EKLUSIF HANYA DI NOVELTOON, JIKA ADA DI TEMPAT LAIN BERARTI PLAGIAT! LAPORKAN!!
Geana adalah anak yatim piatu yang tinggal bersama neneknya. Ia menikah dengan seorang pria bernama Bion.
Awal pernikahan mereka baik-baik saja, kedua orang tua Bion menerima Geana dengan senang hati. Tapi sampai akhirnya, Geana melahirkan 2 buah hati yang di mana kedua anak itu cacat.
Mulai saat itu Mama mertuanya selalu menyinggungnya secara terang-terangan, bahwasanya jika ia malu punya cucu cacat.
Pada akhirnya, ia pun meminta anaknya untuk menikah dengan anak temannya yang saat itu janda anak satu.
Geana merasa sakit hati dan ia pun terpaksa memutuskan hubungan ayah kepada kedua anaknya karena dari Bion maupun keluarga besarnya tidak menyukai keberadaan kedua anaknya yang cacat itu. Geana akhirnya bertemu dengan pria lain, tapi siapa sangka jika pria itu adalah seorang pengusaha kaya dan kedua anaknya disembuhkan dan keduanya menjadi anak Genius.
Akhirnya Bion melihat kedua anaknya di TV dan su
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 11
...☃️☃️☃️☃️ Happy reading ☃️☃️☃️☃️...
...☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️...
... ☃️☃️☃️☃️☃️...
"Oh, untuk nama ini sudah lunas Buk," ucap pegawai itu.
Geana menaikan alisnya, ia belum bayar, tapi kok bisa lunas, siapa yang membayarnya?
"Yang bayar siapa?" tanya Geana cepat.
"Direktur Albezro," jawab pegawai itu.
"Apa?! Direktur?" Geana mengedipkan matanya.
"Iya, lebih tepatnya bukan dibayarkan, tapi di gratiskan," jawab pegawai itu.
"Begitu ya, terima kasih banyak Sus," ucap Geana melangkahkan kakinya yang masih terasa nyeri keseleo waktu itu.
Ia masih bingung, kenapa orang itu mau menggratiskan biaya rumah sakit untuk anaknya? Apa jangan-jangan ini karena Zeco?
Sudahlah, yang penting saat ini pulang saja dulu. Berlama-lama di rumah sakit juga nggak baik.
'Nanti jika aku bertemu lagi dengannya aku akan berterima kasih baik-baik dengannya,' batin Geana.
Geana pun mengambil tas dan menyandang di punggungnya, lalu ia pun menggendong kedua anaknya. Bahunya yang kuat sanggup mengangkat beban bahkan lebih berat dari berat tubuhnya.
Geana pun membawa pulang kedua anaknya dengan berjalan kaki.
Sesampainya dirumah, ia mendengar suara orang. Saat ia masuk, ia melihat Angelista, Lena, Bion dan begitu juga dengan Wina dan Windy beserta suami dan ana merrka sedang duduk di ruang tamu.
Tak biasanya mereka berkumpul di rumahnya, apa karena ia tidak pulang selama beberapa hari ini tanpa memberi kabar.
"Oh udah pulang rupanya? Ku pikir bakal pergi untuk selama-lamanya?" ucap Lena ketus.
Geana lewat saja tanpa memperdulikan ucapan Lena, ia tidak punya tenaga untuk mendengarkan ucapan dari mulut pedas mertuanya itu.
"Cobalah kamu lihat, apa dia pantas di sebut menantu jika perilakunya buruk terhadap ku!" Tukas Lena.
"Geana! Berhenti kamu! Jangan keterlaluan dengan Mama donk! Di tanya kamu malah nggak jawab!" bentak Bion marah.
"Sejak kapan Mama bertanya? Dia hanya mengatakan jika aku sudah pulang, itu saja kan?" Geana melangkahkan kakinya dan langsung masuk ke dalam kamar dan langsung menutup pintu kamar tersebut.
"Benar-benar nggak ada sopan santunnya sama sekali! Aku benar-benar sadar sekarang, ternyata aku salah menjadikan dia menantu ku!" ucap Lena teramat kesal.
"Dari mana saja dia sih? Sudah 4 hari dia nggak pulang, pulang-pulang malah udah pandai melawan," ucap Windy tidak suka.
"Ah mungkin dia pergi cari tempat refreshing kali," ucap Awes berbaik sangka.
"Refreshing apa? Dia aja nggak ada kerjaan di rumah, cuma duduk manis doank," ujar Windy menatap suaminya manyun.
"Sudahlah Bion, kalo istri kamu kayak gitu mending kamu cari pengganti aja," ucap Lena.
Bion terdiam, ia tak langsung menjawab ucapan Mamanya itu, ia masih berpikir untuk berpisah dengan Geana. Mau bagaimana pun ia masih cinta dengan Geana.
"Iya, Angelista lebih baik 1000 kali lipat dari dia, mending tinggalin dia, gitu selesai," hasut Windy.
Geana mendengar ucapan mereka berbicara, keluar dan memarahi mereka juga percuma, Geana harus siap mental jika benar Bion ingin menceraikan dirinya. Tapi ia berharap jika Bion tidak menceraikan dirinya, karena ia sudah tidak punya tempat untuk pulang lagi. Kasihan anak-anak yang masih kecil karena ia butuh kasih sayangnya.
Andai ia bekerja di luar sana dan anak-anak tinggal dengan orang bagaimana? Mana sanggup mereka menjaga 2 anak cacat dengan gaji murah. Ia juga tidak punya tamatan untuk mencari kerja bagus.
Setidaknya mereka sedikit besar agar Zeco bisa menjaga Zeky dan ia bisa bekerja di luar.
"Mendingan kamu nikah saja dengan Angelista, dia punya pekerjaan, anaknya juga sangat pintar dan cerdas, cantik, bisa merias diri. Pokoknya Angelista adalah wanita sempurna di mata Mama," ucap Lena tersenyum ke arah Angelista.
"Mama kok bisa aja," ucap Angelista dengan wajah memerah.
Ya, Angelista jauh lebih cantik, ia juga punya usaha sendiri, setidaknya keuangan bisa terbantu, kalo seandainya cari pembantu juga nggak masalah, karena bisa di bayar bersama. Gitu Angelista bisa berdandan yang cantik setiap hari.
Geana benar-benar lelah sekali, ia tidak tidur dengan baik beberapa hari ini karena takut Zeky kejang-kejang lagi. Jadi dari pada mendengarkan ocehan mereka, Geana memilih untuk tidur saja agar ia tetap waras.
"Kalo kamu mau ka Angelista?" tanya Lena.
"Mama, kok tanya seorang sih," ucap Angelista malu-malu.
"Ya, Kitakan harus memastikan agar semuanya positif dan kita akan langsungkan pernikahan kamu dan Bion," ucap Lena.
"Aku … aku …." Angelista melihat ke arah Bion sambil senyam senyum.
"Ayo jawab," ucap Lena tak sabaran.
...☃️☃️☃️☃️☃️☃️...
...☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️...
...☃️☃️☃️☃️ Bersambung ☃️☃️☃️☃️...