NovelToon NovelToon
Asmara Dunia Lain

Asmara Dunia Lain

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Cinta Beda Dunia / Fantasi Wanita
Popularitas:16.7k
Nilai: 5
Nama Author: Cancer Star

Rukmini gadis desa yang berwajah manis, hilang mendadak tanpa ada yang tau keberadaan nya , 2 tahun kemudian dia kembali ke desa nya, dari mana kah rukmini menghilang
yuk simak cerita selanjutnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cancer Star, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Ibu hadi yang gelisah menunggu suami nya dari semalam, memutuskan untuk mencari nya ke rumah juragan kamto, karena kemarin pagi dia pamit mau kesana tapi sampai sekarang belum juga pulang, ibu Hadi yang awal nya mengira suami nya bermalam di rumah juragan kamto karena ada pekerjaan yang harus di selesaikan mulai khawatir.

" Hadi! Ibu Mau Kerumah Juragan Kamto Dulu Nak, Kamu Jangan Kemana-mana Dulu Ya, Ibu Takut Kalau Ada Yang Berniat Jahat Lagi Padamu." teriak nya dari luar.

" Hadi Antar Ya, Nanti Ibu Capek Jalan Kaki." tawar nya pada ibu nya.

" Tidak Usah Nak, Hitung-Hitung Olahraga Heheheh...." balasnya sambil terkekeh.

ibu hadi kemudian meninggalkan rumah nya menuju rumah juragan kamto, sesampainya di sana dia heran melihat murni seperti orang kebingungan.

ibu hadi lalu mendekatinya dan bertanya . " Ada Apa Bu Marni, Kelihatan Nya Lagi Kebingungan?." tanya nya.

" Ini Bu, Bapak Nya Rahmat Belum Pulang Dari Kemarin." terang nya.

" Memang Juragan Kamto Kemana, Karena Bapak Nya Hadi Juga Belum Pulang Dari Kemarin ." tukas nya.

" Aku Tidak Tahu Bu, Bapak Nya Rahmat Memang Pergi Bersama Suami Ibu, Tapi Aku Kira Dia Sudah Pulang." timpal nya.

" Belum Bu, Justru Aku Kesini Hendak Menanyakan Nya Apa Dia Bermalam Di Rumah Ibu " ungkap nya khawatir.

ketika istri juragan kamto dan ibu nya Hadi gelisah tak tahu kemana suaminya tiba-tiba terdengar teriakan seseorang dari arah jalan.

" Ada Mayat....! Ada Mayat...!." seorang bapak yang mengendarai sepeda motor sembari berteriak seperti nya abis mencari rumput.

murni segera memanggil bapak yang tadi lalu menanyai nya. " Dimana Mayat Nya Pak? Apa Bapak Mengenalnya?." ada nada khawatir dari pertanyaan murni.

" Di Dalam Hutan Bu, Aku Tidak Mengenalnya." balas bapak tadi.

" Permisi Bu, Aku Mau Kerumah Kepala Desa Dulu Untuk Melaporkan Nya." sambung nya lagi.

" Iya Pak, Silahkan." murni dan istri mamat saling pandang wajah keduanya sama-sama gelisah.

ketika kepala desa bersama pak lurah dan beberapa orang lewat di depan rumah murni dengan mengendarai sepeda motor karena penasaran ingin melihat mayat itu, murni kemudian memanggil gatot dan temannya agar mengantarnya bersama istri mamat yang hendak memastikan kalau mayat yang di temukan di dalam hutan bukan lah suaminya. saat sampai dan melihatnya, semua yang tadi ikut jadi bergidik dan hampir muntah melihat kondisi mayat yang sangat mengenaskan dan membuat perut mereka jadi mual.

Tak seorang pun yang di barisan depan mengenal nya karena wajah nya sudah rusak parah tapi ketika murni dan istri mamat mencoba merangsek maju kedepan, keduanya menangis dan berteriak histeris, sembari menutup mulutnya karena tak pernah menyangka suaminya meninggal dengan tubuh yang hancur.

" Pak, Siapa Yang Sudah Melakukan Ini Semua? Apa Salahmu Hingga Mereka Membunuhmu Begitu Keji?." ucap murni sambil berjongkok di depan mayat suami nya.

" Aku Tidak Menyangka Bapak Meninggal Dengan Keadaan Seperti Ini, Huhuhu... " timpal istri mamat.

" Sudahlah Bu, Ikhlas Kan Kepergian Suamimu, Lebih Baik Jenazah Nya Kita Bawa Kerumah Sebelum Sore." bujuk kepala desa.

jenazah juragan kamto dan mamat kemudian di bawa pulang dengan menggunakan gerobak yang di ikatkan dibesi belakang motor. warga desa yang melihat rombongan yang tadi berangkat ke hutan berhenti di rumah juragan kamto. mereka bertanya-tanya kenapa di rumah juragan kamto, apakah yang meninggal pak kamto suami murni, gegas ibu-ibu itu melangkah masuk kedalam rumah murni.

ketika sarung yang dipakai untuk membungkus mayatnya juragan kamto di buka, ibu-ibu yang tadi masuk berlarian keluar rumah dan memuntahkan isi perutnya. mereka tidak menyangka kalau kondisi mayat itu mengenaskan dan membuat mereka muntah-muntah.

rahmat yang baru pulang dari bekerja heran melihat banyak orang di rumah nya dan mendengar suara tangisan dari dalam, gegas dia masuk dan melihat ibunya, ayu , Gendis dan adiknya menangis di samping seseorang yang terbaring tertutup kain jarik.

rahmat lalu duduk di samping ibunya, adiknya nina yang melihat kakaknya langsung menghambur ke pelukan nya sambil berkata. " Kak Bapak Mati, Dia Di Cabik-Cabik Binatang Buas." isaknya.

rahmat memeluk adiknya yang baru berusia tujuh tahun dan menenangkan nya, dia lalu bertanya pada ibunya apa yang sebenarnya yang sudah terjadi. ibunya kemudian menceritakan kepada putra nya kalau jenazah bapaknya pertama kali di temukan seseorang yang mencari rumput lalu murni berkata, " Tapi Tidak Ada Yang Tahu Nak Penyebab Kematian Bapakmu, Mereka Hanya Menduga Kalau Bapakmu Di Serang Binatang Buas." tuturnya.

" Selama Kita Tinggal Di Desa Ini Belum Ada Orang Yang Pernah Melihat Binatang Buas Dalam Hutan Itu,Buktinya Banyak Yang Sudah Bertahun-tahun Mengambil Rumput Disitu Tapi Mereka Baik-baik Saja, Rahmat Merasa Kalau Kematian Bapak Ada Hubungan Nya Dengan Siluman Ular Itu." tukas nya tak menghiraukan pandangan orang yang ada di situ.

" Apa Maksudmu Nak Bicara Seperti Itu, Apa Ada Yang Kamu Ketahui?" tanya ibunya dengan pandangan menyelidiki.

" Tadi Aku Mendengar Pembicaraan Bapak Dan Pak Mamat, Samar-Samar Mereka Membicarakan Tentang Tumbal Dan Putri Kemala, Aku Yakin Wanita Yang Bernama Putri Kemala Adalah Siluman Ular. Ada Hal Yang Harus Ibu Tahu, Ternyata Mas Sugeng Di Tumbal Kan Bapak, Dia Juga Bermaksud Menumbalkan Aku Tapi Tidak Bisa, Jadi Hadi Lah Yang Kemudian Di Jadikan Penggantiku Tapi Allhamdulillah Hadi Sudah Terbebas." urai nya panjang lebar .

" Rahmat! Apa Semua Yang Kau Katakan Itu Benar Nak? Kasihan Kak Ratmi MenJadi Gila Karena Putra Satu-satunya Meninggal Karena Ulah Bapaknya Sendiri." tutur murni.

" Untung Saja Kami Belum Punya Anak, Bisa Bisa Si Tua Bangka Itu Menumbalkan Nya Juga." timpal Gendis.

" Benar Yang Kakak Katakan, Untung Saja Dia Cepat Meninggal." sambung ayu.

" Huuss.. Kalian Ndak Boleh Ngomong Seperti Itu, Walau Sejahat Apapun Dia Tetap Suami Kita." hembus nya sembari menasehati madunya.

" Aaacchh.. Aku Tidak Pernah Mengakui Laki-laki Yang Sudah Tega Pada Anak Kandung Nya Sendiri Sebagai Suami Ku, Syukur-syukur Rahmat Masih Bisa Selamat Kalau Dia Berakhir Seperti Sugeng Apa Kak Murni Masih Mau Mengakui Si Kamto Itu Suami Kakak, Kalau Aku Sih Ndak Bakalan." sosornya dengan wajah kesal dan marah pada juragan kamto.

tidak berbeda jauh di rumah Hadi, kesedihan juga di rasakan oleh keluarga mamat, karena kematian nya yang begitu mendadak, Hadi menangis melihat jenazah Bapak nya yang sudah tidak berbentuk sedangkan ibunya tak sadarkan diri setelah sampai dirumah setelah kembali dari hutan tempat jasad suami nya di temukan.

Ibu-ibu yang datang melayat dirumah mamat, berusaha menyadarkan ibunya hadi dengan menggosokkan minyak angin di bawah hidung nya, tak lama kemudian dia pun sadar, tangisan nya kembali pecah karena suami yang begitu menyayangi istri dan anak nya sudah tiada . walaupun pembawaan mamat terlihat sangar tapi dia tak pernah sekalipun memukul nya jga anaknya, itulah yang membuat hadi juga ibunya merasa sangat kehilangan.

dua hari setelah kematian juragan kamto dan juga mamat,akhirnya murni memutuskan kembali kerumah nya yang dulu setelah menghubungi keluarga Ratmi untuk menjemputnya, karena tak ada yang merawat.

murni sudah meminta agar keluarga ratmi tinggal saja di rumah itu tapi mereka menolak dengan alasan takut kalau siluman ular itu datang membunuhnya, jadi mereka lebih memilih membawa ratmi pulang ke kampung halamannya.

Hadi yang masih terpukul dengan kematian bapak nya tampak duduk melamun di teras rumah nya. terlihat rahmat memasuki pekarangan rumah nya menuju ke arahnya. " Assalamu'alaikum Hadi." salamnya pada hadi

" Wa'alaikumussalam, Ehh Rahmat Ayo Duduk." ajak nya

" Bagaimana Keadaanmu Di, Aku Turut Berdukacita Ya." ucap rahmat.

" Aku Juga Turut Berduka Atas Kematian Bapakmu, Cuma Aku Masih Penasaran Mat, Siapa Sebenarnya Yang Sudah Membunuh Juragan Kamto Dan Bapakku? Dan Apa Kesalahan Mereka Sampai Ada Orang Yang Begitu Kejam Nya Melakukan Itu?." tukasnya dengan mata berembun.

" Hadi Aku Kesini Karena Ada Sesuatu Yang Ingin Aku Sampaikan, Mungkin Berita Ini Akan Membuatmu Membenciku, Dan Juga Keluargaku Terutama Bapak, Tapi Aku Terima." pungkas rahmat.

" Apa Itu Mat?." ujar hadi lagi.

" Ini Ada Hubungan Nya Dengan Penyakit Yang Pernah Kamu Alami." terang rahmat.

" Appaaaa... Ceritalah Mat Aku Penasaran." serunya .

" Pagi Itu Bapakmu Datang Ke Rumah Menemui Bapakku, Aku Yang Kebetulan Ada Di Ruang Tamu Sedang Membaca Secara Tak Sengaja Sayup-sayup Mendengar Obrolannya, Karena Penasaran Aku Kemudian Bersembunyi Di Belakang Dinding, Ternyata Pak Mamat Datang Menemui Bapakku Karena Ingin Tahu Apa Betul Dia Mengorbankan Kamu Sebagai Tumbal Untuk Menggantikan Ku, Ternyata Sebelum Bapak Menumbalkan Mu Dia Terlebih Dahulu menyerahkan Aku Sebagai Korban Nya Tapi Siluman Ular Itu Tak Bisa Menyentuhku, Dia Lalu Meminta Tumbal Yang Lain Dan Kamu Lah Yang Di Tunjuk Bapak Sebagai Penggantiku, Sebenarnya Bapak Dan Juga Pak Mamat Sudah Lama Bersekutu Dengan Putri Kemala Siluman Ular Itu, Dan Satu Hal Lagi Yang Harus Kamu Tahu Di, Mas Sugeng Juga Salah Satu Tumbal Bapak, Cuma Aku Belum Tahu Mereka Melakukan Itu Untuk Apa, Firasat ku Mengatakan Kalau Kematian Pak Mamat Juga Bapak Ada Hubungan Nya Dengan Siluman Ular Itu, Hadi! Aku Mewakili Keluarga Ku Hendak Minta Maaf Padamu Juga Ibumu, Seandainya Kamu Membenci Ku Setelah Tahu Semuanya Aku Ikhlas Di." tampak kesedihan tersirat diwajah rahmat.

Hadi menghela nafas panjang mendengar penuturan rahmat, dia merasa tak percaya bapaknya yang selama ini terlihat baik didepan nya ternyata ikut bekerja sama melakukan persekutuan itu.

" Mat! Kamu Tak Usah Khawatir Aku Tak Akan Pernah Membencimu Karna Itu Semua Bukan Salahmu. Kamu, Aku Adalah Korban Dari Orang Tua Kita. Apapun Yang Terjadi Kamu Tetap Teman Terbaikku, Aku Mungkin Sudah Tak Ada Di Dunia Ini Seandainya Kamu Tidak Membawaku Bertemu Kyai Akbar." urai nya.

" Terimakasih Atas Keikhlasan Mu Di, Tapi Apa Yang Aku Lakukan Hingga Kau Sembuh Itu Semua Karena Campur Tangan Allah." imbuh nya sembari memeluk hadi dengan perasaan bahagia karena hadi mau memafkan keluarganya juga dirinya.

Rahmat juga bersedih atas kematian juragan kamto tapi tak seperti hadi yang begitu terpukul , karena dari kecil rahmat tidak begitu dekat dengan bapaknya juragan kamto.

...****************...

Rukmini yang menunggu ojek karena hendak ke pasar tiba-tiba di hampiri jupri yang kebetulan lewat mengendarai motor dan berhenti di samping Rukmini lalu menyapa nya. " Mau Kemana Rukmi?." tanya jupri.

" Mau Ke Pasar Mas." balas nya sambil tersenyum ke arah jupri.

" Mas Antar Ya?." sambung jupri.

" Tidak Usah Mas, Rukmi Mau Naik Ojek Saja ." timpal rukmini.

" Ayolah Rukmi, Kalau Nunggu Ojek Kelamaan " ajak nya pada rukmini.

akhirnya rukmini menuruti permintaan jupri untuk di antar ke pasar. walau dia merasa tidak enak setelah lastri mengatakan kalau jupri mencintainya, rukmini tidak mau memberikan harapan pada jupri yang nanti nya akan membuatnya sakit hati. dia tidak tega menyakiti jupri yang begitu baik padanya selama ini.

" Weee... Ko Melamun Ayo Turun Mau Tinggal Terus Ya Dimotor." rukmini tersentak dari lamunan nya.

" Hehehe... Sudah Sampai Ya, Cepet Amat." kelit nya tersenyum malu.

rukmini kemudian turun lalu melangkah ke tempat penjual ikan, sebelum menjauh jupri berteriak. " Aku Tunggu Ya!."

" Tidak Usah Mas, Nanti Aku Naik Ojek Saja Kalau Pulang." balas rukmini.

" Nanti Malam Boleh Ya Aku Kerumah." teriak jupri kembali.

" Boleh Mas." timpal rukmini.

jupri kemudian menaiki motor nya dan meninggalkan pasar, sedangkan rukmini sudah masuk kedalam tempat penjual ikan, setelah membeli apa saja yang dia butuhkan dia segera ke pangkalan ojek dan meminta di antar ke desa nya.

malam mulai datang, selepas maghrib tampak jupri berdiri di depan pintu rumah rukmini dia lalu mengetuk dan mengucapkan salam. " Assalamu'alaikum."

" Wa'alaikumussalam." terdengar langkah kaki mendekat pintu pun terbuka.

"Mas Jupri, Ayo Masuk." ajak nya pada jupri.

jupri segera melangkah masuk dan duduk di kursi lalu berkata. " Lastri Sama Ningsih Tak Kesini Menemanimu?."

" Ndak, Mereka Kan Punya Kerjaan Juga." tuturnya. " Duduk Dulu Ya Mas, Rukmi Buatkan Minum." pinta nya.

" Tidak Usah Repot-repot Rukmi." imbuh nya.

" Achhhh...Tidak Merepotkan Ko Mas, Lagian Mas Juga Jarang Kesini Jadi Tak Apa-Apa Lah Rukmi Bikinkan Minum." urai rukmini sambil melangkah masuk ke dapur.

sepeninggalan rukmini jupri merasa kalau ada yang memperhatikan nya dari tadi, bulu kuduk nya berdiri tapi dia mencoba menepis rasa takut nya . " Mungkin Cuma Perasaan Ku Saja." cicitnya. " Perasaan Harta Rukmi Kenapa Tidak Habis-Habis Ya, Padahal Dia Tidak Lagi Menjual Kue, Masa Sih Uang Penjualan Tokonya Masih Banyak." gumam jupri lirih.

tak lama kemudian rukmini keluar membawa nampan berisi teh dan kue bolu lalu meletakan nya di atas meja. " Ayo Pri Di Minum Dulu Mumpung Masih Hangat." tawar nya pada jupri.

" Iya Rukmi, Makasih Ya." ucap jupri seraya meraih cangkir yang berisi teh lalu meminum nya.

" Oh Ya, Ada Keperluan Apa Mas Jupri Kesini." tanya rukmini.

jupri yang mendengar pertanyaan rukmini tiba-tiba tersentak kue bolu.

rukmini segera mengambil teh lalu menyodorkan nya pada jupri sambil berkata. " Maaf Mas, Ayo Di Minum Dulu Biar Tenggorokan Nya Lega." saran nya tak enak hati.

" Tidak Apa-Apa Rukmi , Mas Yang Terlalu Terburu-buru Makan Kue Bolu Nya Abis Enak Sih." kelit nya berbohong.

" Yaudah, Dimakan Mas, Aku Ndak Akan Tanya-tanya Lagi." sela nya.

" Rukmini Sebetulnya Aku Kesini Hendak Menyampaikan Sesuatu Padamu." pungkas nya dengan wajah serius.

" Apa Mas?." rukmini sebenarnya sudah menebak apa yang ingin di sampaikan jupri padanya tapi dia tetap ingin mendengar sendiri dari mulutnya.

" Sebetulnya Aku Sudah Lama Memendam Perasaan Ku Padamu Rukmini, Sebelum Dulu Kamu Menghilang Selama Dua Tahun, Aku Sudah Mencintaimu Tapi Aku Takut Menyampaikan Nya Karena Kala Itu Kamu Masih Berusia Delapan Belas Tahun, Sekarang Kita Sudah Sama-sama Dewasa, Rasanya Tak Ada Lagi Yang Perlu Ku Sembunyikan, Aku Mau Menikah Denganmu, Apakah Kamu Mau Menerima Ku Rukmini?." jelas jupri dengan nada lirih.

" Sebelumnya Aku Mengucapkan Terimakasih Karena Sudah Mencintaiku Dengan Tulus Dan Perhatian Mas Selama Ini Membuatku Tersanjung, Rukmini Sebenarnya Tidak Ingin Menyakiti Perasaan Mas Jupri, Tapi Aku Juga Tidak Bisa Membohongi Hati Ku Sendiri, Aku Akan Merasa Sangat Berdosa Bila Menerima Cinta Mas Jupri Sedangkan Hatiku Tidak Mencintaimu Mas, Selama Ini Aku Menganggap Mas Jupri Sebagai Seorang Kakak, Sekali Lagi Rukmi Minta Maaf Mas, Aku Sungguh Menyanyangimu Tapi Tidak Mencintaimu." dengan berat hati rukmini mengeluarkan isi hati nya terlihat air bening keluar dari sudut matanya.

" Jangan Menangis Rukmi, Mas Tidak Marah Ko, Kalau Memang Kamu Tak Bisa Menerima Cintaku Setidaknya Kamu Sudah Menganggap Aku Sebagai Kakakmu Itu Saja Sudah Membuat Mas Bahagia, Sekarang Hapus Airmata Mu." bujuk nya sambil tersenyum walau hati nya sakit.

" Sudah Ya Jangan Di Pikirkan, Mas Tidak Apa-Apa " sembari memeluk rukmini lalu menghapus air mata yang membasahi pipi rukmini.

karena sudah jam sepuluh jupri pamit pada rukmini. " Mass Pulang Ya, Jaga Dirimu Baik-baik, Kalau Ada Apa-Apa Beritahu Mas." pesan nya pada rukmini.

jupri kemudian meninggalkan rumah rukmini dengan perasaan tak menentu, dia tak menyangka rukmini akan menolaknya, tapi dia tidak marah, walau tak dapat di pungkiri hati nya merasa kecewa dengan penolakan rukmini.

setelah jupri pergi terlihat rukmini duduk melamun dia merasa kasihan pada jupri karena sudah menolaknya tiba-tiba sekelebat bayangan lewat di depan nya dan tampak lah hanggara patih dengan senyum manis nya berdiri di hadapan rukmini sambil berkata, " Kenapa Melamun Istriku, Apa Kau Masih Memikirkan Lelaki Tadi?." tukas hanggara patih dengan nada tak suka pada jupri.

" Aku Tidak Memikirkan Nya Kangmass, Rukmi Cuma Kasihan Padanya, Ingat Kangmass Jangan Mengganggu Penduduk DiDesa Ini Apalagi Menyakiti Nya Karena Mereka Semua Baik Padaku." tekan nya.

" Baik Istriku Yang Cantik ." seloroh sembari meraih rukmini ke dalam pelukannya lalu menggendongnya masuk ke dalam kamar, hanya suara desahan dan tawa manja rukmini yang terdengar, kedua ingsan yang berlainan dunia itu hanyut dalam nafsu yang menggelora .

...****************...

Jupri yang di tolak oleh rukmini tidak lagi bersemangat bekerja, sudah tiga hari dia tinggal di rumah, kerjaan nya hanya melamun terus. setiap kali di tanya simbok nya selalu menjawab tidak apa apa.

seperti pagi itu mbok narti yang sudah membuat kopi segera membawanya keluar tampak jupri sedang duduk melamun sambil bergumam. " Rukmini! Kenapa Kamu Tidak Memberikan Aku Satu Kesempatan Untuk Mencintaimu Selama Ini Harapan Ku Begitu Besar Bisa Mendampingi Hidupmu, Walaupun Aku Tak Sekaya Dirimu Tapi Akan Kebahagiaan Hidupmu."

mbok narti yang mendengar gumamam anaknya lalu berkata. " Ternyata Rukmini Yang Menyebabkan Akhir-akhir Ini Kamu Melamun Terus Le!, Cinta Itu Tak Bisa Paksa Kalau Rukmini Tidak Menerima Mu, Kamu Harus Legowo Daripada Dia Memberikanmu Kesempatan Tapi Tak Ada Cinta Di Hatinya Kan Sama Saja Menyakiti Perasaanmu." nasehat simbok nya.

" Tapi Mbok, Jupri Sangat Mencintai Rukmini, Apa Dia Sudah Punya Pacar Ya Mbok?." balas jupri.

" Iya Le Mbok Ndak Pernah Tahu Mengenai Pacar Rukmini Kayanya Simbok Ndak Pernah Dengar Kalau Dia Dekat Dengan Seseorang, Buktinya Setiap Rukmini Tertimpa Musibah Tak Pernah Ada Tuh Laki-laki Yang Menjenguk Nya Kecuali Kamu, Pak Lurah Dan Haju Sobri Le!, Carilah Wanita Yang Mencintaimu agar Kalian Bisa Hidup Bahagia Banyak Ko Gadis-gadis Cantik Di Desa Kita, Ada Lastri Dan Ningsih Tuh Yang Masih Sendiri, Mereka Juga Baik Dan Rajin." saran mbok narti.

" Memang Segampang Itu Mbok Memindahkan Cinta Kita Pada Wanita Lain, Kalau Bisa Sih Aku Sudah Melamar Lastri." desis nya.

" Cobalah Dekati Lastri, Agar Kamu Bisa Melupakan Rukmini Le." pesan simbok nya lagi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
CiCi Sila Syawal
next
Yuli
baik kakak terimakasih sudah membaca novelnya akan segera di update bab terbaru nya 😊
T3rr0r1st
Dijamin ngakak mulu!
Yuli: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Robert
cerita ini memicu imajinasiku, aku merasa seakan-akan hidup di dunia lain ketika membacanya.
Max Goof
Aku nggak sabar nunggu chapter berikutnya, cepet update ya thor!
Yuli: sudah ada kelanjutannya ya /Smile/ selamat menikmati cerita author.. dan ditunggu kelanjutan nya akan segera diterbitkan/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!