NovelToon NovelToon
Naura-Nuhud

Naura-Nuhud

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sariiiiiii

Dia adalah seorang gadis yang cukup liar, dia begitu bukan karena ada unsur kesengajaan tapi karena keadaan yang tidak mendukungnya untuk hidup baik-baik saja.
Keras kepalanya membuat kedua orang tuanya angkat tangan untuk mengurus hidup nya,

Nama nya Ashqia Naura, seorang wanita yang keras kepala, tapi hati nya selembut sultra dan sebersih embun.
Ashqia Naura mempunyai Kakak Laki-laki yang bernama Ashka Afdal dan adik perempuannya yang bernama Kila Ashkaf.

Dikehidupan ini, ntah dia yang kurang beruntung atau hidupnya yang kurang bersyukur, Karena Ashqia memiliki watak yang berbeda dengan kedua saudaranya.
Suatu ketika dia dihadapkan dengan seorang laki-laki yang berasal dari kalangan pesantren, dan dia Putra tunggal dari Kyia yang mempunyai satu pesantren yang cukup ternama di kota tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sariiiiiii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 15

Jam sudah menunjukkan pukul 17:15 semua murid SMA 1 Garuda pulang kerumah masing-masing, dan seperti biasa untuk persiapan Olimpiade provinsi Naura dan Nuhud tidak menyia-nyiakan waktu sedikitpun.

Mereka berdua mempelajari buku yang diberikan Pak bambam disuatu taman, mereka sengaja memilih tempat ditaman karena sangat adem dan tenang walaupun terdengar hiruk-pikuk orang-orang yang lewat karena tidak mereka berdua saja disana, disana juga banyak orang-orang memanfaatkan waktu seperti untuk belajar, bersantai dan berpacaran.

Tidak lupa cemilan yang selalu menemani perjalanan mereka supaya lebih santai.

"Kamu setiap belajar harus ditemani dengan cemilan" tanya Nuhud karena terakhir kali dia ingat bahwa dia menemui Naura membeli cemilan yang sangat banyak.

"Ehm Iya, memangnya kenapa"

"Nggak nanya doang, karena kamu setiap belajar harus ada cemilan kayaknya"

"Ehmmmm"

Mereka belajar dengan sangat serius dan ada obrolan ringan pastinya di sesi Sesibuk-sibuknya mereka belajar.

"Yang tadi waktu jam istirahat kita dikantin yang nelfon bokap lho" tanya Naura

"Iyaa, memangnya kenapa, mau kenalan"

"Nggakkk gua cuma nanya"

"Atau mau berniat ketemu camer" Sedikit candaan dari Nuhud, dan itu membuat Naura mendadak cuek.

"Dihh nggak jelas lu" jawab ketus dari Naura

"Ngapain nanya-nanya gitu"

"Udah dibilang gua cuma pengen nanya"

"Yaudah tanya lagi"

"Abi lho punya pesantren" tanya Naura yang sedang sibuk dengan buku-buku dan pensil ditangan nya.

"Kamu nguping pembicaraan aku tadi"

"Gua nggak nguping" reflek Naura memukul Nuhud dengan buku yang ada ditangannya.

"Sakit Ihkk...."

"Jelas-jelas lho yang sengaja nelfon sama Abi lho didepan gua, kalau nggak mau gua denger ngapain tadi nggak ngejauh aja" ujar Naura dan melanjutkan rumus-rumus yang ada di bukunya.

"Ngapain lho nggak lanjut sekolah di pesantren abi lho aja, dan kenapa harus sekolah disekolah yang umum" Nuhud yang sedang sibuk dengan coretan dikertas itu, tetap menjawab pertanyaan Naura.

"Kamu orang yang ke 1999 orang yang nanya gitu ke aku"

"Emang iyaa"

"Ehm alasan nya karena aku cuma mau ngerasain hidup didua dunia"

"Dua dunia gimana" lirik Naura dan langsung dijawab Nuhud

"Ya maksudnya, disatu sisi aku ngerasain hidup dipesantren, dan disisi lain aku juga ngerasain hidup bebas di luar pesantren. dan ngerasain jadi anak bebas seperti kalian di SMA ini"

"Emangnya lho berapa saudara Hud"

"Aku nggak punya siapa-siapa lagi dirumah kecuali Umi dan Abi"

"Ouhh jadi lho anak tunggal, pantesan disayang gitu. pake nanya embel-embel apa kabar lagi" ujar Naura yang sedikit iri kepada Naura

"Kok ngomong gitu, semua orang tua sayang sama anaknya"

"Iya sayang tapi cara nunjukinnya aja yang berbeda yak" ucapan Naura yang langsung hilang mood untuk belajar

Dan seketika Naura meletakkan pensil yang ditangannya diatas meja, dan bersender dibangku tempat dia duduk.

"Gua kangen sama Bapak Hud" ujar Naura sedih

"Yaudah kalau kangen telfon aja langsung sekarang" saran dari Nuhud

"Sejak pindah kerja ke jakarta bapak jadi sibuk Hud, dan nggak pernah nanyain kabar gua lagi. jangankan nanya kabar nelfonin gua aja ngk pernah" ucapan Naura yang sedih karena dia merasa kehilangan sosok ayah dari ayahnya sendiri.

"Yaudah kamu harus ngertiin posisi juga, mungkin bapak sibuk dengan kerjaannya disana"

"Sesibuk-sibuknya orang tua pasti ingat sama anaknya sendiri Hud"

"Ngga boleh ngomong gitu karena mungkin bapak punya alasan sendiri untuk tidak menghubungi kamu salah satunya sibuk dengan kerjaan"

"Lho bisa ngomong gitu, karena lho ngga pernah ngerasain jadi gua"

"Aku mungkin ngk pernah ngerasain tapi aku ngerti apa yang kamu rasain, dan tentang bapak mungkin dia punya alasan tersendiri tidak menghubungi mu Qia"

"Gua sakit aja dia nggak nelfonin gua Hud, bayangin lho berada diposisi gua" Naura menceritakan apa yang dia rasakan, dan meneteskan air mata dihadapan Nuhud

"Sebelum bapak pergi ke Jakarta aku selalu disayang Hud, karena itu aku memutuskan untuk tidak pacaran sampai sekarang. karena kalau ada bapak aku nggak kekurangan kasih sayang sedikitpun" ujar Naura dan Nuhud menjadi pendengar setia disaat Naura menceritakan semuanya kepadanya.

"Mungkin karena ini aku sedih Tio punya pacar, karena sebelum Tio punya pacar dia selalu ngasih perhatian dan rasa sayangnya sama aku Hud" Naura menangis sesegukan karena memang sejak awal dia tahan sendirian.

"Yaudah sekarang kamu tenang dulu" Nuhud menberikan minuman nya kepada Naura karena minuman Naura sudah habis dari tadi, toh kalaupun beli yang baru akan mubazir.

"Kamu nggak perlu sedih lagi, sekarang ada aku yang akan selalu ada untuk kamu. Dan aku bisa menggantikan posisi Tio dihidup kamu"

"Aku nggak mau Tio dalam versi apapun lagi, karena di PHP-in itu sakit" jawab Naura yang masih menangis

"Yaudah kalo nggak mau Tio yaudah, Aku aja dehh. sekarang kamu harus tenang karena ada aku di hidupmu untuk sekarang ini, aku usahain selalu ada untuk kamu dan memberikan kebahagiaan" ucapan Nuhud yang seketika di pukul Naura dengan buku lagi

"Ihkk sakit taukkk. Dari tadi dipukulin mulu"

"Biarin wlekkk". Naura bergegas dan bersiap-siap untuk pulang karena hari sudah menunjukkan pukul 20:25.

Didalam mobil Naura diberi banyak pencerahan oleh Nuhud tapi hanya dianggap ocehan oleh Naura.

" Nanti kalau udah nyampe rumah jangan langsung tidur, ingat tu ganti baju dulu. karena udah bau asem" penuturan Nuhud Seketika membuat Naura mencium aroma bajunya, mulai dari lengah, bahu dan juga ketek tentunya.

"Nggak kok, nggak bau"

"Aku yang mencium aroma mu dari jauh aja bau, bau acem"

"Ihkk jangan gitu" Naura cemberut dengan penuturan Nuhud karena menyebut bahwa dirinya bau.

"Ngambeekkk" ucapan Nuhud yang tidak direspon Naura

"Udah jangan cemberut gitu ahhk, ntr aku jadi sayang emang mau tanggungjawab"

"Apaan sih, ngga jelas lu"

"Iya makanya dari itu kalo nggak mau, nurut apa yang aku bilangin. Itu sehabis nyampe rumah nanti bajunya diganti, jangan dibawa tidur tu kuman dan bakteri"

"Lho fikir gua biang kuman dan bakteri"

"Aku cuma ngasih tau doang, dan aku nggak ngomong ya kamu biang kuman dan bakteri"

"Suka hati lho ngomong deh, gua capek" dan seketika Naura ingat bahwa uang baju putihnya belum di transfer ke Nuhud.

"Hud nomor rekening lho mana, ntr gua beneran lupa nihh"

"Yaudah lupain aja"

"Kirimin dulu gua nomor rekening lho sekarang"

"iya, iyaa nanti akhh bawel kali dari tadi"

"Bukan gua yang bawel tapi lho nya aja yang cerewet, ngocehhh mulu dari tadi. Udah seperti Ibu gua aja"

Didalam mobilnya Nuhud, mereka berdua selalu saja berdebat dengan masalah kecil. Baik itu Hud yang memancing perdebatan atau Naura yang emosian karena merasa capek sehabis belajar

Nuhud merasa senang karena dia bisa berteman baik dengan Naura, dia merasa Naura memang baik dan tidak nakal seperti yang dia lihat sehari-hari.

"Terimakasih Hud karena sudah ngantar gua dengan selamat"

"Untuk sekarang itu udah menjadi tugas aku, besok pagi bersiap-siaplah secepat mungkin"

"Terserah gua mau siap cepat atau lambat, apa hak lho nyuruh-nyuruh gua"

"Ya terserah tapi besok pagi aku jemput, no debat"

"Sok asik lu, bukain ini pintunya"

"Eh iya lupa, pantesan kamu tetap stay didalam tak kira kenapa" Dengan malas Naura harus mendengar ocehan Nuhud.

Naura berlalu pergi tanpa menghiraukan Nuhud yang masih menatapnya dari kejauhan. Setelah Naura hilang dari pandangan nya barulah Nuhud bergegas pulang ke kontrakan karena dia merasa badannya sudah lengket karena keringat.

Saat memasuki rumah, ternyata kila sudah menunggunya dari tadi.

"Mbak udah pulang"

"Iya Kila, badan mbak capek semua. ini kenapa yahh"

"Kelelahan mungkin" ujar kila yang tidak direspon Naura karena dia disibukkan dengan buka sepatunya dan meletakkannya di rak sepatu disudut rumahnya.

"Mbak tadi kak Afdal nanyain"

"Ngomong apa aja tadi sama Kak Afdal"

"Banyak, Kak Afdal nanyain kapan jadinya Olimpiade mbak. karena kan seharusnya hari senin ya"

"Ehm karena ada yang menyabotase soal, jadi soalnya tersebut jadi bocor. Karena itu Olimpiadenya ditunda sampai Hari Kamis, karena itu mbak pulang agak malaman hari ini. karena nggak mau menyia-nyiakan waktu untuk belajar." ujar Naura yang panjang lebar

"Ada yang mau berbuat curang?" tanya kila yang sok mengerti

"Kayaknya gitu. Do'ain mbak lolos ya untuk Olimpiade ini, supaya masuk Olimpiade Internasional"

"Wahh pasti mbak, pasti kila do'ain. Kak afdal tadinya sempat nanya, harus ada pendamping ngk dalam Olimpiadenya mbak?" tanya kila yang juga penasaran.

"Nggak, pendamping cuma dari pihak sekolah, kamu udah makan kila"

"Udah tadi disiapin buk lulu"

"Ouhhh yaudah mbak mau langsung tidur aja capek"

1
Radin P. R.
Bikin baper. 😢❤️
Niki Fujoshi
Gemesin banget! 😍
Silvia Gonzalez
Aku bisa tunggu thor, tapi tolong update secepatnya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!