Lana harus rela menjadi istri kedua dari pengusaha kejam dan arogan demi menolong perusahaan keluarganya yang nyaris bangkrut . Sean Jayde Alexander nyatanya menikahinya hanya untuk pelampiasan hasratnya karena istri pertamanya adalah supermodel super sibuk yang bahkan tak pernah punya waktu untuk melayaninya ataupun merawat putra mereka .
Hidup Lana bagai berjalan diatas kerikil kerikil tajam , bahkan berkali kali ia berniat mengakhiri hidupnya . Tapi satu hal yang membuatnya bertahan yaitu seorang anak laki laki lumpuh berusia enam tahun yang sangat menyayanginya .
Akankah Lana akan bisa bertahan pada ikatan yang hanya dipenuhi kebencian ?? Ataukah ia akan menyerah dan akhirnya memilih untuk pergi !?
lni adalah kisah liku liku perjalanan rumah tangga yang mungkin akan membuat sedikit darting , jadi siapkan hati yang lapang untuk membacanya 🤭.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32
" Beraninya kau tersenyum pada pria lain , apa kau ingin menjerat dokter itu hahh !! Tidak akan pernah bisa ... Kau tidak akan pernah bisa lagi menjerat pria lain karena sudah berkali kali aku katakan jika kau adalah budakku !! Milikku !! Apapun yang kau lakukan harus dengan ijinku bahkan untuk sebuah senyum sekalipun !! " geram Sean mengeratkan cengkeramannya hingga wajah Lana memerah karena tak bisa bernafas . Sungguh dia tak suka jika senyum di bibir Lana harus dilihat oleh pria lain . Apalagi ia tahu jika dokter muda itu sudah tertarik pada istri keduanya saat awal melihatnya .
Gadis itu sengaja tak memberontak karena jika ia lakukan maka cengkeraman Sean akan semakin kuat . Dan benar saja Sean melepaskan tangannya ketika Lana sudah benar benar diam tak bergerak , bahkan ketika gadis itu sudah memejamkan kedua matanya .
" Uhukk ... Uhuukkk ... Kenapa berhenti ?? Kenapa kau tidak bunuh saja aku sekalian hahh ?! " kata Lana terbata karena masih mengatur nafasnya .
" Kau pikir aku takut membunuhmu ? "
Lana berdiri tepat berhadapan dengan tubuh besar suaminya , ditatapnya mata elang itu dengan semua rasa benci di hatinya . Dia tidak pernah menyangkal kata kata pria itu yang menyebut dirinya sebagai budak . Tapi ia merasa ia adalah manusia yang masih mempunyai hak atas tubuh dan keinginannya sendiri . Satu senyum tak akan merugikan siapapun !
" Jadi kenapa harus menunggu lagi ? Aku tahu jika aku adalah budakmu , tapi jangan pernah berpikir jika aku akan memohon untuk diberikan kesempatan hidup padamu . Karena bagiku setelah kau mengambil semua dariku malam itu ... saat itu aku sudah mati !! "
" Kau menantangku ??! "
Dengan sebuah seringai menghiasi wajah iblis tampan itu , digiringnya Lana agar kembali berada di sisi ranjang . Dengan cepat dua tangannya mendorong tubuh didepannya hingga jatuh telentang di ranjang berukuran king sizenya .
Lana waspada ketika Sean melepas dasi yang dikenakan dan meraih dua tangannya . Kedua kakinya berusaha menendang kuat tapi sia sia karena Sean menindih bagian pahanya . Pria itu membawa dua tangannya ke kepala ranjang dan mengikatnya disana , dasi itu sudah mengikat erat kedua tangannya hingga hanya kakinya yang bisa bergerak bebas .
" Mau apa kau !!?? Lepaskan aku !! " pekik Lana panik karena Sean masih duduk menindih pahanya dengan pandangan menjijikkan menyapu seluruh tubuhnya .
" Hanya mengajarimu untuk menurut , agar kau mau mendengar apapun yang aku katakan ! " sahut Sean dengan nada datar tapi penuh ancaman . Dibelainya wajah cantik penuh amarah itu dengan sangat lembut .
Dengan gerakan hati hati pria itu beranjak tapi dengan dua tangan menahan dua kaki Lana yang masih berusaha menendang . Tubuh Lana yang terus memberontak membuatnya sedikit kesulitan untuk mencapai maksudnya .
" Semakin memberontak maka dua tanganmu akan semakin terluka , kau tahu jika sekeras apapun berusaha kau tidak akan bisa lari dariku ! "
" Lepaskan aku !!! " pekik Lana sekeras kerasnya berharap seseorang di luar sana mendengar dan menolongnya , iblis itu sudah menaikkan rok hitam seragam maidnya dan menarik turun kain segitiga berenda di dalamnya . Perlahan kedua kakinya dibuka lebar dengan dua tangan kekar yang menahannya agar tetap dalam posisi seperti itu . Dia tahu apa yang akan dilakukan iblis itu . Bercinta adalah salah satu kewajibannya sebagai seorang istri , tapi tidak dengan cara seperti ini ! Ini sangat menyakitkan untuknya ...
" Aku mohon jangan lakukan ... " lirih wanita itu kemudian karena tenaganya yang sudah terkuras habis dan kedua tangannya terasa benar benar sangat sakit . Mungkin lecet karena tadi ia terus menarik berusaha melepaskan dirinya . Seberapa kuat ia menahan air mata tapi nyatanya pertahanannya runtuh juga , dua pipinya sudah basah oleh uraian cairan bening yang turun dari kedua sudut matanya .
Tapi iblis itu sudah telanjur terbakar oleh gairahnya sendiri . Lembah kenikmatan berumput halus itu selalu saja berhasil membuat kewarasannya hilang begitu saja . Bibir pria itu terangkat ketika mendengar samar d*sahan tertahan istri keduanya karena jari jarinya menyapu lembut bahkan sedikit memasukkan satu jarinya pada pusat wanitanya .
" Kau ingin lebih dari ini !? " tanya Sean dengan jari yang terus memberikan sentuhan yang membuat Lana semakin marah sekaligus menyerah dalam rasa yang perlahan membuatnya menggila .
" Kau adalah iblis !! Aku membencimu ..... aaarrgghhhh !! "
Lana tak bisa lagi membendung rasa yang diberikan iblis di atas tubuhnya , dadanya melengkung seperti busur dengan air mata yang masih saja membanjiri dua matanya . Sungguh ia tak mau menikmati setiap sentuhan menjijikkan yang ia terima , tapi tubuhnya nyatanya sangat menikmatinya . Lana jijik pada dirinya sendiri ....
Dengan sisa kekuatannya wanita itu masih mencoba melepaskan dasi yang mengikat kedua tangannya . Dia melihat Sean sudah mulai melepas ikat pinggangnya dan itu artinya pria itu sudah ingin melakukan permainan intinya .
" Lepaasssssshhh .... "
Dan ketika ikat pinggang itu sudah terlepas sebuah bunyi membuyarkan semuanya . Ada seseorang yang mengetuk pintu dengan cukup keras .
TOKKKK ... TOOKKKK
Sean berusaha mengabaikannya , dia berusaha mengembalikan fokusnya pada gadis di depannya . Tapi nyatanya ketukan itu malah menjadi semakin keras ...
Dengan terpaksa pria itu turun dari ranjang dan membuka pintu , ternyata kepala maid sedang berdiri di depan pintunya dengan wajah tertunduk dalam .
" Kau ... ?? B*ngsat !! "
" Ma-maaf Tuan , tapi Tuan Darrell meminta saya memanggil anda . Tuan Muda sedang kebingungan mencari pengasuhnya , beliau bilang sedang sangat lapar karena belum makan siang . Maaf tapi Tuan Muda hanya ingin makan masakan Nona Lana " kata kepala pelayan dengan kaki sedikit bergetar .
" Ckk ... "