Alyssa tidak menyangka jika kedatangan nya kerumah sang mertua adalah untuk diceraikan oleh sang suami. Dan lebih tragisnya lagi, disaat ia dijatuhi talak 1 itu disaksikan langsung oleh calon istri baru dari suaminya. Tanpa disangka-sangka ia menjadi Janda dalam hitungan menit. Apa alasan sang suami menceraikan Alyssa? itu semua karena Alyssa tidak bisa menjaga penampilan nya sehingga memiliki badan gendut tak terawat. Hal itu lah yang memicu keinginan cerai dari suami nya. Padahal ia gendut karena ada faktor penyebabnya, namun semua itu disangkal oleh Reza, suami Alyssa. Dia tetap ingin berpisah.
Bagaimana kah kehidupan Alyssa setelah diceraikan secara tiba-tiba oleh suami nya? Bisa kah Alyssa bangkit dari keterpurukannya? mari kita temani perjalanan hidup Alyssa selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saras Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 - Dasar Jalang!
Darren menatap pintu ruangannya. Berharap seseorang segera muncul di balik pintu tersebut. Namun setelah hampir 1 jam, orang yang dia tunggu belum juga datang.
Darren memutuskan untuk tidur. Saat baru beberapa menit memejamkan mata nya, terdengar pintu yang terbuka disusul suara riang seseorang.
" Daddy...... "
Darren membuka mata nya secara perlahan, dan dia menoleh ke arah pintu dimana terlihat putri nya masuk sambil tersenyum lebar dan tak lama Alyssa mengikuti dari belakang.
Darren menghela napas lega melihat putri nya kembali dalam keadaan baik-baik saja.
" Dad, Arra tadi ikut ke apartement kak Alyssa. Terus tadi juga kak Alyssa ngajak makan di restaurant. " Arra bercerita dengan senyum yang terus mengembang di wajah nya. Terlihat sangat bahagia.
" Kamu senang? Padahal daddy atau oma juga sering ngajak kamu jalan-jalan, tapi kayaknya kamu lebih senang diajak pergi dengan sekretaris daddy ini? Hmm? " tanya Darren pada putri nya tersebut sambil melirik ke arah Alyssa yang berdiri tidak jauh dari Arra.
" Bukan nggak senang kalau diajak jalan sama daddy atau oma. Tapi kalau sama kak Alyssa rasanya beda, kayak lagi jalan sama Mommy. " ucap Arra dengan ekspresi bahagia.
Deegggg.....
Jantung Alyssa dan Darren berdetak bersamaan saat mendengar ucapan Arra. Alyssa merasa terharu karena bisa membuat Arra bahagia, sedangkan Darren merasa salah tingkah karena taku Alyssa salah paham dengan perkataan putri nya itu.
" Syukurlah kalau Arra senang, kakak juga senang bisa jalan-jalan sama gadis seimut kamu. " ucap Alyssa sambil mengelus kepala Arra dengan lembut.
Arra langsung memeluk Alyssa dan mengucapkan terima kasih.
" Makasih kak, udah mau ngajak Arra jalan-jalan hari ini. "
" Sama-sama sayang. " jawab Alyssa yang juga membalas pelukan Arra.
Darren yang melihat pemandangan itu dengan tatapan yang sulit diartikan.
Arra melerai pelukan nya pada Alyssa dan berbalik melihat kearah ayahnya.
" Dad, Arra lupa. Jam 7 nanti Arra ada les. Kalau gitu Arra pulang dulu ya, mumpung masih ada Pak Joni di parkiran. " ucap Arra.
Darren mencoba mengingat jadwal les putri nya tersebut. Dan memang benar jika hari ini Arra ada les bahasa.
" Baiklah. Bilang sama pak Joni supaya tidak ngebut dan ingat kalau sudah selesai langsung pulang. " pesan Darren pada putri semata wayang nya itu.
Rasa trauma akibat masa lalu masih dirasakan oleh Darren. Dia pernah gagal menjadi seorang kakak untuk Felisha. Oleh karena itu dia berusaha keras agar bisa menjadi ayah yang baik untuk Arra. Dia tidak mau apa yang terjadi pada adiknya, terulang kembali pada Arra. Darren tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi. Itu lah sebab nya Darren tidak memperbolehkan Arra pergi keluar rumah selain bersama diri nya , ibu nya dan pak Joni sopir yang sudah bekerja lama di rumah nya. Hanya pak Joni orang luar yang di percaya oleh Darren.
Setelah mengecup pipi sang ayah, Arra berbalik ke arah Alyssa dan pamit pada sekretaris ayah nya itu. Setelah nya Arra beranjak pergi meninggalkan ruang perawatan ayahnya.
Setelah kepergian Arra suasana ruang VVIP itu menjadi hening. Tidak ada yang berbicara. Hingga beberapa menit, akhirnya Alyssa membuka pembicaraan.
" Eemm, pak sebelumnya saya ingin minta maaf, karena gara-gara saya, Anda jadi terluka. Saya benar-benar minta maaf sekaligus berterima kasih pada Anda. Saya berhutang nyawa. " ucap Alyssa dengan ekspresi wajah yang sendu.
" Tidak perlu berpikir sejauh itu. " jawab Darren.
" Tapi ....... "
" Sebaiknya kamu pulang dan beristirahat. Saya juga mau tidur sebentar lagi. " potong Darren saat Alyssa ingin melanjutkan pembahasan yang tidak penting bagi nya itu.
Darren langsung memejamkan mata, agar Alyssa percaya jika dirinya benar-benar ingin tidur.
" Saya akan menemani Anda disini sampai Tante Sarah datang. " ucap Alyssa namun tidak mendapat jawaban dari bos nya itu.
...****************...
Darren terbangun karena merasa haus. Dia melihat kearah jam. Baru pukul setengah 7 malam, itu artinya dia tertidur selama 1 jam.
Saat mencoba untuk bangun, tangan nya merasa seperti menyenggol sesuatu. Saat dia melihat ternyata itu adalah kepala Alyssa yang sedang tertidur di kursi samping ranjang nya. Alyssa meletakkan kepalanya di dekat kaki Darren.
Wajah Alyssa menghadap kearah Darren. Pria itu mengamati setiap inci wajah sekretaris nya itu.
'Cantik' gumam Darren tanpa sadar.
Suara pintu terbuka mengalihkan perhatian Darren. Ternyata ibu nya baru datang.
Sarah yang masuk ke ruang perawatan anak nya, sedikit terkejut melihat Alyssa yang ketiduran dengan posisi duduk. Dia lalu menatap ke arah putra nya.
Sarah meletak kan barang bawaan nya dia sofa lalu berjalan mendekati Alyssa.
" Alyssa, bangun nak. Alyssa. " Sarah menggoyangkan pelan pundak Alyssa agar wanita itu bangun.
Alyssa yang merasa tubuhnya di sentuh seseorang langsung membuka mata dan terkejut menyadari kalau dia ketiduran. Saat diri nya sudah duduk sempurna di kursi nya, Alyssa melihat di samping nya Sarah sedang berdiri dan tersenyum pada nya juga Darren yang menatap ke wajahnya dengan tatapan datar.
Alyssa merasa malu karena ketiduran saat menemani bos nya itu. Sekarang wajah bangun tidur nya pasti terlihat jelek, begitulah yang ada di pikiran Alyssa saat ini.
" Kamu tetap cantik walau habis bangun tidur, Sa. Iya kan, Ren? " goda Sarah pada kedua manusia yang sibuk dengan dunia nya masing-masing itu.
Alyssa yang sibuk menyisir rambutnya menggunakan jari tagan, sedangkan Darren sedang sibuk menatap Alyssa. Terpesona, mungkin.
Alyssa yang mendengar itu hanya tersenyum karena bingung ingin menjawab apa.
" Maaf tante, pak, saya ketiduran tadi. " ucap Alyssa sambil bangkit dari duduk nya dan mempersilahkan Sarah untuk duduk.
" It's Ok. Kamu juga pasti kecapekan hari ini. " jawab Sarah.
" Saya sudah suruh kamu pulang tadi. " ucap Darren dengan ekspresi datar nya.
" Maaf, saya tidak mungkin meninggalkan Anda sendirian disini. " jawab Alyssa.
" Ya udah, sekarang tante sudah disini. Kamu bisa pulang dan beristirahat. Terima kasih ya sudah mau nemanin Darren. " ucap Sarah tulus dengan tangan menggenggam tangan Alyssa.
" Sudah tugas saya tante. Dan juga karena gara-gara saya pak Darren sampai terluka, jadi nggak mungkin saya tidak bertanggung jawab. " jawab Alyssa dengan wajah serius.
" Ya udah, kamu bisa pulang sekarang. Kabarin tante kalau sudah sampai apartement kamu ya. "
Alyssa mengangguk lalu mengambil tas nya yang dia letakkan di sofa.
" Pak, tante, saya pamit dulu ya. Besok pagi sebelum ke kantor saya sempatkan kesini. " pamit Alyssa lalu menghampiri Sarah dan mengamit tangan wanita paruh baya itu lalu mencium punggung tangan nya.
Sarah sedikit kaget dengan apa yang Alyssa lakukan. Dia salim pada Sarah.
Pada Darren, Alyssa hanya sedikit mengangguk kan kepala. Kan nggak mungkin Alyssa juga salim pada Darren? xixixixi
Setelah kepergian Alyssa, Sarah melihat kearah anaknya yang masih menatap pintu. Wanita itu hanya tersenyum lalu beranjak mengambil tas besar yang dia bawa berisi kan keperluan Darren.
.
...****************...
" Ra, mama akan ngasih pelajaran pada Alyssa. Mama akan buat dia sadar apa status nya saat ini. Mama tidak akan membiarkan dia merusak rumah tangga kalian. " ucap Ratih pada menantu nya setelah mendengar curhatan wanita itu yang sangat membuat dirinya emosi.
Dasar jalang, umpat Ratih dalam hati.
sepertinya Bagas juga pria yang baik.