Novan dan Diana menjalin hubungan sekitar empat tahun lama nya sejak mereka sekolah SMA, sudah banyak yang Novan berikan pada gadis cantik berdarah minang itu.
namun suatu hari Novan melihat Diana malah bersama pria lain yang menggunakan mobil mewah, sejak saat itu juga hubungan mereka renggang, tak lama Diana sakit dan selalu menjerit jerit karena gigi yah semula bagus itu mengeluarkan banyak nanah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7. Novan tidak percaya
Diana reflek menyembunyikan ponsel mahal nya yang di dapat dari Beno, pasti dia akan kena amuk bila ketahuan oleh para keluarga bahwa kerjaan nya hanya memoroti uang laki laki saja, bukan cuma Novan melainkan ada pria lain lagi yang akan di jadikan korban, takut nya nanti Novan akan tahu apa yang sudah Diana lakukan.
Lagi pula siapa yang tidak akan marah bila tahu kekasih yang ia cintai mati matian malah ketahuan jalan dengan orang lain, bahkan juga menerima barang yang harga nya juga bukan murah, entah apa yang sudah Diana berikan sebagai imbalan atas pemberian barang mahal yang pasti tak akan dapat bila kerja satu hari.
Tapi Diana sama sekali tidak memikirkan perasaan kekasih nya yang sudah rela melakukan apa saja demi dia, tidak pernah satu kali pun Novan berkata tidak atas permintaan nya Diana walau harga nya juga tidak bisa di bilang murah, Deni sudah membayangkan bagai mana sakit hati nya Novan.
Deni pun sebenar nya punya kekasih, namun dia tidak sematre Diana yang sangat luar biasa ini bila meminta apa pun. sudah begitu pun masih saja selingkuh dengan pria lain, takut sekali rasa nya sekarang Deni dan juga orang tua nya karena mereka tahu keluarga Novan masih berbau akan hal mistis.
"Kau selingkuh dari Novan kan, Diana?!" tuduh Deni langsung.
"Apa sih Uda ini, dia dan aku cuma teman saja." elak Diana.
"Jangan kau bohong padaku, pasti pria itu yang sudah membelikan mu ponsel ini kan?!" Deni merampas ponsel adik nya.
"Kembalikan ponsel ku, Uda!" pekik Diana yang marah seketika.
"Ya allah, Diana! kau sungguh ingin mempermalukan keluarga ini, Novan sudah sangat baik dan kau sekarang malah punya pacar lain." pekik Bu Hasnah tobat sekali dengan putri bungsu nya ini.
"Selagi kalian tidak bilang maka dia tidak akan tahu!" sentak Diana malah marah balik, bukan nya sadar atas kesalahan nya.
Praaaak.
Deni yang marah membanting ponsel Diana tanpa pikir panjang, bila terus di biarkan maka Diana akan semakin tidak tahu diri tentu nya. untung sekarang Ria sedang tidak ada, bila ada juga maka pasti nya dia akan di banding dengan Kakak nya itu, sebab Ria memang luar biasa sekali.
"Ganti ponsel ku! memang nya kau punya uang sehingga berlagak membanting ponsel ku?" Diana mencengkeram kerah baju Deni.
"Kau bicara dengan siapa? kau pikir selama ini kau tak pernah makan uang ku!" Deni menyentak tangan adik nya.
"Aku tidak mau tau, pokok nya kau ganti ponsel ku!" Diana menangis keras.
Bu Hasnah cepat membawa putri nya masuk kedalam rumah agar jangan sampai di dengar oleh para tetangga, nanti mereka malah semakin kencang untuk gosip tentang Diana. tanpa pertengkaran ini saja mereka sudah sibuk gosip habis habisan, karena Diana yang suka minta uang pada Novan tentu nya dan mereka batu pacaran saja.
Tidak ada yang menyadari bahwa Eca yang sembunyi di balik pohon pisang mendengarkan semua nya, gadis ini teman nya Diana saat sekolah juga sehingga mereka sudah cukup lama berteman. Eca sudah lama naksir pada Novan yang sangat baik, namun sayang nya Novan tidak peduli pada perasaan gadis cantik itu.
"Kau akan ku adukan pada Mas Novan, Diana! dasar tidak tahu terima kasih, padahal Mas Novan sudah sangat baik padamu." geram Rca kesal sendiri.
Deni juga sama sekali tidak sadar kalau ada yang menguping pertengkaran mereka, maka nya dia langsung masuk kedalam untuk bicara lagi dengan adik nya itu.
"Eh Eca, mau kemana malam gini?" Pak Bujang yang baru pulang ronda malah bertemu gadis ini.
"Anu, Pak! ini loh saya mau mengambil air tadi." Eca punya alasan karena membawa ember.
"Sudah malam, besok saja ambil air nya." ucap Pak Bujang.
"Iya, Pak! saya mau pulang kok ini." Eca bergegas pergi.
Pak Bujang juga tidak tahu bahwa eca usai mendengarkan pertengkaran anak anak nya, maka dia pun langsung masuk kedalam rumah untuk istirahat, ngantuk juga habis ronda ini dan sekarang giliran orang lain yang berjaga di pos.
...****************...
Novan dengan giat mengangkat karung jumbo berisikan kentang dan sebagian tomat, hari ini dia panen dan hasil nya akan di jual kepasar agar dapat uang, bukan sedikit bila panen begini karena buah nya juga selalu lebat. padahal lahan nya tidak terlalu luas, tapi memang sangat banyak buah nya, kalau kata orang jawa memang bakat nya di tani sehingga menanam apa pun buah nya akan banyak.
Bila sudah panen begini maka pasti nya tidak akan lupa untuk memberikan juga pada keluarga kekasih nya, pokok nya apa saja bakal Novan berikan pada Diana agar gadis itu semakin yakin bahwa dia adalah pria yang bauk untuk di jadikan suami, namum dia tidak tahu kelakuan nya Diana yang sangat rusak.
"Mas Novan!"
"Eh, Ca! kebetulan kamu kesini, sana ambil lah kentang dan tomat." suruh Novan.
"Enggak, aku kesini karena ada hal penting yang mau ku sampai kan." Eca menolak karena berita nya lebih hot.
"Ada perlu apa?" Novan berhenti dulu melihat wajah Eca yang serius untuk menyampaikan berita.
Eca mendadak gugup karena takut bila Novan tak akan percaya, sebab pria ini sangat mencintai kekasih nya, nanti malah di kira Eca fitnah saja atas berita yang dia bawa. namun hati Eca mencoba untuk meyakinkan bahwa lebih baik katakan saja dari pada di pendam, siapa tau Novan akan percaya.
"Diana punya kekasih selain kamu, Mas." Eca akhir nya bicara juga.
"Kamu cuma mau ngomong ini?!" Novan menatap Eca lekat.
"Aku tidak bohong, Mas! tadi malam Diana bertengkar dengan Uda Deni soal pacar baru nya ini, dia di beri i phone oleh kekasih nya itu." jelas Eca.
"Aku tidak tahu ya kamu ada masalah apa sama Diana, Ca! tapi kok kamu bisa tega gitu sama teman sendiri." Novan memang tidak percaya.
"Demi allah aku dengar semua nya, Mas! aku tidak bohong dan aku ngomong gini karena aku kasihan sama kamu yang sudah banyak di peloroti oleh Diana." Eca juga mulai emosi.
"Kan semua itu harta ku! Aku saja tidak masalah, kenapa malah kau yang sibuk." Novan marah sekali.
Sesuai dengan dugaan nya Eca bahwa Novan pasti lah marah dan tidak percaya pada ucapan nya, andai saja saat malam itu dia merekam suara pertengkaran nya Deni dan Diana, mungkin saja Novan akan percaya.