Mengisahkan hubungan percintaan antara Amira dengan pengusaha terkenal bernama Romeo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mike Killah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Amira diterima kerja di perusahaan Romeo dan ada kejutan di akhir bab ini
Keesokan harinya, Mirna dan Amira berangkat ke tempat kerja Mirna untuk interview Amira.
Di perusahaan itu, Amira ditemui oleh seorang pembantu asisten bernama Rati.
Namun, setelah sesi interview, Rati menyampaikan berita buruk. "Maaf, Amira. Kami tidak ada kekosongan untuk posisi cleaner di sini," katanya dengan nada menyesal.
Amira merasa kecewa. "Terima kasih, mbak," jawabnya sambil mengangguk. Dia keluar dari perusahaan dengan perasaan hampa.
Setelah keluar, Amira berkata kepada Mirna bahawa tak ada kekosongan di perusahaan itu.
"Aku balik duluan ya. Mir, kamu kerja ja ya."kata Amira kepada Mirna.
Mirna mengangguk. "Amira, besok kita cari ke tempat lain ya. Kamu pulang dulu dan istirahat."
Amira mengucapkan selamat tinggal kepada Mirna dan melangkah pergi. Namun, ketika Amira berjalan di luar perusahaan, tiba-tiba Romeo melihat Amira yang sedang berdiri di luar perusahaan mereka.
Romeo kemudian bertanya kepada Rati yang baru saja selesai memberi interview kepada Amira.
"Rati, perempuan tadi tu buat apa sini?" tanya Romeo dengan nada ingin tahu.
"Pak boss, dia ingin melamar kerja di sini, tapi tak ada kekosongan sebagai cleaner," jawab Rati.
Romeo mengerutkan dahi. "Rati, apa kata kamu telefon perempuan itu dan terima dia kerja sebagai cleaner di sini?"
Rati mengangguk. "Okay, Pak Boss."
Sementara itu, Romeo bermonolog dalam hati, "Tunggu kamu, Amira. Aku akan pastikan kamu menderita kerja di perusahaan ini. Aku akan membalas dendam atas kematian adikku, Alex."
Sementara itu, Amira sedang menunggu ojek di tepi jalan. Tiba-tiba, telefon bimbitnya berdering. Dia menjawab, dan suara Rati terdengar di hujung talian. "Amira, saya Rati. Saya ingin memberitahu kamu bahawa kamu diterima kerja di perusahaan kami."
Amira terkejut. "Oh, terima kasih, Rati! Tadi, saya fikir tidak ada kekosongan..."
Rati menjelaskan, "Ternyata ada perubahan dan Pak Boss ingin kamu bergabung dengan kami. Mulai besok kamu kerja ya"
Amira merasa bahagia, tetapi dia tidak tahu bahwa Romeo yang dimaksudkan Rati adalah Romeo yang dikenalnya lima tahun yang lalu, yang pernah mencintainya. Dia juga tidak menyedari bahwa Romeo adalah abang kandung Alex, yang menjadi penyebab semua masalah yang dihadapinya.
Dengan perasaan campur aduk, Amira menerima tawaran itu, tanpa menyedari bahawa nasibnya akan berhubungan erat dengan masa lalunya yang gelap.
.........
Amira baru saja selesai menjawab telepon dari Rati, ketika sebuah van tiba-tiba berhenti di hadapannya. Dari dalam van itu keluar seorang perempuan, pembantu rumah di rumah Mak Sarah lima tahun yang lalu. Perempuan itu bernama Cici.
Cici tersenyum ramah kepada Amira. "Mbak Amira, lama tak jumpa. Bagaimana kabarmu?" tanyanya.
Amira menjawab, "Aku baik-baik saja, Cici. Lama juga kita tak bertemu."
Cici tampak ragu-ragu. "Mbak Amira, aku ada satu rahasia yang lama aku sembunyikan dari mbak."
Amira penasaran. "Apa itu? Tolong beritahu aku sekarang."
Cici menggeleng. "Di sini kurang cocok untuk aku bilang. Apa kata kita ke kedai kopi?"
Amira mengangguk setuju. Mereka berdua kemudian menuju ke sebuah kedai kopi di dekat sana.
Di kedai kopi, Cici akhirnya mengungkapkan rahasianya. "Amira, ayahmu meninggal 5 tahun lalu adalah disebabkan oleh ibu tirimu, Mak Sarah."
Amira terkejut. "Cici, apa yang kamu maksudkan? Mak tiriku yang menyebabkan ayahku meninggal?"
Cici mengangguk. "Ya, mbak. Aku ada bukti di telefonku, karena aku sempat merakam."
Amira langsung meminta Cici untuk menunjukkan rekaman tersebut. Dia melihat rekaman itu dengan perasaan tidak percaya. Di dalam rekaman tersebut, terlihat Mak Sarah yang mendorong ayah Amira jatuh dari tangga rumah mereka.
Amira bertanya dengan nada marah, "Cici, kenapa kamu baru bilang sekarang?"
Cici menjawab dengan suara bergetar, "Selama ini aku diugut oleh Mak Sarah. Tapi sekarang aku sadar bahwa aku perlu jujur."
Amira sangat marah. Dia tidak menyangka bahwa Mak Sarah tega melakukan hal itu kepada ayahnya. Dengan bukti yang ada di tangan, Amira langsung menuju ke balai polisi untuk melaporkan kejahatan Mak Sarah.
BERSAMBUNG