NovelToon NovelToon
PERMAINAN BIKIN CANDU

PERMAINAN BIKIN CANDU

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: SariRani

Ben Jamin Fredo (28), pewaris perusahaan wine Fredo bermain panas dengan pesaingnya Zoela Caprio (27) pewaris kedua perusahaan wine Caprio. Merasa bertukar peluh di ranjang sambil meneriaki nama masing masing dan menjadikan gerak tubuh mereka sebagai candu satu sama lain. Tapi selain di ranjang, mereka adalah musuh bebuyutan sejak orang tua mereka bersaing menjadi perusahaan wine terbaik di Italia. Permainan kotor bisnis diantara pedagang wine membuat keluarga Fredo dan Caprio bermusuhan. Namun bagaimana jika orang tua mereka tau bahwa Ben dan Zoe menjalin hubungan menikah diam diam hingga bisa menghasilkan cucu untuk mereka? Apa karena ada cucu mereka berbaikan atau semakin bermusuhan? Bacaaaaaa novel ini sampai tuntas ya! Semoga suka!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali ke pasutri palsu

Saat ini, Ben dan Zoe sudah berada di jet pribadi menuju Firenze-Tuscany, Italia. Terbang dari Paris ke tujuan sekitar hampir 2 jam.

Akhirnya pasangan suami istri sampai di kampung halaman mereka.

"Aaakh!! Aku sangat merindukan kota ini! Kota kelahiranku! Hampir 2 bulan tidak pulang, aku sangat senang bisa kembali" seru Ben bahagia saat turun jet sambil merengkuh pinggang sang istri.

"Kamu sih kelamaan ninggalin aku!" sahut Zoe dengan senyuman menyeringai.

"Maaf sayaaang. Tapi aku juga bersyukuran kamu nyusulin aku ke Paris dan kita akhirnya menikah" ujar Ben lalu mencium pipi istrinya.

Cup!

Zoe juga merasa bersyukur ayahnya menyuruh untuk terbang ke Paris demi Nior tapi takdir membawanya bertemu dengan Ben.

"Iya, aku sangat bersyukur bertemu dan menikah denganmu di Paris, Ben Jamin Fredo!" seru Zoe dengan senyuman bahagia.

Namun kebahagiaan mereka harus terhenti saat berada di depan pintu keluar. Mereka saling tatap dengan tatapan yang sendu meskipun keduanya memakai masker untuk menutupi identitas.

"Nior sudah menjemputku diluar, Ben" lirih Zoe.

"Hmmm, iya aku ngerti. Maafkan aku jika belum bisa merebutmu darinya secara terang terangan" sahut Ben sambil mengelus kepala sang istri.

"Kita akan segera bersama. Masih ada Roma 2 minggu lagi, aku tunggu kamu disana ya, Ben. Sepertinya sebelum hari itu, aku akan disibukkan dengan persiapan perusahaan dan membantu Kak Laz" ucap Zoe.

"Benar juga, 2 minggu lagi! Aku akan menyusulmu disana lagi pula kan ada 10% pasokan wine dari Fredo Factory!" ucap Ben antusias, hampir saja ia melupakan pesanan pemerintahan Roma di perusahaannya karena selama ia tinggal ke Paris, Perancis, semua urusan bisnis ia serahkan kepada Xio dan orang kepercayaan di perusahaan yaitu Henry yang ia jadikan sebagai General Manager.

Yang tadinya sendu, wajah mereka kembali berbinar.

"Baiklah, sayang. Kita berpisah disini, kamu keluarlah dulu. Aku mencintaimu" ucap Ben sambil meraih kening Zoe untuk ia cium meskipun menggunakan masker.

"Aku mencintaimu juga, suamiku" sahut Zoe lalu ia berjalan menjauhi Ben untuk keluar pintu bandara.

Dan benar saja, saat ini Nior sudah berada didepannya.

"Halo, Zoe. Udah selesai pamitannya? Lama bener" sindir Nior karena dari tadi dia sudah melihat keromantisan kakak iparnya dengan sang istri.

"Hist! Lihat aja! Ayo pulang!" sahut Zoe masa bodoh dengan sindirian Nior.

"Sini aku bawakan kopermu" minta Nior.

Zoe pun tanpa menolak langsung memberikan kopernya kepada suami palsu.

"Kamu juga bawa koper kan? Aneh aja kalau kita pulang kamu gak bawa apa apa" tanya Zoe.

"Tenang, aman. Aku sudah semakin pintar berakting didepan keluargamu" jawab Nior santai.

Zoe pun tersenyum smirk pada Nior karena merasa pria ini memang dapat diandalkan.

Akhirnya mereka berdua naik mobil dan menuju rumah utama keluarga Caprio.

"Kedatangan kita lebih cepat sehari dari pada yang aku janjikan pada ayahmu. Mereka pasti terkejut" ujar Nior membuka percakapan lagi.

"Ya, pasti orang rumah senang dan menanyakan apakah urusanmu di Paris sudah selesai. Selama kamu pergi untuk mengurus perusahaan keluargamu yang drama itu, ayahku seperti meragukan dirimu sebagai pewaris keluarga Vaile" sahut Zoe.

"Hmmm, ayahmu benar benar ambisi mendapatkan pewaris. Ayahku kemarin juga ketika masalah itu datang, mendapatkan telepon dari ayahmu dan meminta kepastiaan bahwa aku tetap akan menang. Cuma memastikan saja tanpa berniat membantu atau memberikan solusi atas sengketa keluarga Vaile" ungkap Nior membuat Zoe menghela nafas panjang.

"Maafkan ayahku, memang ayahku memiliki ambisi besar dalam bisnis" ucap Zoe sambil menatap Nior dengan tatapan bersalah.

"It's okay. Ayahku juga salah karena dia pun ambisi memperluas bisnisnya dengan mengaet keluarga Caprio dibidang produksi wine, yaitu dengan menikahkan ku denganmu. Tapi setelah ayahmu bersikap memojokannya kemarin, jujur dia sedikit menyesal untuk menikahkan kita. Saat kondisi kembali seperti semula dan aku tetap menang atas sengketa itu, ayahmu kembali bersikap ramah dan baik kepada ayahku. Jadi kayaknya, ayahmu itu pintar mengambil hati ayahku dalam bisnis" jelas Nior.

"Tapi kabar baiknya, ayahku sudah tidak mau mencampuri urusan pernikahan palsu kita. Dia dan ibuku membiarkanku untuk memutuskan sesuatu terkait hubungan ini" lanjutnya.

"Hmmm, yasudah ceraikan aku saja secepatnya" sahut Zoe.

"Gak semudah itu, Zoe. Meskipun mereka membiarkanku mengambil keputusan tapi aku juga harus mempertimbangkan respon ayahmu. Bisa bisa aku hingga ayahku dijatuhkan olehnya saat menceraikanmu" ucap Nior.

"Iya juga sih" ucap Zoe baru sadar atas kondisi Nior.

"Selama hubungan pernikahan palsu ini tidak mengganggu hubungan pribadi kita dengan pasangan masing masing. Aku rasa tidak masalah dipertahankan lebih lama hingga tujuan pernikahan bisnis ini tercapai. Kamu menerima pernikahan ini untuk menjadikanmu pewaris dari keluarga Vaile kan dan ayahku menikahkan kita untuk membuka cabang di Paris. Jadi saat perusahaan Caprio berdiri di sana, kita bisa mengakhiri hubungan palsu ini" lanjutnya dan disetujui oleh Nior.

"Boleh juga pemikiran mu ini. Kamu makin pintar habis nikah sama si.." Nior langsung menghentikan kata selanjutnya karena lagi lagi dia hampir keceplosan nyebut nama Ben secara santai begitu.

Zoe mengerutkan keningnya karena Nior sepertinya sudah tau siapa pria yang ia nikahi.

"Si apa? Kamu tau siapa pria yang aku cintai dan ku nikahi?" tanya Zoe dengan serius.

"Hmmm, gak tau. Aku tadi mau ngomong, kamu mau pintar habis nikah sama si pria yang kamu cintai" jawab Nior agak gugup.

Zoe masih penasaran dengan jawaban Nior yang baginya itu menyimpan rahasia.

"Hmm beneran? Kamu gak menyelidiku kan?" tanya curiga Zoe.

Nior pun berusaha menghilangkan groginya dan bersikap serius normal agar Zoe percaya padanya.

"Nggak lah, Zoe. Aku menghargai privasimu. Tenang saja, meskipun aku tau pun, aku tidak akan mengganggumu" sahut Nior dengan senyuman smirk khas dirinya saat sedang serius.

Zoe pun tersenyum tipis, jawaban Nior memang meragukan tapi dia berusaha berfikit positif saja karena ia kira suami palsunya itu tidak kenal dengan Ben secara pribadi. Selama ini tidak ada berita tentang kolaborasi bisnis antara Fredo Factory dengan Vaile Factory.

Setelah bercakap cakap lumayan lama, Nior dan Zoe pun sudah sampai didepan rumah utama keluarga Caprio.

Mereka turun dan meminta tolong penjaga rumah untuk membawa koper koper yang ada di bagasi.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!