"Naura kamu itu ngapain aja sih dari pagi, kenapa belum ada makanan, ibu sudah lapar nih" ucap seorang wanita bertubuh gemuk yang marah marah kepada menantu nya
"iya bu ini Naura baru mau masak, tadi Naura cuci baju dulu makanya belum sempat masak" ucap Naura berlari menghampiri mertua nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kyranachia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 11
beberapa menit setelah Marni meninggalkan rumah Bianca, akhirnya Bianca pun di desak oleh orang tua nya untuk mengatakan maksud omongan Naura
"jadi gini ayah ibu.. ayah dan ibu kan tau sendiri kalau mas arif itu memiliki perusahaan, nah yang nama nya pemilik perusahaan itu harus memiliki keturunan agar nanti nya bisa meneruskan perusahaan itu, sedangkan mbak Naura tidak bisa memberikan keturunan kepada mas arif " ucap Bianca yang sebenarnya juga tidak yakin dengan omongan nya, dia juga harus berbohong demi menghindari omelan orang tua nya itu
"oh jadi seperti itu nak... tapi tadi ibu sempat denger Naura itu bilang ke kmu kalau yang kaya itu dia bukan arif, dan juga kalau perusahaan itu punya arif kenapa arif bisa di tangkap atas kasus penggelapan dana? "
"ka-kalau itu mbak Naura, kata mas arif mbak Naura itu melakukan kecurangan sama mas arif, mbak Naura diam diam membalikan nama kepemilikan aset perusahaan itu buk pak " ucap Bianca semakin berbohong dan gugup
"oh ya kalau begitu biar bagaimana pun kamu dan arif harus bisa merebut kembali perusahaan yang di curi Naura itu, bapak pikir dia wanita baik baik loh... ternyata wanita licik" ucap bapak Bianca sedikit kesal
"iya Pak nanti aku dan mas arif akan cari cara nya " ucap Bianca tak yakin
......................
di tempat lain Naura saat sudah sampai di rumah nya langsung menuju ke kamar nya, saat dia ingin masuk ke kamar tiba tiba saja anggel mengirimi Naura pesan whatsapp
'Naura tadi kalung ku yang aku titip di kamu pas ke toilet masih ada sama kamu kan? aku cari ke mana mana tidak ada, aku harus bagaimana Naura... '
\*kalung? apa kalung yang tadi anggel tunjukan ke pada ku\*ucap Naura dalam hati
Naura pun langsung cek ke dalam tas nya dan ternyata kalung nya benar ada di dalam tas nya
'oh iya ada nggel, apa mau aku antar? 'balas Naura di pesan tadi
'oh nggak usah nau ini aku mau ke sana 'ucap anggel dan benar saja baru saja Naura masuk ke dalam kamar nya yang ada di rumah orang tua nya tiba tiba saja terdengar suara cempreng anggel
"nauraaa kamu di mana bestie" ucap anggel dengan teriakan nya
"eh anggel ada apa kamu ke sini" sahut arini yang melihat anggel memanggil Naura
"tante Naura di mana ya? tadi kalung anggel ketinggalan di Naura tan" ucap anggel cemberut
arini yang melihat itu hanya tersenyum, bagi nya sahabat sang putri nya itu sudah seperti anak nya sendiri
"Naura nya ada di kamar nya, beruntung tante melarang Naura untuk ke rumah itu dulu, kamu samperin saja ke kamar nya " ucap arini tersenyum
"oke tante aku masuk dulu ya " ucap anggel dan di jawab oleh anggukan arini
anggel pun langsung menuju kamar sahabat nya itu "kamu lagi apa nau " ucap anggel mengejutkan Naura
"kamu bikin aku kaget saja nggel, ini aku lagi mengatur ulang peraturan cafe ku yang selama ini di pegang oleh mas arif " ucap Naura kembali fokus ke laptop nya
"kamu bahkan belum ganti baju nau nau, sudah mengurusi pekerjaan saja " ucap anggel
"lagian kenapa si kamu dulu sangat percaya dengan laki laki seperti arif itu " ucap anggel penasaran
"ya nama nya juga cinta nggel, aku mana tau kalau akhirnya akan seperti ini" ucap Naura sedikit sedih
"aku ya kalau sudah menikah tidak akan sebodoh kamu nau, aku tidak akan mau di peralat oleh laki laki, semenjak kamu seperti ini aku jadi semakin takut menikah Naura, aku takut di selingkuhi tidak akan sekuat kamu " ucap anggel tiba tiba sedih
"hey kamu bicara apa sih nggel, jangan seperti itu lah, tidak semua laki laki seperti mas arif aku yakin kamu akan mendapatkan laki laki baik nanti nya" ucap Naura menatap sahabat nya itu
"oh iya kenapa tadi kamu sangat ketakutan kehilangan kalung ini" ucap Naura sambil menunjukan kalung anggel
"oh itu nau hehe tidak ada apa apa nau " ucap anggel tidak jelas
"kamu mulai menyembunyikan sesuatu dari ku? " ucap Naura kesal
"tidak nau, itu beberapa minggu lalu aku bertemu laki laki baik dan tampan di kampus ku, lalu dia menembak ku untuk jadi pacar nya" ucap anggel ragu
"lalu kamu jawab apa? " tanya Naura exited
"aku belum menjawab nya nau, aku sangat takut setelah kamu mengalami hal seperti ini nau" ucap anggel menunduk
"tapi dia bilang aku simpan saja kalung dari nya, kalau aku tidak menerima nya aku boleh mengembalikan kalung itu, tapi kalau aku menerimanya aku harus memakai kalung itu nau " lanjut anggel
"anggel, itu semua pilihan mu, lagian tidak semua laki laki sama seperti mas arif, kalau kamu bilang kamu takut kamu bisa mencoba berpacaran dulu dengan pria itu dan kamu lihat apa pria itu cocok menjadi suami mu atau tidak " ucap Naura yang sebenarnya juga lebih trauma daripada anggel, tetapi Naura terus mencoba meyakinkan sang sahabat agar tidak takut seperti yang terjadi pada diri nya
anggel menatap Naura lalu berkata "terimakasih Naura kamu memang sahabat ku kalau aku tidak bicara jujur kepada mu aku pasti akan terus menggantung perasaan dia " ucap anggel sambil mengelus kalung yang sudah berada di tangan nya
anggel pun tersenyum saat melihat Naura tersenyum, arini yang sadari tadi tidak sengaja menguping percakapan anak dan sahabat anak nya itu pun ikut terharu
\*ya allah nak... kok bisa wanita lembut seperti kamu mendapatkan laki laki seperti arif \*ucap arini sambil mengelap air mata yang mulai berjatuhan
setelah arini mengelap air mata nya, arini pun kembali ke niat awal nya, mengantar cemilan untuk sang anak dan sahabat anak nya itu
"makanan datang... " ucap arini menghampiri kedua wanita itu
"ih tante repot repot segala, terimakasih tante cantik" ucap anggel dan arini pun tertawa
"kamu ini kaya sama siapa saja, sudah ayo di makan cemilan nya, ini tante bikin sendiri loh " ucap arini sambil menghibur kedua wanita itu, karena dia tau kedua nya saat ini sedang sedikit sedih dengan adegan tadi
"iya tan aku makan ya " ucap anggel sambil mengambil satu biskuit "enak banget bikinan tante" sambung anggel terus memakan cemilan itu
"kamu ini nggel , makan nya pelan pelan tidak akan ada yang merebut makanan mu itu kok " ucap Naura tertawa dan mereka semua pun tertawa bersama