Seorang gadis cantik berusia 22 tahun ikut dengan bibinya bekerja sebagai seorang pembantu di rumah besar milik keluarga kaya raya untuk membantu perekonomian keluarganya.
.
Di sisi lain seorang pria tampan berusia 29 tahun yang terkenal akan sikap dingin, cuek dan irit bicara itu tak segan-segan melakukan hal kasar kepada orang yang dia anggap hama, namun pesonanya jangan pernah diragukan lagi.
Namun karena sebuah kesalahpahaman membuat adanya pernikahan antara pembantu dan juga anak majikannya itu.
Entah bagaimana nasib gadis cantik itu setelahnya, apakah dia akan bahagia dengan pernikahan ini atau malah ternyata neraka yang dia ambil???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PMTM BAB 5_Pulang Malam
KALAU ADA TYPO BOLEH LANGSUNG KOMEN DI PART-NYA YAAAA
🥕🥕🥕
Siang harinya Kyra sudah berada sebuah mall besar di ibu kota, dia berencana bertemu dengan teman nya yang juga berasal dari kampung karena selama berada di ibu kota mereka sama sekali belum bertemu.
"Mana ya dia?" ucap Kyra bertanya tanya di tempat mereka janjian.
"Kyra!" teriak seseorang membuat kyra menoleh.
"Bella!" seru Kyra tak kalah hebohnya.
Mereka pun langsung berpelukan karena senang akhirnya bisa bertemu kembali.
Bella sendiri adalah sahabat Kyra dulu waktu di kampung, mereka satu SMA dan cukup akrab, bahkan mereka juga tetanggaan walau tidak dekat juga masih berjarak beberapa meter lagi.
Bella sendiri bekerja sebagai seorang buruh pabrik di ibu kota ini, pekerjaan apa saja mereka jalani selama masih halal.
"Bella aku kangen banget sama kamu!" seru Kyra.
"Sama, kamu ya Ra masih aja cantik kayak dulu." ucap Bella yang iri saja dengan wajah sahabatnya itu yang seperti nya tak pernah menua.
"Kamu mah bisa aja, kamu juga tetep cantik dan dewasa banget bel." ucap Kyra.
Mereka pun mulai berjalan jalan mengitari mall tersebut mencari cari barang yang bagus untuk hadiah keluarga di kampung.
"Wah banyak juga ya yang kita beli bel." seru Kyra yang sudah melihat banyaknya tote bag yang mereka bawa.
"Maklum Ra kan habis gajian." seru Bella.
Setelah itu mereka pun memutuskan untuk ke food court di mana di sana banyak sekali orang yang sedang makan juga.
"Bel aku seneng banget bisa keluar kayak gini, kemarin aku kan chat kamu kalau sakit eh sekarang malah udah sembuh aja, kayaknya sih emang butuh healing aja deh." ucap Kyra dengan malu-malu nya.
"Kamu sih terlalu rajin, ya masa udah beberapa bulan kerja tapi gak pernah ke mall kayak gini." seru Bella mengejek Kyra.
"Ya kan aku harus kerja bel, lagian aku gak tahu daerah sini jadi ya di rumah majikan aja." tutur Kyra.
"Kalau gitu mulai sekarang kapan kalan kamu pingin healing atau rehat sejenak dari pekerjaan langsung hubungi aku aja." ucap Bella dan di angguki oleh Kyra dengan senang hati.
Mereka pun asyik makan makanan yang sudah mereka pesan, setelah pertemuan mereka itu Kyra pun harus kembali ke mansion karena sebentar lagi waktu makan malam akan tiba, dia tidak enak jika terlalu lama izin.
"Halo bi." sapa Kyra setelah sampai di mansion tersebut.
"Loh kok udah balik nduk? Udah selesai jalan jalannya sama Bella?" tanya bi Siti karena sebelum pergi Kyra sudah mengatakan bahwa akan pergi bersama Bella.
"Udah bi, semua barang juga udah di kamar." ucap Kyra.
"Aku bantu ya bi." ucap Kyra karena dia melihat bi Siti yang hanya di bantu oleh mbak Lastri pembantu di sana juga, karena semua pembantu sedang mengerjakan pekerjaan nya masing masing.
Sedangkan di sisi lain Gavin berada di kantor dan di perkenalkan sebagai seorang presdir di perusahaan yang akan menggantikan posisi papa Angga.
Jangan tanya lagi bagaimana reaksi para karyawan apa lagi karyawan wanita yang sangat senang sekali, waktu Gavin tadi datang saja suara riuh mengiringi karena melihat sosok tampan yang masuk bersama dengan presdir mereka itu.
"Gavin, papa harap kamu bisa menjalankan perusahaan ini dengan baik dan bijak, ingat ini adalah sebuah tanggung jawab karena kita menghidupi banyak orang dan keluarga di sini." tegas papa Angga tidak ingin Gavin hanya bermain main dalam bisnis, namun beliau juga tahu bagaimana sang anak sehingga papa Angga bisa tenang memberikan perusahaan ini kepada sang anak.
"Baik pa, Gavin bakalan lakukan yang terbaik untuk perusahaan dan nama baik keluarga ini." ucap Gavin dengan yakin.
Papa Angga pun menepuk punggung sang anak, beliau sangat merasa bangga sekali dengan sang anak yang bisa sukses di usia muda ini.
.
Satu hari di jalani dengan mudah oleh Gavin, hingga jam pulang kantor tiba dia pun ada janji dengan sahabat-sahabat nya sehingga Gavin menyudahi pekerjaan nya, sedangkan papa Angga sudah kembali dari tadi dan hari ini juga hari terakhir beliau di kantor, setelahnya beliau akan fokus dengan pengobatan dan mulai pensiun dini nya itu, ya walau meski papa Angga mungkin akan ikut sedikit-sedikit acara kantor karena bagaimana pun beliau masih ingin bekerja, maklum lah pencinta kerja.
"Max kita ke bar Simon." ucap Gavin karena yang mengemudi sekarang adalah Max, dia terlalu malas untuk mengemudi.
"Baik tuan."
Tak lama mobil pun sampai di bar milik Simon yang kemarin juga Gavin datangi itu.
"Lo kenapa vin?" tanya Simon menghampiri Gavin yang sudah duduk di ruangan VIP nya.
"Gak kenapa kenapa, emangnya gw kenapa?" tanya Gavin mengerenyitkan dahinya tidak mengerti apa maksud nya.
"Ya enggak siapa tahu lo lagi pusing gitu, kan presdir baru." ucap Simon dan mendapatkan decakan dari Gavin.
"Ck." decak Gavin, kemudian tak lama yang lainnya pun mulai berdatangan.
"Tumben lu udah dateng vin?" tanya Mike melihat Gavin sudah datang saja.
"Ya kalian aja ya lemot dan lelet." seru Gavin sambil menegak minuman nya.
"Gw kerja dodol." protes Willy tidak terima di katain lemot dan lelet.
"Lah lo kira gw juga gak kerja!" protes Gavin.
"Oh iya ya presdir baru nih," seru Willy.
Mereka pun kemudian mulai membahas beberapa hal, atau lebih tepatnya saling mengobrol biasa saja karena Gavin bosan jika terlalu lama di rumah.
Setelah di rasa sudah malam Gavin pun pamit untuk pulang karena mama nya tadi menelepon dirinya, dia bukannya anak mama tapi dia sendiri juga sudah capek.
Sampai di mansion keadaan sudah sepi dan mansion utama juga sudah gelap, Gavin pun segera masuk ke kamarnya dan langsung merebahkan tubuhnya tanpa bersih-bersih terlebih dahulu karena sudah terlalu capek.
.
Pagi harinya Kyra dan yang lainnya sudah mulai menyibukkan dirinya di dapur hingga tak lama sang majikan pun datang.
"Udah siap saja sarapannya." seru mama Mira.
"Bi kemarin lihat Gavin pulang gak?" tanya mama Mira saat beliau duduk di meja makan sambil menunggu bi Siti dan yang lainnya menyiapkan sarapan, karena kemarin mama Mira tak tahu kapan sang anak kembali karena sudah tidur.
Di sana juga ada sang suami yang juga sedang menunggu sarapan.
"Saya tidak tahu nyonya, tapi saya dengar dari security kalau tuan muda pulang hampir jam dua malam." ucap bi Siti.
"Anak itu ya, baru aja pulang udah pulang malam kayak gitu." gerutu mama Mira.
"Anak itu emang ya, eh Kyra saya minta tolong sama kamu tolong bangunin Gavin ya dan bilang sudah di tunggu buat sarapan." ucap mama Mira karena kebetulan sekali kyra yang berada di samping mama Mira menyiapkan sarapan.
"Sa... Saya nyonya?" tanya Kyra dengan takutnya.
"Iya siapa lagi?"
Kyra pun langsung melihat ke arah bi Siti dan bi Siti malah menganggukkan kepalanya dengan senyum bertanda dia memperbolehkan, walau sedikit takut akhirnya Kyra pun mengiyakan.
"Baik nyonya."
.
.
Bersambung.....