"hiks, hiks sakit sekali....
"sakiiiiit....sakiit...
Intan pindah dari kota setelah bercerai dari suami nya, dia meninggali rumah yang dulu milik adik Ibu nya dan rumah itu sudah lama di biarkan kosong sebab Adik nya Ibu Intan menghilang tak ada yang tahu rimba nya.
Namun ketenangan Intan tak bertahan lama, sebab setiap malam ada suara rintihan atau juga menangis di kamar yang paling belakang sekali membuat Intan tak kuat menghadapi nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35. Bu lurah di banting
Pembantu Mama Linda sangat kaget setelah melihat majikan nya yang loncat dati lantai dua dengan mata bolong semua, kaki nya patah dan kepala juga pecah sehingga membuat sangat tragis siapa pun yang melihat nya. padahal tadi malam biasa saja, namun mendadak pagi ini sudah ada kejadian yang sangat aneh sekali.
Lisa juga sudah datang dan dia menjadi sangat kaget melihat kondisi Mama nya yang sangat memilukan hati siapa pun yang melihat nya, mata yang bolong itu sudah di cari kemana pun karena siapa tau saja melanting lepas saat dia terjatuh dari lantai dua yang tinggi nya sekitar tiga centi meter.
"Mana mungkin jatuh begini mata nya bisa lepas, pasti ada sesuatu yang tidak beres." ujar Lisa yang sudah lama berkecimpung dalam hal ghaib.
"Bisa saja kan, itu lihat tadi kepala Mama pecah." ujar Dani yang berusaha berpikir positif.
"Lah kan kalau melanting pasti ketemu, Mas! ini sudah di cari pun sama sekali tidak ada." Lisa mulai kesal.
"Ya kalau tidak melanting terus kemana? kan tidak mungkin ada maling masuk dan cuma ngambil mata Mama doang." Dani masih saja kekeh dengan pikiran nya.
"Pasti ada yang aneh, aku malah menduga kalau Intan mengirim santet! kan dia orang kampung, pasti sering lah main dukun." Lisa malah menuduh mantan istri Dani.
Padahal yang sering main dukun adalah diri nya sendiri, namun sekarang malah menuduh Intan untuk menutupi kebusukan diri nya. Lisa baru berencana akan kedukun untuk bertanya tentang wanita berbaju hitam yang Mama nya katakan, namun sekarang malah Mama nya sudah keburu meninggal dengan cara tragis pula.
Mayat nya sudah di kuburkan dan hanya Lisa yang bersedih sekali, ada juga rasa heran karena mata itu sampai sekarang tidak bisa untuk di temukan. pembantu sudah mengundurkan diri karena takut bila sampai Mama Linda akan jadi hantu, tinggal wanita ini sendirian karena Dani mau mengurus pekerjaan nya sebentar.
"Aku harus kerumah dukun itu lagi, pasti Intan menyantet Mama." Lisa yakin sekali pokok nya.
Wuuusssshh.
Angin yang sangat dingin serta bau amis darah menyeruak masuk kedalam hidung nya Lisa, dia menoleh untuk melihat apa yang lewat di belakang nya barusan, namun sama sekali tidak ada apa apa.
"Masa Mama jadi hantu?" batin Lisa menatap sekeliling rumah yang sepi.
Lisa berjalan kearah tempat Mama nya jatuh dati atas, dia melihat kesana kemari untuk memastikan apa memang ada sosok hantu yang sudah mau jahat pada diri nya, dia yakin bahwa mantra dukun itu pasti bisa melindungi diri nya.
Sleeeep.
Sleeeep.
Suara seperti benda basah yang bergerak gerak terdengar di lantai keramik, Lisa mencari sumber suara itu berasal karena dia merasa perlu melihat apa yang sudah bergerak itu. suara berasal dari arah bawah tangga yang agak lumayan gelap, Lisa menggunakan senter ponsel nya untuk menyinari tempat tersebut agar bisa melihat nya.
"Aaagkkhh!"
Lisa menjerit ketakutan karena dua bola mata itu menatap diri nya dan bergerak liar kesana kemari dengan cepat nya, memang tak lama kemudian bola mata itu memanjat kaki Lisa dan tepat di hadapan mata nya dia bergerak kesana kemari, wanita ini menggigil ketakutan melihat setan yang ia duga adalah Mama nya.
Padahal itu adalah pemilik mata yang tidak rela karena sebenar nya dia pun masih butuh dengan mata itu, namun orang orang mengambil nya secara paksa dan dia mati dengan cara yang sangat mengenaskan sekali, siapa pun pasti dendam bila di buat begitu oleh para manusia lain.
"Kau yang mengambil bola mataku.....
Craaaak.
"Aaaarrrkkhh, sakiittt!" tubuh Lisa kejang karena mata nya di colok dan di ambil paksa.
"Kau harus merasakan nyaaaahhhh." suara setan kafan hitam menjadi serak.
Tidak puas hanya dengan mengambil mata nya Lisa saja, dia juga menguyah mata itu dan meletus di dalam mulut dengan lelehan darah yang sangat lezat sekali, tubuh pengantin baru rusak akibat cakaran maut.
...****************...
Maharani mendatangi Purnama yang sedang ada di kuburan untuk melihat air mengalir seperti darah itu, Maharani juga kaget karena ini pertama kali nya dia melihat ada kuburan yang menangis darah, bau nya juga sangat sama dengan darah sehingga mereka yakin bahwa itu memang darah.
"Itu adalah darah nya saat tubuh dia di rusak oleh orang orang." jelas Bu Lurah.
"Kok ada segan berpangkat pula ini?!" seru Purnama menatap Kakak nya.
"Ya tidak apa apa lah, sekali kali kau punya member yang punya pangkat, jadi nanti bisa mengatur semua member yang ada." sahut Maharani.
"Aku menyuruh ku cari info bukan nya menambah member, kalian saja sudah membuat aku gila malah di tambah lagi." kesal Purnama.
"Eh jangan salah, ini membawa info loh kalau dia itu mati karena di perkosa dan organ dalam nya di ambil." jelas Maharani panjang lebar.
Purnama hanya menarik nafas panjang dan kemudian menatap kuburan itu lagi, dia rasa nya punya niat untuk membongkar makam ini dan memindahkan nya di tempat yang lebih layak yaitu bersama dengan kuburan lain, tapi dia harus minta persetujuan dari Zidan dulu dan juga orang lain yang tahu banyak masalah kuburan.
"Sekarang dia sedang tidak ada di sini, ayo kita datangi saja desa sebelah." ajak Maharani pada adik nya.
"Gila kau! kalian iya sama sekali tidak terlihat, lah aku ini." sengit Purnama.
"Oh iya aku lupa, tapi kita juga mau ngapain di sini karena kafan hitam sedang tidak ada." ucap Maharani.
"Pulang saja lah, ayo aku mau kenalan dengan para seyan peliharaan mu." Bu Lurah malah sok akrab dan memeluk tangan Purnama.
Wuuutt.
Braaaak.
"Aaaaggk, pinggang ku!" pekik Bu Lurah menjerit histeris.
Di kira nya Ratu ular adalah orang yang mudah untuk di ajak bicara, lah malah dengan lancang juga dia main pegang saja, sudah pasti nasib nya jadi sial dan di banting dengan sangat kuat. Maharani hanya tertawa sama sekali tidak menolong, lagian salah sendiri sok akrab.
"Mau kau pangkat nya presiden pun aku tidak peduli, selagi kau sudah jadi hantu maka pangkat mu di bawah ku!" tegas Purnama.
"Maafkan hamba, Paduka Ratu." sesal Bu Lurah yang sebenar nya sama sekali tidak mau membawa masalah pangkat.
"Ayo kita pulang saja, lebih baik kita ngobrol banyak dengan Intan." ajak Maharani lagi.
Purnama pun setuju dengan ajakan Kakak nya, lebih baik dia bicara dulu dengan janda muda yang tersia sia itu, mungkin akan ada titik terang nya.
kereeen thor
sukses selalu ya