Pergi Atau Menetap

Pagi ini Alana bangun dengan badan yang sedikit hangat karena semalam ia lanjut menangis di kamarnya serta ia yang terkena angin malam sehingga tubuhnya kurang fit.

Suaranya yang sedikit serak memberi kesan bahwa ia benar-benar tidak sehat.

Alana lalu mengirim pesan teks kepada Putra bahwa ia tidak dapat masuk ke sekolah karena sakit.

^^^Uta tolong bilangin ke Bu Ratna kalau gue ijin gak masuk sekolah hari ini^^^

^^^07.15^^^

^^^Kamu ijin kenapa Na?^^^

^^^Kamu gapapa kan?^^^

^^^07.15^^^

^^^Nggak kok. Aku cuman gak enak badan aja.^^^

^^^Pokoknya jangan lupa bilang ke Bu Ratna!!^^^

^^^07.17^^^

Setelah itu Putra sudah tidak membalas SMS dari Alana.

"Pasti Bu Ratna udah masuk, makanya dia gak balas SMS gue" monolog Alana.

Pasti kalian bertanya - tanya darimana Alana mendapatkan hpnya? Yah, kemarin saat di prom night hpnya dikembalikan namun bukan Archio yang mengembalikannya.

Ada seorang cowok berkacamata tebal, terlihat seperti kutu buku dengan rambut panjang didepannya.

Alana tidak mengenalnya namun ia tahu bahwa pasti laki-laki itu suruhan Archio.

Setelah memberikan hp Alana, ia langsung pergi begitu saja tanpa berbicara sepatah kata pun dengan Alana.

...****************...

Alana langsung bergegas dari tempat tidur menuju ke dapur untuk minum air karena tenggorokannya yang kering.

Setelah minum ia langsung teringat perkataan ibunya 3 Minggu yang lalu.

Ia langsung mengambil kembali hpnya dan menghubungi ibunya.

^^^Halo Ana^^^

Halo mah

^^^Kamu kapan kesini?^^^

Selesai ulangan akhir semester aku bakal kesana mah

^^^Baiklah. Semangat UAS nya Ana^^^

Iya mah, makasih

Panggilan pun berakhir sepihak. Mamanya mematikan panggilan tanda basa-basi.

Huh, emang susah yah punya ibu yang rada cuek. Kata Alana sambil terkekeh melihat hp dengan panggilan yang sudah berakhir itu.

Alana pun bingung mau melakukan apa sehingga ia memilih untuk beberes dalam apartemennya.

Ia selesai beberes pukul 11 siang dan ia pun merasa lapar. Ia bergegas ke dapur untuk melihat isi kulkasnya, namun nihil.

Kulkasnya kosong dan ia belum membeli persediaan makanan. Akhirnya ia pergi ke

kamar untuk mengambil dompetnya agar pergi mencari makan di luar sekalian dengan membeli stok persediaan makanan untuk sebulan ke depan.

Saat sudah di depan pintu ia dikejutkan dengan kehadiran Putra.

Ngapain kamu kesini? Tanya Alana.

Putra tidak membalas pertanyaan Alana dan melengos masuk kedalam apartemen Alana sambil membawa kresek ditangannya.

Uta, kamu ngapain sih? Tanya Alana dengan pertanyaan yang sama sambil mengikuti pergerakan Putra.

Putra langsung menuju ke dapur tanpa menghiraukan pertanyaan Alana yang ke sepersekian kalinya.

Ia mengambil barang belanjaannya lalu menaruhnya diatas meja pantri.

Putra mulai mengeluarkan satu persatu makanan yang ia beli yakni sate, nasi goreng dan tidak lupa dengan es krim kesukaan Alana.

Alana yang melihat itu menjadi heran karena bagaimana bisa laki-laki itu mengetahui rasa es krim favorit Alana yakni coklat.

Namun ia menepisnya. Mungkin laki-laki itu hanya asal memilih es krim.

Namun....

Aku membeli es krim kesukaan kamu. Kata Putra di sela-sela kegiatannya itu.

Dari mana kamu tau es krim kesukaan aku? Perasaan yang tau itu cuman Iyo sama keluarga aku deh. Sahut Alana.

Katanya aku harus bisa buat kamu jatuh cinta sama aku, makanya aku lagi usaha. Jawab Putra sambil tersenyum.

Alana diam tidak membalas lagi.

Putra yang merasa tidak ada balasan dari gadis itu langsung menghentikan kegiatannya lalu membalikkan badannya menghadap Alana.

Ia menangkup pipi Alana lalu...

Aku suka sama kamu. Kamu mau kan jadi pacarku? Tanya Putra dengan wajah serius.

Alana mencoba untuk mencari kebohongan di wajah laki-laki itu namun ia tidak menemukan kebohongan sedikit pun.

Kamu benar-benar menyukaiku? Tanya Alana.

Iya, aku sangat mencintaimu. Balasnya dengan serius.

Aku mau jadi pacar kamu. Jawab Alana dengan lembut.

Putra akhirnya senang mendengar jawaban dari gadis itu yang sesuai dengan keinginannya.

Archio, inilah permainan yang sesungguhnya. Lu bakal merasakan gimana kehilangan orang yang paling kita sayang. Batin Putra.

Dilain sisi......

Papa mau kamu menikah sama Liana anaknya om Herman. Kalian akan menikah setelah kelulusan nanti. Kata ayah Archio, Albert dengan nada tegas tanpa menerima bantahan.

Tapi Pah, aku gak mencintai Liana dan aku juga gak sudi menikah sama perempuan pelacur kayak dia!! Balas Archio dengan suara sedikit kasar.

Ayah tidak meminta persetujuan dari kamu. Lagian pernikahan ini hanyalah sebuah bisnis. Balas ayahnya.

Tapi Pah....

Albert tidak menanggapi Archio dan langsung pergi ke kamar.

Kamu harus ikut apa kata Papa nak, itu semua demi kelancaran bisnis kita. Lagian Liana juga cantik dan baik. Mama harap kamu bisa ngerti.

Dan satu lagi, kamu harus jauhi Alana karena dia memberi dampak buruk buat kamu. Sambung Sharena dan langsung pergi ke kamar menyusul sang suami.

Saat sedang frustasi, ia mendapat pesan.

^^^082xxx^^^

^^^Gue udah jadian sama Alana. Lu tinggal tunggu tanggal mainnya.^^^

^^^12.30^^^

^^^Lu gak usah macam-macam sama Alana. Urusan lu sama gue, bukan Alana!!^^^

^^^12.31^^^

^^^082xxx^^^

^^^Balas dendam gue akan terpenuhi dan gue bakal bikin lu nyesel karena pernah hancurin wanita yang sangat gue sayangi.^^^

^^^12.31^^^

^^^Gue gak bakalan tinggal diam. Kalau sampai lu nyentuh Alana seujung kuku pun, lu bakal tau akibatnya.^^^

^^^Gue gak main-main Putra.^^^

^^^12.32^^^

Gue gak segan-segan buat bunuh lu kalau sampai lu sentuh Lana gue. Desis Archio sambil mengeratkan genggaman hp di tangannya penuh emosi dengan urat-urat lehernya yang mengencang.

Ia lalu menghubungi seseorang disana.

^^^Lu harus ngikutin Alana. Kemana ia pergi, apa yang ia lakukan dan jangan lupa laporin ke gue.^^^

Baik tuan. Saya akan melakukan perintah anda.

^^^Dan ingat jangan sampai dia kenapa-kenapa. Kalau dia sampai kenapa-kenapa, kepala lu gue penggal.^^^

Klik. Tanpa menunggu balasan dari orang suruhannya, ia langsung mematikan panggilan tersebut.

Ia makin pusing. Bagaimana tidak?

Saat ia sedang memikirkan bagaimana cara agar dia bisa gagal menikah dengan Liana, muncullah satu masalah baru dan menurutnya ini masalah yang paling penting.

Dia takut bakal terjadi sesuatu sama Alana gara-gara perbuatannya di masa lalu.

Maafin aku Lana. Gara-gara aku, kamu yang terima imbasnya.

Seandainya waktu bisa diputar kembali, aku ingin agar tidak melakukan hal menjijikan kepada gadis itu.

Semua karena ulah wanita licik itu yang sangat terobsesi dengan Archio.

Siapa lagi kalau bukan Liana.

Gadis itu menghalalkan segala cara agar bisa mendapatkan Archio.

Dan berakhirlah hubungan persahabatan Archio dan Putra.