Sagara Bintang Hutama tak menyangka jika dia harus menikah dengan calon adik iparnya karena demi nama baik.
Saga yang setelah enam tahun di tinggal meninggal istrinya,kini harus di haruskan untuk menikahi Aireen Safira calon adik iparnya untuk menjaga nama baik kedua belah keluarga.
Saga yang sejatinya masih belum bisa melupakan mendiang istrinya membuat pernikahan paksa itu serasa neraka bagi Reen. Namun, Reen masih berusaha untuk bersikap layaknya seorang istri pada suaminya.
Semua perlakuan manis Reen tak serta merta membuat hati Saga berpaling dari bayang-bayang mendiang sang istri.
Selama menikah dengan Saga,Reen hanya mendengar ucapan kasar suaminya. Bagi Saga Reen selalu menyusahkan dirinya.
Sampai akhirnya terbuka sebuah fakta jika Reen wanita yang selama ini dia kagumi dalam diam.
Bagaimana upaya Saga bisa membuat Reen kembali padanya atau Reen akan benar-benar pergi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Luka Hati Reen
Setelah semalaman Saga dan Reen menginap di rumah besar saatnya Reen dan Saga pamit untuk pulang.
"Mas, aku ke kamar dulu. Mau ambil tas aku." ucap Reen pada Saga.
Hanya deheman sebagai jawaban atas ucapan Reen barusan.
Reen tak ambil pusing sikap Saga barusan.Karena baginya Saga memang sudah biasa terlihat menyeramkan bagi nya. Reen masuk ke dalam kamar itu dan mengambil ponsel serta Sling bag nya.Lalu dia segera keluar dari kamar Saga.Namun belum juga kakinya melangkah untuk meninggalkan lantai dua tiba-tiba terdengar suara yang membuat dirinya urung melangkah.
"Ternyata perempuan seperti lo bisa membuat kedua orang tua gue sangat menyayangi lo. Tapi, gue tahu kalau lo sama abang gue belum terjadi apa-apa." ucap Damar yang mengatakan hal itu dengan santai dan dengan senyuman mengejek terbit dari bibirnya.
Hahh...
Reen Mendes*h mendengar penuturan Damar. Tak hanya itu, dia juga heran dengan Damar,kenapa dia bisa tahu apa yang terjadi dalam pernikahannya. "Aku rasa itu bukan urusan mu. Jadi,aku rasa kamu gak perlu tahu bagaimana caranya aku bisa membuat orang tuamu sayang padaku. Soal mas Saga, kamu jangan khawatir,karena aku juga punya cara untuk mengubah hidupnya lebih baik lagi." ucap Reen dengan melipat kedua tangannya di depan dadanya bersikap santai.
"Reen.." panggil Saga. Dia memicingkan matanya saat melihat Reen dan sang adik ada di depan pintu kamar Saga. Entah apa yang mereka bicarakan, tapi Saga melihat dengan sekilas seperti nya sang adik dalam mood yang kurang baik.
"Mas, maaf lama. Tadi kak Damar cuma nyapa aja." ucap Reen dengan senyum yang dipaksakan.
Reen pun tak menunggu jawaban Saga, dia langsung saja melangkah ke arah tangga dan turun dari lantai dua.
Saga melihat istrinya sudah turun dari lantai dua dan dia pun menatap sang adik dengan pandangan menyelidik. Damar tahu benar jika kakaknya tidak begitu saja percaya apa yang diucapkan Reen barusan.
"CK. Gue cuma nyapa aja bang, lo denger sendiri tadi bini lo bilang apa kan, sekarang mendingan lo kebawah. Bini lo udah nunggu juga di bawah." ucap Damar dengan sikap yang di buat biasa saja.
"Gue nggak mau kedepannya lo terlalu deket sama bini gue.Jaga batasan lo,dia kakak ipar lo!" sebuah peringatan keras sudah Saga utarakan. Damar hanya bisa mengangguk setuju dengan ucapan sang kakak.
Tanpa banyak basa-basi Saga pun langsung melangkah menuju ke lantai bawah untuk berpamitan pada kedua orang tuanya.
...----------------...
Selama perjalanan ke rumah pun Saga dan Reen pun tak ada banyak interaksi. Namun Saga sempat memperingatkan sang istri untuk tidak terlalu dekat dengan adiknya. Bukan cemburu dengan interaksi mereka namun,dia menjaga mulut tajam Damar dan Jesica yang akan menyakiti perasaan Reen dari kata-kata mereka.
.
.
Pagi ini Reen sudah menyiapkan sarapan untuk sang suami dan seperti biasa Reen akan bersiap setelah memastikan sarapan untuk suaminya sudah rapih di meja.
"Non Reen tunggu !!"suara mbok Midah berhasil menghentikan langkah Reen yang akan naik ke lantai atas."Kenapa mbok?" tanya Reen saat melihat sosok mbok Midah yang tergesa-gesa mendekati dirinya.
"Non mau ke atas kan, sekalian tolongin si mbok buat ngasih baju ini buat den Saga.Kemaren mbok lupa kalau den Saga mau pake baju ini. Tolong ya non, mbok mau ke kamar mandi,mules." ucap mbok Midah dan langsung memberikan setelan baju yang akan di pakai Saga pagi ini untuk ke kantor.
"Tapi mbok, Reen..
Belum juga selesai dengan ucapan nya mbok Midah sudah hilang di balik pintu kamar mandi dekat dapur
Reen merasa ragu untuk memberikan baju yang ada di tangan nya saat ini. Dia pun ingat jika suaminya melarang keras untuk dirinya menginjakkan kakinya di kamar pribadi Saga.
"Aduh gimana mana ini, CK..mbok Midah ada-ada saja." Pagi-pagi ketemu monster itu sangat mengerikan bagi Reen. Apalagi dia selalu menyalahkan apa yang Reen lakukan.
Tapi bagaimana lagi dia terpaksa harus menginjakkan kakinya di kamar itu.Demi membantu mbok Midah tentunya. Reen cuma berharap semoga saja saat dia masuk ke dalam kamar Saga masih di kamar mandi.
Tok tok tok
Reen mengetuk pintu kamar Saga beberapa kali namun tak ada jawaban sama sekali. Karena tak ada jawaban Reen menganggap jika Saga masih ada di dalam kamar mandi. Jika dirinya masuk pun tidak ada masalah.
Dengan membaca bismillah, Reen pun membuka pintu kamar Saga. Sesaat Reen terpaku di depan pintu kamar itu. Indra penciumannya langsung di suguhkan aroma maskulin khas aroma yang selalu tercium saat di dekat Saga.
Suara gemericik air masih terdengar di kamar mandi.Pastinya Saga masih di dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Teen masuk ke dalam kamar. Dia melihat keadaan kamar yang masih rapi hanya keadaan tempat tidur yang sedikit berantakan.Reen menaruh baju yang di minta Saga di atas sofa.Lalu dia pun langsung dengan cepat merapikan tempat tidur itu. Setelah dirasa tapi dia pun berniat langsung keluar dari kamar itu. Dia takut jika kehadiran nya membuat Saga marah padanya.
Namun sial sungguh sial saat Reen akan melangkah pergi dan membalikkan badannya karena sedikit panik karena mendengar suara handle pintu kamar mandi di buka. Tangannya tak sengaja menyenggol pigura yang ada di atas nakas dan terjatuh.
Prangg..
Suara pecahan kaca pigura mengalihkan perhatian Saga yang akan menutup pintu kamar karena belum menyadari bahwa ada Reen dalam kamar itu.
Mendengar pecahan kaca Saga pun langsung menoleh dan melihat w yang tak dia harapkan ada di dalan kamarnya.
"AIREEN!!" teriak Saga melotot melihat apa yang Aireen lakukan.
"Apa yang kamu lakukan di sini ,hah !!" bentak Saga langsung mencengkram lengan Reen dengan kuat.
"A_aku..aku cuma mau antar pakaian ganti buat kamu.Ta_tapi aku nggak sengaja menyenggol pigura ini.Maaf ." ucap Reen dengan menahan rasa sakit pada lengannya yang di cengkram kuat oleh Saga.
Saga melihat Reen yang sedang memungut serpihan kaca yang berserakan di bawah.
Saga geram dengan kejadian yang di depan matanya.Rasa marah melupakan segalanya.
"Maaf lo bilang,Hah!!" bentak Saga menatap nyalang ke arah Reen.
"Perkataan bod*h yang pernah gue dengar, Lo nggak inget apa yang pernah gue bilang sama lo, JANGAN PERNAH LO INJAKAN KAKI LO DI KAMAR GUE !!" bentak Saga mendorong tubuh Reen dan karena posisi Reen berdiri tak kokoh,itu membuat dirinya terdorong dan naasnya tubuh nya tersungkur dan membuat tangannya terluka akibat pecahan kaca yang berserakan di lantai.
"Awwwsttt.." rintih Reen saat merasakan sakit dan perih di telapak tangannya.
Saga melihat kejadian itu pun hanya bisa diam dan tak berniat untuk menolong dan bahkan tak sampai di situ saja Saga melakukan sesuatu yang membuat Reen merasakan hatinya ikut terluka.
Bersambung.
makan mulai enak,tidur juga kayanya tibraaaa...