Asmara Dunia Lain
Dari jauh tampak seorang gadis berwajah manis mencabut singkong di kebun yang tak berada jauh dari rumah nya,
kalau di lihat sebetulnya tidak layak di sebut rumah.
di perkiraan gadis itu masih berusia 18 tahun, terlihat dari wajah nya yang masih sangat muda.
walaupun gadis itu mencabut singkong dibawah sinar matahari yang sangat terik tapi tidak menyurut kan semangat nya untuk membantu simbok nya memanen singkong di kebun peninggalan bapak nya .
sesekali gadis itu menyeka keringat nya yang membanjiri wajah manis nya, rambutnya yang hitam panjang berkilauan di bawah sinar matahari, rukmini sudah yatim piatu semenjak berusia 5 tahun, simbok nya meninggal karna sakit begitupun bapak nya menyusul 2 tahun kemudian setelah kepergian simbok nya. rukmini akhir nya di rawat nenek nya yang bernama sukiyem tapi rukmini sudah terbiasa memanggil nenek nya dengan sebutan simbok . mbok sukiyem sangat menyanyangi rukmini dan tak pernah lelah mengurus rukmini hingga rukmini berusia 18 tahun , rukmini tumbuh menjadi gadis yang lembut, cantik, penurut, dan rajin membantu simbok nya tanpa pernah mengeluh seberat apapun pekerjaan yang di lakukan nya. walaupun kehidupan simbok sukiyem terbilang miskin dan tak bisa memenuhi kebutuhan rukmini hingga pakaian rukmini pun hanya beberapa lembar saja tak ada pakaian yang bagus,. bagi rukmini kasih sayang simbok nya saja sudah lebih dari cukup membuatnya bahagia.
" Istirahat Dulu Nduk, Nanti Di Lanjutkan Lagi, Kamu Bisa Sakit Bila Terlalu Lama Panas-Panasan ." Teriak Simbok Sukiyem.
" Bentar Lagi Mbok, Nanggung Tinggal Dikit Lagi ." Teriak Rukmini Sambil Tersenyum Ke Arah Simbok Nya.
" Yasudah, Nanti Kalau Sudah Selesai Cepetan Mandi Baru Makan Siang, Simbok Sudah Buatkan Lauk Kesukaanmu Nduk." Teriak Simbok Sembari Beranjak Dari Bale-Bale Bambu Yang Ada Di Teras Rumahnya.
Dari Dalam Rumah Simbok Sukiyem Memandangi Rukmini Dengan Tatapan Sedih,. Karna Tidak Bisa Menyekolahkan Cucunya Seperti Teman-Teman Sebaya Nya,. Selain Sekolah Juga Jauh Dikota,- Mbok Sukiyem Juga Tidak Mempunyai Uang Yang Cukup Untuk Menyekolahkan Rukmini . Desa Tempat Tinggal Mbok Sukiyem Sangat Terpencil , Hanya Anak Orang Kaya Yang Mampu Bersekolah Di Kota Karna Mereka Memiliki Kendaraan Bermotor, Kendaraan Roda 4 Tidak Bisa Menjangkau Desa Mbok Sukiyem.
Tak Berapa Lama Rukmini Masuk Ke Dalam Rumahnya, Mbok Sukiyem Tidak Menyadari Kehadiran Rukmini Yang Sudah Bediri Di Samping Nya Memandangi Wajah Nya Yang Terlihat Melamun,.
"Mbok,Mbok Lagi Mikirin Apa Sih?? Serius Sekali Melamun Nya,." Sembari Menoel Lengan Simbonya.
Rukmini Tertawa Terpingkal Pingkal Sembari Mengeluarkan Air Mata Nya Melihat Simbok Nya Latah Karna Kaget " Kucing, Ayam Makan Ikan eeee Rukminiiiii,!!! Bikin Simbok Kaget Saja Kamu Senang Ya Kalo Simbok Mati Mendadak!!!!!,." Cubitan Mbok Sukiyem Pun Mendarat Di Pinggang Rukmini.
" Ampunnnn Mbokkk,." Memasang Wajah Memelas,. Rukmini Berlari Kencang Ke Belakang Rumah Nya Untuk Segera Mandi. Badan Nya Terasa Segar Saat Di Guyur Air Yang Berasal Dari Sungai Yang Letak Nya Tak Jauh Dari Rumah Mbok Sukiyem,. Air Itu Juga Yang Di Pergunakan Rukmini Dan Simbok Nya Sehari Hari Dari Mandi Bahkan Di Pakai Untuk Memasak Nasi, Sayur Dan Ikan.
Bukan Rukmini Dan Mbok Sukiyem Saja Yang Mengunakan Air Itu Tapi Warga Lainnya Juga Mengunakan Air Di Sungai Terutama Yang Rumah Nya Memang Dekat Dengan Sungai Itu.
...****************...
" Mbok, Kapan Singkong-Singkong Itu Rukmi Bawa Ke Pasar." Tanyanya Pada Simbok.
" Tidak Usah, Kemarin Simbok Bertemu Haji Sobri Di Pasar Di Ingin Membeli Singkong-Singkong Milik Kita, Daripada Capek-Capek Membawa Nya Lebih Baik Di Jual Pada Haji Sobri, Harga Yang Di Tawar Kan Juga Di Atas Dari Harga Pasar." Jawabnya Antusias
" Jadi Kapan Singkongnya Diantar Mbok."
" Haji Sobri Yang Akan Mengambil Sendiri Singkong Itu Nduk,"
Malam Semakin Merangkak, Suara Jangkrik Dan Tonggeret Terdengar Dari Dalam Hutan Yang Tidak Begitu Jauh Dari Rumah Mbok Sukiyem, Suara Burung Hantu Juga Terdengar Begitu Nyaring Di Atas Dahan Pohon. Suara-Suara Itu Tidak Mengganggu Tidur Rukmini Dan Simboknya Yang Terlelap Dalam Mimpi Nya Masing".
Pagi Menjelang Matahari Sudah Nampak Dari Balik Bukit , Warna Nya Yang Kuning Keemasan Terlihat Sangat Indah.
Kicauan Burung-Burung Kecil Yang Berterbangan Dari Pohon Ke Pohon Terdengar Sangat Merdu, Terlihat Sebuah Gerobak Ditarik 2Ekor Sapi Di Atas Jalan Setapak Di Antara Pepohonan,. Memang Di Sekitar Rumah Mbok Sukiyem Di Tumbuhi Banyak Sekali Pepohonan Besar Sehingga Rumah Nya Terlihat Sejuk Dan Udara Nya Sangat Segar Terutama Di Pagi Hari.
" Assalamu'alaikum Mbok, Saya Kesini Di Suruh Haji Sobri Mengambil Singkong-Singkong Pesanannya," Ujar Seseorang Lelaki Yang Turun Dari Gerobak.
" Wa'alaikumussalam, Kamu Toh Jupri. Duduklah Dulu Sambil Minum Kopi Simbok Tadi Baru Saja Merebus Singkong ." Ajak Mbok Sukiyem Pada Pria Yang Baru Saja Datang , Ternyata Pekerja Haji Sobri.
" Iya Mbok Terimakasih," Sambil Berlalu Duduk Di Bale-Bale Mengikuti Mbok Sukiyem, Tak Lama Mbok Sukiyem Keluar Membawa Secangkir Kopi Dan Sepiring Singkong Rebus.
" Kamu Sudah Lama Ya Ikut Bekerja Sama Haji Sobri." Tanyanya Pada Jupri
" Iya Lumayan Lama Mbok, Hampir 2 Tahun Saya Bekerja Pada Haji Sobri, Hitung-Hitung Bantu Simbok Kerja," Tutur Jupri.
" Simbokmu Apa Kabarnya, Sudah Lama Aku Ndak Bertemu Simbokmu, Biasanya Dia Sering Ke Pasar, Terkadang Juga Simbokmu Beli Singkong Simbok,"
" Alhamdulillah Mbok Simbok Sehat-Sehat Saja."Balas Jupri.
" Syukurlah ." Balas Simbok Sukiyem Sambil Tersenyum Riang.
" Ayo Pri, Di Minum Dulu Mumpung Masih Hangat Di Cobain Singkong Hasil Kebun Simbok ." Tawarnya.
Setelah Kopi Jupri Habis, Tersisa Hampas Nya Di Dalam Gelas, Dia Pun Gegas Mengangkat Karung Yang Berisi Singkong-Singkong Mbok Sukiyem Ke Atas Gerobak.
" Mbok, Jupri Pulang Dulu Terimakasih Kopi Dan Singkong Rebus Nya, Salam Sama Rukmini Mbok ." Pamitnya Sambil Berlalu Terdengar Suara Gerobak Yang Di Tarik Sapi-Sapi Milik Haji Sobri.
Dari Samping Rumah Muncul Rukmini Membawa Keranjang Yang Berisi Cucian, Tampak Nya Rukmini Baru Saja Mencuci Di Sungai.
" Siapa Mbok Tadi Yang Datang." Sambil Menolehkan Kepalanya Ke Arah Jalan Setapak Diantara Pepohonan.
" Ooo, Si Jupri Anaknya Mbok Narti, Dia Kesini Disuruh Haji Sobri Mengambil Singkong-Singkong Yang Sudah Di Pesan,"
" Ooo." Ujar Nya Sembari Menganguk"an Kepalanya."
" Kenapa Kamu Tanya, Kamu Suka Iya Sama Jupri," Goda Mbok Sukiyem Pada Rukmini.
" Ndak Lah Mbok, Rukmini Mau Nya Menikah Dengan Pangeran Biar Rukmini Banyak Uang Agar Bisa Membahagiakan Simbok." Pungkasnya Memonyongkan Bibirnya Yang Merah Sambil Menjemur Pakain Yang Tadi Di Cucunya Di Sungai.
" Amiiiin, Mbok Do'a Kan Semoga Mimpimu Terwujud Hehehehehe " Seloroh Nya Terkekeh.
" Simbok Mau Ke Pasar Nduk Mau Ikut Atau Nitip Sesuatu." Tanyanya.
" Memangnya Mbok Ada Uang??."
" Ada, Haji Sobri Sudah Membayar Singkong-Singkong Kita Yang Di Ambil Jupri. Lumayan Nduk Penjualan Singkong Kita Hari Ini."
" Simpan Saja Mbok Untuk Beli Lauk Dan Beras, Rukmi Tidak Butuh Apa-Apa Ko Yang Penting Kita Bisa Beli Beras Dan Lauk Sudah Cukup Buat Rukmi."
Mbok Sukiyem Memandang Cucunya Tampak Bulir Bening Mengalir Di pipinya Yang Keriput, Rukmini Yang Melihat Simboknya Menangis Menghambur Memeluk Mbok Sukiyem. " Mbok Kenapa Menangis? Apa Ada Kata-Kata Rukmi Yang Membuat Hati Simbok Sakit." Selanya.
" Tidak Nduk, Mbok Hanya Sedih Saja Mengingat Simbok Dan Bapakmu, Seandainya Mereka Masih Hidup, Kamu Pasti Tidak Akan Menderita Seperti Sekarang Ini. Semua Kebutuhanmu Pasti Akan Di Penuhi Bapakmu Nduk."
" Simbok Jangan Berbicara Seperti Itu, Rukmi Sudah Bahagia Hidup Bersama Simbok, Kebahagiaan Rukmi Melihat Simbok Sehat Dan Selalu Menemani Rukmi Selamanya Huhuhu." Tangis Rukmini Dalam Pelukan Simboknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments