William Anderson akhirnya mempunyai cara untuk menikahi gadis yang membuat hatinya jatuh hati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sereen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27
Keesokan paginya tuan muda bersama tuan Nico dan Valen sedang berada di pesawat pribadinya . Pagi ini mereka akan terbang ke negara K untuk perjalanan bisnis .
Valen duduk dibangku depan bersama dengan tuan muda dan disebelah mereka ada tuan Nico yang duduk sendirian sambil menikmati kopi hitamnya.
Sedangkan Valen memilih menatap ke jendela untuk melihat awan yang Indang dipagi hari dan tuan muda sendiri sedang mengecek email yang masuk.
Perjalanan mereka memakan waktu sekitar 3 jam dan tepat pukul 8 pagi mereka sampai dibandara. Valen yang masih tertidur dengan pulas digendong oleh tuan muda .
Ini pertama kalinya tuan muda menggendong seorang wanita , karena selama ini tuan muda tidak pernah dekat dengan wanita selain Valen.
"kemajuan yang bagus!"...ucap tuan Nico yang melihat tuan muda menggendong Valen turun dari pesawat
Valen yang merasa tidurnya terganggu mulai membuka kedua matanya dan betapa kagetnya dia mendapati tubuhnya kini dalam gendongan tuan muda .
Valen menenggelamkan wajahnya pada dada bidang tuan muda dan mempererat pelukannya pada leher tuan muda . Karena Valen malu dilihat orang banyak dibandara dan hal itu membuat tuan muda tersenyum dengan tingkah istrinya yang menggemaskan.
Sebuah mobil warna hitam sudah menunggu kedatangan mereka sejak tadi dan tuan muda mendudukkan Valen dibangku bagian penumpang belakang .
"kenapa tidak membangunkan ku?"...protes Valen pada tuan muda
"tuan muda tidak tega membangunkan istrinya yang tidur dengan nyenyak"....tuan Nico yang menjawabnya
"seperti anak kecil aja digendong"....gerutu Valen yang terdengar didalam mobil
"memang kau anak kecil!"....ucap tuan muda sambil menatap layar ipadnya
Valen mengerucutkan bibirnya ke depan sambil melipat kedua tangannya didepan dada . Tuan muda yang meliriknya tampak tersenyum tipis.
"sepertinya kau rindu dengan ciumanku "
Ucapan tuan muda sontak membuat yang duduk didepan menoleh ke belakang dan membuat kedua pipi Valen memerah .
"apaan sih tuan muda!"....Valen memukul pundak tuan muda
"kau sudah berani ya denganku?"....ucap tuan muda
"maaf"...ucap Valen sambil menundukkan kepalanya
"pffftttt!"....tuan Nico menutup mulutnya yang hampir tertawa melihat suami istri yang sedang kasmaran
"kau sudah bosan hidup Nic!"...ucap tuan muda
"sorry!"....ucap tuan Nico yang langsung menegakkan duduknya menghadap ke depan
Mereka sampai di sebuah hotel terbesar di negara K dan mereka segera turun dari mobil untuk masuk ke dalam hotel.
Merek berjalan masuk ke dalam hotel lalu mereka berjalan menuju ke restauran yang ada di hotel tersebut .
Saat ini mereka sedang menikmati sarapan tanpa ada obrolan dari mereka dan tiba tiba mereka dikejutkan dengan kedatangan Ayana yang langsung duduk di antar mereka.
"hai tuan muda ?"...ucap Ayana sambil memeluk lengan tuan muda dan dengan cepat tuan muda menyingkirkan tangan Ayana dari lengannya
"kenapa kau ada disini?"...tanya tuan Nico
"aku ada pemotretan disini ! Lalu kalian?"....tanya Ayana sambil melihat ke wajah mereka secara bergantian
"urusan bisnis"....jawab tuan Nico
sedangkan Valen menikmati saja sarapannya tanpa menghiraukan Ayana yang hadir di antara mereka . Tetapi tidak dengan tuan muda yang merasa risih dengan kehadiran Ayana dan tuan muda juga tidak ingin membuat Valen salah paham lagi dengannya.
"Nico ? Apa kau sudah memesan kamar untuk kita ?"....tanya Valen yang membuat tuan Nico maupun tuan muda menatapnya
"sudah ! Kau ambil saja kuncinya di resepsionis dan katakan dari perusahaan W.A"....jawab tuan Nico
"baiklah! "
Valen meninggalkan mereka tanpa pamit kepada tuan muda dan tuan muda paling tidak suka dicuekin . Kemudian tuan muda menyusul Valen menuju ke kamar.
"kenapa sihh dia selalu menghindar!"....ucap Ayana dengan cemberut
"bukankah sudah kukatakan dari awal ? Jangan terus terobsesi dengannya, dia sudah menikah"....ucap tuan Nico
"aku tidak percaya dengan kata katamu itu!"
"terserah kau saja!"....ucap tuan Nico sambil meninggalkan Ayana sendirian
...****************...
Didalam kamar hotel Valen duduk dipinggiran ranjang tidak lama kemudian tuan muda masuk ke dalam kamar dan menarik tangannya.
"kenapa kau pergi dulu?"....tanya tuan muda sambil menatap wajah Valen
"saya capek tuan muda "
"bisa tidak kau panggil suamimu tidak memakai kata tuan muda ?"
"lalu saya harus memanggil anda dengan sebutan apa?"....Valen menatap wajah tuan muda
"biasanya istri memanggil suaminya gimana ?"....tuan muda balik bertanya dengan menatap wajah Valen
"suamiku ? Sayang ?"....ucap Valen pelan
"yang terakhir kau menyebut apa tadi?"
"sayang"
"nah itu lebih baik daripada kau memanggil dengan sebutan tuan muda"....tuan muda mengusap lembut kepala Valen
"sekarang istirahatlah , aku akan keluar ke kantor cabang bersama Nico!".....ucap tuan muda dan Valen hanya menganggukkan kepalanya
Valen memegang jantungnya yang memompa begitu cepat , entah kenapa akhir akhir ini sikap tuan muda kepadanya membuat hatinya tersentuh .
Entah apa yang akan terjadi dengan pernikahan mereka nantinya , Valen hanya mengikuti alurnya saja .
Sebenarnya kali ini Valen tau jika dirinya mulai tertarik dengan tuan muda , tetapi ia takut jika perasaannya akan membuatnya sedih kalau ternyata tuan muda tidak menyukainya .
Padahal Valen sangat salah besar . Karena sebelum Valen menyukai tuan muda , tuan muda lebih dulu tertarik dengannya .