Nara syrena putri, gadis yang memiliki paras cantik, memiliki sifat pendiam dan sopan. Nara masih duduk di bangku kelas 11, nara adalah seorang piatu, ibunya meninggal saat melahirkan dirinya, nara di besarkan oleh nenek dari ibunya, namun saat usianya 12 tahun ia harus tinggal di rumah ayahnya yang megah nan mewah itu. Nara sangat hobi memasak, bahkan ia hampir setiap hari membuat bekal untuk sahabatnya. Sebagai manusia yang normal tentu saja nara menyukai lelaki, ia sudah menaruh rasa pada laki-laki itu saat masih kelas 10, namun ia memendamnya sendiri bahkan sahabatnya tidak tahu mengenai itu. Nara lebih memilih mencintai dalam diam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najwa sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
Bel pulang sekolah telah tiba, Nara menunggu juan di depan kelasnya, lama sudah ia menunggu juan namun juan tak kunjung datang hingga sekolah mulai sepi.
“Kemana dia?”gumam nara.
“Apa masih ada urusan?”
Nara terus menunggu juan sampai akhirnya seseorang menghampirinya.
“Nara”panggil kenzo.
Nara menatap kenzo sekilas, “ada apa?”tanya Nara cuek.
“Lo belum pulang?”tanya kenzo.
“Kamu lihat aku disini ya berarti aku belum pulang”ketus nara.
“Tunggu juan?”tanya kenzo lagi.
“Hem”
“Juan udah pulang”ucap kenzo.
Nara terdiam, “nggak mungkinkan juan tinggalin aku?”batin nara.
“Tadi naren berantam sama kelas sebelah, juan sama leo bawa naren ke rumah sakit. Juan ada chat lo tadi”jelas kenzo.
Nara terdiam, ia sempat mendengar keributan tadi jadi tadi yang berantam naren dan anak kelas sebelah?. Nara juga tidak bisa mengecek ponselnya karena ponselnya habis baterai.
“Ponsel aku habis batre makanya nggak lihat”ucap nara lalu ia bangun dari duduknya.
“Makasih udah kasih tau”ucap nara lalu ia pergi meninggalkan kenzo.
“Nara tunggu!”kenzo mencegah nara untuk pergi.
“Apalagi?!”ketus nara.
“Pulang sama gua aja”tawar kenzo ia sangat berharap nara mau pulang bersamanya.
“Nggak usah, makasih”tolak nara, ia berlalu pergi dari sana.
“Ra!”kenzo memanggil nara lagi tapi tidak di pedulikan oleh nara.
Kenzo menghela nafasnya panjang, ia menatap kepergian nara dengan tatap sayu. Tak lama araz datang menghampirinya.
“Sudahlah bro, ayo kita ke rumah sakit”ucap araz. Sebenarnya araz sedari tadi menguping pembicaraan mereka. Saat nara telah pergi ia baru menghampiri kenzo.
“Iya”jawab kenzo.
Mereka berduapun pergi darisana. Sementara nara ia kebingungan harus pulang dengan apa, memesan ojek online ponselnya sudah mati.
Nara melihat kenzo dan araz yang hendak keluar dari sekolah nara menundukkan pandangannya saat mereka lewat di depannya.
Nara terus menunggu di halte bus, ia berharap besar masih ada bus yang lewat. namun sudah beberapa menit ia tunggu satu bus pun tidak ada yang lewat. Tiba-tiba sebuah mobil berwarna hitam berhenti didepannya.
Pemilik mobil itu membukakan kaca jendela mobil, nara terkejut ternyata itu sang ayah yang baru pulang kerja.
“Masuk nara, biar ayah yang menghantarmu”ucap david dari dalam mobil.
Karena tidak ada pilihan lain, nara menurut. Ia masuk ke dalam mobil dan duduk di samping kemudi dan mobil itu pun pergi dari sana.
*****
Sore harinya, Nara mendapatkan sebuah buket bunga mawar putih di depan pintu apartemennya dan juga ada beberapa makanan disana.
Nara melihat sekeliling namun tidak ada orang disana, nara mengambil buket dan kantong plastik itu ia bawa masuk ke dalam apartemennya. Nara duduk di sofa sambil memperhatikan bunga mawar itu.
“Ada surat?”Nara mengambil surat itu lalu ia membukanya
Aku berharap mampu memundurkan waktu sehingga aku bisa bertemu denganmu lebih awal dan meluangkan waktu lebih banyak bersamamu.
Nara menyergitkan keningnya, ia bingung siapa yang mengirimkannya bunga dan juga makanan.
“Juan?”gumam nara.
“Tapi nggak mungkin”ucap nara mengeleng-gelengkan kepalanya.
“Siapa sih?”heran nara.
“Dia juga kirim banyak makanan”monolog nara, ia membuka bungkusan plastik itu. Begitu banyak jenis makanan disana. dan tentu juga ada kartu ucapan.
“Untuk kamu, cantik”ucap nara membaca kartu ucapan itu.
“Siapa sih? Minimal kasih inisial lah”
“Rezeki nggak boleh di tolak, hemat aja untuk makan malam bisa nih”ucap nara. Lalu ia membawa makanan itu untuk ia simpan di dapur, setelah itu ia memfoto bunga mawar itu.
“Bagaimana bisa dia tau kalau aku suka mawar putih?”gumam nara ia sedang mengotak-atik ponselnya.
“Yang tau aku suka mawar putih cuma juan dan aiman. Kalau juan nggak mungkin kirimkan aku ini, tapi kalau aiman lebih nggak mungkin”
*****
Sementara itu, kenzo keluar dari gedung apartemen nara, terlihat senyum mengembang di wajahnya.
“Gua senang kalau lo terima give dari gua ra”ucapnya.
Kenzo berlalu dari sana, ia yang memberikan nara bunga mawar putih juga makanan itu, ia tidak ingin nara tau jika dialah yang memberikan karena ia tau pasti nara akan menolaknya.
Kenzo kembali tersenyum saat mendapatkan notif di ponselnya, ternyata dari araz, araz mengirimkannya sebuah screenshot akun media sosial milik nara.
Nara memposting bunga yang dirinya berikan secara diam-diam dengan caption siapaun yang memberikannya aku mau bilang terimakasih, bunganya idah dan cantik✨
Kenzo mengenggam erat ponselnya, ia kemudian berlalu pergi darisana takut ada yang melihatnya.
Sementara nara, ia sedang di banjiri pesan dari juan. Juan begitu melihat pontingan nara dengan cepat ia mengechat nara.
“Juan ribut banget sih!”kesal nara.
juan : pee
Juan : nara itu bunga dari siapa?
Juan : jawab nara!
Juan : jangan di terima gitu aja
Juan : kalau dia ada niat jahat sama kamu gimana?
Juan : jawab nara!
Nara membalas pesan juan satu persatu dengan muka kesalnya, juan terlalu posesif terhadap dirinya. Setelah itu naraenyimpan ponselnya lalu ia pergi duduk di balkon kamarnya. Jarang sangat dia ke balkonnya.
Nara melihat seseorang yang tidak asing sedang melintas di jalan raya menggunakan sepeda motor. ia seperti mengenal motor itu.
“Kayak motor kak kenzo”gumamnya.
“Alah motor gitu nggak cuma satu!, apasih kamu ra kok masih aja mikirin dia!”kesal nara.
“Move on ra, move on. Jangan ngampang tergoda dengan sikap dia yang sekarang! Biarin aja dia”monolog nara.
“Salah dia sendiri, waktu itu ngomong nggak di filter dulu, sekarang baru nyesal kan!”
Nara masuk kemabli ke dalam kamarnya, ia mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi untuk mandi karena sudah sore.
ada event tertentu plus juga kita akan belajar bareng bersama mentor senior ya. Caranya mudah hanya wajib Follow akun saya sebagai pemilik Gc Bcm supaya bs aku undang ya. Terima kasih.
berharap Nara Arthur.... sayang sodara
ga sabar liat reaksi nara