aslinya bobrok apa lagi kalau soal nge halunya engak ada lawan..
"Manis banget sih apa lagi pipi chubby nya itu jadi tambah gemes deh pengen gigit"Ucap Arka terpesona
Akan kah Mereka mengetahui perasaan satu sama lain..?
Akan kah Mereka bersatu dari banyaknya rahasia yang mereka sembunyikan satu sama lain..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Hanapi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Protektif
*Mansion keluarga Navoleon
Kedua adiknya Vhira masih menatap kekasih sang kakak.Mereka seperti masih ragu akan perkataan arka beberapa saat yang lalu,
"Apa kakak yakin akan tinggal disini.?Lalu bagaimana dengan adik-adik kakak.?"Tanya kak ifry
"Mereka bisa ikut jika mau."Ucap arka dengan tawa kecil di akhirnya
"Itu pun kalau disuruh papa sama mama."ucap arka lagi
"Kalau tidak kita buat saja mansion di samping kak kan beres."Ucap Raka santai orang kaya mah bebas..
"Benar kami juga tidak ingin jauh dari vi."Ucap Varo dan diikuti anggukan dari adik-adik arka yang lain.
"Baiklah kita bicarakan lagi itu nanti, sekarang kita bahas yang lebih penting dulu.!"Ucap Raka lagi yang lainnya menatap Raka dengan bingung
"Apa yang lebih penting dari ini.?"Tanya Bastian
"Jadwal antar-jemput Vi pulang sekolah."Jawab Raka santai dan disambut tepuk jidat dari kedua orangtuanya Vhira dan sang Abang,sedang kedua adiknya Vhira sudah ke kamar masing-masing beberapa saat yang lalu karena apa yang mereka takutkan tidak akan terjadi jadi mereka sudah tenang sekarang
"Ya itu penting,"Ucap Aksa dan Marco kompak
"Sebab tadi .,belum selesai Raka ngomong Vhira sudah memotong perkataanNya
"Tidak usah buat jadwal kak siapa yang sedang tidak sibuk saja."Ucap Vhira mengalihkan pembicaraan,arka yang paham pun tidak bertanya sekarang nanti dia akan bertanya saat mereka hanya berdua saja atau saat kedua orang tua sang kekasih sudah tidak ada disana.
"Baiklah kalian atur saja itu nanti sekarang bukankah seharusnya kita membahas tentang rencana besok."Ucap mama mara mengingatkan
"iya benar yang mama katakan,ayo fokus pada pernikahan kak arka dan Vi besok setelah itu baru kita bahas yang lain."Ucap raka.Mereka semua sudah memanggil papa dan mama ya guys itu atas permintaan kedua orang tuanya Vhira sendiri
"Nikahnya engak usah ngundang banyak orang mama."Ucap Vhira dan mama mara pun langsung menatap pada anak gadisnya itu
"Kenapa kak.?"Tanya mama mara
"Sekarang masih belum aman ma.Kita nikah cepat juga karena ada alasan lain ma."Jawab Vhira
"Baiklah."Ucap mama mara pasrah
"Undang keluarga Sinta dan Herly saja ma terus keluarga om andi sama Yeni dan Feli itu aja udah rame ma."Ucap Vhira
"iya sayang mama tau."Jawab mama mara
"Sisanya kakak serahin sama mama aja."ucap Vhira
"Baiklah,mama ngerti.Ya sudah lanjut obrolan kalian mama sama papa urus sisanya, kakak tenang aja."ucap mama mara.Mama mara dan papa Hanafi pun pergi keruang kerja untuk mempersiapkan hari esok sedangkan diruang keluarga tinggal tujuh pria tampan dan satu gadis cantik tidak lama setelah itu sang Abang pun beranjak dari ruang keluarga
"Abang mau kemana.?"Tanya Vhira saat melihat abangnya ingin pergi
"Mau ke kamar,Abang masih ada pekerjaan dan Abang juga mau suruh Jordan kesini."ucap bang bara
"Baiklah,jika bisa malam ini saja bang suruh kak Jordan kesini jadi pas kak Vi nikah besok kak Jordan bisa datang."Ucap Vhira dan dijawab anggukan dari abangnya, sekarang hanya tinggal keenam kakak-adik dan Vhira yang ada disana.
"Baiklah sekarang katakan kenapa mengantar dan menjemput kamu bisa jadi sangat penting bagi mereka bee .?"Tanya arka pada sang kekasih
"Itu kayaknya karena tadi pas nunggu Vhira di ganggu sama orang deh."jawab Vhira
"Terus kenapa kamu setuju nikahnya dipercepat.?"Tanya arka lagi
"Sama dengan yang ayank pikirkan.!"Ucap Vhira percaya diri di Sambut wajah bingung arka
"Maksud kamu apa bee.? memang apa yang Abang pikirkan ?"Tanya arka
"Takut Vi hamil."Ucap Vhira santai tapi kelima adiknya arka Mala melotot kan mata mereka mendengar jawaban dari calon kakak iparnya yang tanpa di filter,sedangkan arka sudah diam karena syok
"Maksudnya gimana bee.Kok kamu bisa mikir gitu.?"Tanya arka
"bukannya itu alasannya ayank pengen nikahnya dipercepat.kita kan sudah pernah.. Ucapan Vhira terputus karena arka membekap mulut sang kekasih yang bicara tanpa berpikir dulu itu
"bee apa tadi ada memori yang sudah kamu ingat.?"Tanya arka di balas anggukan dari Vhira
"Saat kita di kamar."Ucap Vhira sepotong-sepotong sedang para adiknya arka jangan di tanya lagi mereka terdiam syok tidak menyangka jika sang kakak yang terkenal dingin itu ternyata masih normal,karena mereka pikir selama ini sang kakak belok.
"Bee itu tidak seperti yang kamu pikirkan.!"Ucap arka lagi setelah paham sang kekasih sepertinya sudah salah paham
"Kita belum pernah melakukan."Ucap arka sedangkan Vhira bingung
"Terus kenapa saat itu kita tidak memakai ..
"Ehehm,lupakan dulu soal itu nanti kita bahas lagi sekarang bahas yang lebih penting dulu ini soal jadwal antar-jemput kamu pulang sekolah bee.!"Ucap arka memotong perkataan sang kekasih, sedangkan kelima adiknya hanya cekikikan saja dan saat Varo akan berbicara ponselnya berbunyi.
"Siapa kak yang telpon malam-malam gini.?"Tanya Vhira yang mulai protektif bahkan kepada adik-adik sang kekasih
"Ini Vi dari wanita yang tadi pagi.!"Jawab Varo tanpa mengalihkan matanya dari ponsel dan tidak sadar jika perkataanNya tadi sudah membuat singa betina itu mengeluarkan taringnya,arka dan keempat adiknya tepuk jidat sedang Varo setelah sadar baru dia tutup mulut
"Maksudnya apa ini.Ada yang bisa jelaskan.?"Tanya Vhira dengan mata tajam yang sudah melotot dan wajah datarnya
"Kita berempat engak tau vi.coba tanya kak arka sama Varo."Ucap Bastian cari aman.dan langsung saja fokus Vhira menatap keduanya
"Jangan tanya Abang bee Abang engak tau tanya Varo aja."Ucap arka juga menyalakan Varo.
"Jahat amat kalian semua."Ucap Varo lirih
"Sudahlah kak kalau kakak sudah ada wanita lain jangan dekati teman ku lagi."Ucap Vhira
"Loh engak bisa gitu Vi kakak belum juga ada ngomong apa-apa kok kamu langsung kasih hukuman aja."Ucap Varo
"Baiklah sekarang jelaskan."Ucap Vhira memberikan Varo kesempatan untuk menjelaskan dan saat Varo akan menceritakan semuanya lagi dan lagi ponselnya berbunyi membuat Vhira jadi kesal saja
"Angkat saja kak. Loudspeaker."Ucap Vhira bernada perintah
"Hallo kak Varo dari tadi Linda telpon kok engak diangkat.!"Tanya Linda setelah sambungan telpon tersambung
"Ada apa kamu telpon.?"Tanya Varo to the poin
"Kak sudah pulang.!Kak arka mana kak.Tadi Linda lupa minta nomor ponselnya."Ucap Linda lagi Vhira pun kesal mendengarnya dan kedua tangannya sudah terkepal erat
"Apa yang sebenarnya ingin kamu lakukan Linda, kamu ganggu saya malam-malam hanya untuk membicarakan hal ini."Tanya Varo
"Kak gimana udah ada pekerjaan untuk ku."Ucap Linda
"Di mansion atau perusahaan Linda tidak masalah kak asal bisa melihat kak arka."Ucap Linda lagi,dan setelah itu tanpa aba-aba Vhira dengan cepat mengambil ponsel Varo dan saat Vhira akan membantingnya Varo pun menghentikannya
"Jangan Vi banyak hal penting didalam Disini."Ucap Varo dan mengambil ponselnya dari tangan Vhira sedangkan yang lain langsung tutup mata tidak ingin melihat apa yang akan Vhira lakukan pada Varo. Belum sempat Varo pergi dari hadapan Vhira.
Bug.
Vhira dengan cepat menendang Varo,Varo yang tidak siap pun oleng dan hampir jatuh jika tidak di bantu oleh Raka.
"Bee tenang lah."Ucap arka
"Tenang dulu bee,kita dengarkan dulu penjelasan dari varo.ok.?"Ucap arka membujuk sang kekasih seraya membawa sang kekasih duduk kembali
"hu ok sekarang,kamu dan kamu jelaskan,apa yang terjadi.?"Tanya Vhira pada arka dan Varo
"Bang cuma tau saat dijalan pergi ke kantor mobil yang Varo bawa menabrak seorang wanita,hanya itu bee."Ucap arka menjelaskan yang dia ketahui
"Sekarang kamu jelaskan."Ucap Vhira lagi menatap varo,sedang Varo masih terdiam dia masih dak dik duk,Masih terkejut atas serangan yang Vhira lakukan tadi.
"Sebentar Vi,kakak nafas dulu."Ucap Varo dan empat pria lainnya meneguk saliva dengan pelan takut-takut jadi samsak singa betina sang kakak yang masih emosi itu
"Jadi begini tadi pagi itu pas kakak sama kakak arka pergi kekantor kakak tidak sengaja menabrak seseorang dan setelah dilihat ternyata dia seorang wanita lalu kakak membawanya kerumah sakit sedangkan kak arka pergi ke kantor dengan taxi, setelah itu dia cerita soal cari kerja dan baru di negara ini,jadi karena ngerasa bersalah kakak pun berniat akan mencarikan dia pekerjaan dan saat kakak akan pergi dia bilang kalau dia belum tau mau kemana,dia disini sebatang kara dan kakak pun membawanya ke kantor."Ucap Varo menjelaskan
"Udah segitu doank nih.? Benar engak ada yang lain.?"Tanya Vhira setelah melihat Varo yang tidak lagi bersuara Varo pun mengangguk
"Lalu kenapa dia meminta nomor Abang Kanza tadi.?"Tanya Vhira
"ehem.Kalau itu sepertinya dia suka sama kak arka."Jawab Varo jujur
"Salah kakak ini.Bereskan,"Ucap Vhira berupa perintah
"Tapi gimana Vi kakak kan udah janji."Tanya Varo
"Ya udah terserah kakak aja tapi aku tidak ingin melihatnya di sekitar Abang.Kalau sampai ada masalah kak Varo yang akan Vhira mintai tanggung jawab."Ucap Vhira jika disini sedang terjadi perdebatan maka di tempat berbeda di sebuah apartemen empat kamar ada empat orang yang sedang membuat rencana untuk mendekati keempat tuan muda Aderson, Mereka ternyata adalah siswi baru di SMA MERDEKA
"Aku akan mendekati Raka, karena hanya aku yang masih di segel disini."Ucap salah satu siswi itu yang bernama Salma
"Aku yang akan mendekati Bastian,dengan bentuk tubuhku yang indah ini Bastian tidak akan susah untuk aku menaklukkan nya,"Ucap salah satunya lagi bernama Devy dengan percaya diri
"Biar aku yang mendekati Aksa."ucapnya yang bernama Deby
"Dan kau yang akan mendekati Marco,dengan wajah lugumu itu Marco pasti tidak akan curiga."Ucap Salma pada siswi lainnya Yang bernama keysa.Setelah tau siapa target masing-masing mereka pun kembali ke kamar masing-masing untuk istirahat karena besok mereka akan memulai rencananya.