Sang Permaisuri Pengubah Takdir

Keesokan harinya, kaisar Kin dan Pangeran Hong Zhao Yan tiba di kerajaan Chang, setelah melakukan perjalanan hampir dua hari.

Kaisar Chen dan Ratu menyambut kedatangan mereka dengan bahagia, sebab mereka merupakan tamu yang sudah dinanti.

"Selamat datang kepada Raja Kin dan Pangeran Hong Zhao Yan!" ucap Kaisar Chen.

"Salam kepada Kaisar Chen, dan terima kasih atas penyambutannya kepada kami,"

"Raja Kin dan Pangeran Hong Zhao Yan pasti sangat lelah setelah melakukan perjalanan, silakan beristirahat terlebih dulu," ucap Ratu dengan ramah.

"Terima kasih, Yang Mulia Ratu,"

Kaisar Kin dan Pangeran Hong Zhao Yan berjalan memasuki aula istana, lalu mereka duduk di sebuah kursi yang ada di sana.

"Aku merasa senang karena Raja Kin memenuhi undangan dariku, dan datang sendiri bersama dengan Pangeran Hong Zhao Yan," ucap kaisar.

"Ini merupakan kehormatan bagi saya, karena itu saya datang sendiri ke sini,"

Kaisar mengangguk seraya tersenyum.

"Yang Mulia, jika saya boleh tahu, apa yang membuat Yang Mulia mengundang saya dan juga Pangeran Hong Zhao Yan kemari?" ucap Raja Kin dengan penuh tanya.

"Kau pasti tahu jika aku hanya memiliki satu putri di kerajaan ini. Dan kelak dia yang akan menggantikanku menaiki tahta ini,"

"Benar, saya mengetahuinya. Dan saya juga tahu, Yang Mulia tentu tidak akan memberikan tahta kepada saudara anda yang memiliki sifat tidak begitu baik,"

Kaisar mengangguk, "Iya, kau benar. Dan karena itu aku mengundangmu juga Pangeran Hong Zhao Yan kemari,"

Raja Kin menatap Kaisar dengan bingung, "Maksud yang mulia?"

"Putriku, Putri Chen Jian Ying ingin menikah dengan Pangeran Hong Zhao Yan!"

Mendengar hal itu, raja a Kin dan Pangeran Hong Zhao Yan terkejut. Sebab mereka pernah mendengar jika putri Jian Ying akan menikah dengan anak salah satu Perdana Menteri di negara itu.

"Yang Mulia, bukankah putri Chen Jian Ying akan menikah dengan seorang laki-laki dari keluarga salah satu Perdana Menteri anda?" ucap Raja Kin.

"Itu benar, tetapi beberapa hari yang lalu putri Jian Ying membatalkan pernikahan itu. Dan berkata padaku, jika dia ingin menikah dengan pangeran Hong Zhao Yan,"

Hong Zhao Yan menatap Kaisar, ada perasaan yang tidak bisa dia katakan dan hanya bisa mengepalkan kedua tangannya.

"Yang Mulia, apakah ini adalah keinginan dari Yang Mulia Putri sendiri? Maaf jika saya lancang, tetapi saya juga memiliki beberapa Pangeran dan Putra Mahkota. Jika...."

"Raja Kin, ini adalah keinginan dari putriku. Aku sendiri tidak begitu mengerti alasannya, dia hanya berkata jika dia ingin menikah dengan Pangeran Hong Zhao Yan saja, tidak dengan yang lainnya," ucap Kaisar memotong perkataan Raja Kin.

Raja Kin diam, sebenarnya hal ini merupakan hal yang baik bagi kerajaannya, namun akan lebih baik lagi jika yang menikah dengan putri Jian Ying adalah salah satu dari anaknya dengan sang Ratu, bukan dari selirnya yang telah meninggal, meskipun raja Kin masih sangat menyayangi selirnya itu.

Mendengar perkataan Kaisar, pangeran Hong Zhao Yan menjadi bertanya-tanya dengan tujuan Putri Jian Ying yang ingin menikah dengannya.

"Aku hanya anak seorang selir, dan bahkan pernah diasingkan. Apakah dia sudah tidak memiliki akal lagi, sehingga hanya ingin menikah denganku?"

Kaisar melihat ke arah Pangeran Hong Zhao Yan, "Pangeran Hong Zhao Yan, apakah kau keberatan jika menikah dengan putri ku?"

Pangeran Hong Zhao Yan menatap kaisar, dan akan mengatakan sesuatu.

"Yang Mulia, ini merupakan berkah bagi kerajaan kami. Karena memiliki hubungan yang sangat bagus dengan kerajaan Chang ini. Bukankah begitu Pangeran Hong?" Raja Kin menatap Pangeran Hong.

Pangeran Hong Zhao Yan yang ditatap oleh Raja Kin hanya mengangguk, selama ini dia selalu berusaha menuruti apa yang raja Kin inginkan. Dan kali ini pun, mau tidak mau dia harus mengikuti apa yang Raja Kin katakan.

Melihat itu kaisar mengangguk seraya tersenyum, "Baiklah, jika seperti itu. Aku senang mendengarnya," ucap Kaisar dengan bahagia.

"Saya juga sangat senang, Yang Mulia,"

"Jika semuanya sudah setuju, maka kita akan melakukan pernikahannya satu bulan lagi,"

"Baik, semua keputusan ada di tangan Yang Mulia, karena ini merupakan hal yang sangat baik untuk kita semua,"

"Baik, jika begitu!"

Jian Ying yang melihat pangeran Hong Zhao Yan dari balik tirai yang berada di samping aula, tersenyum.

"Maafkan aku pangeran Hong, aku harus menikahimu dengan cara seperti ini. Tetapi hanya ini satu-satunya cara agar aku bisa melindungimu, dan kita bisa berjalan bersama untuk menjadikan kerajaan ini semakin besar,"

Setelah mendengar semuanya, Jian Ying berdiri dan meninggalkan tempatnya dengan diam-diam. Sebab dia telah mendapatkan keputusan dari Kaisar dan Raja Kin mengenai pernikahannya dan pangeran Hong Zhao Yan.

"Yang Mulia, apakah laki-laki yang memakai penutup wajah itu adalah pangeran Hong Zhao Yan?" ucap A Yin saat mereka sudah berada di luar.

"Benar, itu adalah dia,"

"Dia memakai penutup wajah, bahkan di depan yang mulia Kaisar. Apakah wajahnya terluka?"

"Aku mendengar wajahnya memiliki luka di bagian hidung, dan itu didapatnya ketika dia diasingkan oleh Raja Kin. Tetapi aku tidak tahu kenapa Pangeran Hong tidak mengobati luka itu dan lebih memilih memakai penutup wajah untuk menutupi bekas lukanya,"

"Mungkinkah lukanya sangat parah, sehingga sulit untuk dihilangkan, Yang Mulia?"

Jian Ying menggelengkan kepalanya, "Aku tidak tahu,"

Dalam ingatannya di kehidupan yang dulu, pangeran Hong Zhao Yan memang selalu memakai penutup wajah seperti saat ini. Dan Jian Ying tidak pernah tahu bagaimana luka yang dimiliki oleh pangeran Hong Zhao Yan itu.

"A Yin, katakan pada penjahit untuk membuatkan dua pakaian untuk Pangeran Hong Zhao Yan, " ucap Jian Ying.

"Yang Mulia, anda dan Pangeran Hong Zhao Yan belum menikah. Tetapi anda...."

"Tidak apa-apa, aku akan memberikan pakaian itu padanya setelah menikah nanti,"

A Yin mengangguk, dia pasti akan melakukan apa yang dikatakan oleh Jian Ying.

"Pangeran Hong, aku tahu kau pasti sangat tidak menyukai pernikahan ini. Tetapi entah kenapa aku sangat ingin menjadikanmu suamiku, bukan musuhku seperti di kehidupan ku sebelumnya." gumam Jian Ying dengan sangat pelan.

Jian Ying berdiri di depan aula istananya, menatap hamparan daun yang mulai berjatuhan karena musim gugur akan segera tiba.

"Kabar pernikahanku dengan pangeran Hong sebentar lagi pasti akan tersebar, dan keluarga Perdana Menteri Dao tentu akan sangat kesal, karena putra mereka tidak menikah denganku, terlebih aku lebih memilih Pangeran dari kerajaan lain untuk menjadi suamiku," ucap Jian Ying.

"Yang Mulia, anda akan membuat kerajaan ini sangat ramai,"

"Tidak apa-apa, itu akan menjadi jauh lebih baik nantinya,"

Meski ada rasa sakit yang begitu menusuk di dalam hatinya karena kehidupannya dulu, namun Jian Ying tidak ingin segera memberikan hukuman pada keluarga Dao dan wanita itu. Dia akan memberikan sedikit demi sedikit rasa malu dan tertekan pada mereka.

Kedua tangan Jian Ying mengepal, "Tunggulah sebentar lagi, semua rasa sakit dan dendamku di masa lalu. Kalian akan merasakannya berkali-kali lipat."