Kesalahan satu malam yang di lakukan Adam Zakarya terhadap Mawar Putri Maulida, seorang gadis yang termasuk sekretarisnya sendiri membuat Adam terpaksa harus tanggung jawab.
Pernikahan keduanya di penuhi kebahagiaan walaupun awalnya tanpa ada rasa Cinta. Namun siapa sangka, Sebuah badai cobaan datang. Fitnah seseorang membuat terjadinya kesalahpahaman. Mawar memilih pergi karena Adam meragukan anak yang Mawar kandung.
Tak lama semuanya terbongkar, Penyesalan itu datang disaat Mawar sudah pergi entah kemana. Akankah keduanya kembali di pertemukan?
••••••
" Aku memang tidak dapat mengembalikan apa yang dulu telah aku ambil paksa darimu Mawar. Aku juga tidak dapat menarik rasa sakit yang telah aku torehkan padamu selama ini. Tapi aku mohon, Izinkan satu kesempatan lagi untuk aku membahagiakan mu.. Dari sekarang, Nanti dan selamanya " Adam Zakarya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sangat Istimewa
"Apa!? Kamu mau berhenti bekerja?" Pekik Nia saat Ria mengutarakan niatnya ingin berhenti bekerja di toko bunga milik ayah sambungnya. Bukan Nia saja tapi semua yang ada di sana sama.
"Ria kamu jangan yang aneh-aneh deh.. Kamu itu udah enak-enak kerja di toko ayah.. kenapa ada acara mau berhenti bekerja segala.."Sanggah Ari ayah tiri Ria yang seolah berat dengan keinginan Ria. Ria memutar bola matanya malas, Walaupun tak di beri izin tapi tetap saja, Ria akan bekerja disana.
Bukan tanpa Alasan Ari melarang Ria berhenti bekerja di tokonya. Masalahnya, Ria masih seorang gadis. Sebagai seorang Ayah, Ari tidak ingin terjadi sesuatu terhadap putri tirinya itu. Ari takut Ria salah dalam pergaulan terlebih ini adalah kota besar.
"Terus kalau kamu berhenti bekerja di toko siapa yang mau jagain toko.."Ucap Nia, Dia sudah enak berada di toko selama ada Ria. Walaupun sudah ada Karyawan tetap saja bekerja bersaudara lebih nyaman.
"Heh! Mbak.. Aku mau sih kerja di toko itu, Tapi masalahnya ini,Aku juga butuh uang yang besar sayang... Butuh gaji yang besar!"Jawab Ria dengan judes. "Aku itu punya ijazah S1. Masak iya kerja nya cuma toko bunga, Mana setiap hari harus ini dan itu lagi.. Mending aku bekerja di salah satu perusahaan besar di kota ini.. Gaji besar aku juga pintar.. Pasti sekali melamar, Aku langsung masuk di bagian manager.."Ucap Ria bangga, Belum apa-apa sudah sombong.
Ari hanya bisa menghela nafas panjang. Ria memang tidak sama dengan kedua putra putrinya yang sangat gampang di atur. Sangat berbeda dengan Ria yang selalu melawan.
"Ya kalau kamu mau bekerja di perusahaan harus bisa ngatur uang.. Jangan boros supaya nanti..
"Oh no! Aku kerja itu cuma mau seneng-seneng ya! kalau kalian, Cari uang sendirilah..Biasanya juga gitu kan? Dan sekarang aku kerja buat kebutuhan aku sendiri." Tangan Nia sudah terkepal erat mendengar kata yang keluar dari mulut adik tirinya itu. Tak terkecuali Heru, Sodara tiri laki-laki Ria. Heru adalah adik dari Nia, usianya satu tahun di bawah Ria. Sejak awal ayahnya menikah dengan Sahila, Heru memang tidak menyukainya. Apalagi dengan sikap Ria yang terkesan sombong itu. Heru juga bekerja di salah satu perusahaan sebagai asisten salah satu pengusaha muda. Namun, Heru tidak mengaku dimana pria itu bekerja.
"Tapi gak bisa gitu dong.. Kan..
"Udahlah mbak..Udah, Mending sekarang mbak diem. Apa kata dia saja, Dia mau bekerja dimanapun terserah dia.. Mau tidak pulangpun terserah.."Mata Ria melotot. Wanita itu berkacak pinggang terhadap Heru yang bicara seenaknya.
"Heh! Kamu itu denger ya?? Aku ini akan kerja buat aku sendiri. Emang kamu, Kerjanya sok-sokan pakek jas..Eh tapi naik motor..rugi dong..
"Ya gapapa lah naik motor.. Yang penting bersyukur apa adanya. Tidak seperti kamu yang sok kaya padahal sebenarnya gak punya apa-apa. Orang seperti kamu itu sebenarnya tidak pantas masuk keluarga ini. Apalagi harus menampung wanita seperti dirimu ini.." Sahila bangkit dan menatap tak suka Heru yang bicara seenaknya.
"Bisakah kaki bicara yang sopan... "Ucap Sahila dengan sedikit emosi.
"Kenapa ibu? Ibu gak terima? bu..
"Heru Masuk!! " Heru berdecak pelan dan segera bangkit di susul oleh sang kakak. Tak lama kemudian, Ari pun ikut pergi.
"Iih...Nyebelin banget sih.." Kesal Ria dengan sikap keluarga barunya yang bagi Ria terlalu banyak mengatur.
"Udahlah..Gak usah di pikirin. Mereka itu emang begitu kan?
"Tapi tetep aja bu..
"Udah-udah..Sekarang ibu tanya beneran kamu mau bekerja di perusahaan di kota ini.." Tanya Sahila kepada sang putri.
"Iya bu..Tadi aku udah cari di inter-net.. sekalian aku daftar lewat on-line..Ibu tahu gak? Pendaftaran ku langsung di respon. Tinggal nunggu panggilan aja..."Sahila hanya tersenyum menatap putrinya.
"Ya, Sudah kalau kamu di panggil nanti. Semoga langsung di terima ya.. "Ria mengangguk, Tentu ia harus berdandan dengan sangat cantik saat hari itu tiba.Karena perusahaan yang di incar Ria adalah milik Adam. Dan memang kebetulan perusahaan tersebut sedang membutuhkan karyawan jelas saja ada kesempatan untuk Ria.
"Pokok aku harus selalu cantik agar Adam kembali jatuh cinta padaku..
.
.
.
"Kita makan disini mas?" Tanya Mawar sembari melihat sekelilingnya. Adam mengajak Mawar pergi ke suatu tempat. Sebuah taman lengkap dengan danau buatannya.
Adam sengaja menyewa tempat tersebut dari siang tadi. Mengingat perasaan sang istri belum pulih sepenuhnya karena masa lalunya. Mendengar dari ceritanya saja Adam merasa sakit hati. Apalagi istrinya yang mengalaminya secara langsung.
Dalam hati Adam berjanji tidak akan menjadi pria semacam itu. Adam berjanji pada diri sendiri akan menjadi suami dan ayah yang baik untuk anaknya nanti.
"Mas ini bagus banget.. Aku suka.." Wajahnya tampak sangat berbinar, Iris hitamnya menandakan bahwa ia sangat bahagia. Di tambah buket bunga mawar yang sangat indah. Tambah berbunga-bungalah hati Mawar. Bukan hanya Mawar, Setiap wanita pasti sangat bahagia apabila di perlakukan dengan sangat istimewa.
"Mawar..
"Heih, mas Adam ngapain?" Mawar kembali di kejutkan lagi saat Adam tiba-tiba bertekuk lutut di hadapannya. Tak lama kemudian, Adam mengambil sesuatu dari saku celananya.
Di bukalah beludru berwarna merah tersebut. Sepasang cincin yang indah berjejer rapi disana. Mawar menutup mulutnya merasa seolah tak percaya dengan kenyataan ini.
"Mas ini..
"Aku tahu, Setiap wanita selalu ingin mempunyai momen yang indah saat di lamar oleh pasangannya. Mengingat bersatunya kita karena hal yang tak terduga. Di disini, Di tempat ini, Detik ini, menit ini dan di jam ini. Aku, Adam Zakarya melamarmu secara langsung. Mawar Putri Maulida, Maukah kau menjadi istriku untuk selamanya..
Mata Mawar berkaca-kaca. Tak butuh waktu lama, Air matanya mengalir. Mawar menangis, Air mata yang terjatuh bukan air mata kesedihan melainkan Air mata kebahagiaan.
"Aku mau mas.. Aku mau jadi istri kamu untuk selamanya. Ya,,Aku mau!! " Adam tersenyum senang, Pria itu bangkit sembari memakai kan cincin indah itu ke jari manis sang istri. Begitupun dengan Mawar yang juga memakaikan cincin yang sama di jari manis Adam.
Sungguh ini adalah momen yang paling indah yang wajib Mawar ingat selalu. Pernikahan yang hanya ucapan sakral saja, Sekarang Pernikahan tersebut sudah terikat dengan sepasang cincin yang sama-sama melingkar di jari manis masing-masing.
Adam menatap dalam wajah cantik Mawar. Di peluklah erat tubuh itu. Tubuh yang selama satu bulan ini membuat hati Adam selalu nyaman. Mawar mengangkat kepalanya menatap sang suami yang kembali tersenyum bahagia.
"Semoga ini awal yang baik Ya Allah....
.
.
.
TBC
rahasia terbongkar teto diterima dan menikmati hidup dg baik,g rela donk
Ditunggu kisah Damiannya thour.. semangattt trusss💪💪💪
damian yg mantan suami arumi ya thor
Wah jadi mau tamat ini.. cpet bnget kek nya